Pengelolaan Limbah
Memilah Limbah Pilah-Olah dari 782 Rumah Sakit
(per 28 Desember 2017)
3% Ya • 30,36% data RS diterima (782 RS)
Tidak • 22% RS (578 RS dari 2576 RS)
mengelola limbah
97% • Target tahun 2017 = 21 %
26%
Ya Timbulan Limbah
Tidak
dari 782 Rumah Sakit
Mengolah limbah
(per 28 Desember 2017)
74%
• 0,25 kg/tempat tidur/hari
25%
Ya • 35 kg/Rumah Sakit/hari
Tidak
• 27,3 ton/hari
75%
Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Pengolah Limbah (%)
0.5
5.3
6.5
Sumatera
27
5.8 Jawa
Kalimantan
Bali dan Nusa Tenggara
Sulawesi
Maluku dan Kep Maluku
Papua
55
Dari data 578 Rumah Sakit yang melakukan pengelolaan limbah B3 fasyankes sesuai dengan
standar, diketahui bahwa ada sebanyak 518 Rumah Sakit yang memiliki kerjasama pengolahan
limbah dengan pihak ketiga, dengan didominasi oleh Rumah Sakit yang berada di pulau Jawa
(55%), diikuti dengan pulau Sumatera (27%).
La
m
120%
0%
20%
40%
60%
80%
Y p
Ka og ung
lim ya
100% 95%
an kar
Su tan ta
m
68%
at Uta
er r
a a
Ba
ra
63% 61%
Ba t
Ka nt
en
l im
an
ta Bal
n i
51% 50%
Ti
Go ur m
ro
40%
nt
al
o
36%
Ri
Su au
la
32%
Ka we Jam
lim si bi
an Sel
ta ata
n
Nu T n
Ja en
sa w g
Te a T a h
ng en
g a ga
ra h
Ba
ra
Ja t
26% 26% 26% 26% 25%
K k
Ke alim Jaw arta
pu a
23%
la ant Ba
ua an ra
n t
Ba Sel
n a ta
Ke gka n
20% 19%
B
Su pula eli
la .
we uan ..
si R
Te i a u
M ng
al g
uk ara
u
18% 17% 16%
Ut
Su ar
m a
15%
at
er Ace
a
Se h
la
Ka ta
l im M n
a n alu
pengelolaan limbah
Indikator Kinerja
Su tan ku
m
at B ar
e
medis sesuai peraturan
RS yang melaksanakan
at
9% 8% 7% 7%
Su ra
la U
we tar
si a
RUMAH SAKIT YANG MENGELOLA LIMBAH MEDIS
Ja Uta
SESUAI ATURAN MENURUT PROVINSI TAHUN 2017
10%
wa ra
Ti
m
Su ur
6% 5% 5%
la P
we ap
15%
si u
Nu Te a
sa ng
Te B e a h
3% 3%
ng ng
21%
ga ku
r a lu
Pa Tim
p
Target (Tahun)
ur
Su ua
la B
28%
w a ra
t
Provinsi Jatim
Su esi
la Ba
we ra
si t
36%
Ba
2015 2016 2017 2018 2019
ra
t
0% 0% 0% 0% 0%
Perkiraan Timbulan dan Kapasitas
Pengolahan Limbah Medis yang ada
Termome
Limbah
Limbahter &
Limbah
kimia
infeksius
tabung&
tajam
& farmasi
rusak
1%
3%
patologi 1%
15%
Limbah
domestik
80%
DASAR HUKUM TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
Minamata Convention on
Mercury Merkuri di Alkes
UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009
TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
Memilah : RS A
DENGAN INSENERATOR
BERIZIN KLHK
- Limbah Domestik
- Limbah Medis Penghasil PENGOLAH
Limbah Infeksius LIMBAH MEDIS
SWASTA DENGAN
Puskesmas
Patologis INSENERATOR ABU
BERIZIN KLHK
Limbah Tajam LIMBAH
Landfill
Limbah Penghasil MEDIS
Limbah B3
Fasyankes
Plastik/Kaca Klinik
Sesuai dengan PermenLHK No. P56 tahun 2015 tentang
KONDISI SAAT INI Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3
dari FASYANKES
Dana
Kebijakan
PLM
SDM Sarana, prasarana
Proses Pengelolaan Limbah B3
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
Pemilahan
Mudah
1. Memisahkan Limbah berdasarkan jenis, kelompok, menyala
dan/atau karakteristik Limbah B3; dan
Mudah
2. Mewadahi Limbah B3 sesuai kelompok limbah Infeksius
meledak
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
Penyimpanan
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
Pengangkutan
1. Di dalam lingkungan Fasyankes (Internal)
2. Keluar lingkungan Fasyankes (Eksternal)
INTERNAL EKSTERNAL
PT. EDELWEIS
TRANSPORTASI
Untuk pengangkutan: HALWA
1. Dari penghasil ke Depo
2. Dari penghasil ke pengolah
Di dalam Provinsi, Kabupaten/Kota
PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
Pengolahan
1. Teknologi/metode pengolahan Limbah Fasyankes
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
Pengolahan
2. Skenario pengolahan Limbah Fasyankes PENGOLAHAN
LIMBAH
FASYANKES
Berbasis WILAYAH
Off-site On-site
Pihak ke-3
Fasyankes Pemda (BUMD) Mandiri
(swasta)
PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
Pengolahan ACEH
Berlaku: 2
Model Pertama
Limbah Plastik seperti kemasan bekas medis, spuit bekas dan botol infus bekas
yang tidak terpapar cairan tubuh pasien, bekas kemasan cairan hemodialisis dapat
dilakukan recycle dengan cara pengosongan, pembersihan, desinfeksi dan harus
berubah bentuk (penghancuran atau pencacahan).
Limbah infeksius patologis dikelola berkerjasama dengan pihak ketiga yang berizin
atau dikirim ke Rumah Sakit Besar atau Vertikal yang mempunyai cold storage dan
incinerator berizin menerima dari Fasyankes lain. Residu abu (buttom ash) yang
dihasilkan dibuang ke sanitary landfill atau controlled landfill setelah dilakukan
solidifikasi dengan cara inertisasi atau enkapsulsasi.
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN YANG DAPAT MENDUKUNG
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LIMBAH BERBASIS WILAYAH
SK DIRJEN BINA UPAYA KESEHATAN No. HK.02.03/ I/0363/ 2015 tentang
PENETAPAN RS RUJUKAN PROVINSI DAN RS RUJUKAN REGIONAL
MODEL II KAB/ KOTA/ PROVINSI
Model Kedua
Limbah Plastik seperti kemasan bekas MEDIS, spuit bekas dan botol infus bekas selain
infus darah dan/atau cairan tubuh, bekas kemasan cairan hemodialisis dapat dilakukan
recycle dengan cara pengosongan, pembersihan, desinfeksi dan penghancuran atau
pencacahan
Limbah jarum suntik sebelum dimasukkan ke safety box dipisahkan dengan menggunakan
needle cutter atau needle destroyer sehingga tidak dapat digunakan kembali. Limbah spuit
dapat dilakukan recycle dengan cara pengosongan, pembersihan, desinfeksi dan berubah
bentuk (penghancuran atau pencacahan).
Limbah infeksius patologis dikelola bekerjasama dengan pihak ketiga yang berizin atau
dikirim ke Pengolah Limbah Medis dengan Insenerator (Swasta/BUMD/UPT) yang
mempunyai izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Residu abu (buttom
ash) yang dihasilkan dibuang ke sanitary landfill kelas 1 setelah melalui proses solidifikasi.
Pengecualian
IZIN PENGOLAHAN LIMBAH B3
PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
PENGANGKUTA
PENGURANGAN PEMILAHAN PENYIMPANAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN
N
Pengolahan
4. Perusahaan jasa 6. PT.
pengolahan Limbah PK
Fasyankes sebanyak
6 perusahaan,
dengan kapasitas
pengolahan 151,6
ton per hari 1. PT. WI 5. PT.
AE
3. PT.
PR
2. PT. TJ
4. PT. JM
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
DALAM KONDISI DARURAT LIMBAH
MEDIS
KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH DI PABRIK SEMEN