A. Pengertian
bersifat akut, kronik difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering
terjadi- gastritis superfisial akut dan gastritis atrofik kronik.(Silvia A.Price dkk.,
1994; 376).
B. Etiologi
Penyebab gastritis sering tidak dapat dipastikan, namun seringkali akibat stress,
Gangguan ini mungkin sering terjadi disertai infeksi bakteri atau virus dari iritasi
C. Manifestasi Klinis
1. Nyeri epigastrium
2. Sakit kepala(pusing)
3. Mual muntah
4. Mata berkunang-kunang
hematomesis
6. Keringat dingin
8. Kembung
D. Penatalaksanaan
Gastritis akut
1. Pantang minum alkohol sampai gejala hilang
3. Jika menelan asam kuat /alkali beri antasida umum (ex, alumunium
hroksida)
4. Jika menelan antasida kuat seri sari buah jereuk yg diencerkan /cuk
yang diencernkan
Gastritis kronik
A. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair
/setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980),
diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2
berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis (Brunner&Suddarth,
vol3).
B. Etiologi
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
C. Manifestasi Klinis
meningkat, napsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja
menjadi cair, mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna tinja berubah
karena tinja menjadi asam. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan/atau
sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit terjadilah
gejala dehidrasi. Berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung,
tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, mata
D. Derajad Dehidrasi
berdasarkan:
b. Gejala klinis
Gejala klinis
Gejala klinis
Ringan Sedang Berat
Keadaan umum
Kesadaran Baik (CM) Gelisah Apatis-koma
Rasa haus + ++ +++
Sirkulasi
Nadi N (120) Cepat Cepat sekali
Respirasi
Pernapasan Biasa Agak cepat Kusz maull
Kulit
Uub Agak cekung Cekung Cekung sekali
Agak cekung Cekung Cekung sekali
Biasa Agak kurang Kurang sekali
Normal Oliguri Anuri
Normal Agak kering Kering/asidosis
E. Penatalakanaan Medis
berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare
akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada
garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak
b. Cairan parentral
sebagai berikut:
tetes).
2) Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts
3) Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
A. Definisi
bronkus) yang biasanya terjadi pada bayi dan anak yang biasanya juga disertai
croup dan paling sering menyerang anak usia 3 tahun (Ngastiyah; 1997; 37).
B. Etiologi
Respiratory Syncitial virus (RSV), virus influenza, virus para influenza, dan
coxsackie virus. Bronkitis akut juga dapat dijumpai pada anak yang sedang
1997; 37).
Penyebab lain dari bronkitis akut dapat juga oleh bakteri (staphylokokus,
disebabkan oleh parasit seperti askariasis dan jamur (Purnawan Junadi; 1982;
206). Penyebab non infeksi adalah akibat aspirassi terhadap bahan fisik atau
alergi, polusi udara dan infeksi saluran nafas atas kronik memudahkan terjadinya
C. Manifestasi klinik
1. Tanda toksemi : Malaise, demam, badan terasa lemah, banyak keringat
dibawah sternum
D. Penatalaksanaan
disebabkan oleh virus maka belum ada obat kausal. Obat yang diberikan biasanya
roburantia). Bila ada unsur alergi maka bisa diberikan antihistamin. Bila terdapat
merokok), minum lebih banyak daripada biasanya, dan tingkatkan intake nutrisi
yang adekuat.
Bila pengobatan sudah dilakukan selama 2 minggu tetapi tidak ada perbaikan
maka perlu dicurigai adanya infeksi bakteri sekunder dan antibiotik boleh
diberikan. Pemberian antibiotik adalah 7-10 hari, jika tidak ada perbaikan maka
segmental dan lobaris, benda asing dalam saluran pernafasan dan tuberkulosis.
GAGAL GINJAL KRONIK
A. Pengertian
sehingga ginjal tidak dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan
gejala sakit.
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Penyakit peradangan
6. Gangguan metabolism
7. Nefropatik toksik
8. Nefropati obstruksi
1. Ketidakseimbangan cairan
nefron, tetapi oleh peningkatan beban zat tiap nefron. Hal ini terjadi karena
keutuhan nefron yang membawa zat tersebut dan kelebihan air untuk
Jika jumlah nefron yang tidak berfungsi meningkat maka ginjal tidak mampu
menyaring urine (isothenuria). Pada tahap ini glomerulus menjadi kaku dan
plasma tidak dapat difilter dengan mudah melalui tubulus. Maka akan terjadi
2. Ketidaseimbangan Natrium
dapat mengeluarkan sedikitnya 20-30 mEq natrium setiap hari atau dapat
berhubungan dengan “intact nephron theory”. Dengan kata lain, bila terjadi
terjadi kehilangan yang fleksibel nilai natrium. Orang sehat dapat pula
ekskresinya 150-200 mEq/hari. Pada keadaan ini natrium dalam diet dibatasi
1-1,5 gram/hari.
3. Ketidakseimbangan Kalium
Hipokalemia terjadi pada keadaan muntah atau diare berat, pada penyakit
secara efektif melewati GBM, NH3 menurun dan sel tubuler tidak berfungsi.
5. Ketidakseimbangan Magnesium
Magnesium pada tahap awal CRF adalah normal, tetapi menurun secara
dan jantung.
tulang dan depresi resorbsi tubuler dari pospor. Bila fungsi ginjal menurun
mengakibatkan osteorenaldystrophy.
7. Anemia
8. Ureum kreatinin
Kadar BUN bukan indikator yang tepat dari penyakit ginjal sebab
peningkatan BUN dapat terjadi pada penurunan GFR dan peningkatan intake
protein. Tetapi kreatinin serum adalah indikator yang lebih baik pada gagal
tubuh.
D. Penatalaksanaan
dapat diobati lagi. Usaha harus ditujukan untuk mengurangi gejala, mencegah
1. Pengaturan minum
Pengaturan minum dasarnya adalah memberikan cairan sedemikian rupa
sehingga dicapai diurisis maksimal. Bila cairan tidak dapat diberikan per oral
2. Pengendalian hipertensi
Dengan obat tertentu tekanan darah dapat diturunkan tanpa mengurangi faal
Mengurangi intake garam dalam rangka ini harus hati-hati karena tidak
dapat didiagnosa dengan EEG, dan EKG. Bila terjadi hiperkalemia maka
4. Penanggulangan Anemia
dapat diberikan bila ada indikasi yang kuat, misalnya ada insufisiensi
koroner.
5. Penanggulangan asidosis
Pada umumnya asidosis baru bergejala pada taraf lebih lanjut. Sebelum
memberi pengobatan yang khusus faktor lain harus diatasi dulu, khususnya
dihindari. Natrium bikarbonat dapat diberikan per oral atau parenteral. Pada
mengatasi asidosis.
Ginjal yang sakit lebih mudah mengalami infeksi dari pada biasanya. Pasien
pyelonepritis ini tentu memperburuk lagi faal ginjal. Obat-obat anti mikroba
diberi bila ada bakteriuria dengan perhatian khusus karena banyak diantara
obat-obat yang toksik terhadap ginjal atau keluar melalui ginjal. Tindakan
harus dihindarkan. Infeksi ditempat lain secara tidak langsung dapat pula
makanan dikurangi, tetapi tindakan ini jauh lebih menolong juga bila protein
tersebut dipilih.
Diet dengan rendah protein yang mengandung asam amino esensial, sangat
8. Pengobatan neuropati
Neuropati timbul pada keadaan yang lebih lanjut. Biasanya neuropati ini
sukar diatasi dan meurpakan salah satu indikasi untuk dialisis. Pada pasien
9. Dialisis
Dasar dialisis adalah adanya darah yang mengalir dibatasi selaput semi
permiabel dengan suatu cairan (cairan dialisis) yang dibuat sedemikiam rupa
demikian diharapkan bahwa zat-zat yang tidak diinginkan dari dalam darah
akan berpindah ke cairan dialisis dan kalau perlu air juga dapat ditarik
kecairan dialisis. Tindakan dialisis ada dua macam yaitu hemodialisis dan
tidak ditanggulangi.
10. Transplantasi
maka seluruh faal ginjal diganti oleh ginjal yang baru. Ginjal yang sesuai
HEPATITIS
A. Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
B. Etiologi
1. Virus
orang ke koinfeksi
perinatal
matik
Sumber Darah, Darah, saliva, Terutama Melalui darah Darah,
vagina
2. Alkohol
3. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan
hepatitis akut.
1. Masa tunas
berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul),
nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan
pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore
hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing,
3. Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan
disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat
pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari.
Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai
4. Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu
hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya
masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar
D. Komplikasi
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh
hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis
E. Pencegahan
Memelihara sanitasi yang baik dan kebersihan diri. Cuci tangan kamu
Jika transportasi tidak berkembang atau kota non industri, minum hanya
dengan air botol. Hindarkan makanan yang telah dicuci dengan air, seperti
KEJANG DEMAM
A. Pengertian
Kejang demam adalah suatu bangkitan kejang akibat demam yang ditimbulkan oleh
infeksi diluar otak yang menimbulkan pana ( kenaikan suhu tubuh : diatas 380C/
rektal)
kelainan
2. Bila satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi atau timbulnya kejang pada
suhu yang lebih redah, maka digolongkan dalam epilepsi yang dicetuskan
demam.
Baringkan anak ditempat yang aman agar tidak ada kemungkinan jatuh dan
Miringkan anak
Keluarkan sisa makanan seperi roti, permen dan sebagainya yang mungkin
Lepaskan pakaian / ikatan pada tubuh supaya anak bisa bernafas dengan
leluasa.
Jangan menahan gerakan anak seperti memegang tangan dan kaki yang
terlalu kuat.
2. Turunkan suhu tubuh segera dengan kompres air hangat suam suam kuku secara
efektif :
Sediakan air hangat dalam waskom serta handuk kecil minimal 6 buah
Letakkan 5 handuk kecil yang sudah basah dan dingin terutama pada daerah
kepala, leher, dada, kedua ketiak dan lipat paha kanan kiri.
1 handuk kecil disiapkan untuk menganti secara teratur dan terus menerus
A. Pengertian
dinding dada pada saat melakukan pernafasan (Pincus Catzel & Ian Roberts;
1990; 450).
B. Etiologi
kejadian yang cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/
kuman. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu;
usia dari bayi/ neonatus, ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak
tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca (Whaley and Wong; 1991; 1419).
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka
kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari
Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam
derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka
dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan
nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi
antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim,
tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).
C. Manifestasi Klinis
adanya obstruksi hisung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu
saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali
tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451).
penghisaapan lendir baik melalui hidung maupun melalui mulut. Terapi pilihan
hidung, serta obat yang lain seperti analgesik serta antipiretik. Antibiotik tidak
A. Pengertian
sekitarnya. Rematik juga bisa menyerang bagian tubuh yang lain seperti kepala
dan bagian tubuh yang lainnya. Rematik juga mempunyai nama lain arthritis,
dan tendon. Banyak yang tidak menyadari gejala rematik karena gejalanya
B. Penyebab
Dapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko lingkungan tertentu
yang dapat menyebabkan kekacauan daya tahan tubuh atau gangguan autoimun,
3. Tiga hari berturut-turut minumlah susu dan telur ayam kampung setengah
matang
F. Penanganan Rheumatik
1. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi
yang sakit.
5. Berikan kompres hangat pada sendi yang nyeri, misalnya kompres jahe
TUBERCULOSIS PARU
A. Pengertian
tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang
B. Etiologi
Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi infeksi yang
C. Gejala Klinis
Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa
sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . (
Mansjoer , 1999)
Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93 )
(sputum)
- hemaptoe
- Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana
- Nyeri dada
D. Medikamentosa
4. Streptomisin 4. Kanamisin
6. Tiasetazon
7. Viomisin
8. Kapreomisi
THYPOID FEVER
A. Pengertian
infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih
disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan
kesadaran (T.H. Rampengan dan I.R. Laurentz, 1995). Penularan penyakit ini
B. Etiologi
Thyposa yang merupakan kuman negatif, motil dan tidak menghasilkan spora,
hidup baik sekali pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang lebih rendah
sedikit serta mati pada suhu 700C dan antiseptik. Salmonella mempunyai tiga
terhadap fagositosis. Ketiga jenis antigen ini di manusia akan menimbulkan tiga
C. Gejala klinis
Masa inkubasi 7-20 hari, inkubasi terpendek 3 hari dan terlama 60 hari
(T.H. Rampengan dan I.R. Laurentz, 1995). Rata-rata masa inkubasi 14 hari
dengan gejala klinis sangat bervariasi dan tidak spesifik (Pedoman Diagnosis
dan Terapi, Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya,
1994).
Walaupun gejala bervariasi secara garis besar gejala yang timbul dapat
kepala, anoreksia, mual, muntah, diare, konstipasi dan suhu badan meningkat
(39-410C). Setelah minggu kedua gejala makin jelas berupa demam remiten,
lidah tifoid dengan tanda antara lain nampak kering, dilapisi selaput tebal,
dibagian belakang tampak lebih pucat, dibagian ujung dan tepi lebih kemerahan.
Pembesaran hati dan limpa, perut kembung dan nyeri tekan pada perut kanan
bawah dan mungkin disertai gangguan kesadaran dari ringan sampai berat
seperti delirium.
Roseola (rose spot), pada kulit dada atau perut terjadi pada akhir minggu
D. Komplikasi.
E. Penatalaksanaan
b. Diit lunak atau diit padat rendah selulosa (pantang sayur dan buahan), kecuali
c. Obat-obat :
i. Antimikroba :
mg + trimetoprim 80 mg) atau dosis yang sama iv, dilarutkan dalam 250
ml cairan infus.
atau 4 dosis.
A. Pengertian.
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk
pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada
arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun
sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral
berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke
miokardium.
Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat ke sel
yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan aliran darah karena obstruksi
tidak permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi permanen (miocard
B. Etiologi
Ateroma pada arteri koronaria menyebabkan stenosis, yang dapat mengganggu aliran
Penelitian menunjukkan bahwa stenosis sebesar 60% atau lebih menyebabkan iskemia
miokard , tyang oleh penderita dirasakan sebagai nyeri khas yang disebut angina pektoris.
Nyeri angina pektoris yang khas adalah nyeri retrosternal seperti ditekan, yang sering
menjalar kearah lengan kiri dan leher kiri ke rahang dan telinga kiri.
Secara klinis iskemia miokard dapat menifes dalam bentuk :
1. Asimtomatik
a. Angina stabil
Gagal jantung terutama timbul pada penderita yang telah mengalami infark miokard.
Menghentikan , atau mengurangi atau regresi dari proses aterosklerosis dengan cara
a. Tidak merokok
c. Diet untuk mencapai profil lemak yang baik dan berat badan yang ideal.