Anda di halaman 1dari 17

SISA PLASENTA

KELOMPOK : 6
ANGGOTA : AFIFA RIZKIA PUTRI
OLA AFRINA
RESI HASDIYANA
A. Definisi
Sisa plasenta (rest plasenta) merupakan tertinggalnya
bagian plasenta dalam rongga rahim yang dapat
menimbulkan perdarahan post partum dini atau
perdarahan post partum lambat yang biasanya terjadi
dalam 6-10 hari pasca persalinan.
B. Tanda Sisa Plasenta
1. Sub involusi uterus
2. Nyeri tekan perut
3. Perdarahan > 24 jam setelah persalinan perdarahan berat, terus
menerus atau tidak teratur dan berbau jika disertai infeksi.
4. Demam
5. Anemia
C. Penyebab
1. Umur Ibu
2. Parietas ibu
3. Status anemia dalam kehamilan
D. Gejala Klinik
1. Sewaktu suatu bagian dari plasenta tertinggal, maka uterus tidak dapat
berkontraksi seara efektif dan keadaan ini dapat manimbulkan perdarahan.
2. Keadaan umum lemas
3. Peningkatan denyut nadi
4. Tekanan darah menurun
5. Pernapasan cepat
6. Gangguan kesadaran/syok
7. Pasien merasakan pusing atau gelisah
8. Tampak sisa plasenta yang belum keluar
E. Diagnosa sisa plasenta
1. Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap
2. Perdarahan segera atau terus menerus mengalir
3. Uterus tidak berkontraksi
4. TFU tidak berkurang
5. Nyeri tekan perut bawah
6. Pucat dan terdapat tanda-tanda syok
F. Komplikasi
1. Sumber infeksi dan perdarahan potensial
2. Memudahlan terjadinya anemia yang berkelanjutan
3. Terjadi plasenta polip
4. Degenerasi koroikarsinoma
5. Menimbulkan gangguan pembekuan darah
G. Pencegahan
1. Meningkatkan kesehatan ibu, sehhingga tidak terjadi anemia
dalam kehamilan.
2. Melakukan persiapan pertolongan persalinan secraa legeartis
3. Meningkatkan usaha penerimaan KB
4. Melakukan pertolongan persalinan di rumah sakit bagi ibu yang
mengalami perdarahan post partum
5. Memberikan uterotonika segera setelah persalinan bayi,
kelahiran plasenta dipercepat.
H. Penatalaksanaan
1. Perbaiki keadaan umum ibu (pasang infus)
2. Kosongkan kandung kemih
3. Memakai sarung tangan steril
4. Desinfeksi genetalia eksterna
5. Tangan kiri melebarkan genetalia eksterna, tangan kanan
dimasukkan secara obstetric sampai servik
6. Lakukan eksplorasi di dalam kavum uteri untuk mengeluarkan
sisa plasenta
7. Melakukan pengeluaran sisa plasenta secara digital
8. Setelah plasenta keluar semua diberikan infeksi uterotonika
9. Berikan antibiotic untuk mencegah infeksi
10. Antibiotik ampisilin dosis awal 19 IV dilanjutkan dengan 3X1 gram
oral dikombinasikan dengan metrodinazol 1 gram supositoria
dilanjutkan dengan 3X500 mg oral.
11. Observasi TTV dan perdarahan.
PENDOKUMENTASIAN
Hari/Tanggal : Kamis/5 Oktober 2020
Waktu : 12.00
Tempat : Rumah Sakit Umum Cempaka

S : Ny. “T” usia 35 tahun datang ke Rumah Saakit pukul 12.00 WIB yang
dirujuk ole puskesmas Ingin Jaya dengan P3A0 postpartum spontan luar 5 jam
dengan sisa plasenta+ perdarahan. Pukul 11.00 ibu mengalami perdarahan ±
600 cc, bidan memberikan eksplorasi namun massih terdapat sisa plasenta
yang sulit dikeluarkan. Ibu dilakukan pemasangan infus RL + Oxy 2 ampul, ibu
sudah mendapat gastrul 3 mcg/rectal, paracetamol 1 tablet, Fe 1 tablet
amoxcilin 1 tablet dan Vit A.
O:
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. Pemeriksaan Tanda-tanda :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
R : 22x/menit
T : 36ºC
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Terlihat pucat
Mata : Konjungtiva terlihat pucat, sklera tidak kuning
Abdomen : TFU sepusat, kontraksi uterus lembek, kandung kemih kosong
Ekstremitas : Kuku terlihat pucat, terpasang infus 1 jalur dari puskesmas
tangan kiri RL + Oxytocin 1 ampul L1 C2 cairan sisa dari
puskesmas
Genetalia : Vulva dan vagina tidak ada kelainan, tampak tali pusat yang di
klem terdapat pengeluaran darah aktif ± 50 cc, terpasang DC
dengan pengeluaran urine ± 500 cc jernih
5. Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin : 9,0 gr%
Leukosit : 20.900
Trombosit : 309.000

A:
Ny “T” usia 35 tahun P3A0 post partum 5 jam dengan perdarahan post
partum dan sisa plasenta. Potensial terjadi perdarahan, perlu kolaborasi
dengan SpOG
P:
Jam : 13.00 WIB : Memberitahu ibu dan keluarga mengenai hasil
pemeriksaan bahwa ibu masih memerlukan perawatan
dan tindakan. Ibu dan keluarga mengerti.
Jam 13.10 WIB : Melakukan kolaborasi dengan SpOG, advice yang
diberikan:
- Ambacim 2X1
- R/USG
- Jika HB < 8 pro transpusi
- Drip Oxy 2 ampul dalam RL 20 tpm
Jam 13.15 WIB : Melakukan pemberian ambacim per IV, mengobservasi
tetsan infus.
Jam 13.25 WIB : Menyarankan ibu untuk beristirahat. Ibu bersedia
mengerjakannya.
Jam 13.45 WIB : Pasien pindah ke ruang nifas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai