Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NURMAHLIA

NIM : P07124119033

ASSKEB KOMUNITAS

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN (PERMENKES) NOMOR

1464/MENKES/PER/X/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAN PRAKTIK

BIDAN, KEWENANGAN YANG DIMILIKI BIDAN MELIPUTI: 

1. Kewenangan normal:
o Pelayanan kesehatan ibu

o Pelayanan kesehatan anak

o Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah

3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter

Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini

meliputi:

1. Pelayanan kesehatan ibu

1. Ruang lingkup:

 Pelayanan konseling pada masa pra hamil

 Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

 Pelayanan persalinan normal

 Pelayanan ibu nifas normal

 Pelayanan ibu menyusui


 Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan

2. Kewenangan:

 Episiotomi

 Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

 Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan

 Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

 Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

 Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu

(ASI) eksklusif

 Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum

 Penyuluhan dan konseling

 Bimbingan pada kelompok ibu hamil

 Pemberian surat keterangan kematian

 Pemberian surat keterangan cuti bersalin

2. Pelayanan kesehatan anak

1. Ruang lingkup:

 Pelayanan bayi baru lahir

 Pelayanan bayi

 Pelayanan anak balita

 Pelayanan anak pra sekolah

2. Kewenangan:

 Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan

hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan

bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat

 Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk

 Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan

 Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah


 Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah

 Pemberian konseling dan penyuluhan

 Pemberian surat keterangan kelahiran

 Pemberian surat keterangan kematian

3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, dengan

kewenangan:

1. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan

keluarga berencana

2. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom

     Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang

menjalankan program Pemerintah mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan

kesehatan yang meliputi:

1. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan

pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit

2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu

(dilakukan di bawah supervisi dokter)

3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan

4. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak

usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan

5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah

6. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi

Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya

8. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA)

melalui informasi dan edukasi


9. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah

     Khusus untuk pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi,

penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan

penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan

penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), hanya dapat

dilakukan oleh bidan yang telah mendapat pelatihan untuk pelayanan tersebut.

     Selain itu, khusus di daerah (kecamatan atau kelurahan/desa) yang belum ada dokter, bidan

juga diberikan kewenangan sementara untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar

kewenangan normal, dengan syarat telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Kewenangan bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar

kewenangan normal tersebut berakhir dan tidak berlaku lagi jika di daerah tersebut sudah

terdapat tenaga dokter.

PERAN DAN FUNGSI BIDAN BEKERJA DI KOMUNITAS

Peran dan fungsi bidan dalam Kebidanan Komunitas meliputi,berkemampuan memberikan


penyuluhan dan pelayanan individu, keluarga dan masyarakat. Untuk itu diperlukan kemampuan
untuk menilai mana tradisi yang baik dan membahayakan, budaya yang sensitive gender dan
tidak, nilai – nilai masyarakat yang adil gender dan tidak dan hukum serta norma yang ternyata
masih melanggar hak asasi manusia.

Disamping itu, bidan harus bertindak professional dalam bentuk:

ü mampu memisahkan antara nilai-nilai dan keyakinan pribadi dengan tugas kemanusiaan
sebagai bidan
ü mampu bersikap nonjudgement ( tidak menghakimi ), non discriminative (tidak membeda–
bedakan) dan memenuhi standar prosedur kepada semua klien ( perempuan, laki – laki, trans
gender).

Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar rumah sakit dan merupakan bagian atau
kelanjutan dari pelayanan kebidanan yang di berikan rumah sakit. Misalnya : ibu yang
melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari kembali ke rumah. Pelayanan di rumah oleh bidan
merupakan kegiatan kebidanan komunitas.

Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas, kunjungan rumah dan melayani kesehatan ibu
dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas.

Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka bidan harus memahami perannya di komunitas,
yaitu :

a. Sebagai Pendidik

Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat. Sebagai pendidik, bidan berupaya
merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang
dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik masyarakat antara lain
dengan memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan
keluarga. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ceramah,
bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana cara tersebut merupakan penyuluhan
secara langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnya dengan poster, leaf let,
spanduk dan sebagainya.

b. Sebagai Pelaksana (Provider)

Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada komunitas.
Disini bidan bertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan harus
menguasai pengetahuan dan teknologi kebidanan serta melakukan kegiatan sebagai berikut :

1) Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan.

2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa interval dalam
keluarga.

3) Pertolongan persalinan di rumah.

4) Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan resiko tinggi di keluarga.
5) Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.

6) Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi.

7) Pemeliharaan kesehatan anak balita.

c. Sebagai Pengelola

Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktek mandiri. Bidan dapat
mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai pengelola
kegiatan kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola
bidan memimpin dan mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya
lebih rendah.

Contoh : praktek mandiri/ BPS

d. Sebagai Peneliti

Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya, perkembangan keluarga
dan masyarakat. Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotersis dan hasil
analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat
tentang permasalahan komuniti yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera melaksanakan
tindakan.

e. Sebagai Pemberdaya

Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan permasalahan
yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan individu, keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan
serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

f. Sebagai Pembela klien (advokat)

Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan sebagai kegiatan memberi informasi dan sokongan
kepada seseorang sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi
dirinya.

g. Sebagai Kolaborator

Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral.

h. Sebagai Perencana

Melakukan bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta berpartisipasi
dalam perencanaan program di masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada
kaitannya dengan kesehatan. (Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 8)
Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat bidan sewaktu – waktu bekerja dalam tim,
misalnya kegiatan Puskesmas Keliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan.

Anda mungkin juga menyukai