Abortus adlah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
(Prawirohardjo,2011). Abortus dibagi menjadi dua macam, yaitu abortus spontan yang
merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dan abortus provokatus yang merupakan
abortus yang terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan. Abortus provokatus sendiri dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu abortus provokatus medialis (didasarkan pada pertimbangan medis)
dan abortus provokatus kriminalis.
Klasifikasi Abortus
a. Abortus iminens
b. Abortus insipiens
Abortus insipiens merupakan ancaman terjadinya abortus yang ditandai dengan
serviks yang telah mendatar, ostium uteri telah membuka, namun hasil konsepsi masih
berada di dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.
Kontraksi yang sering dan kuat menyebabkan penderita merasa mulas, perdarahan
bertambah sesuai dengan pembukaan serviks yang terjadi.
c. Abortus kompletus
d. abortus inkompletus
e. missed abortion
f. abortus habitualis
g. abortus septic
Etiologi Abortus
Diagnosa Abortus
Penatalaksanaan Abortus
a. Abortus Iminens
1) Pertahankan kehamilan
2) Tidak melakukan aktivitas berlebih atau berhubungan seksual.
3) Apabila perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan
antenatal, pemantauan kadar Hb dan USG. Lakukan penilaian ulang bila
perdarahan terjadi lagi.
4) Apabila perdarahan tidak berhenti, nilai kemungkinan adanya penyebab lain.
b. Abortus Insipiens
1)
c. Abortus Kompletus
d. Abortus Inkompletus