Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Agama :
Ruang Perawatan :
Alamat Pasien :
Dengan Ini Kami Mengajukan Permohonan Untuk Diberikan Pelayanan kerohanian yang dianut oleh
pasien
Demikianlah Permohonan Ini Kami Ajukan Atas Keinginan Pasien/ Keluarga Karena Penyakitnya,
Tanpa Paksaan Dari Pihak Manapun.
( ) ( )
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
Jl. Tembus Terminal No.02 Rt.20 Rw.04 Kelurahan Alang-Alang
Kec. Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Website: www.rs-ernaldibahar.com Email: rs_ernaldibahar@yahoo.co.id
DIREKTUR,
Standar Prosedur
Operasional
dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes
Pembina Tingkat 1
NIP.196606151996032001
PENGERTIAN 1. Second opinion adalah proses mencari evaluasi dari dokter lain atau
ahli bedah mengkonfirmasi rencana diagnosis dan pengobatan dari
dokter utama, atau untuk mencari diagnosa alternatif atau pendekatan
pengobatan.
2. Second opinion juga bisa dikatakan sebagai pendapat kedua yaitu
pendapat selain dari yang pertama kali memeriksa pasien yang
bertujuan untuk mendapatkan pendapat yang berbeda
a. Dokter kedua tersebut biasanya adalah dokter yang bidang keahlian
b. Dokter kedua sebaiknya independen, yaitu tidak dipengaruhi oleh
pendapat dokter pertama, pasien sebaiknya memilih dokter lain
yang tidak memiliki hubungan dekat dengan dokter pertama.
3. Pendapat kedua tidak sama dengan rujukan, ketika dokter meminta
pasien mengunjungi dokter lain yang lebih spesialis itu adalah rujukan
bukan pendapa kedua atau second opinion.
PROSEDUR 1. DPJP memberitahu memberitahu pasien dan keluarga dengan cara dan
bahasa yang dapat dimengerti tentang penjelasan kondisi medis dan
diagnosis pasien ataupun tindakan yang dilakukan terhadap pasien
2. Bila pasien atau keluarga belum merasa puas dengan penjelasan
dokter, maka petugas harus menginformasikan kepada dokter bahwa
pasiennya masih belum mengerti dan minta untuk dijelaskan kembali
3. Bila pasien masih merasa tidak mengerti atau tidak puas, petugas
menjelaskan kepada pasien atau keluarga dapat mencari second
oinion tentang kondisi medis dan diagnosisnya kepada dokter lain baik
di dalam atau luar rumah sakit
4. Apabila pasien dan keluarga menginginkan second opinion, maka:
a. Pasien mengajukan secara lisan kepada dokter
b. Perawat memberikan permohonan dalam lembar
informasi/edukasi ditanda tangani oleh pasien yang
meminta second opinion
c. Jika pasien tidak memilih dokter maka rumah sakit akan
memberikan alternatif yang diinginkan oleh pasien dan
keluarga sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien
d. Jika pasien meminta dokter yang direkomendasikan maka
perawat meminta nomor telepon yang dapat dihubungi
e. Selanjutnya perawat menghubungi dokter yang
bersangkutan dan menjelaskan maksud dan tujuan second
opinion
5. Jika DPJP yang meminta second opinion maka:
a. Dokter menginformasikan kepada pasien rencana second
opinion
DIREKTUR,
Standar Prosedur
Operasional dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes
Pembina Tingkat 1
NIP.196606151996032001
PENGERTIAN 1. Nilai adalah suatu keyakinan yang menjadi dasar bagi seorang
atau kelumpok orang untuk memilih tindakannya, atau menilai
suatu yang bermakna bagi kehidupannya.
2. Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditujukan oleh manusia
saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya
telah mencapai kebenaran.
3. Identifikasi dan menghormati nilai-nilai kepercayaan adalah
melindungi dan meningkatkan suatu keyakinan dan kepercayaan
yang menjadi dasar bagi seseorang atau kelompok orang untuk
memilih tindakan atau memilih sesuatu yang bermakna untuk
kehidupannya.
PROSEDUR 1. Saat pasien dinyatakan rawat inap oleh dPJP, pasien diwajibkan
mengisi kolom agama yang dianut dan suku bangsa dilembar
masuk.
2. Saat tiba diruang rawat perawat melakukan asesmen pasien
rawat inap dengan cara mengisi tentang spritual pasien. Jika ada
kebutuhan khusus pasien tentang kebutuhan spritual, perawat
akan menindaklanjuti untuk dikoordinasikan dengan bidang
terkait.
3. Jika kebutuhan pasien tentang kerohanian, perawat akan
berkoordinasi dengan petugas terkait untuk penyediaa petugas
rohaniawan (diatur dalam SPO pelayanan kerohanian pasien)
petugas menghormati kepercayaan pasien terhadap hal sesuai
dengan aturan rumah sakit, misalnya:
a. Menolak dilakukan transfusi darah karena kepercayaannya
b. Menolak pulang hari tertentu karena kepercayaannya.
c. Menolak dilayani oleh petugas laki-laki pada pasien
perempuan.
d. Menolak diberikan imunisasi pada anaknya
e. Menolak dirawat oleh medis dan mencari pengobatan
alternatif
f. Tidak memakan suatu jenis makanan tertentu: daging sapi,
ikan tidak bersisik, dll.
4. Petugas menyakinkan pada pasien bahwa petugas rumah sakit
akan bersedia membantu pasien jika mengalami kesulitan dalam
melaksanakan kepercayaannya selam perawatan
5. Petugas rumah sakit harus menunjukkan sikap empati pada
perasaan pasien
1 dari 2
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
DIREKTUR,
Standar Prosedur
Operasional dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes
Pembina Tingkat 1
NIP.196606151996032001
PROSEDUR 1. Lakukan identifikasi oleh pertugas admisi kepada setiap pasien yang
datang ke rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap, tentang
harapan dan kebutuhan privasi selama mendapatkan pelayanan dan
pengobatan dengan cara sebagai berikut:
a. Tanyakan apakah hasil pemeriksaan dapat diinformasikan kepada
pihak seperti keluarga, pihak penjamin/asuransi perusahaan, dll
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
Jl. Tembus Terminal No.02 Rt.20 Rw.04 Kelurahan Alang-Alang
Kec. Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Website: www.rs-ernaldibahar.com Email: rs_ernaldibahar@yahoo.co.id
1 dari 2
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
DIREKTUR,
Standar Prosedur
Operasional dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes
Pembina Tingkat 1
NIP.196606151996032001
1 dari 2
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
DIREKTUR,
Standar Prosedur
Operasional dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes
Pembina Tingkat 1
NIP.196606151996032001
TUJUAN 1. Memberikan rasa tenang dan puas jasmaniah dan rohaniah pada
pasien dan keluarganya
2. Mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh
hormat dan kasih sayang pada akhir kehidupannya
KEBIJAKAN Surat keputusan Direktur nomor...........tentang perawatan pasien yang
menghadapi kematian
MBO adalah suatu kondisi dimana fungsi luhur pasien sudah tidak
KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Direktu Rumah Sakit Ernaldi Bahar Prov.
mencaga pasien dari pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit.
bahwa :
kekerasan fisik
mencurigakan
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
Jl. Tembus Terminal No.02 Rt.20 Rw.04 Kelurahan Alang-Alang
Kec. Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Website: www.rs-ernaldibahar.com Email: rs_ernaldibahar@yahoo.co.id
CCTV.
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit DIREKTUR,
Standar Prosedur
Operasional
dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes
Pembina Tingkat 1
NIP.196606151996032001
PENGERTIAN General consent atau persetujuan umum adalah pemberian informasi
mengenai pelayanan tentang persetujuan untuk pengobatan,
pelepasan informasi, pelayanan kerohanian, keamanan, keinginan
privacy, perkraan pelayanan biaya rumah sakit yang dapat diperoleh
pasien dari pihak admission ketika melakukan registrasi rawat inap
KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Direktur RS. Ernaldi Bahar Prov. Sumsel
Nomor 445/ /RS.ERBA/2016. Tentang Kebijakan Perlindungan
Hak Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Prov. Sumsel
bahwa semua mendapatkan asesmen awal
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
Jl. Tembus Terminal No.02 Rt.20 Rw.04 Kelurahan Alang-Alang
Kec. Alang-Alang Lebar Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Website: www.rs-ernaldibahar.com Email: rs_ernaldibahar@yahoo.co.id