Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 8 :

Selmi Deria
Syarifah Azhar
Tranitia Utami
Winda Efrianti
Kompresi bimanual adalah serangkaian
proses yang dilakukan untuk menghentikan
perdarahan secara mekanik. Proses mekanika
yang digunakan adalah dengan aplikasi tekanan
pada korpus uteri sebagai upaya pengganti
kontraksi miometrium (yang untuk sementara
waktu tidak dapat berkontraksi). (Abdul, dkk
2006).
Perdarahan yang disebabkan
oleh atonia uteri (uterus tidak
berkontraksi dalam 15 detik
setelah dilakukan pemijatan fundus
uteri (plasenta telah lahir)).
Kompresi Bimanual

Kompresi Kompresi
Bimanual Bimanual
Interna Eksterna
Kompresi bimanual internal adalah
tindakan menekan uterus melalui dinding
abdomen dengan meletakkan tangan luar di
belakang uterus dan menekannya terhadap
tangan lain yang terletak dalam vagina pada
forniks vagina anterior dan di kepal menjadi
tinju. Kompresi ini dilakukan antara 2 tangan
sampai perdarahan berhenti. (Wiknjosastro,
Hanifa. 2006)
1. Persiapan alat
• Sarung tangan steril
• Pengalas
• Cairan infuse (ringer laktat)
• Obat oksitosin
• Infuse set
• Abocath
• Plester
• Kateter urin
2. Persiapan klien
• Kontrak waktu disampaikan
• Tempat pelaksanaan tindakan
• Tindakan dan tujuannya disampaikan pada
pasien dan keluarga
• Berikan pasien posisi litotomi
3. Persiapan lingkungan
• Berikan lingkungan yang nyaman bagi pasien
• Jaga privasi klien
4. Prosedur tindakan
Observasi Sebelum Melakukan Tindakan
• Bila mungkin mintalah bantuan seseorang
• Cobalah massage ringan agar uterus berkontraksi
• Palpasi kandung kemih, bila terasa distensi (penuh)
minta ibu untuk BAK, jika ibu tidak bisa lakukan
pemasangan kateter untuk mengosongkan kandung
kemih.
Melakukan tindakan kompresi bimanual interna
• Cuci tangan
• Pasang sarung tangan steril
• pasang cairan infuse ringer laktat dan drip oksitosin
20 UI
• pasang pengalas dibawah bokong ibu
• lakukan vulva hygiene
• Dengan lembut masukkan secara obstetrik
(menyatukan kelima ujung jari) melalui introitus dan
kedalam vagina ibu
• Periksa vagina dan serviks untuk mengetahui ada
tidaknya selaput ketuban atau bekuan darah pada
kavum uteri yang memungkinkan uterus tidak dapat
berkontraksi secara penuh.
• Letakkan kepalan tangan kanan pada forniks
anterior menekan dinding anterior uterus, sementara
telapak tangan kiri pada abdomen, menekan
dengan kuat dinding belakang uterus ke arah
kepalan tangan dalam.
• Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Hal
ini dimaksudkan untuk memberikan tekanan langsung
pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan
juga merangsang miometrium untuk berkontraksi.
• Lakukan penekanan sampai uterus berkontraksi
Evaluasi Tindakan
• Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang,
teruskan melakukan kompresi selama 2 menit,
kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari
dalam vagina
• Pantau ibu secara ketat dalam kala IV
• Observasi kontraksi uterus, perdarahan dan tanda
vital
• Jika uterus berkontraksi tetapi perdarahan terus
berlangsung, periksa perineum,vagina dan serviks
apakah terjadi laserasi di bagian tersebut, segera
lakukan penjahitan bila ditemukan laserasi.
• Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam 5 menit,
ajarkan pada keluarga untuk melakukan kompresi
bimanual eksternal
Kompresi bimanual eksternal adalah
tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan
perdarahan dimana tindakan ini dilakukan
sampai uterus dipastikan berkontraksi dan
perdarahan dapat dihentikan. Dalam kompresi
bimanual eksterna waktu sangat penting
demikian juga kebersihan.
1. Persiapan alat
• Sarung tangan steril
• Pengalas
• Cairan infuse (ringer laktat)
• Obat oksitosin
• Infuse set
• Abocath
• Plester
• Kateter urin
1. Persiapan klien
• Kontrak waktu disampaikan
• Tempat pelaksanaan tindakan
• Tindakan dan tujuannya disampaikan pada
pasien dan keluarga
• Berikan pasien posisi litotomi
2. Persiapan lingkungan
• Berikan lingkungan yag nyaman bagi pasien
• Jaga privasi klien
3. Prosedur tindakan
Observasi Sebelum Melakukan Tindakan
• Bila mungkin mintalah bantuan seseorang
• Cobalah massage ringan agar uterus berkontraksi
• Periksa apakah kandung kemih penuh. Jika kandung
kemih penuh, mintalah ibu untuk buang air kecil. Bila
tidak berhasil, pasanglah kateter
• Jika perdarahan tidak berhenti, lakukan kompresi
bimanual eksterna
Melakukan Tindakan Kompresi Bimanual Eksterna
• Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan
dinding depan korpus uteri dan di atas simfisis
pubis.
• Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan
dinding belakang korpus uteri, sejajar dengan
dinding korpus uteri. Usahakan untuk mencakup
/memegang bagian belakang uterus seluas
mungkin.
• Lakukan kompresi uterus dengan cara saling
mendekatkan tangan depan dan belakang agar
pembuluh darah di dalam anyaman miometrium
dapat di jepit secara manual.
A. Pengertian Obat Oksitosin
Oksitosin adalah suatu peptida yang
disekresi oleh hipofisis posterior. Oksitosin
merangsang frekuensi dan kekuatan kontraksi
otot polos uterus dan kelenjar mamae yang
mencetuskan ejeksi susu pada wanita yang
menyusui.
B. Indikasi
• Oksitosin digunakan untuk induksi dan
mempercepat proses kelahiran
• Untuk mengontrol perdarahan uterus pasca
kelahiran
• Menyebabkan kontraksi uterus yang dapat
menurunkan penyediaan darah janin
C. Kontraindikasi
• Hipersensitif terhadap oksitosin. Pada persalinan spontan
atau pada kasus yang membahayakan janin atau ibu
seperti placenta praevia atau vasa praevia, prolaps,
hambatan kelahiran mekanik, distres janin/kontraksi
hipertonik uterus
• predisposisi uterus ruptur pada multi kehamilan atau multi
paritas, polihidramnion, adanya keloid akibat operasi
cesar sebelumnya
• Pemberian oksitosin jangka panjang tidak dianjurkan
pada uterus inersia resisten, preeklamsi berat dan
gangguan kardiovaskuler berat.
D. Efek samping
• Kematian ibu karena hipertensi
• Ruptur uteri
• Kematian janin
• Intoksikasi air
• Berupa kejang rahim
• Hambatan sirkulasi janin
• Aritmia
• Reaksi hipersensitivitas
E. Cara Pemberian Obat
• Pasang infus menggunakan jarum ukuran 16 atau
18 dan berikan 500 cc Ringer Laktat yang
mengandung 10-40 unit oksitosin. Habiskan 500
cc pertama secepat mungkin. Ringer Laktat
diberikan untuk restorasi volume cairan yang
hilang selama perdarahan. Oksitosin IV dengan
cepat merangsang kontraksi uterus.
A. Pengertian Obat Misoprostol
Misoprostol merupakan analog prostaglandin E1
sintetik yang dipasarkan dalam dua bentuk sediaan
yaitu tablet 100 mikro mg dan 200 mikro mg.
Misoprostol bersifat stabil dan larut dalam air. Pada
organ reproduksi wanita, Prostaglandin E1 merangsang
kontraksi uterus. Sensitivitas uterus meningkat dengan
bertambahnya usia kehamilan.
Pada serviks, misoprostol menyebabkan
peningkatan aktivitas kolagenase dan mengubah
komposisi proteoglikan sehingga menyebabkan
pelembutan dan penipisan serviks.
Di bidang obstetri-ginekologi, efek ini
dimanfaatkan untuk aborsi elektif, induksi persalinan,
dan untuk evakuasi uterus dalam kasus kematian janin
intrauterin. Efek kontraksi uterus juga bermanfaat untuk
mencegah dan mengatasi perdarahan postpartum.
B. Indikasi
• Pencegahan pendarahan pasca persalinan
• Oksitosik menstimulus kontraksi uterus
C. Kontraindikasi
• Kehamilan, masa menyusui
• Hipersensitivitas
• Penyakit radang usus
• Penyakit pembuluh darah serebral atau koroner
(pelemasan otot-otot polos pembuluh darah-
>hipotensi)
D. Efek samping
• Diare (biasanya ringan dan sembuh dengan
sendirinya)
• Mual dan muntah (juga sering terjadi dan akan
menghilang dalm 2 hingga 6 jam)
• Menggigil
• Nyeri abdomen/kram perut
• Nyeri kepala
• Demam dan kulit kemerahan
• Kram perut pada induksi abortus seringkali dirasakan
lebih berat dibanding nyeri saat haid
E. Cara pemberin obat:
• Oral
• Dosis yang diberikan 3 x 200 mcg. Absorbsi
terjadi sangat cepat (konsentrasi puncak setelah
12 menit, waktu paruh 20-30 menit).
• Sublingual
• Vaginal maupun rektal
• Misoprostol yang diberikan melalui vagina
membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja, memiliki
nilai puncak lebih rendah (konsentrasi puncak setelah
60 menit), tetapi efeknya lebih menetap. Jika
misoprostol diberikan pervaginal, maka efek dalam
saluran reproduksi akan meningkat sedangkan
disaluran cerna akan menurun. Jika tablet misoprostol
di forniks posterior vagina, konsentrasi asam
misoprostol didalam plasma mencapai puncak setelah
2 jam dan menurun dengan perlahan. Berikan
misoprostol 600-1000 mcg per rektal.

Anda mungkin juga menyukai