“HIDAYAH IBU”
Jl. Kusuma Bangsa No.128B Way Urang – Kalianda – Lampung Selatan
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR: 049a/KEP/I/RSIA.HI/VII/2019
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI REKAM MEDIS
RSIA HIDAYAH IBU
DIREKTUR RSIA HIDAYAH IBU
b. Bahwa agar asesmen dan pelayanan rekam medis di RSIA Hidayah Ibu
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur RSIA
Hidayah Ibu sebagai landasan bagi pelayanan rekam medis di RSIA
Hidayah Ibu
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur RSIA Hidayah Ibu Tentang Kebijakan Pelayanan Rekam
Medis di RSIA Hidayah Ibu
Kedua : Kebijakan Pelayanan Rekam Medis pada RSIA Hidayah Ibu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Kalianda
Pada Tanggal : 08 Juli 2019
Pasal 1
4. TPP Rawat Inap, Adalah tempat penerimaan / pendaftaran pasien rawat inap.
5. TPP Rawat Jalan, Adalah tempat penerimaan / pendaftaran pasien rawat jalan.
6. TPP Instalasi Rawat Darurat, Adalah tempat penerimaan / pendaftaran pasien IRD.
7. Tracer, Adalah pembatas rekam medis atau pengganti dari rekam medis yang sedang
di pinjam.
8. ICD-X, Adalah kepanjangan dari International Classification of Disease Tenth
Revision. ICD-X digunakan untuk mengkode 3iagnose penyakit pasien rawat jalan
maupun rawat inap.
9. ICD-IX CM adalah yang digunakan untuk mengkode tindakan Medis.
10. Kartu Identitas berobat, Adalah kartu yang diberikan kepada pasien dimana isi kartu
tersebut adaalah nomor rekam medis,nama pasien, tanggal berobat dan alamat. Kartu
tersebut digunakan untuk mempermudah pencarian kembali rekam medis pasien yang
akan berobat.
Pasal 2
1. Pendaftaran pasien yang meliputi pendaftaran pasien rawat jalan ( IGD & Poliklinik )
serta pendaftaran pasien rawat inap.
2. Pengambilan dan penyimpanan kembali rekam medis pasien ( filing ) serta
pendistribusian berkas rekam medis ke unit pelayanan.
3. Kegiatan analisis ( kuantitatif dan kualitatif ) dan assembling ( perakitan ) rekam
medis untuk menjaga kualitas rekam medis.
4. Kegiatan coding rekam medis untuk memberikan kode penyakit maupun tindakan
operasi pada masing-masing rekam medis pasien .
5. Kegiatan pelaporan, baik laporan intern maupun ekstern rumah sakit.
6. Kegiatan korespondensi rekam medis yang meliputi pelayanan pembuatan visum et
repertum ( VER ) maupun Surat Keterangan Medis /SKM ( Kesehatan, Kematian,
Asuransi, dan lain-lain yang berhubungan dengan pelepasan informasi rekam medis
pasien ).
BAB II
REGISTRASI PASIEN
Pasal 3
1. Setiap pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan baik rawat jalan, rawat
inap, dan gawat darurat wajib mendaftarkan diri ke tempat pendaftaran pasien RJ, RI,
dan UGD.
2. Setiap pasien hanya memperoleh satu nomor Rekam Medis selama proses pelayanan
kesehatan di Unit Pelayanan ( RJ, RI, dan UGD )
3. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan wajib dibuatkan Berkas rekam
Medis
4. Identifikasi pasien harus dilakukan secara lengkap dan memberikan Nomor Rekam
Medis tunggal dan untuk pasien dewasa pencatatan identitas disesuaikan dengan
identitas resmi yang masih berlaku berupa : KTP, Paspor, dan SIM
5. Identifikasi pasien anak-anak : Identitas disesuaikan dengan formulir pendaftaran dan
disertai KTP orang tua.
6. Identifikasi pasien bayi : Identitas disesuaikan dengan nama Ibu yang melahirkan dan
ditambah dengan bayi, setelah mempunyai nama dan sudah terdaftar di Catatan Sipil (
Surat Keteranagn Lahir ) saat kuniungan ulang identitasnya diganti.
7. Identifikasi pasien –pasien lama yang tidak membawa KIB berdasarkan nomor rekam
medis, nama lengkap, tanggal lahir dan alamat lengkap untuk memudahkan
pengambilan berkas rekam medis ditempat penyimpanan Rekam Medis.
8. Setiap pasien pertama kali datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan wajib
dibuatkan KIB ( Kartu Identitas Berobat )
9. Setiap pasien mendaftar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan wajib identitasnya
disimpan dalam database sebagai ( IUP ),Identitas Utama Pasien Pencatatan Rekam
Medis.
10. Cara penulisan nama harus sesuai dengan pedoman penamaan yang berlaku di RSIA
Hidayah Ibu.
BAB III
PENCATATAN DAN PENGHAPUSAN REKAM MEDIS
Pasal 4
Pencatatan
1. Yang boleh melakukan pencatatan rekam medis di RSIA Hidayah Ibu adalah : dokter
umum, dokter spesialis, dokter gigi, bidan, perawat, nutrisionist, fisioteraphist,
petugas farmasi, petugas laboratorium, petugas radiologi, dan petugas rekam medis.
2. Konsultan asing, residen yang sedang melakukan kepanitraan klinik, peserta magang,
dokter muda, perawat dan petugas kesehatan lainnya yang dalam masa pendidikan
boleh melakukan pencatatan rekam medis dengan diketahui dan diparaf oleh DPJP
( dokter Penanggung Jawab Pelayanan serta penanggung jawab di lokasi pelayanan
tersebut.
3. Pencatatan Rekam Medis hanya boleh dilakukan di unit pelayanan medis terkait
dimana pasien dirawat atau mendapatkan tindakan medis dan perawatan.
4. Setiap pasien yang pulang rawat inap dibuatkan Ringkasan Perawatan Pasien
( Resume )
5. Pencatatan rekam medis harus menggunakan ballpoint, jelas, bisa dibaca ( minimal 2
orang ), dan lengkap.
6. Penulisan Diagnosa dan terapi tidak boleh menggunakan singkatan yang tidak ada
dalam standard singkatan di RSIA Hidayah Ibu.
Pasal 5
Penghapusan
1. Dokter yang merawat dan petugas lain yang berwenang dapat memperbaiki kesalahan
penulisan dengan cara membuat satu garis pada tulisan yang salah dan dibubuhi paraf
& nama terang serta tanggal dan waktu.
2. Penghapusan tulisan di formulir rekam medis dengan cara apapun tidak dibenarkan.
BAB IV
PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS
Pasal 5
Penyimpanan
1. Unit Rekam Medis diwajibkan untuk menyimpan berkas rekam medis dengan
lengkap, rapi, dan terjamin keamanannya.
2. Pengelolaan berkas rekam medis menggunakan system Sentralisasi yaitu
penyimpanan berkas rekam medis , rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap
disimpan di map yang sama , dalam nomor yang sama.
3. Rekam medis harus diberi sampul pelindung ( map )
4. Apabila satu pasien memiliki lebih dari satu nomor RM, maka berkas RM yang lebih
memiliki nilai guna/informative yang digunakan dan dijadikan satu berkas RM.
Berkas RM terlebih dahulu harus dicocokkan antara nama pasien, tanggal lahir,
alamat, serta identitas lainnya apakah benar-benar sesuai antara keduanya, serta
dicatat dalam buku catatan nomor ganda.
5. Penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan nomor dengan menggunakan system
nomor langsung ( Straight Numererical Filling system ) yaitu penyimpanan berkas
rekam medis dalam rak penyimpanan secara berurut sesuai dengan urutan nomornya
6. Rekam medis yang sampul/mapnya rusak atau lembarannya lepas, harus segera
diperbaiki untuk mencegah makin rusak/hilangnya lembaran-lembaran yang
diperlukan.
7. Hanya petugas rekam medis yang dibenarkan menangani /mengambil/menyimpan
berkas rekam medis di tempat penyimpanan. Dokter , perawat , staf rumah sakit, dan
pegawai dari bagian lain tidak diperkenankan mengambil rekam medis dari tempat
penyimpanan.
8. Pengamatan terhadap penyimpanan harus dilakukan secara periodik, untuk
menemukan salah simpan dan menemukan kartu pinjaman yang rekam medisnya
masih belum dikembalikan.
9. Setiap berkas rekam medis wajib disimpan selama 5 tahun sebagai dokumen aktif
dan selama 2 tahun sebagai dokumen non aktif.
10. Petugas Penyimpanan harus memelihara kerapian dan keteraturan rak-rak
penyimpanan rekam medis dan perlu diperhatikan penerangan lampu, pencegahan
debu, dan pencegahan bahaya kebakaran.
Pasal 6
Pendistribusian
1. Pendistribusian rekam medis dari unit RM ke unit pelayanan hanya dilakukan oleh
petugas rekam medis.
2. Pasien/keluarga tidak diperbolehkan membawa berkas rekam medis sendiri ke unit
pelayanan yang dituju.
BAB V
PEMINJAMAN REKAM MEDIS
Pasal 7
1. Rekam Medis tidak boleh keluar dari Unit Rekam medis RSIA Hidayah Ibu.
2. Peminjaman keluar hanya diperbolehkan atas seizin Direktur RSIA Hidayah Ibu untuk
kepentingan hukum di Pengadilan, diskusi kasus di SMF, dan Audit Medis.
3. Berkas Rekam Medis yang dipinjam harus kembali maksimal dalam jam kantor RSIA
Hidayah Ibu, kecuali untuk kepentingan tertentu dengan seizin Direktur.
4. Peminjaman rekam medis hanya boleh dilakukan di Unit Rekam Medis.
BAB VI
ANALISA, ASSEMBLING, DAN PENGKODEAN ( KODING )
BERKAS REKAM MEDIS
Pasal 8
Analisa Rekam Medis
1. Berkas Rekam Medis pasien rawat jalan harus dikembalikan ke Unit Rekam Medis
setelah selesai pelayanan di poliklinik, keesokan hainya /hari berikutnya pada saat jam
kerja untuk pasien IGD, dan paling lambat 1 X 24 Jam setelah pasien pulang.
2. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke Unit Rekam Medis harus dilakukan
analisa dan diperiksa kelengkapannya, apabila belum lengkap harus dikembalikan
untuk dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan.
Pasal 9
Asesembling
Setiap berkas rekam medis pasien wajib disusun / dirapikan / diasembling sesuai
dengan kronologi maupun formulir rekam medis.
RAWAT JALAN
pengkajian rawat jalan RJ_RSIA_HI_001
Lembar rawat jalan RJ_RSIA_HI_002
Resume rawat jalan berkelanjutan RJ_RSIA_HI_003
FORMULIR TAMBAHAN
Permintaan pelayanan kerohanan RM_RSIA_HI_a1
Permintaan pelayanan privaci pasien RM_RSIA_HI_a2
Penitipan berharga milik pasien RM_RSIA_HI_a3
Dafta pengunjung diluar jam kunjungan RM_RSIA_HI_a4
Persetujuan second opinion RM_RSIA_HI_a5
Penolakan tindakan resusitasi RM_RSIA_HI_a6
Formulir Do Not Recuciate RM_RSIA_HI_a6a
Ttansfer antar ruangan RM_RSIA_HI_a7
Transfer pasien antar rumah sakit RM_RSIA_HI_a8
Pernyataan pembrian informasi pasien terminal RM_RSIA_HI_a9
Assesmen pasien tahap terminal RM_RSIA_HI_a10
Bukti tindakan keperawatan RM_RSIA_HI_a11
Pengkajian restrain dan persetujuan tindakan RM_RSIA_HI_a12
Formulir DNR intruksi dokter RM_RSIA_HI_a13
Formulir komplain RM_RSIA_HI_a14
Formulir penolakan pengobatan RM_RSIA_HI_a15
ESO RSIA HI RM_RSIA_HI_a16
Monitoring obat baru RM_RSIA_HI_a17
Pasal 9
Koding
1. Setiap Berkas Rekam Medis yang sudah rapi dan lengkap harus dilakuan pengkodean
diagnosis dan tindakan yang sudah diperoleh.
2. Pengkodean ( koding ) dilakukan sesuai dengan ICD – 10 untuk diagnose dan ICD – 9
CM untuk prosedddur tindakan medis.
3. Penulisan diagnose harus jelas, mudah dibaca, lengkap, dan tidak boleh menggunakan
singkatan yang tidak ada dalam standard singkatan di RSIA Hidayah Ibu.
4. Pengkodean ( koding ) dilakukan dengan memperhatikan :
Catatan dokter pada rekam medis pasien
Status kunjungan baru atau lama.
BAB VII
PRIVASI DAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS
Pasal 10
1. Rekam medis bersifat privasi dan rahasia
2. Semua praktisi kesehatan harus menjaga keamanan, privasi, dan kerahasiaan
informasi rekam medis.
3. Informasi rekam medis yang mengandung nilai privasi dan kerahasiaan adalah :
identitas, hasil wawancara, pemeriksaan fisik, dan penunjang, diagnosis, pengobatan,
tindakan medis, dan perkembangan penyakit.
BAB VIII
AKSES REKAM MEDIS
Pasal 11
Penggunaan simbol ( tanda bahaya ) dan singkatan di berkas rekam medis pasien harus
mengacu kepada keputusan penulisan simbol ( tanda bahaya ) dan singkatan yang
sesuai standar di RSIA Hidayah Ibu
BAB X
PENILAIAN , RETENSI DAN PEMUSNAHAN REKAM MEDIS
Pasal 14
Penilaian dan Penyusutan Rekam Medis
Penilaian dan penyusutan / retensi berkas rekam medis dilakukan setahun sekali atau
pada saat rak penyimpanan rekam medis sudah penuh dengan mekanisme yang sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.
Pasal 15
Retensi Berkas Rekam Medis
1. Jadwal retensi berkas rekam medis :
AKTIF INAKTIF
NO KELOMPOK
RJ RI RJ RI
1 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH
UMUM
2 MATA 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH
3 JIWA 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
4 ORTHOPEDI 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
5 KUSTA 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH
6 KETERGANTUNGAN OBAT 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH
7 JANTUNG 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
8 PARU 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
9 ANAK 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH
2. Surat Edaran DIRJEN Yanmed No. HK. 00.05.1.5.01160 tahun 1995 : Petunjuk
Teknis Pengadaan Formulir RM dasar dan Pemusnahan arsip rekam medis di rumah
sakit.
Pasal 16
Pemusnahan Berkas Rekam Medis
BAB XI
PELAPORAN, KOORDINASI INTERN DAN UPDATE REKAM MEIDS
Pasal 17
Pelaporan
1. Unit Rekam Medis bertanggung jawab dalam pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian data/laporan baik untuk keperluan intern rumah sakit maupun pihak
ekstern rumah sakit secara priodik sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Permintaan data ekstern selain untuk kepentingan pelaporan rutin harus seijin
Direktur Rumah sakit.
Pasal 18
Update Rekam Medis
BAB XII
KESELAMATAN KERJA
BAB XIII
PENUTUP
Kebijakan Pelayanan Rekam Medis RSIA Hidayah Ibu, merupakan petunjuk
pelaksanaan rekam medis yang dibuat sendiri di rumah sakit yang mengacu kepada
buku pedoman Departemen Kesehatan dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
Evaluasi terhadap kebijakan ini dilakukan karena adanya pengembangan terhadap
sistem baru sehingga petunjuk teknis perlu revisi dimana jangka waktu revisi
dilakukan minimal tiga tahun sekali atau bisa sewaktu-waktu direvisi jika ada revisi
pada buku pedoman rekam medis yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Ditetapkan di : Kalianda
Pada Tanggal : Januari 2019