Anda di halaman 1dari 15

Jln. KH. Ahmad Dahlan No.

17 Selong, Lombok Timur

1
RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
No. Izin : 2049/503/PP.II.50.A8/04/2018
JL. KH. Ahmad Dahlan No. 17 Pancor Lombok Timur
Telp. (0376) 21004, Fax (0376) 22693

PERATURAN DIREKTUR
NOMOR : 109/PAN/AKR/RSI-N/IX/2018

TENTANG

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA MILIK PASIEN

Direktur Rumah Sakit Islam Namira dengan senantiasa memohon bimbingan, lindungan
dan ridho Allah SWT :

MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaran Hak Pasien dan


Keluarga yang mengacu pada akreditasi rumah sakit versi
2012, maka perlu dibuatkan Panduan Perlindungan Harta
Benda Milik Pasien
b. Bahwa agar Panduan Perlindungan Harta Benda Milik Pasien
dapat berjalan dengan baik, perlu ditetapkan pemberlakuan
Panduan Perlindungan Harta Benda Milik Pasien Rumah Sakit
Islam Namira
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Namira
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan.
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN PERLINDUNGAN


HARTA BENDA MILIK PASIEN

KESATU Memberlakukan Panduan nomor 106/PAN/HPK/RSI-N/II/2018


tentang Panduan Perlindungan Harta Benda Milik Pasien di
Rumah Sakit Islam Namira sebagaimana terlampir dalam
Keputusan ini

KEDUA Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan

KETIGA Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan


perbaikan maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya

1
Ditetapkan di : Lombok Timur

Tanggal : 18 September 2018

8 Dzull-hijjah 1439 H

Rumah Sakit Islam Namira

Lombok Timur

dr. H. Utun Supria, M.Kes

Direktur

TEMBUSAN Yth :

1. Ketua Pengurus Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor


2. Arsip

DAFTAR ISI

2
BAB I DEFINISI...................................................................................................... 4
BAB II RUANG LINGKUP...................................................................................... 5
BAB III TATA LAKSANA....................................................................................... 6
BAB IV DOKUMENTASI........................................................................................ 13

3
LAMPIRAN SK DIREKTUR
NOMOR : 019/PAN/AKR/RSI-N/2018
TENTANG : Panduan Penitipan / Penyimpanan Barang Milik Pasien

PANDUAN PENITIPAN/PENYIMPANAN BARANG MILIK PASIEN

RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

BAB I

DEFINISI

Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa secara mendadak atau tiba-tiba
misalnya kecelakaan, pingsan, bencana alam yang mengakibatkan timbulnya korban. Hal
ini dapat mengakibatkan suatu kondisi yang cukup berbeda yakni kepanikan, kacau,
kecurigaan. Baik korban yang mengalami maupun orang yang melihat atau menolong.
Kadang kala sering juga dalam kesempatan tersebut kewaspadaan kurang akibat situasi
yang tidak menentu sehingga berakibat adanya kehilangan barang atau benda terutama
dari korban yang mengalami bencana.
Indonesia mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat melindungi hak
pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa terkecuali baik
untuk diri pribadi maupun barang atau benda milik pribadinya. Sehingga setiap orang
yang berada di tempat manapun tidak merasa terancam baik secara fisik maupun non
fisik akibat kehilangan barang atau benda.
Perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi. Harta adalah
barang kekayaan.Tujuannya untuk mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak
terjadinya kehilangan harta benda pribadi pada pasien/ pengunjung/ karyawan selama
berada di rumah sakit, mengurangi kejadian yang berhubungan dengan adanya kecurian
dari pihak dalam ataupun luar pada pasien/ pengunjung/ karyawan.
Prinsipnya semua pasien/ pengunjung/ karyawan yang berada dalam rumah sakit
harus mendapat perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk rumah sakit
dan selama berada di rumah sakit harus menjaga harta benda pribadi.Tujuan utama
perlindungan harta benda adalah untuk menjaga keamanan yang memiliki harta benda
tersebut.Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien/ pengunjung/ karyawan
yang masuk dalam rumah sakit atau selama berada dalam lingkungan rumah sakit.

4
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Kewajiban dan tanggung jawab


1. Seluruh Staf Rumah Sakit Islam Namira
a. Memahami dan menerapkan prosedur perlindungan harta benda pribadi milik
pasien/ pengunjung
b. Memastikan prosedur perlindungan harta benda pribadi milik pasien/
pengunjung yang benar ketika pasien/ pengunjung selama berada di Rumah
Sakit Islam Namira
c. Melaporkan kejadian salah prosedur perlindungan harta benda milik pasien/
pengunjung/ karyawan.
2. SDM yang bertugas
Perawat
a. Bertanggung jawab memberikan perlindungan harta benda pasien dan
memastikan perlindungan tersebut tercatat pada buku laporan
b. Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat kesalahan
penyimpanan maka penyimpanan harus dipindahkan tempatnya.
3. Petugas keamanan/ security
a. Bertanggung jawab memberikan pengamanan harta benda pasien dan
memastikan pengamanan tersebut tersebut tercatat pada buku laporan.
b. Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat kesalahan
penyimpanan maka penyimpanan harus dipindahkan tempatnya.
4. Kepala instalasi
a. Memastikan seluruh staf di instalasi memahami prosedur perlindungan harta
benda pasien.
b. Menyelidiki semua insiden salah perlindungan harta benda pasien dan
memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya
kembali kejadian tersebut.
5. Kepala ruangan
a. Memastikan seluruh staf ruangan memahami prosedur perlindungan harta
benda pasien
b. Menyelidiki semua insiden perlindungan harta benda pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali kejadian
tersebut.

6. Direktur
a. Memantau dan memastikan panduan perlindungan harta benda dikelola
dengan baik oleh kepala instalasi
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan perlindungan harta benda
pasien/ pengunjung/ karyawan

5
BAB III
TATA LAKSANA

A. Perlindungan
1. Berlaku untuk pasien yang berada di rawat inap dimana dalam hal ini pasien
menggunakan perhiasan emas (Kalung,cincin,gelang) atau barang berharga
lainnya dan sedang dalam kondisi akan dilakukan tindakan pelayanan medis.
a. Tata laksana perlindungan harta benda pasien
1) Semua pasien sebelum masuk rawat inap harus diinformasikan bahwa RSI
Namira tidak bertanggung jawab jika ada harta benda yang hilang sebab
pada saat masuk rawat inap sudah diinformasikan oleh petugas Front
Office
2) Pastikan bahwa pasien sudah menyetujui dan mengerti tentang informasi
yang disampaikan tentang perlindungan harta benda milik pasien
3) Pastikan adanya proses serah terima penyimpanan sementara untuk harta
benda pribadi milik pasien dengan mengisi formulir penyimpanan barang
berharga milik pasien dan buku registrasi penitipan barang disertai
dokumentasi berupa foto barang.
4) Apabila pasien tersebut tidak sadar atau tidak ada keluarga yang
mendampingi dan akan dilakukan tindakan pelayanan kesehatan maka
petugas kesehatan dapat mengisi formulir penyimpanan barang berharga
milik pasien dan buku registrasi penitipan barang disertai dokumentasi
berupa foto barang.
5) Segera hubungi pihak keamanan untuk kasus kehilangan harta benda milik
pasien jika ada peristiwa kehilangan
6) Jika perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani kasus kehilangan
harta benda milik pasien jika kasus tersebut berlanjut.
7) Pada pasien rawat inap, disetiap ruangan juga telah disiapkan loker untuk
penyimpanan barang milik pasien seperti selimut, pakaian, bantal, karpet
selain emas dan barang berharga lainnya.
2. Pasien yang dilindungi harta bendanya sebagai berikut :
a. Pasien emergensi / pasien tidak sadar.
b. Pasien yang tidak mampu mengamankan harta milik / pasien yang meminta
rumah sakit untuk melindungi harta miliknya.
3. Pasien yang meminta rumah sakit melindungi harta miliknya harus mengisi dan
menandatangani formulir penyimpanan barang berharga milik pasien
1) Pada staf RSI Namira harus memberikan perlindungan harta benda pasien
dengan benar dengan menanyakan kejelasan informasi yang disampaikan
oleh petugas Front Office untuk tidak meninggalkan harta benda
khususnya yang berharga diluar pengamatan pasien, kemudian
membandingkan dengan adanya surat pernyataan yang tercantum di
rekam medis. Jangan menyebutkan semua informasi tentang
perliundungan dan meminta pasien untuk menginformasikan dengan
jawaban ya/ tidak.
2) Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak mengetahui untuk
menjaga harta bendanya sendiri. Informasi mengenai RSI Namira tidak
bertanggung jawab atas harta benda milik pasien diinformasikan ulang

6
oleh perawat yang bertugas menangani pasien secara personal sebelum
pasien menjalani suatu prosedur.
3) Perlindungan harta benda sebaiknya mencakup 2 detail wajib yaitu:
a) Didata semua harta benda pada saat pasien masuk
b) Mendata semua pengunjung yang datang berkunjung di ruang
perawatan tempat pasien dirawat.

Tata laksana perlindungan harta benda pengunjung


1) Semua pengunjung yang dalam kondisi terluka, hilang kesadaran/ ingatan harus
diidentifikasi dengan benar sebelum masuk dalam lingkungan rumah sakit islam
namira dengan menggunakan tanda pengenal yang masih berlaku (KTP/ SIM/
Paspor) dan harta benda apasaja yang masih dibawa.
2) Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang dibawanya dan
jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
3) Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua pengunjung jika terjadi
kecelakaan atau hilang kesadaran/ ingatan pada diri pengunjung tersebut dan
tidak ada pengecualian selama berada dilingkungan rumah sakit islam namira.
4) Jika terjadi kecelakaan atau hilang kesadaran/ ingatan pada pengunjung secara
tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap diri dan harta benda
pengunjung kemudian catat pada buku laporan dan laporkan pada pihak
manajemen rumah sakit islam namira.
5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta benda
maka harta benda harus dipastikan dititipkan pada pihak keamanan dan
kemudian dikoordinasikan pada pihak manajemen.
6) Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan pada pihak rumah sakit islam
namira walaupun bersifat sementara dan kondisi pengunjung masih
memungkinkan untuk menjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit islam
namira tidak bertanggung jawab terhadap perlindungan harta benda tersebut
kecuali dalam kondisi tertentu.
7) Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika pengunjung
dalam kondisi terluka atau hilang kesadaran/ ingatan maka harus memberikan
surat pernyataan penitipan barang dengan disertai tanda pengenal (KTP/ SIM/
Paspor) yang masih berlaku dan dibubuhi tanda tangan/ cap jempol pengunjung.
8) Tanda pengenal yang disertakan dipos keamanan sebaiknya mencakup 2 detail
wajib yang dapat mengidentifikasi pengunjung, yaitu:
a) Tanda pengenal masih berlaku
b) Tanda pengenal harus asli
c) Apabila tidak ada tanda pengenal bisa menggunakan nomor rekam medis
9) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan tujuannya kepada
pengunjung.
10) Periksa ulang 2 detail data di buku laporan sebelum memberikan perlindungan
harta benda kepada pengunjung.
11) Saat menanyakan identitas dan harta benda pengunjung, selalu gunakan
pertanyaan terbuka, misalnya: Siapa nama anda?, barang apa yang anda
titipkan? ( jangan gunakan pertanyaan tertutup seperti : apakah nama anda ibu
Susi?).

7
12) Jika pengunjung tidak mampu memberitahukan namanya ( misalnya pada
pengunjung tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi harta benda
pengunjung kepada keluarga/ pengantarnya. Jika mungkin tanda pengenal
jangan dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi pada saat menitipkan harta
benda. Tanya ulang nama dan alamat pengunjug, kemudian bandingkan
jawaban pengunjung dengan data yang tertulis di buku laporan.
13) Pengecekan buku laporan harta benda kepemilikan dilakukan tiap kali pergantian
jaga petugas keamanan
14) Unit yang memberikan perlindungan pada harta benda pengunjung harus
menanyakan ulang identitas pengunjung dan membandingkan data yang
diperoleh dari laporan verifikasi pihak keamanan.
15) Pada kasus pengunjung yang tidak mau diberikan perlindungan harta benda:
a) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti
1) Menolak perlindungan harta benda
2) Tidak ada kepercayaan dari pengunjung
b) Proses perlindungan harta benda harus diinformasikan akan resiko yang
terjadi jika dilakukan. Alasan pengunjung harus dicatat pada buku laporan
petugas keamanan
c) Jika pengunjung menolak untuk diberikan perlindungan harta bendanya,
petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk memberikan
perlindungan pada harta benda pengunjung dengan benar sebelum
dilakukan tindakan pelayanan kesehatan.
Tindakan / prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan harta
benda pengunjung:
a) Pada saat terjadi kasus kecelakaan
b) Pada saat terjadi kasus pencurian
c) Pada saat pengunjung hilang kesadaran/ ingatan
2) Petugas keamanan RSI Namira harus mengkonfirmasi pengunjung dalam
perlindungan harta benda dengan benar dengan menanyakan nama dan
harta benda yang akan dilindungi kemudian membandingkannya dengan
data berdasarkan informasi yang didapat dari laporan petugas keamanan.
Jangan menyebutkan nama dan harta benda yang dilindungi dan minta
pengunjung untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya/ tidak.
3) Jangan melakukan prosedur apapun jika pengunjung tidak mau diberikan
perlindungan pada harta benda yang dibawanya. Perlindungan harta
benda harus dipastikan diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang
bertugas menangani pengunjung secara personal pada saat pengunjung
datang.
Tatalaksana perlindungan harta benda karyawan
1) Semua karyawan harus bertanggung jawab sendiri atas harta benda yang
dibawanya.
2) Pastikan pada karyawan agar menjaga harta benda yang dibawanya dan jelaskan
bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
3) Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua karyawan jika terjadi
kecelakaan atau hilang ingatan/ kesadaran pada diri karyawan tersebut dan tidak
ada pengecualian selama berada dalam lingkungan RSI Namira.

8
4) Jika terjadi kecelakaan, atau hilang ingatan/ kesadaran pada diri karyawan secara
tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap diri dan harta benda
karyawan dengan persetujuan kemudian catat pada buku laporan dan laporkan
pada pihak manajemen RSI Namira.
5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta benda
maka harus dipastikan bahwa harta benda dititipkan/ ditinggal pada pihak
keamanan dan kemudian dikoordinasikan pada pihak manajemen.
6) Harta benda karyawan tidak boleh dititipkan pada pihak rumah sakit islam namira
walaupun bersifat sementara dan kondisi karyawan masih memungkinkan untuk
menjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit islam namira tidak
bertanggung jawab terhadap perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam
kondisi tertentu.
7) Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika karyawan dalam
kondisi terluka atau hilang kesadaran/ ingatan maka harus memberikan surat
pernyataan penitipan barang dengan disertai tanda pengenal (KTP/ SIM/ Paspor)
yang masih berlaku dan dibubuhi tanda tangan/ cap jempol karyawan.
8) Tanda pengenal yang disertakan dipos keamanan sebaiknya mencakup 2 detail
wajib yang dapat mengidentifikasi karyawan, yaitu:
9) Tanda pengenal masih berlaku
10) Tanda pengenal harus asli
11) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan tujuannya kepada
karyawan.
12) Periksa ulang 2 detail data di buku laporan sebelum memberikan perlindungan
harta benda kepada karyawan.
13) Saat menanyakan identitas dan harta benda karyawan, selalu gunakan
pertanyaan terbuka, misalnya: Siapa nama anda?, barang apa yang anda titipkan?
( jangan gunakan pertanyaan tertutup seperti : apakah nama anda ibu Susi?).
14) Jika karyawan tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada karyawan
tidak sadar, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi harta benda karyawan kepada
keluarga/ pengantarnya. Jika mungkin, tanda pengenal jangan dijadikan satu-
satunya bentuk identifikasi pada saat menitipkan harta benda. Tanya ulang nama
dan alamat karyawan, kemudian bandingkan jawaban karyawan dengan data
yang tertulis di buku laporan.
15) Pengecekan buku laporan kepemilikan harta benda dilakukan tiap kali pergantian
jaga petugas keamanan.
16) Unit yang diberikan perlindungan pada harta benda karyawan harus menanyakan
ulang identitas karyawan dan membandingkan data yang diperoleh dari laporan
verifikasi pihak keamanan.
17) Pada kasus karyawan yang tidak mau diberikan perlindungan harta benda:
a) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti
1) Menolak perlindungan harta benda.
2) Tidak ada kepercayaan dari karyawan.
b) Proses perlindungan harta benda harus diinformasikan akan resiko yang
terjadi jika dilakukan. Alasan karyawan harus dicatat pada buku laporan
petugas keamanan
c) Jika karyawan menolak untuk diberikan perlindungan harta bendanya,
petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk memberikan

9
perlindungan pada harta benda karyawan dengan benar sebelum dilakukan
tindakan pelayanan kesehatan.
Tindakan / prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan harta
benda karyawan :
a) Pada saat terjadi kecelakaan
b) Pada saat terjadi kasus pencurian
c) Pada saat karyawan hilang kesadaran/ ingatan
2) Petugas keamanan RSI Namira harus mengkonfirmasi karyawan dalam
perlindungan harta benda dengan benar dengan menanyakan nama dan
harta benda yang akan dilindungi kemudian membandingkannya dengan
data yang sudah ditulis pada buku laporan. Jangan menyebutkan nama
dan harta benda yang dilindungi dan minta karyawan untuk
mengkonfirmasi dengan jawaban ya/ tidak.
3) Jangan melakukan prosedur apapun jika karyawan tidak mau diberikan
perlindungan pada harta benda yang dibawanya. Perlindungan harta
benda harus dipastikan diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang
bertugas menangani karyawan secara personal pada saat karyawan
datang/masuk.
B. Tata Cara Perlindungan
1. Jenis perlindungan
a. Perlindungan harta benda pasien
b. Perlindungan harta benda pengunjung
c. Perlindungan harta benda karyawan
2. Menitipkan harta benda
Proses perlindungan harta benda yang tersedia di RSI Namira adalah sebagai
berikut:
a. Pasien
Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika pasien akan ada tindakan
pelayanan kesehatan dan tidak ada keluarga yang mendampingi atau dalam
kondisi hilang kesadaran
b. Pengunjung
Proses perlindungan harta benda dilakukan jika pengunjung menjadi korban
kecelakaan atau hilang kesadaran secara tiba-tiba dan tidak ada keluarga
yang mendampingi
c. Karyawan
Proses perlindungan harta benda dilakukan jika karyawan menjadi korban
kecelakaan atau hilang kesadaran secara tiba-tiba dan tidak ada keluarga
yang mendampingi
C. Pelaporan Insiden/ Kejadian Kesalahan Perlindungan Harta Benda
1. Pasien
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a) Mengidentifikasi data/ pencatatan buku laporan
b) Tidak adanya tanda pada harta benda yang dilindungi
c) Mengidentifikasi laporan investigasi
d) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi

10
e) Kesalahan penulisan tanda untuk harta benda yang mendapat
perlindungan di buku laporan
b. Beberapa penyebab umum terjadinya kesalahan identifikasi adalah:
a) Kesalahan pada administrasi/ tata usaha
1) Salah memberikan tanda pada harta benda pasien
2) Kesalahan mengisi buku laporan
3) Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah
4) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/ tidak terbaca
b) Kegagalan verifikasi
1) Tidak adekuatnya/ tidak ada aturan verifikasi
2) Tidak mematuhi aturan verifikasi
c) Kesulitan komunikasi
1) Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi, atau keterbatasan bahasa
pasien
2) Kegagalan untuk pembacaan kembali
3) Kekurangan kultur/ budaya organisasi
d) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda pasien
pastikan keamanan dan keselamatan pasien.
2. Pengunjung
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a) Kesalahan penulisan tanda pengenal yang masih berlaku di buku laporan
b) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi
c) Tidak adanya tanda pada harta benda yang dilindungi
b. Beberapa penyebab umum terjadinya kesalahan identifikasi adalah:
a) Kesalahan pada administrasi/ tata usaha
1) Salah memberikan tanda pada harta benda pengunjung
2) Kesalahan mengisi buku laporan
3) Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah
4) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/ tidak terbaca
b) Kegagalan verifikasi
3) Tidak adekuatnya/ tidak ada aturan verifikasi
4) Tidak mematuhi aturan verifikasi
c) Kesulitan komunikasi
1) Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi, atau keterbatasan bahasa
pengunjung
2) Kegagalan untuk pembacaan kembali
3) Kekurangan kultur/ budaya organisasi
d) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda pengunjung
pastikan keamanan dan keselamatan pengunjung.
3. Karyawan
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a) Kesalahan penulisan tanda pengenal karyawan
b) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi
c) Tidak adanya tanda pada harta benda yang dilindungi
b. Beberapa penyebab umum terjadinya kesalahan identifikasi adalah:
a) Kesalahan pada administrasi/ tata usaha
1) Salah memberikan tanda pada harta benda karyawan

11
2) Kesalahan mengisi buku laporan
3) Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah
4) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/ tidak terbaca
b) Kegagalan verifikasi
1) Tidak adekuatnya/ tidak ada aturan verifikasi
2) Tidak mematuhi aturan verifikasi
c) Kesulitan komunikasi
1) Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi, atau keterbatasan bahasa
karyawan
2) Kegagalan untuk pembacaan kembali
3) Kekurangan kultur/ budaya organisasi
d) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda karyawan
pastikan keamanan dan keselamatan karyawan.

12
BAB IV

DOKUMENTASI

A. Dokumentasi
1. Pasien-pasien yang dengan keadaan tertentu yang memerlukan perlindungan
harta benda diidentifikasi di ruangan instalasi gawat darurat.
2. Barang-barang pasien yang dititipkan dicatat dengan lengkap dalam formulir
penyimpanan barang milik pasien dan buku register penyimpanan barang milik
pasien, dengan saksi minimal 2 orang yang berasal dari petugas keamanan dan
petugas ruangan yang bersangkutan disertai dokumentasi foto.
B. Revisi dan audit
1. Pasien
a. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
b. Rencana audit akan disusun dengan bantuan sub bagian umum dan
kepegawaian serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah
implementasi kebijakan. Audit ini meliputi:
1) Jumlah presentase pasien yang membutuhkan perlindungan pada harta
benda
2) Akurasi dan reabilitas informasi yang terdapat di buku laporan
3) Alasan mengapa pasien tidak menggunakan tanda identitas untuk
perlindungan khusus
c. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau
dan ditindak lanjuti saat dlakukan revisi kebijakan
2. Pengunjung
a. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
b. Rencana audit akan disusun dengan bantuan panitia kesehatan dan
keselamatan kerja serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah
implementasi kebijakan. Audit ini meliputi:
1) Jumlah presentase pengunjung yang menggunakan tanda visitor
2) Akurasi dan reabilitas informasi yang terdapat di buku laporan
3) Alasan mengapa pengunjung tidak menggunakan tanda visitor
c. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau
dan ditindak lanjuti saat dlakukan revisi kebijakan
3. Karyawan
a. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
b. Rencana audit akan disusun dengan bantuan panitia kesehatan dan
keselamatan kerja serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah
implementasi kebijakan. Audit ini meliputi:
1) Jumlah presentase karyawan yang menggunakan tanda pengenal
2) Akurasi dan reabilitas informasi yang terdapat di buku laporan
3) Alasan mengapa karyawan tidak menggunakan tanda pengenal
4) Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan karyawan akan
dipantau dan ditindak lanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

13
Ditetapkan di : Lombok Timur
Tanggal : 18 September 2018
8 Dzull-hijjah 1439 H

Rumah Sakit Islam Namira


Lombok Timur

dr. H. Utun Supria, M.Kes


Direktur

14

Anda mungkin juga menyukai