PATOBIOLOGI INFEKSI
KELOMPOK 1
1. ANUL LUTFI
2. ABDUL MUHYI
3. DHINIYAH
4. KURNIAWATI
5. MUWIRATUS SHOLIHAH
6. SITI SUBAIDA
7. VITA DWIPAYANTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari kelompok 1yang telah bekerja sama dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Bangkalan, 2020
Daftar Isi
Kata pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB 1 : pendahuluan........................................................................................................1
BAB 11 : Pembahasan.......................................................................................................3
3.1. Kesimpulan...................................................................................................11
3.2. Saran.............................................................................................................11
Daftar Pustaka..................................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahun diperkirakan 2 juta pasien mengalami infeksi saat dirawat di Rumah
Sakit. Hal ini terjadi karena pasien yang dirawat di Rumah Sakit mempunyai daya
tahan tubuh yang melemah sehingga resistensi terhadap mikroorganisme penyebab
penyakit menjadi turun, adanya peningkatan paparan terhadap berbagai
mikroorganisme dan dilakukannya prosedur invasive terhadap pasien di Rumah Sakit
Disamping itu infeksi Nosokomial menjadi salah satu penyebab terbesar kematian
pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit. Setiap tahunnya infeksi
nosokomial menyebabkan infeksi pada lebih dari dua juta penderita yang sedang
dirawat diRumah Sakit, atau sekitar 5-10% Penderita Rawat Inap dan menyebabkan
kematian sekitar 90.000 setip tahunnya
TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Mengetahui Keseluruhan Infeksi
b. TUJUAN HUSUS
1. Mengetahui pengertian infeksi
2. Mengetahui Penyebab infeksi
3. Mekanisme terjadinya infeksi
4. Mengetahui tanda dan gejala infeksi
5. Rantai Infeksi
6. Komplikasi Infeksi
7. Penatalaksanaan infeksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Infeksi adalah invasi tubuh oleh pathogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit (Potter&Perry,2005). Infeksi nosocomial adalah infeksi yang
diakibatkan oleh pemberian layanan kesehatan dalam fasilitas perawatan kesehatan.
Infeksi iatrogenic adalah infeksi nosocomial yang diakibatkan oleh prosedur
diagnostic atau tereapeutik. Infeksi nosocomial dapat terjadi secara eksogen atau
endogen. Infeksi secara eksogen didapat dari mikroorganisme eksternal terhadap
individu yang bukan merupakan flora normal, contohnya organisme Salmonella.
Infeksi endogen terjadi bila sebagian dari flora normal dari pasien berubah dan terjadi
pertumbuhan berlebihan.contohnya infeksi yang disebabkan enterokokus, ragi dan
streptokokus.
Flora normal adalah mikroorganisme yang ada pada lapisan permukaan dan di
dalam kulit, saliva, mukosa oral dan saluran gastrointestinal yang pada jumlah
tertentu tidak akan menyebabkan sakit tetapi justru turut berperan dalam memelihara
kesehatan. Sementara resiko infeksi adalah mengalami peningkatan resiko terserang
organisme patogenik (Herdman,T. Heather, 2012)
Beberapa faktor yang mencetuskan risiko infeksi pada pasien menurut Potter &
Perry (2005) adalah:
1) Agen
Agen itu penyebab infeksinya, yaitu mikroorganisme yang masuk bisa karena
agennya sendiri atau karena toksin yang dilepas.
2) Host
Host itu yang terinfeksi, jadi biarpun ada agen, kalau tidak ada yang bisa dikenai,
tidak ada infeksi..Host biasanya orang atau hewan yang sesuai dengan kebutuhan
agen untuk bisa bertahan hidup atau berkembang biak.
3) Environment (lingkungan)
Environment itu lingkungan di sekitar agen dan host, seperti suhu, kelembaban,
sinar matahari, oksige dan sebagainya. Ada agen tertentu yang hanya bisa bertahan
atau menginfeksi pada keadaan lingkungan yang tertentu juga.
Agen Infeksi
Host / Penjamu
RESERVOIR
PORTAL DE EXIT
PORTAL DE ENTRY
CARA PENULARAN
Beberapa faktor yang mencetuskan risiko infeksi pada pasien menurut Potter &
Perry (2005) adalah:
1) Agen
Agen itu penyebab infeksinya, yaitu mikroorganisme yang masuk bisa
karena agennya sendiri atau karena toksin yang dilepas.
2) Host
Host itu yang terinfeksi, jadi biarpun ada agen, kalau tidak ada yang bisa
dikenai, tidak ada infeksi..Host biasanya orang atau hewan yang sesuai dengan
kebutuhan agen untuk bisa bertahan hidup atau berkembang biak.
3) Environment (lingkungan)
Environment itu lingkungan di sekitar agen dan host, seperti suhu,
kelembaban, sinar matahari, oksige dan sebagainya. Ada agen tertentu yang hanya
bisa bertahan atau menginfeksi pada keadaan lingkungan yang tertentu juga.
2.5 Penatalaksanaan Medis
1. Aseptic
Tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Istilah ini dipakai untuk
menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan
infeksi. Tujuan akhirnya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah
mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat
kesehatan dapat dengan aman digunakan.
2. Antiseptic
Upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
3. Dekontaminasi
Tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian
dilakukan. Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan dan sarung
tangan yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh disaat tindakan dilakukan.
4. Pencucian
Tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing
seperti debu dan kotoran
5. Sterilisasi
Tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasite
dan virus) termasuk bakteri endospore dari benda mati
6. Desinfeksi
Tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme
penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan
merebus atau menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan semua
mikroorganisme, kecuali beberapa bakteri endospore.
5. HIV
Human immunodeficiency virus adalah suatu virus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
(imunitas tubuh), sehingga tubuh menjadi lemah untuk melawan infeksi. HIV dapat
ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, serta kontak dengan membran
mukosa atau jaringan yang terluka dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari
penderita. Beberapa jalur penularan HIV yang telah diketahui adalah melalui
hubungan seksual, dari ibu ke anak (perinatal), penggunaan obat-obatan intravena,
transfusi dan transplantasi,serta paparan pekerjaan.
6. Hepatitis
Hepatitis disebabkan oleh Hepatitis A,B,C,D,dan E virus yang menyebabkan
peradangan pada hati karena toxin, ataupun karena agen penyebab infeksi. Penyebab
hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Pengobatan untuk
hepatitis yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan pemberian antiferon yang
bisa menurunkan jumlah total virus dalam darah dan menghambat kerusakan hati.
7. Trachom
8. SAR
9. Herpes
2.7.3 Jenis-jenis penyakit infeksi karena mikroplasma
1. Pneumonia mikroplasma
2.7.4 Jenis-jenis penyakit infeksi karena klamida
1. Infeksi urogenital
2.7.5 Jenis-jenis penyakit infeksi karena jamur
1. Kandidiasi mulut
2. Kurap
3. Panu
2.6.6 Jenis-jenis penyakit infeksi karena riketsia
1. Tifus
2. Rocky mountain fever
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit infeksi dapat
disebabkan oleh beberapa mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur,
mikroplasma, klamida, dan riketsia. Dari bermacam-macam mikroorganisme yang
menyerang tubuh tersebut menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda-beda
berdasarkan dari penyebab infeksi yang mengakibatkannya.
3.2. Saran
Disarankan bagi pembaca maupun masyarakat agar dapat menjaga personal hygiene
agar dapat terhindar dari infeksi penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme.