Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

PERLINDUNGAN HARTA MILIK PASIEN

RSIA. KIRANA MANADO


Jl. Jend Sudirman No. 78, Manado, Sulawesi Utara
Telp : (0431) 847973 – 863465 – 854857, 081228828888
E-mai : rskirana94@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 105/HPK/RSIA-K/III/2020

TENTANG
PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA MILIK PASIEN
RSIA KIRANA MANADO

DIREKTUR RSIA KIRANA MANADO

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya menjamin hak dan keselamatan


pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, maka
diperlukan upaya untuk melindungi harta milik pasien dari
kehilangan dan pencurian;
b. Bahwa agar kegiatan perlindungan hak milik pasien dari
kehilangan dan pencurian tersebut terlaksana dengan
baik diperlukan Panduan Perlindungan Harta Milik Pasien
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Manado;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RSIA Kirana Manado.
MENGINGAT : 1. Undang - Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan
4. Keputusan Direktur PT Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana
Manado Nomor : 01/PT-RSIA Kirana/VIII/2018 Tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana
Manado
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :

PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


TENTANG PENETAPAN PANDUAN
PERLINDUNGAN HARTA MILIK PASIEN DI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KIRANA
MANADO
KEDUA : Panduan Perlindungan Harta Milik Pasien di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan
pelayanan pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kirana Manado dilaksanakan oleh Direktur Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Manado


Pada tanggal: 12 Maret 2020

Direktur

dr. JEANNY J. SETIONO, SpOG.MARS


Lampiran : Panduan Perlindungan Harta Milik Pasien
Lampiran : Panduan Perlindungan Harta Milik Pasien

Nomor : 105/HPK/RSIA-K/III/2020

KATA PENGANTAR

Perubahan paradigma pelayanan pasien di rumah sakit menempatkan pasien


sebagai fokus pelayanan, tidak lagi Dokter sebagai penanggung jawab pasien.
Pelayanan pasien tersebut mengutamakan hak pasien dalam mendapatkan
pemenuhan atas kebutuhan untuk mencapai derajat kesehatan yang
dikehendaki.

Pasien yang berisiko, khususnya pasien yang datang ke rumah sakit tanpa
diantar keluarga dan/atau dalam keadaan tidak sadar perlu mendapatkan
perhatian khusus. Oleh karena itu perlu dilakukan perlindungan harta milik pasien
dari kehilangan dan pencurian, untuk mendapatkan perlindungan hak pasien..

Panduan Perlindungan Harta Milik Pasien ini mengatur tata laksana dalam
melakukan perlindungan terhadap harta milik pasien dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Panduan ini dipergunakan oleh seluruh
personil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado dalam memberikan
pemenuhan kebutuhan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.

Panduan ini akan dievaluasi dan dilakukan perubahan dan perbaikan di


kemudian hari.

Manado, 12 Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..……….. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………….…………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….………………. 1
A. LATAR BELAKANG ….………………………………………….………………... 1
B. TUJUAN ……….…………………………………………………….……………... 2
C. DEFINISI ……………….………………………………………….……………….. 3
BAB II RUANG LINGKUP ……………………………………………….………………. 3
A. PASIEN YANG DILINDUNGI HARTA BENDANYA …………………………… 3
B. STAF YANG TERLIBAT ………………………………………………………….. 3
C. UNIT YANG TERLIBAT ………………………………………………………….. 3
D. JENIS PERLINDUNGAN ………………………………………………………… 3
E. BATASAN OPERASIONAL ……………………………………………………... 4
BAB III KEBIJAKAN …….……………………………………………………………….. 5
BAB IV TATALAKSANA ……………………………………………………………….... 7
BAB IV DOKUMENTASI ……………………………………………..………………….. 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado membangun kepercayaan dan
meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan menghormati hak-hak pasien di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado sehingga setiap pasien mendapat
pelayanan kesehatan merasa puas dan dihargai.

Perlindungan terhadap harta pasien adalah hak setiap pasien dan keluarganya
yang sedang mendapat pelayanan kesehatan baik rawat inap maupun rawat
jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado, untuk itu Rumah Sakit wajib
mengambil tanggung jawab untuk beberapa atau semua barang milik pribadi
pasien yang dibawa ke Rumah Sakit melalui proses menghitung nilai barang
tersebut dan memastikan barang tersebut tidak akan hilang atau dicuri.

B. TUJUAN
Tujuan dari perlindungan harta milik pasien adalah melindungi barang-barang
milik pasien yang dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado dan
memastikan tidak akan hilang atau dicuri pada saat pasien mendapat pelayanan
kesehatan meliputi pelayanan emergency, pasien bedah rawat sehari, pasien
rawat inap, pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado,
serta pasien yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang
pribadinya.

A. DEFINISI
1. Perlindungan harta pasien di rumah sakit adalah jaminan yang didapatkan
oleh pasien terhadap harta atau barang yang dimiliknya tidak akan hilang atau
dicuri, baik pasien IGD, rawat inap, rawat jalan maupun terhadap pasien yang
tidak mampu membuat keputusan terhadap barang pribadinya selama
mendapat pelayanan kesehatan.
2. Menjaga/melindungi barang milik pasien/keluarga selama pasien mendapat
pelayanan kesehatan atau dalam perawatan di suatu Rumah Sakit.

BAB II
RUANG LINGKUP

A. PASIEN YANG DILINDUNGI HARTA BENDANYA.


1. Pasien yang datang ke unit pelayanan di rumah sakit yang dalam kondisi
tergesa atau tanpa sengaja membawa serta harta benda berada di dalam
tasnya, atau dikantong pakaiannya.
2. Pasien yang dalam kondisi tertentu dan darurat, diantar oleh orang lain ke
unit pelayanan di rumah sakit, berikut harta benda yang melekat
dibadannya/ terbawa ketika itu.
3. Pasien yang harus melaksanakan proses pelayanan kesehatan yang
mewajibkannya untuk menanggalkan / menjauhkannya dari pengawasan
terhadap barang tersebut ketika menjalani pemeriksaan / terapi.
4. Pasien yang akan menjalani operasi tanpa ada pihak keluarga yang
menjaganya.

B. STAF YANG TERLIBAT.


1. Petugas pendaftaran
2. Perawat
3. Petugas Security

C. UNIT YANG TERLIBAT.


1. IGD.
2. Rawat Jalan
3. IGD Maternal.
4. Rawat inap.
D. JENIS PERLINDUNGAN.
Harta benda disimpan di dalam loker/lemari di unit terkait, dan diserahkan
kembali kepada pasien atau keluarga pasien yang berhak, ketika pasien sudah
selesai mendapatkan pelayanan kesehatan, atau ketika kondisi pasien sudah
memungkinkan.

E. BATASAN OPERASIONAL.
1. Rumah sakit bertangung jawab untuk melindungi harta benda pasien yang
patut dilindungi harta bendanya, kecuali :
a. Barang berharga tersebut memang dirahasiakan dan / tidak bersedia
dititipkan.
b. Barang berharga yang dibawa dengan sengaja dan melanggar
ketentuan tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
2. Pasien yang tidak bersedia menitipkan harta benda yang dibawanya, dapat
memilih alternatif :
a. Membawa pulang harta bendanya dengan minta pertolongan pihak
keluarga, atau menitipkan kepada pihak keluarga.
b. Menjaganya sendiri sedapat mungkin dengan tidak akan menuntut
rumah sakit untuk bertanggung jawab jika harta benda yang dimaksud
hilang.
BAB III
KEBIJAKAN

1. Pasien yang tidak mampu mengambil keputusan mengenai barang pribadinya


adalah pasien lanjut usia, pasien dengan gangguan kesadaran dan gangguan
mental.
2. Apabila pasien datang sendirian dan dalam keadaan tidak sadar maka barang
pasien diidentifikasi oleh petugas jaga yang ada saat itu dan disaksikan oleh
security.
3. Petugas jaga mencatat pada formulir serah terima barang pasien.
4. Kategori Pasien yang barangnya harus dilindungi :
a. Pasien tidak sadar tanpa keluarga
b. Pasien yang meminta RS untuk melindungi barangnya
c. Pasien terkait kriminalitas
d. Pasien yang tidak mampu mengamankan barang pribadinya
e. Pasien yang tidak mampu mengambil keputusan mengenai barang
miliknya
5. Kriteria pasien yang berada di unit yang mendapatkan perlindungan :
a. IGD
b. Kamar Bersalin
c. Rawat Inap
d. Rawat Jalan
6. Semua proses verifikasi barang pasien yang dititipkan dicatat di formulir serah
terima barang pasien dan begitu pula saat pengembaliannya.
7. RS Ibu dan Anak Kirana Manado tidak menerima penitipan barang berharga
seperti uang dan perhiasan.
8. Petugas jaga menyimpan barang pasien dilemari khusus dan dikunci.
9. Kunci lemari disimpan oleh kanit apabila masih dalam jam kerja. Jika diluar jam
kerja maka akan disimpan oleh katim unit terkait.
10. Pengembalian barang dilakukan oleh petugas jaga sesuai dengan prosedur :
a. Pasien sadar : barang dikembalikan langsung kepada pasien
b. Pasien tidak sadar : barang dikembalikan kepada wali atau keluarga
atau penanggungjawab pasien dengan menunjukkan identitas bahwa
pasien tersebut adalah keluarganya serta meninggalkan fotocopy kartu
identitas yang masih berlaku.
11. Pengambilan atau penyerahan barang milik pasien dilakukan apabila diminta
kembali oleh pasien atau keluarganya dengan melakukan serah terima barang
milik pasien sesuai prosedur.
12. Barang yang tidak diambil dalam waktu satu bulan terhitung dari tanggal
penyimpanan akan menjadi hak milik rumah sakit.
BAB IV
TATALAKSANA

A. PADA SAAT PENITIPAN BARANG


Pada saat penitipan barang, baik di rawat jalan maupun rawat inap, Petugas
memberi penjelasan kepada pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti
mengenai tata tertib dan prosedur penitipan barang miliknya berdasarkan
peraturan yang berlaku dirumah sakit serta menjelaskan kriteria barang yang
boleh atau tidak boleh dititip kepada petugas. Kemudian sama-sama kedua
belah pihak (petugas dan pihak pasien/keluarga) memastikan kondisi barang
yang dititipkan.

B. PADA SAAT PENYIMPANAN BARANG


Pada saat penyimpanan barang berharga milik pasien petugas rumah sakit
wajib menjaga dan melindungi barang yang dititip oleh pasien agar tidak rusak
dan aman dari pencurian /kehilangan.

C. PADA SAAT PENGEMBALIAN BARANG


Pada saat pengembalian barang berharga milik pasien yang dititip, petugas
harus memastikan orang yang memegang format penitipan barang ini adalah
yang mewakili pasien dengan mencocokkan tanda tangan ysng bersangkutan
dengan tanda tangan di Format penitipan Barang.
Kalau memang sesuai, maka barang dikembalikan sesuai dengan yang
tercatat lalu dibuat berita acara serah terima dibuku penitipan barang pasien.
Pihak yang menerima barang dan yang menyerahkan barang sama-sama
membubuhkan tanda tangan di berita acara serah terima barang.

BAB IV
DOKUMENTASI

Perlindugan barang milik pasien dilengkapi dengan formulir yang telah distandarkan.
Merupakan sebuah sarana yang bisa diberikan oleh kita sebagai penyedia layanan
jasa kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado. Dengan adanya
pendokumentasian yang jelas dan rapi diharapkan semua pelayanan yang diberikan
menjadi lebih baik.

Ditetapkan di: Manado


Pada tanggal: 12 Maret 2020

Direktur

dr. JEANNY J. SETIONO, SpOG.MARS

Anda mungkin juga menyukai