TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : Kebijakan Pelayanan / Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah
Sakit Tingkat II Iskandar Muda( terlampir )
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ada kekeliruan dalam penetapan ini maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Tembusan :
3. Pertinggal
KESEHATAN DAERAH MILITER ISKANDAR MUDA
RUMAH SAKIT TINGKAT II ISKANDAR MUDA
Lampiran
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II IM
Nomor : SK /55 /VI /2022
Tanggal : 13 Juni 2022
1. Pendaftaran Pasien
Kebijakan :
1. Setiap pasien baru yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan harus
melalui tempat pendaftaran pasien, baik Rawat Jalan, Rawat Inap maupun IGD
2. Setiap pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
perencanaan perawatan, jangka waktu perawatan, perkiraan biaya atas
perawatan tersebut.
3. Salah satu upaya mengurangi komplin sebagai akibat kurangnya informasi
kepada pasien maka dibentuk Pusat Informasi Pasien ( Costumer Service )
1. Rekam medis harus selalu tersedia pada saat diperlukan oleh dokter atau petugas
medis lainnya ditempat dimana pasien mendapatkan pengobatan/tindakan medis
2. Setiap transaksi pengeluaran dan penerimaan rekam medis harus menggunakan
buku ekspedisi
3. Rekam medis bersifat privasi dan rahasia, sehingga semua petugas harus menjaga
keamanannya dengan baik
1. Penilaian dan penyusutan dilakukan setahun sekali atau pada saat rak
penyimpanan rekam medis sudah penuh dengan mekanisme yang sesuai
dengan undang-undang yang berlaku
2. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
3. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I,
DEPKES RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta, 1997
4. Surat Edaran Dir.Jen.Yan.Med. No : HK.00.6.1.5.001160
11. Pengkodingan
Kebijakan :
1. Semua pasien yang sudah di Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Rawat
Darurat maupun Rawat Intensif harus yang sudah diperoleh.
2. Pengkodingan dilakukan sesuai dengan ICD-X untuk diagnosa dan ICD-IX-
CM untuk prosedur tindakan medis
3. Penulisan diagnosa harus dengan huruf kapital, tidak menggunakan
singkatan yang tidak baku, sehingga tulisan mudah dibaca
4. Pengkodingan dilakukan dengan memperhatikan :
a. Catatan dokter pada Rekam Medis pasien
b. Status kunjungan pasien kasus baru atau lama
5. Permenkes No 269/MENKES / PER / III / 2008 tentangRekamMedis
6. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I,
DEPKES RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta, 1997
12. Penomoran
Kebijakan :
a. Sistem Penulisan Nomor RM dilakukan secara langsung ;
b. No. Rekam Medis terdiri dari 6 digit, contoh 00 00 01, 00 00 02;
c. Pengisian identitas pasien di dasarkan atas keterangan KTP, SIM dan surat
keterangan lainnya;
d. Pemberian nomor rekam medik menganut unit nambering systim, yaitu
setiap pasien hanya memperoleh satu nomor rekam medis, baik rawat jalan
maupun rawat inap.
e. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
f. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I,
DEPKES RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta, 1997
13. Penyimpanan
Kebijakan:
1. Sistem penyimpanan yang digunakan di Rumah Sakit Tingkat II Iskandar
Muda adalah sistem sentralisasi, penggabungan antara berkas rekam medis
rawat jalan dan rawat inap dalam satu tempat.
2. Penyimpanan Berkas Rekam Medis yang sudah lengkap di rak
penyimpanan disusun berdasarkan straight numbering system ( sistem nomor
langsung ).
3. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
4. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I,
DEPKES RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta, 1997