Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RSIA CINTA KASIH


NOMOR 003/PER/DIR/RSIACK/IX/2015
TENTANG
PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN

BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
1. Perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi
Harta Benda.
2. Harta Benda adalah barang atau benda yang dimiliki oleh seseorang
pasien/pengunjung/karyawan dilingkungan rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya adanya
kehilangan harta benda pribadi pada pasien/pengunjung/karyawan selama
berada di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan adanya kecurian dari
pihak dalam atau luar pada pasien, pengunjung, karyawan.

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 1


BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien, pengujung, karyawan selama


berada dalam rumah sakit.
2. Pelaksana panduan ini ditujukan kepada semua karyawan yang bekerja di
rumah sakit baik tenaga medis maupun non medis.

A. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB


1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur perlindungan harta pribadi
milik pasien/pengunjung.
b. Memastikan prosedur perlindungan harta benda pribadi milik
pasien/pengunjung yang benar ketika pasien/pengunjung selama
berada di rumah sakit.
c. Melaporkan kejadian salah prosedur perlindungan harta benda
milik pasien/pengunjung.
2. Sumber Daya Insani (SDI) yang bertugas
a. Perawat
1) Bertanggung jawab memberikan perlindungan harta benda
pasien dan memastikan perlindungan harta benda dan
memastikan perlindungan tersebut tercatat pada laporan di rawat
inap.
2) Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat
kesalahan penyimpanan harus dipindah tempatnya.
b. Petugas Keamanan
1) Bertanggung jawab memberikan pengamanan harta benda
pasien memastikan pengamanan tersebut pada buku laporan.

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 2


2) Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat
kesalahan penyimpanan maka penyimpanan harus dipindah
tempatnya.
c. Kepala Unit/Kepala Ruangan
1) Memastikan seluruh staf di unit memahami prosedur
perlindungan harta benda pasien.
2) Menyelidiki semua insiden salah perlindungan harta benda
pasien dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk
mencegah terulangnya kembali kejadian tersebut.
d. Manajer
1) Memantau dan memastikan panduan perlindungan harta benda
dikelola dengan baik oleh Kepala Ruangan/Ka.Unit Kerja.
2) Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan perlindungan
harta benda pasien/pengunjung/karyawan.

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 3


BAB III
TATALAKSANA

A. PRINSIP TATALAKSANA
1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
mendapat perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk sakit
dan selama berada di rumah sakit.
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
berusaha menjaga harta benda pribadi.
3. Tujuan utama perlindungan harta benda adalah untuk menjaga keamanan
yang memiliki harta benda tersebut.
4. Perlindungan harta benda digunakan pada proses
pasien/pengunjung/karyawan masuk dalam rumah sakit atau selama
berada dalam lingkungan rumah sakit.

B. PERLINDUNGAN HARTA BENDA


1. Pasien
Berlaku untuk pasien yang berada dirawat inap dimana dalam hal ini
pasien mengenakan perhiasan atau barang berharga lainnya dan
sedang dalam kondisi akan dilakukan tindakan pelayanan medis.
a. Tatalaksana Perlindungan Harta Benda Pasien
1) Semua pasien sebelum masuk rawat inap harus diinformasikan
bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab jika ada harta
benda yang hilang sebab pada saat akan masuk rawat inap
sudah diinformasikan oleh unit pendaftaran.
2) Pastikan bahwa pasien sudah menyetujui dan mengerti
tentang informasi yang disampaikan tentang perlindungan
harta benda.

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 4


3) Pastikan pasien memberikan surat pernyataan bahwa bersedia
tidak akan menuntut apapun pada pihak rumah sakit apa bila
terjadi kehilangan harta benda karena sudah diinformasikan
bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab atas harta benda
pribadi milik pasien.
4) Pastikan adanya proses serah terima penyimpanan sementara
untuk harta benda pribadi milik pasien apabila pada pasien
tersebut tidak ada keluarga yang mendampingi dan akan
dilakukan tindakan pelayananan kesehatan.
5) Segera hubungi pihak keamanan untuk kasus kehilangan harta
benda milik pasien jika ada peristiwa kehilangan.
6) Jika perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani
kasus-kasus kehilangan harta benda milik pasien jika kasus
tersebut berlanjut.

b. Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda


pasien.
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
perlindungan harta benda pasien:
a) Pada saat pasien tidak ada keluarga yang
mendampingi sedangkan pada pasien tersebut akan
melakukan tindakan pelayanan kesehatan.
b) Pada saat pasien mengalami hilang kesadaran/hilang
ingatan.
c) Para staf RSIA Cinta Kasih harus memberikan
perlindungan harta benda pasien dengan benar,
dengan menanyakan kejelasan informasi yang
disampaikan oleh Unit Pendaftaran Pasien untuk tidak
meninggalkan harta benda khususnya yang berharga
diluar pengamatan pasien, kemudian
membandingkannya dengan adanya Surat

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 5


Pernyataan yang tercantum di Rekam Medis. Jangan
menyebutkan semua informasi tetang perlindungan
dan meminta pasien untuk mengkonfirmasikan
dengan jawaban ya/tidak.
2) Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak
mengetahui untuk menjaga harta bendanya sendiri. Informasi
mengenai bahwa RSIA Cinta Kasih tidak bertanggung jawab
atas barang harta benda milik pasien diinformasikan ulang
oleh perawat yang bertugas menangani pasien secara personal
sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
3) Perlindungan harta benda sebaiknya mencakup 2 (dua) detail
wajib, yaitu:
a) Didata semua harta benda pada pasien masuk.
b) Mendata semua pengunjung yang datang berkunjung
diruang perawatan tempat pasien dirawat.

2. Pengunjung
a. Tatalaksana Perlindungan Harta Benda Pengunjung :
1) Semua pengunjung harus diindentifikasi dengan benar
sebelum masuk dalam lingkungan RSIA Cinta Kasih dengan
menggunakan tanda pengenal yang masih berlaku.
2) (KTP, SIM, Paspor) dan harta benda apa saja yang dibawa.
3) Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang
dibawanya. Perlindungan harta benda harus diberikan pada
semua pengunjung, jika terjadi kecelakaan, bencana atau
hilang kesadaran/ingatan pada diri pengunjung tersebut dan
tidak ada pengecualian selama berada dalam lingkungan
rumah sakit.
4) Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilang kesadaran/ingatan
pada pengunjung secara tiba–tiba pastikan segara berikan
perlindungan diri dan harta benda pengunjung, kemudian

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 6


catat pada buku laporan dan laporkan pada pihak manajemen
rumah sakit.
5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan
terhadap harta benda, maka harta benda harus
dititipkan/ditinggalkan pada pihak keamanan dan kemudian
dikoordinasikan pada pihak manajemen.
6) Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan kepada pihak
rumah sakit walaupun bersifat sementara dan kondisi
pengunjung tidak memungkinkan untuk menjaga harta
bendanya sendiri karena rumah sakit tidak bertanggung jawab
terhadap perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam
kondisi tertentu.
7) Pada saat menititipkan harta benda untuk sementara waktu
jika pengunjung dalam kondisi terluka atau hilang
kesadaran/ingatan maka harus memberikan Surat Pernyataan
Penitipan dengan disertai tanda pengenal (KTP/SIM/Paspor)
yang masih berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan/cap
jempol pengunjung.
8) Tanda pengenal yang disertakan di pos keamanan
sebaiknya mencakup 2 hal yang dapat mengindentifikasi
pengunjung, yaitu:
a) Tanda pengenal masih berlaku
b) Tanda pengenal harus asli/bukan foto kopi
9) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan
tunjuannya kepada pengunjung.
10) Periksa ulang data di buku laporan sebelum memberikan
perlindungan harta benda pada pengunjung.
11) Saat menanyakan identitas dan harta benda pengunjung selalu
gunakan pertanyaan terbuka misalnya: Siapa nama anda?
barang apa yang anda titipkan? (jangan menggunakan
pertanyaan tertutup seperti apakah nama anda bapak Amir)

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 7


12) Jika pengunjung tidak mampu memberikan namanya (misal
pengunjung tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa)
verifikasi harta benda pengunjung kepada
keluarga/pengantarnya. Jika mungkin tanda pengenal jangan
dijadikan satu-satunya bentuk identitas pada saat menitipkan
harta benda. Tanya ulang nama dan alamat pengunjung
kemudian bandingkan jawaban pengunjung dengan data yang
tertulis di buku laporan.
13) Pengecekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali
penggantian jaga petugas keamanan.
14) Unit yang memberikan perlindungan pada harta benda
pengunjung harus menanyakan ulang identitas pengunjung
dan membandingkan data yang diperoleh dari laporan
verifikasi pihak keamanan.
15) Pada kasus pengunjung yang tidak mau diberikan
perlindungan harta benda:
a) Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab seperti:
 Menolak diberikan perlindungan harta benda.
 Tidak ada kepercayaan dari pengunjung.
b) Proses perlindungan harta benda harus diinformasikan
akan resiko yang dapat terjadi jika tidak dilakukan.
Alasan pengunjung harus dicatat pada buku laporan
petugas keamanan.
c) Jika pengunjung menolak untuk diberikan perlindungan
harta bendanya, petugas harus lebih waspada dan mencari
cara lain untuk memberikan perlindungan pada harta
benda pengunjung dengan benar sebelum dilakukan
pelayanan kesehatan.

b. Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda:

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 8


1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
perlindungan harta benda pengunjung:
a) Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa)
b)Pada saat evakuasi karea terjadinya bencana
c) Pada saat terjadinya pencurian
d)Pada saat pengujung hilang kesadaran
2) Para staf RSIA Cinta Kasih harus mengkonfirmasi
pengunjung dalam perlindungan harta benda dengan benar
dengan menanyakan nama dan harta benda yang akan
dilindungi, kemudian membandingkannya dengan data
berdasarkan informasi yang didapat dari laporan petugas
keamanan. Jangan menyebutkan nama dan harta benda yang
dilindungi dan meminta pengunjung untuk
mengkonfirmasikan dengan jawaban ya/tidak.
3) Jangan melakukan prosedur apapun jika pengunjung tidak
mau diberikan perlindungan pada harta benda harus
dipastikan diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang
bertugas menangani pengunjung secara personal pada saat
pengunjung datang.

3. Karyawan
a. Tatalaksana Perlindungan Harta Benda Karyawan
1) Semua karyawan harus bertanggung jawab sendiri atas harta
benda yang dibawanya.
2) Pastikan pada karyawan agar karyawan menjaga harta benda
yang dibawanya dan jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta
benda yang dibawanya.
3) Perlindungan harta benda harus diberikan semua karyawan jika
terjadi kecelakaan, bencana, hilang kesadaran/ingatan pada diri
karyawan tersebut dan tidak ada pengecualian selama berada
dalam lingkungan rumah sakit.

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 9


4) Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilang kesadaran/ingatan
pada karyawan secara tiba-tiba pastikan segera berikan
perlindungan terhadap diri dan harta benda karyawan, kemudian
catat pada buku laporan dan laporkan pada pihak manajemen
rumah sakit.
5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap
harta benda maka harus dipastikan harta benda
dititipkan/ditinggal pada pihak keamanan dan kemudian
dikoordinasikan pada pihak manajemen.
6) Harta benda karyawan tidak boleh kepihak rumah sakit
walaupun bersifat sementara dan kondisi karyawan masih
memungkinkan untuk menjaga harta bendanya sendiri karena
rumah sakit tidak bertanggung jawab atas harta benda tersebut,
kecuali dalam kondisi tertentu.
7) Pada saat menititipkan harta benda untuk sementara waktu jika
karyawan dalam kondisi terluka atau hilang kesadaran, maka
harus dicacat dan dibuat tanda terima harus memberikan surat
pernyataan penitipan dengan disertai identitas diri yang masih
berlaku.
8) Identitas diri yang disertakan di pos keamanan sebaiknya
mencakup 2 hal yaitu:
a) Identitas diri yang masih berlaku
b) Identitas diri harus asli
9) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan
tujuannya kepada karyawan.
10) Periksa ulang secara detail data dibuku laporan sebelum
memberikan perlindungan harta benda pada karyawan.
11) Saat menanyakan identitas dan harta benda karyawan selalu
gunakan pertanyaan terbuka.
12) Jika karyawan tidak mampu memberitahukan namanya (karena
tidak sadar diri) verifikasi harta benda karyawan kepada

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 10


teman/unit kerja. Identitas diri jangan dijadikan satu-satunya
bukti pada saat menitipkan harta benda. Tanya ulang nama dan
alamat karyawan kemudian bandingkan jawaban karyawan
dengan data yang tertulis dibuku laporan.
13) Pengecekan buku laporan dilakukan tiap kali penggantian jaga
petugas keamanan.
14) Unit yang memberikan perlindungan harta benda karyawan
harus menanyakan ulang identitas karyawan dan
membandingkan data yang diperoleh dari laporan verifikasi
pihak keamanan.
15) Pada kasus karyawan yang tidak mau diberikan perlindungan
harta benda:
Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab sperti:
a) Menolak diberikan perlindungan harta benda
b) Tidak ada kepercayaan dari karyawan
c) Proses perlindungan harta benda harus diinformasikan akan
risiko yang dapat terjadijika tidak dilakukan. Alasan
karyawan harus dicatat pada buku laporan petugas
keamanan.
16) Jika karyawan menolak untuk diberikan perlindungan harta
bendanya petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk
memberikan perlindungan pada harta benda karyawan dengan
benar sebelum dilakukan pelayanan kesehatan.

b. Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda


1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
perlindungan harta benda karyawan:
a) Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa)
b) Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana
c) Pada saat terjadinya pencurian
d) Pada saat karyawan hilang kesadaran/ingatan

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 11


2) Para staf RSIA Cinta Kasih harus mengkonfirmasi karyawan
dalam perlindungan harta benda dengan benar dengan
menanyakan nama dan harta benda yang akan dilindungi,
kemudian membandingkannya dengan data berdasarkan
informasi yang didapat dari laporan petugas keamanan.
Jangan menyebutkan nama dan harta benda yang dilindungi
dan meminta karyawan untuk mengkonfirmasikan dengan
jawaban ya/tidak.
3) Jangan melakukan prosedur apapun jika karyawan tidak mau
diberikan perlindungan pada harta benda harus dipastikan
diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas
menangani karyawan secara personal pada saat karyawan
datang.

C. PELAPORAN INSIDEN
1. Pasien
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
1) Mis identifikasi data/pencatatan dibuku laporan
2) Tidak adanya tanda pada harta benda yang dilindungi
3) Mis identifikasi laporan investigasi
4) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi
5) Kesalahan penulisan tanda untuk harta benda yang
mendapat perlindungan dibuku laporan
b. Beberapa penyebab umum terjadinya mis identifikasi adalah:
Kesalahan pada administrasi/pencatatan
1) Salah memberikan tanda pada harta benda pasien
 Kesalahan mengisi buku laporan
 Penulisan data berdasarkan data identitas diri yang
salah
 Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak
terbaca

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 12


2) Kegagalan verifikasi
 Tidak adanya protokol verifikasi
 Mematuhi protokol verifikasi
3) Kesalahan komunikasi
 Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi atau
keterbatasan bahasa pasien
 Kegagalan untuk pembacaan kembali
 Kurangnya kultur/budaya organisasi
4) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta
benda pasien pastikan keselamatan dan keamanan pasien.

2. Pengunjung
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
1) Kesalahan penulisan identitas diri yang masih berlaku di buku
laporan
2) Tidak ada tanda pada harta benda yang dilindungi
3) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi
b. Beberapa penyebab umum terjadinya mis identifikasi adalah:
1) Kesalahan pada administrasi/pencatatan:
 Memberikan tanda pada harta benda pengunjung
 Kesalahan mengisi buku laporan
 Penulisan data berdasarkan data identitas diri yang
salah
 Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca
2) Kegagalan verifikasi
 Tidak adanya protokol verifikasi
 Tidak mematui protokol verifikasi
3) Kesalahan komunikasi

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 13


 Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi atau
keterbatasan bahasa pengunjung kegagalan untuk
pembacaan kembali
 Kegagalan untuk pembacaan kembali
 Kurangnya kultur/budaya organisasi
c. Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda
pengunjung pastikan keselamatan dan keamanan pengunjung.

3. Karyawan
a. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
1) Kesalahan penulisan identitas diri yang masih karyawan
2) Tidak ada tanda pada harta benda yang dilindungi
3) Regristasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi
b. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah:
1) Kesalahan pada administrasi/pencatatan:
 Salah memberikan tanda pada harta benda karyawan
 Kesalahan mengisi buku laporan
 Penulisan data berdasarkan data identitas diri yang
salah
 Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak
terbaca
2) Kegagalan verifikasi
 Tidak adanya protokol verifikasi
 Tidak mematui protokol verifikasi
3) Kesulitan komunikasi
 Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi atau
keterbatasan bahasa karyawan
 Kegagalan untuk pembacaan kembali
 Kurangnya kultur/budaya organisasi

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 14


4) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda
karyawan pastikan keselamatan dan keamanan karyawan.

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 15


BAB IV
DOKUMENTASI

Perlindungan harta benda merupakan salah satu unsur


peningkatan pelayanan RSIA Cinta Kasih yang lebih baik termasuk
pelayanan perlindungan pada semua orang yang berada di lingkungan
rumah sakit.
Pengamanan perlindungan berlaku untuk siapapun yang berada
dalam lingkungan rumah sakit baik untuk pasien, pengunjung dan
kartawan. Namun untuk lebih menguatkan hak perlindungan tersebut,
maka baik pasien/pengunjung/karyawan harus memberikan Surat
Pernyataan Perlindungan secara tertulis sehingga jelas sejauh mana
pengamanan harta benda akan diberikan.

Dokumen dalam perlindungan harta benda pasien:


 Buku Laporan Security
 Formulir Penitipan Barang Pasien

Panduan perlindungan terhadap harta benda ini dapat dipakai


sebagai acuan oleh rumah sakit dalam mengembangkan pengamanan
sehingga dapat diketahui sumber daya insani dan fasilitas yang dimiliki
rumah sakit dapat menunjang pengamanan tersebut.

Direktur,

dr. Natalia Sentosa, MARS

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN 16

Anda mungkin juga menyukai