NOMOR : 341/SK-DIR/abby/RSIA/IX/2021
TENTANG
REVISI KEDUA PEMBERLAKUAN PANDUAN DAN SPO
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ABBY
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” tentang Hak
dan Kewajiban Pasien dan Keluarga Selama Pelayanan Dirumah
Sakit Ibu Dan Anak “Abby”
Kedua : Kebijakan tentang Panduan dan SPO yang mendukung Panduan dan
SPO Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga selama dalam
pelayanan Rumah Sakit Ibu Dan Anak “abby” kepada seluruh staf
rumah sakit.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetepan ini
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lhokseumawe
Pada tanggal : 06 September 2021
Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby”
dr. Fatahillah
Direktur
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby”
Nomor : 341/SK-DIR/abby/RSIA/IX/2021
Tanggal : 06 September 2021
A. KEBIJAKAN UMUM
1. Hal Pasien :
a. Semua petugas Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby”wajib mengetahui dan
melaksanakan penerapan hak pasien dan keluarga.
b. Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” mengidentifikasi, menghormati agama dan
nilai-nilai kepercayaan pasien dan keluarga sesuai peraturan 5 agama di Indonesia
(islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha) dan dokumentasikan dalam
rekam medis.
c. Rumah sakit Ibu dan Anak “abby” melayani bimbingan mental dan rohani yang
dilaksanakan oleh tim Eksternal (Kerjasama dengan rohaniawan luar) atas
permintaan pasien dan keluarga.
d. Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” bertanggung jawab atas perlindungan barang
milik yang telah dititipkan dan mengidentifikasikan kelompok yang berisiko yang
memerlukan pengawasan khusus dan perlu dilindungi dari kemungkinan tindak
kekerasan atau penganiayaan fisik selama di rawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak
“abby”
e. Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” menghormati kebutuhan privasi pasien dan
informasi pasien bersifta rahasia, Rekam Medik hanya dibuka untuk kepentingan
pelayanan kesehatan.
f. Rumah Sakit Mendukung Hak Pasien dan Keluarga untuk berperan serta dalam
proses keperawatan dan mendukung second opinion.
g. Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” menerima Komplain pasien sebagai Hak
Pasien dan ditindak lanjuti sesuai tingkatan Komplain.
h. Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” mendukung proses pelayanan medis dan
keperawatan sesuai hak dan pasien dan keluarga untuk mendapatkan perawatan
penuh rasa hormat dan kasih saying pada pasien terminal sampai saat menjelang
akhir kehidupannya.
i. Rumah Sakit mendukung Hak Pasien dan Keluarganya menolak/ menghentikan
tindakan Resusitasi dan menolak / menghentikan pengobatan.
2. Informed Consent:
a. Rumah sakit memberlakukan General Consent terhadap pasien baru rawat jalan
dan pasien yang akan dirawat inap.
b. Inform Consent tindakan medis/ pemeriksaan beresiko dan penolakan pengobatan
serta penolakan tindakan resusitasi dilaksanakan dengan tertulis dalam formulir
Inform Consent dan formulir penolakan DNR.
c. Melibatkan pasien dan keluarga sesuai prioritas penerima penjelasan yang
berkompeten dalam permohonan persetujuan.
d. Identitas petugas pemberi Inform Consent berupa Nama, Tanggal, dan Tanda
tangan.
e. Bila pemberi persetujuan tidak bias baca tulis maka :
- Petugas membacakan isi formulir Inform Consent
- Persetujuan pihak keluarga berupa tanda tangan
3. Penelitian
Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” tidak melaksanakan riset dan Penelitian
4. Donasi Organ
Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” tidak melaksanakan Donasi Organ
B. KEBIJAKAN KHUSUS
Hak pasien dan keluarga menurut Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit dan Permenkes RI Nomor 69 Tahun 2014 Tentang kewajiban Rumah
Sakit dan Kewajiban Pasien ada 18 Hak Pasien dan 8 Kewajiban Pasien. Rumah Sakit
Ibu dan Anak “abby” menetapkan dan tidak menyimpang dari isi Undang-Undang
tersebut.
1. Hak Pasien:
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
b. Memperoleh informasi tentang Hak dan kewajiban Pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur oprasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku dirumah sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalama maupun diluar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
j. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan, atas perlakuan, rumah sakit terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. Menggugat dan/ atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberi
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana ;
r. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Kewajiban Pasien
a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
b. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab;
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit;
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuan tentang masalah kesehatannya;
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
di milikinya;
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga kesehatan di rumah
sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Menerima segala konsekuensi ats keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi
yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk
yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau
masalah kesehatannya; dan
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Setiap pasien baru diinformasikan tentang Hak dan Kewajiban pasien serta
5. Rumah Sakit Ibu dan Anak “abby” menghormati/mendukung hak pasien dan keluarga
nila menolak/ menghentikan tindakan resusitasi atau menolak/menghentikan
pengobatan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Prioritas pemberi persetujuan untuk penolakan tindakan ressusitasi adalah
suami/istri, orangtua, anak yang sudah dewasa, keluarga lain yang ada hubungan
darah, kenalan bila yang tersebut diatas tidak ada.
- Untuk prioritas pemberi persetujuan menolak/ menghentikan pengobatan adalah
suami/istri, orangtua, anak yang sudah dewasa, keluarga lain yang ada hubungan
darah, kenalan bila yang tersebut diatas tidak ada.
Kebijakan tentang Inform Consent
a. Informasi diberikan secara lisan dan lengkap mencakup dan keuntungan kerugian
dari tindakan medic yang akan dilakukan, baik diagnostic maupun terapeutik.
b. Semua rincian tindakan yang akan dilakukan harus diinformasikan kepada pasien
atau keluarganya.
c. Rencana tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan harus disertai
pengantar persetujuan atau penolakan dari pasien atau keluarganya.
d. Yang berhak memberikan persetujuan adalah pasien dalam keadaan sadar dan
sehat mental, telah berusia minimal 18 tahun, telah melangsungkan perkawinan.
Bagi mereka yang berusia 18 tahun dan belum menikah maka persetujuan
diberikan oleh orang tua/wali/keluarga terdekat.
e. Bagi pasien tidak memiliki keluarga atau pasien dalam kondisi tidak sadar,
gangguan kejiwaan dan lainnya, maka yang menandatangani adalh saksi dari
pihak pasien.
f. Apabila dalam suatu tindakanoperasi terdapat perluasan operasi yang tidak dapat
terprediksi sebelumnya, maka demi menyelamatkan jiwa pasien inform consent
dapat diberikan setelah tindakan medic.
Tindakan pasien yang menggunakan formulir inform consent :
1) Tindakan pembedahan
2) Tindakan pembiusan
3) Tindakan medis berisiko tinggi : WSD, Insisi, Transfusi, pemeriksaan
Radiologi menggunakan Kontras, Resusitasi, Currete.
4) Tindakan invansif : pasang infus, pasang kateter, NGT, pengambilan darah
vena/ arteri (pendelegasian tugas tenaga perawat berkompetensi).
dr. Fatahillah
Direktur
002/abby/RSIA/IX/2021 1 1/3
Ditetapkan oleh:
Direktur RSIA ABBY
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
06-09-2021
OPERASIONAL
dr. Fatahillah
(SPO)
Pengertian Hak dan kewajiban pasien adalah hak pasien dan keluarga ketika pasien
dan keluarga datang kerumah sakit untuk meminta pelayanan kesehatan
karena penyakitnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Agar pasien/keluarga mengetahui, dapat melaksanakan tentang
hak dan kewajibannya pasien serta tanggung jawabnya.
2. Staff Rumah sakit ibu dan anak “abby” dalam melaksanakan
tugas pelayanan di rumah sakit.
Kebijakan Sesuai dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak
”abby” Nomor : 341/SK-DIR/abby/RSIA/IX/2021 Tentang Hak
dan Kewajiban Pasien
Kewajiban Pasien:
1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatan kepada dokter yang merawat.
2) Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan
keluarga
3) Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
7) Mematuhi kewajiban finansial yang disepakati.
19) Memberlakukan staf rumah sakit dan pasien lain dengan
bermartabat dan hormat serta tidak melakukan tindakan yang
mengganggu operasional rumah sakit.
Unit Terkait 1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan
3. Ruang Rawat Inap
4. Ruang Rawat Jalan
5. Ruang Penunjang Diagnostik
6. Ruang Kamar Bedah
7. Pos Satpam
8. Ruang Rekam Medik
Informasi