Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

RUMAH SAKIT ANNA

TAHUN 2022
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ANNA
NOMOR: /PERDlR/RS ANNA/I/2022
TENTANG
PANDUAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ANNA
Menimban : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan berfokus pada
g kepuasan pelanggaan di Ramah Sakit Anna maka perlu dibuat Panduan
Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien.
b. Bahwa Rumah Sakit Anna menghormati hak-hak pasien;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan melalui
Peraturan Direktur Rumah Sakit

Mengingat : 1. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran
2. Undang - undang Republik lndonesiaNomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang - undang Republik lndonesia Nomor 44 talnm 2009
tentangRumahSakit
4. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor
129/MENKES/SK/lI/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakít
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ANNA TENTANG
PANDUAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN.
KEDUA : Pcraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di keinudian
hari terdapat kekeliruan didalamnya maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bekasi
Padatanggal 11 Januari 2022
Direktur,

dr.Adi Anggoro, MARS

ii/8
DAFTAR ISI

BAB I DEFENISI

A.Pengertian.........................................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB IIRUANGLINGKUP........................................................................................................3
BAB IIIKEBIJAKAN................................................................................................................5
BAB IVTATALAKSANA..........................................................................................................5
A.Rekam Medis...................................................................................................................5
B. Pelayanan Privasi Pasien..................................................................................................6
BAB IVDOKUMENTASI..........................................................................................................8
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit Anna
Tentang : Panduan KebutuhanPrivasi
Nomor :
Halaman : 1/8
BAB I
DEFENISI

Hak setiap orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dijamin oleh


Undang –Undang. Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal dari
penyelenggara pelayanan kesehatan, setiap orang berhak atas rahasia kondisi
kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan. Dalam konsep pelayanan kesehatan dikenal istilah privasi, kerahasiaan
dan keamanan.
A. Pengertian.
a. Privasi adalah hak seseorang untuk mengontrol akses informasi atas rekam
medis kesehatan pribadinya.
b. Kerahasiaan (confidentiality) adalah proteksi terhadap rekammedis
kesehatan dan informasi lain pasien dengan cara menjaga informasi
pribadi pasien dan pelayanannya. Dalam pelayanan kesehatan, informasi
itu hanya diberikan kepada pihak – pihak yang berwenang. Informasi akan
diberikan atas persetujuan pasien.
c. Keamanan (security) adalah perlindungan terhadap privasi seseorang dan
kerahasiaan rekam kesehatannya. Keamanan merupakan proteksi terhadap
informasi pelayanan kesehatan yang rusak, hilang atau pengubahan data
akibat ulah pihak yang tidak bertanggungjawab.
d. Akses, fleksibilitas terhubung dengan berbagai sumber dari efisiensi
Informasi tentang identitas, diagnosa, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
1) Untuk kepentingan kesehatan pasien.
a) Memenuhi permintaan aparatur, penegak hokum dalam rangka
penegakan hukum.
b) Perintah pengadilan, permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri.
c) Permintaan institusi atau lembaga berdasarkan ketentuan perundang
–undangan.

1/8
2) Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis, sepanjang
tidak menyebutkan identitas pasien.
Informasi tentang identitas, diagnosa, riwayat penyakit, dan riwayat
pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas kesehatan pengelola dan pimpinan sarana
pelayanan kesehatan. Seluruh informasi tentang pengobatan, perawatan,
kegiatan lainnya harus dijaga kerahasiannya seperti yang berlaku pada data
rekam medis.
Kerahasiannya tentang pasien wajib dijaga oleh seluruh tenaga
kesehatan dan mereka yang sedang di dalam pendidikan disarana kesehatan.
1. Privacy.
Adalah menghormati hak privacy pasien
2. Confidentiality.
Adalah kesetiaannya untuk selalu melindungi hak privacy pasien
dankerahasiaan.
3. Veracity.
Adalah menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran.

B. Tujuan.
Terlaksananya perlindungan bagi privasi pasien di Rumah Sakit Anna
secara optimal dengan melindungi hak-hak pasien terhadap privasi dan
menjaga kerahasiaan kesehatannya. Sebagai acuan bagi dokter, doktergigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan di RumahSakit Anna dalam hal melindungi dan menghormati hak
setiap orang akan kerahasiaan kondisi kesehatannya. Sebagai pelindung atau
proteksi keamanan bagi petugas rekam medis dan informasi tentang pasien.

2/8
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini diterapkan kepada semua pasien selama dalam perawatan di


rumah sakit Anna. Pelaksanaan panduan ini adalah karyawan yang bekerja di
rumah sakit( medis ataupun non medis ).
Upaya rumah sakit dalam memberikan perlindungan hak privasi pasien adalah
sebagai berikut :
A. Privasi kerahasiaan identitas pasien.
Menjaga identitas/ informasi tentang kesehatan pasien agar tidak dapat dilihat
atau dibaca oleh khalayak umum antara lain dengan tidak mencantumkan
identitas diluar atau didalam kamar pasien, dan tidak menceritakan identitas
pasien pada pasien lain,keluarga pasien lain atau orang lain yang tidak
dikenal tanpa persetujuan dari pasien.
B. Privasi saat dilakukan pemeriksaan/ tindakan/ pengobatan.
Setiap pasien yang akan dilakukan pemeriksaan/ tindakan, petugas wajib
menjaga privasi pasien dengan menutup tirai/ gorden, memakaikan selimut,
menutup pintu/ jendela sesuai kebutuhan.
C. Privasi saat transportasi.
Pada saat dilaksanakan tranportasi, pasien dipastikan semuabagian tubuh
tertutup dengan selimut kecuali bagian wajah serta memasang pengaman pada
alat transportasi’
D. Privasi saat di kamar operasi.
Pada saat sebelum,saat pelaksanaan dan sesudah operasi petugas wajib
memberikan privasi pada pasien dengan cara tidak membicarakan hal-hal
yang bersifat privasi dan tidak membicarakan atau menertawakan keadaan
pasien walaupun dalam kondisi dibius.

3/8
E. Privasi pada saat pasien diakhir kehidupan.
Berkaitan dengan pemberian privasi terhadap pasien di akhir hayat, petugas
wajib memfasilitasi dengan menawarkan kepada keluarga pasien apakah
memerlukan pendampingan pada pasien menjelang akhir hayat.
F. Privasi dari interaksi terhadap orang lain.
Privasi yang dimaksud adalah privasi terhadap karyawan rumah sakit, privasi
dari pasien lain, privasi dari pengunjung dan privasi dari media massa.
G. Privas iRekamMedik
Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur dalam
pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269/Menkes/
Per/III/2008 tentangRekamMedis.

4/8
BAB III

KEBIJAKAN

1. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran
2. Undang - undang Republik lndonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang - undang Republik lndonesia Nomor 44 talnm 2009 tentang Rumah
Sakit.
4. Permenkes No.1333/ Menkes /SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit.

5/8
BAB IV
TATA LAKSANA

A. RekamMedis.
a. Pengambilan dokumen rekam medis daritempat penyimpanan hanya dapat
dilakukan oleh petugas rekam medis
b. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di dalam rumah
sakit harus disertai formulir peminjaman yang ditandatangani oleh
peminjam atau pengambil serta petugas rekam medis yang menyerahkan
dokumen.
c. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di luar rumah sakit
serta mahasiswa harus mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur
Rumah Sakit Anna.
d. Peminjaman dokumen rekam medis oleh instansi di luar rumah sakit
(pengadilan atau kepolisian) harus disertai pengajuan tertulis oleh instansi
bersangkutan kepada Direktur dan penyerahannya disertai berita acara.
e. Permintaan salinan atau foto copy isi dokumen rekam medis oleh pasien
atau keluarganya harus disertai pengajuan tertulis kepada Direktur serta
menandatangani pernyataan kerahasiaan isi rekam medis dan
penyerahannya disertai berita acara.
f. Setiap lembar hasil fotocopy dokumen rekam medis yang diberikan
kepada pihak luar harus ditandatangani oleh pejabat yang membawahi
instansi Rekam Medis atau Kepala Bidang Penunjang Medis dan diberi
stempel rumah sakit.
g. Orang tua baru anak adopsi menerima hak sebagai orang tua asli berhak
untuk memeriksa dokumen rekam medis anak angkatnya hingga dewasa,
kecuali dokumen rekam medis masa lampau yang berkaitan dengan orang
tuaa slinya.
h. Penyimpanan data rekam medis dilakukan secara sentralisasi di Instalasi
Rekam Medis disimpan dalam lemari terkunci.

6/8
i. Terkait keamanan dokumen rekam medis selain petugas tidak
diperkenankan masuk keruang penyimpanan dokumen rekam medis
j. Melakukan sumpah untuk petugas rekam medis yang belum menempuh
pendidikan D3 Rekam Medis, sedangkan untuk mahasiswa melakukan
konfirmasi dengan pihak institusi Pendidikan untuk sumpah profesinya.
k. Akses informasi rekam medis hanya diperbolehkan kepada orang yang
berhubungan langsung dengan pelayanan pasien serta dokter, perawat,
tenaga kesehatan lain.

B. PelayananPrivasiPasien
a. Tidak memasang papan nama pasien disetiap instalasi rawat inap.
b. Perawat melakukan serah terima dinas di kantor perawat dan pada saat
keliling ruangan bersifat konfirmasi kepada pasien.
c. Perawat rawat inap menyimpan data rekam medis (status pasien) di lemari
atau laci yang aman.
d. Pada saat dokter visite dan melakukan pemeriksaan fisik tetap menjaga
privasi pasien dengan :
1) Meminta penunggu pasien atau orang yang sedang berkunjung untuk
keluar sebentar karena dokter akan memeriksa pasien.
2) Menutup korden atau penyekat kamar.
3) Meminta ijin kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan fisik dan
memakaikan selimut.
e. Menyediakan tempat atau ruangan untuk konsultasi antara pasien atau
keluarga dengan dokter (di ruang konsultasi dokter, ruangan kepala
ruangan).
f. Rumah Sakit menghormati hak pasien atau keluarga untuk tidak mau
dikunjungi karena alas an Kesehatan pasien, dengan memberikan tulisan di
pintu masuk kamar pasien bertuliskan “Mohon maaf demi kesembuhan
pasien, untuk sementara pasien tidak dapat menerima tamu atau
pengunjung”. Dilengkapi dengan pengisian formular permintaan
pembatasan pengunjung.

7/8
g. Bila ada yang menanyakan tentang kondisi Kesehatan pasien melalui
telepon selain keluarga, petugas ruangan tidak diperkenankan memberikan
informasi tanpa seijin pasien atau keluarga.
h. Dokter dan perawat di Rumah Sakit Anna wajib menjaga kerahasiaan
informasi Kesehatan pasien, informasi hanya diberikan kepada keluarga
terdekat dan seijin pasien.
i. Pada saat pasien akan dikirim keluar ruangan atau unit, pasien dipakaikan
selimut.
j. Jika pasien masih dalam kondisi sadar dan berkompeten untukmengambil
keputusan, pasien wajib mengisi formular pelepasan informasi (hak
perwalian mendapatkan informasi Kesehatan pasien selama di rumah
sakit) baik rawat jalan maupun rawa tinap.
k. Melakukan pembatasan jam berkunjung.
l. Untuk pasien dengan kondisi terminal
ataugaduhgelisahbilaadakamarkosongdipindahkankekamartersebut,
bilatidakada, diberitahukankepadakeluargapasien yang lain untukmenjaga
1(satu) orang saja yang ada di dalamruangan.
m. Bilaadatelusurkasussepertiuntukkepentinganakreditasiataupenelitian,
wajibmemintaijinkepadapasienuntukkesediaanyaditelusur.Pihak
yangberkepentinganmembuatpernyataansecaratertulisuntukmenjagakeraha
siaandata rekammedispasien.
n. Peliputan oleh media cetak maupun elektronik harus mengajukan
permohonan kepada Direktur Rumah Sakit secara tertulis dan harus
mendapat ijin dari pasien.
o. Pasien wajib mengisi formular pelepasan informasi kepada media tersebut,
p. Dengan demikian Rumah Sakit tidak bertanggungjawab terhadap
kerahasiaan data rekam medis pasien.
q. Apabila dijumpai ada peliputan wartawan di area rumah sakit, termasuk
pada saatjam berkunjung di instalasi Pelayanan Intensif maka perawat atau
satuan pengamanan berwenang menanyakan ijin dari DirekturRumahSakit
dan ijin dari pasien, apabila tidak ada ijin dari keduanya, petugas rumah

8/8
sakit wajib melarang dan menghentikan peliputan serta meminta wartawan
meninggalkan rumah sakit.

9/8
BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh seluruh penyelenggara Rumah


Sakit Anna dengan menggunakan format yang sudah disediakan oleh Rekam
Medis.Seluruh permintaan dokumen pasien untuk keperluan asuransi, Pendidikan
dengan menggunakan format permintaan dokumen yang ditujukan kepada
Direktur Rumah Sakit Anna.Seluruh isian dokumen rekam medis disimpan di
instalasi Rekam Medis dan diserahkan dalam waktu 2 x 24 jam bila
memungkinkan.Apabila permintaan dokumen rekam medis dilakukan oleh orang
yang bukan merupakan keluarga dekat atau wali pasien maka harus menggunakan
Surat Kuasa.Dokter menjelaskan tentang informasi Kesehatan pasien kepada
keluarga dekat atau wali dan dilakukan pencatatan Bukti bahwa rumah sakit
melindungi privasi pasien didokumentasikan dalam formular perlindungan
privasi.Atas seijin pasien informasi kesehatanhanya diberikan kepada orang yang
telahditunjuk oleh pasien, didokumentasikan dalam formular Persetujuan Umum
(General Consent).

Ditetapkan di Bekasi,
Pada tanggal 11 Januari 2022
Direktur,

dr.AdiAnggoro, MARS.

10/8

Anda mungkin juga menyukai