Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN UPAYA PERLINDUNGAN

HARTA MILIK PASIEN

RUMAH SAKIT MELANIA


Jalan Pahlawan No 91,
Bogor 2018
SURAT KEPUTUSAN
NO……/SK/DIR/RS MELANIA/20……
TENTANG
PANDUAN DAN KEBIJAKAN UPAYA PERLINDUNGAN HARTA
MILIK DI RUMAH SAKIT MELANIA
DIREKTUR RUMAH SAKIT MELANIA BOGOR

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Rumah


Sakit Melania Bogor maka diperlukan perlindungan terhadap
hartamilik pasien.
b. Bahwa seluruh staf Rumah Sakit Melania Bogor bertanggung
jawab melindungi harta milik pasien jika psien tidak dapat
melaksanakan tanggung jawabnya.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b maka perlu ditetapkan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Melania Bogor
MENGINGAT : a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072).
c. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/MENKES/SK/ XII/
1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
PERTAMA : PERLINDUNGAN TERHADAP HAK-HAK PASIEN DAN
KELUARGA
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal
KETIGA : Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini, maka keputusan yang
terdahulu dinyatakan tidak berlaku. -----------------------------------
KEEMPAT : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekurangan dan/atau
kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka keputusan yang
terdahulu dinyatakan tidak berlaku.----------------------------------.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal :
RS MELANIA

dr. Oktavia Nurdiani, M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa secara mendadak atau tiba-tiba
misalnya kecelakaan, pingsan, bencana alam yang mengakibatkan timbulnya korban. Hal
ini dapat mengakibatkan suatu kondisi yang cukup berbeda yakni kepanikan, kacau,
kecurigaan. Baik korban yang mengalarni maupun orang yang melihat atau menolong.
Kadang kala sering juga dalam kesempatan tersebut kewaspadaan kurang akibat situasi
yang tidak menentu. Sehingga dapat berakibat adanya kehilangan barang atau benda
terutama dan korban yang mengalami bencana.
Negara Indonesia rnempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat
melindungi hak pribadi seseorang untuk mendapatkan penlindungan yang layak tanpa
terkecuali baik untuk diri pribadai maupun barang atau benda yang dimiliknya. Sehingga
setiap orang yang berada di tempat manapun tidak merasa terancam baik secara fisik
ataupun non fisik akibat kehilangan barang atau benda
B. Definisi
Perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi harta benda.
Pengertian Harta menurut bahasa yaitu sesuatu yang dapat diperoleh dan dikumpulkan
oleh manusia dengan suatu tindakan baik berwujud materi maupun manfaat. Contohnya
seperti ; emas, perak, hewan dan tumbuhan, atau manfaat dari sesuatu seperti: kendaraan
dan pakaian.
C. Tujuan
a. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya adanya kehilangan
harta benda pribadi pada pasien/pengunjung/karyawan selama berada di rumah
sakit.
b. Mengurangi kejadian yang berhuhungan dengan adanya kecurian dan pihak dalam
atau luar pada pasien/pengunjung/karyawan.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Ruang
Lingkup
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien, pengunjung, serta karyawan selama
berada dalam rumah sakit,
2. Pelaksana panduan ini adalah semua karyawan yang bekerja di rumah sakit (medis
ataupun non medis).

B. Prinsip
1. Semua pasien, pengunjung, serta karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
mendapat perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk rumah sakit dan
selama berada dirumah sakit.
2. Setiap pasien, pengunjung, serta karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
berusaha menjaga harta benda pribadi.
3. Tujuan utama perlindungan harta benda adalah untuk menjaga keamanan yang
memiliki harta benda tersebut.
4. Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien, pengunjung, serta karyawan
masuk dalam rumah sakit atau selama berada dalam lingkungan rumah sakit.
BAB III
TATA LAKSANA

A. PERLINDUNGAN
1. Tindakan yang memerlukan harta benda karyawan :
a. Pada saat terjadi bencana
b. Pada saat evakuasi Karena bencana
c. Pada saat hilang kesadaran/ingatan
2. Pasien
a. Tatalaksana perlindungan harta benda pasien
1) Semua pasien sebelum masuk rawat inap harus diinformasikan bahwa
rumah sakit tidak bertanggung jawab jika ada harta benda yang hilang sebab
pada saat akan masuk rawat inap sudah diinformasikan oleh Unit
Pendaftaran.
2) Pastikan bahwa pasien sudah menyetujui dan mengerti tentang informasi
yang disampaikan tentang perlindungan harta benda.
3) Pastikan pasien memberikan Surat Pernyataan bahwa bersedia tidak akan
menuntut apapun pada pihak rumah sakit apabila terjadi kehilangan harta
benda karena sudah diinformasikan bahwa rumab sakit tidak bertanggung
atasa harta benda pribadi milik pasien.
4) Pastikan adanya proses serah terima penyimpanan sementara untuk harta
benda pribadi milik pasien apabila pada pasien tersebut tidak ada keluarga
yang mendampingi dan akan dilakukan tindakan pelayanan kesehatan.
5) Segera hubungi pihak keamanan untuk kasus kehilangan harta benda milik
pasien jika ada peristiwa kehilangan.
6) Jika perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani kasus kehilangan
harta benda milik pasien jika kasus tersebut berlanjut.
3. Pengunjung
a. Tatalaksana perlindungan harta benda pengunjung
1) Semua pengunjung harus diidentifikasi dengan benar sebelum masuk dalam
lingkungan rumah sakit dengan menggunakan tanda pengenal yang masih
berlaku (KTP/SIM/Paspor) dan harta benda apa saja yang dibawa.
2) Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang dibawanya dan
jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
3) Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua pengunjung jika
terjadi kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan, dan tidak ada
pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah sakit.
4) Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada
pengunjung secara tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap
diri dan harta benda pengunjung. Kernudian catat pada buku laporan dan
laporkan pada pihak manajemen rumah sakit.
5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta
benda maka harta benda harus dipastikan dititipkan/ditinggal pada pihak
keamanan dan kemudian dikoordinaskan pada pihak manajemen.
6) Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah sakit
walaupun bersifat sementara dan kondisi pengunjung masih memungkinkan
untuk menjaga harta bendanya sendiri karena rurnah sakit tidak bertanggung
jawab perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam kondisi tertentu.
7) Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika pengunjung
dalam kondisi terluka atau hilang kesadaran/ingatan maka harus
memberikan Surat Pernyataan Penitipan dengan disertai tanda pengenal
(KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan.
8) Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan tujuannya
kepada pengunjung.
9) Periksa detail data di buku laporan sebelurn memberikan perlindungan harta
benda pada pengunjung.
10) Jika pengunjung tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada
pengunjung tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi harta
benda pengunjung kepada keluarga/pengantarnya. Jika mungkin, tanda
pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk identiflkasi pada saaat
menitipkan harta benda. Tanya ulang nama dan alamat pengunjung,
kemudian bandingkan jawaban pengunjung dengan data yang lertulis
dibuku laporan.
11) Pengecekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali pergantian jaga
petugas kearnanan.
4. Karyawan
a. Tatalaksana perlindungan harta benda karyawan
1) Semua karyawan harus bertanggung jawab sendiri atas harta benda yang
dibawanya.
2) Pastikan pada karyawan agar menjaga harta benda yang dibawanya dan
jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
3) Perlindungan harta benda harus diberikan pada sernua karyawan jika terjadi
kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada diri karyawan
tersebut dan tidak ada pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah
sakit.
4) Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada
karyawan secara tiba -tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap
diri dan harta benda karyawan, kemudian catat pada buku laporan dan
laporkan pada pihak manajemen rurnah sakit.
5) Pada situasi di mana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta
benda maka harus dipastikan harta benda dititipkan/ditinggal pada pihak
keamanan dan kemudian dikoordinasikan pada pihak manajemen.
6) Harta benda karyawan tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah sakit
walaupun bersifat sementara dan kondisi pengunjung masih rnemungkinkan
untuk menjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit tidak bertanggung
jawab perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam kondisi tertentu.
7) Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika karyawan
dalam kondisi terluka atau hilang kesadaran/ingatan maka harus
memberikan Surat Pernyataan Penitipan dengan disertai tanda pengenal
(KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan/cap
jempol karyawan.
8) Jelaskan prosedur perlindungan haiti benda sernentara dan tujuannya kepada
karyawan.
9) Periksa ulang detail data di buku laporan sebelurn rnemberikan
perlindungan harta benda pada karyawan.
10) Pengecekan buku laporan dilakukan tiap kali pergantian jaga petugas
keamanan.
11) Unit yang memberikan perlindungan pada haria benda karyawan harus
menanyakan ulang identitas karyawan dan membandingkan data yang
diperoleh dan laporan verifikasi pihak kearnanan.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengamanan perlindungan berlaku untuk siapapun yang berada dalam lingkungan
rumah sakit baik untuk pasien/pengunjung ataupun karyawan. Namun untuk Iebih
mengualkan hak perlindungan lersebut maka balk pasien/pengunjung atau karyawan
harus memberikan Surat Pernyataan Perlindungan secara tertutis sehinggajelas sejauh
mana pengamanan akan diberikan.
Panduan perlindungan terhadap harta benda ini dipakai sebagai acuan oleh rumah
sakit dalarn mengembangkan pengamanan sehingga dapat diketahui sumber daya
rnanusia dan fasilitas yang dirniliki oleh rumah sakit dapat menunjang pengarnanan
tersehut.

B. DOKUMENTASI
Mencatat harta benda yang dititipkan sementara pada formulir penitipan harta dan
benda.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERLINDUNGAN TERHADAP HARTA BENDA MILIK PASIEN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 dari1

RS MELANIA
Tanggal Terbit Dibuatoleh,
STANDAR Ditetapkan/disahkan,
Kabag. Umum
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
dr. Oktavia Nurdiani,M.Kes

Menjaga/melindungi barang milik pasien/ keluarga selama pasien mendapatkan


Pengertian
pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit.
Rumah Sakit Melania menjaga/ melindungi barang milik pasien/ keluarga sesuai
Tujuan ketentuan untuk keamanan, kenyamanan dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan
selama pasien/ keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan dan perawatan.
1. Adanya lemari pasien dirawat inap.
2. Pasien yang dilindungi harta bendanya adalah :
a. Pasien tidak sadar
b. Pasien tanpa keluarga
c. Pasien yang meminta RS untuk melindungi barangnya
Kebijakan
3. Jenis barang yang diberikan perlindungan bila kondisi pasien pada poin 1 (satu):
a. Barang berharga : uang, perhiasan dll
b. Barang elektronik : HP, Laptop, Iped dll
4. Setiap gedung rawat inap adanya jaga piket satpam
5. Buku penitipan barang milik pasien tiap ruangan
A. PASIEN RAWAT JALAN
1. Pasien baru di IGD/ Poliklinik :
a. Perawat mengidentifikasi kondisi pasien yang mendapatkan perlindungan
barang laporkan bagian keamanan setempat,
b. Perawat jaga di IGD melakukan pencatatan barang milik pasien saksikan
oleh satpam setempat.
c. Dilarang melakukan penafsiran sendiri terhadap nilai barang, pencatatan
dilakukan dengan cara menyebutkan warna dan bentuk.
d. Amankan barang pasien di locker penyimpan barang petugas keamanan
Prosedur
merespon terhadap penitipan barang
e. Lakukan pencatatan dalam buku penyimpanan barang milik pasien sesuai
kolom dan melakukan proses cross check saat pengambilan barang.
2. Ruang rawat inap/ Ruang tindakan :
a. Case manager perawat/ perawat menerima pasien baru informasikan
tatatertib Rumah Sakit
b. Orientasi tempat penyimpanan barang pasien (bila pasien sadar/ ada
keluarga/ wali)
c. Kepindahan pasien dari IGD/ Poliklinik ICU/ keruang rawat harus
diserahterimakan dan ada bukti serah terima catat dalam buku timbang
terima barang pasien.
d. Lakukan identifikasi terhadap pasien yang tidak dapat mengamankan barang
miliknya
e. Perawat yang merawat pasien serta timbang terima setiap pergantian jam
dinas
f. Dilarang menafsirkan sendiri terhadap nilai barang
g. Lakukan pencatatan dalam buku penyimpanan barang milik pasien sesuai
kolom dan melakukan cross check saat pengambilan barang (bila pasien
pulang ada keluarga/ wali/ pasien meninggal dunia)
B. PASIEN RAWAT INAP
1. Case manager perawat/ perawat pelaksanaan bertanggung jawab
mengidentifikasi barang pasien yang dilindungi
2. Catat dalam buku penyimpanan barang milik pasien sesuai kolom
3. Tandatangani pasien/ keluarga bila meminta perlindungan barang milik pasien
dalam buku penyimpanan barang milik pasien
4. Tandatangani petugas yang terkait bilaterkait kriminal
5. Simpan pada tempat yang telah disediakan
6. Beri identitas pada barang milik pasien sesuai nomor buku
7. Informasikan teman sejawat untuk diketahui
8. Pastikan perlindungan barang milik pasien aman dan timbangterimakan
9. Perlindungan barang berharga milik pasien yang bersifat sementara catat dalam
buku dan tanda tangan pasien/ keluarga.
10. Pengembalian barang milik pasien bersifat sementara, diberikan pasien sadar
penuh, kemudian catat dalam buku kolom pengembalian barang dan
tandatangani.
11. Pengembalian disesuaikan barang pasien yang dilindungi adanya saksi
Unit Terkait IGD, Poliklinik, Ruang Tindakan, Ruang Perawatan, Security

Anda mungkin juga menyukai