Komplikasi lain :
hiperstimulasi, fetal distress, prolaps tali
pusat, rupture uteri, solusio plasenta,
hiperbilirubinemia, hiponatremia, infeksi intra
uterin, perdarahan post partum, kelelahan ibu
dan krisis emosional, serta dapat
meningkatkan pelahiran caesar pada induksi
elektif.
Metode induksi persalinan
Ada dua cara yang biasanya dilakukan untuk
memulai proses induksi:
1. farmakologis
2. mekanik
Namun pada dasarnya, kedua cara ini
dilakukan untuk mengeluarkan zat
prostaglandin yang berfungsi sebagai zat
penyebab otot rahim berkontraksi.
Induksi Persalinan Secara Induksi Persalinan Secara Mekanik
Farmakologis
Misoprostol Amniotomi
Mifepristone
Relaksin
Oksitosin
Induksi aborsi adalah prosedur yang
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Sebagian besar induksi aborsi dilakukan pada
12 minggu pertama kehamilan.
Untuk aborsi yang dilakukan pada
kehamilan lanjut, induksi dilakukan dengan
obat yang ditaruh ke dalam vagina,
disuntikkan ke rahim, atau diberikan melalui
infus.
Klasifikasi Abortus
Dikenal berbagai macam abortus sesuai
dengan gejala, tanda, dan proses patologi
yang terjadi.
1. Abortus Iminens Abortus tingkat peemulaan dan
merupakan ancaman terjadinya
Abortus,
ditandai perdarahan
pervaginam,ostium uteri masih
tertutup dan hasil konsepsi
masih baik dalam
kandungan.Diagnosa abortus
iminens biasanya diawali
dengan keluhan perdarahan
pervaginam pada umur
kehamilan kurang dari 20
minggu.
2. Abortus Insipiens Abortus yang sedang mengancam .
Ditandai dengan serviks telah
mendatar dan ostium uteri telah
membuka, akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam kavum uteri
dan dalam proses pengeluaran.
Indikasi Waktu