Kompresi Bimanual
Ada beberapa macam pengertian dari kompresi bimanual,antara lain sebagai berikut:
Kompresi bimanual adalah suatu tindakan untuk mengontrol dengan segera homorrage
postpartum.dinamakan demikian karena secara literature melibatkatkan kompresi uterus
abdominalis. Sebelum melakukan tindakan ini harus dipastikan bahwa penyebab perdarahan
aadalah atonia uteri,dan pastikan tidak ada sisa plasenta.
Proses penanganan atonia uteri ini merupakan suatu rangkaian tindakan dalam proses
persalinan. Kompresi Bimanual adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk
menghentikan perdarahan secara mekanik. Proses mekanik yang digunakan adalah aplikasi
tekanan pada korpus uteri sebagai upaya pengganti kontraksi miometrium ( yang untuk
sementara waktu tidak dapat berkontraksi). Kontraksi miometrium dibutuhkan untuk
menjepit anyaman cabang-cabang pembuluh darah besar yang berjalan diantaranya.
Kompresi bimanual interna dilakukan saat terjadi perdarahan. Perdarahan postpartum
adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk
perdarahan karena retensio plasenta.
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24
jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).
Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam
pertama
setelah
lahirnya
bayi
(Williams,
1998)
HPP biasanya kehilangan darah lebih dari 500 ml selama atau setelah kelahiran (Marylin E
Dongoes, 2001).
Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi
mg/ml.Set infus (jarum ukuran 16 atau 18).Cairan infus (ringer Laktat 3 botol).Misoprostol
600-1000mcg.Oksigen
dan
regulator
10,1
U/ml.Tensimeter
dan
stateskop.Lampu
sorot.Sarung tangan DTT/steril (4 pasang).Tabung dan jarum suntik (5 ml dan nomor 23) 2
buahKateter nelaton. Handuk bersih.Minuman manis untuk rehidrasi
Pasien :
Pasien sudah mengerti dengan tindakan yang akan dilakukan. Ia mengerti bahwa tindakan
dilakukan karenauterusnya tidak berkontraksi dengan baik,Keluarga sudah memahami peran
sertanya untuk tindakan kompresi bimanual eksterna.
Penolong : Siap melakukan kompresi bimanual interna,Kedua tangan sudah memakai sarung tangan
DTT.
Tindakan :
1. Mengosongkan kandung kemih pasien
2. Melakukan pemeriksaan dengan benar sehingga dapat dipastikan bahwa perdarahan ini
3.
a.
b.
c.
d.
e.
analgesik).
Mengubah tangan obstetrik menjadi kepalan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk
hingga kelingking pada forniks inferior dan dorong segmen bawah rahim ke kranioanterior.
f. Meletakkan telapak tangan luar pada dinding perut, upayakan untuk mencakup bagian
g.
pada korpus depan bawah sehingga fundus uterus naik ke arah dinding abdomen.
Meletakkan sejauh mungkin telapak tangan lain di korpus uterus bagian belakang dan dorong
depan).
Perhatikan perdarahan. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus
dapat berkontraksi dengan baik. Bila perdarahan belum berhenti, lanjutkan pertolongan
berikutnya.
7. Memberikan Ergometrin 0,2 mgIM atau Misoprostol 600-1000 mcg per rektal.
Ergometrin tidak diberikan untuk ibu hipertensi.
8. Memasang infus menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan Oksitosin 20 unit dalam
500 ml Ringer Laktat, habiskan 500 cc pertama secepat mungkin.
9. Memakai sarung tangan DTT dan ulangi KBI.
Amati perkembangannya, apakan uterus berkontraksi. Jika :
YA, maka pantau pasien dengan seksama selama kala IV.
TIDAK, maka lanjutkan ke langkah berikutnya.
10. Segera merujuk pasien
11. Mendampingi pasien ke tempat rujukan
12. Melakukan infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc Ringer Laktat dengan laju 500 ml/jam
hingga tiba di empat rujukan atau hingga menghabiskan 1,5 L infus, kemudian lanjutkan
dengan kecepatan 125 ml/jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup, beri 500 ml kedua
dengan kecepatan sedang dan berikan minuman untuk rehidarasi.
3. Manual Plasenta
A. Pengertian
Plasenta manual adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada
dinding uterus dan mengeluarkannya dari cavum uteri secara manual/menggunakan tangan.
Plasenta manual dilakukan setelah dilaksanakan menajemen aktif kala III dimana setelah 30
menit terlalui dan telah diberikan oksitosin 10 unit untuk kedua kalinya plasenta tidak
lahir,dengan catatan ada tanda-tanda perdarahan. Jadi Plasenta manual dilakukan pada saat
terjadi Retensio plasenta. Bia tidak ada tanda-tanda perdarahan plasenta manual tidak boleh
b)
c)
d)
Keseimbangan
baru
berbentuk
bekuan
darah,
sehingga
perdarahan
tidak
C. Fatofisiologi
Manual plasenta dapat segera dilakukan apabila :
Manual plasenta dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan di atas 400 cc dan teriadi
retensio plasenta (setelah menunggu jam). Seandainya masih terdapat kesempatan
penderita retensio plasenta dapat dikirim ke puskesmas atau rumah sakit sehingga mendapat
pertolongan yang adekuat.
Dalam melakukan rujukan penderita dilakukan persiapan dengan memasang infuse dan
memberikan cairan dan dalam persalinan diikuti oleh tenaga yang dapat memberikan
pertolongan darurat.
Pada pemeriksaan pervagina, plasenta tidak ditemukan di dalam kanalis servikalis tetapi
secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus.
E. Penatalaksanaan
Persiapan sebelum tindakan :
Tempat : Ruangan yang tertutup, bersih, aman dan tenang.
Pasien :
Pasang infus
Obat sedatif dan analgesik misalnya : Ranitidin atau Deazepam (disuntikkan pada cairan
infus).
Keteter nelaton steril dan penampung urin
menghadap keatas.
Implantasi di korpus belakang lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan
menyelipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan pada
dinding dalam uterus bagian belakang (menghadap sisi bawah tali pusat).
Implantasi di korpus depan lakukan penyisipan ujung jari diantara plasenta dan dinding
uterus dengan punggung tangan pada dinding dalam uterus bagian depan (menghadap sisi
DAFTAR PUSTAKA
JNPK-KP.2012.APN.
Kusmiati,Yuni.2007.Penuntun Belajar Asuhan Persalinan. Yogyakarta: Fitramaya.
Marni.2011.Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Primayufi,Delfi. 2013. KBI dan KBE.http://delfiprimaputri.blogspot.com /2013/05/kbi-dankbe.html.Online.Minggu 16 Maret 2013.
Andi.2011.Makalah
Manual
Plasenta.
http://ilmu-pasti-pengungkap-