Selama proses pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari peran
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, Semua pihak yang telah membantu dan
memberikan masukan kepada penulis, baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………
ii……
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 4……
Selama ini, anggapan risiko pendarahan hanya terjadi pada ibu yang
baru melahirkan saja. Padahal sang bayi yang baru lahir pun juga perlu
diwaspadai terjadi gejala ini. Oleh karena itu, bayi neonatus (bayi baru lahir)
ini wajib mendapatkan vitamin K. Pendarahan pada bayi neonatus, misalnya
adalah pendarahan tali pusat. Gejala ini timbul karena kekurangan vitamin K,
khususnya karena hati bayi yang belum matang untuk membentuk vitamin K.
Untuk itu, setiap bayi yang baru lahir harus diberikan suntikan vitamin K1
untuk mencegah pendarahan. Perdarahan tali pusat bisa juga terjadi karena
perawatan pasca lepasnya tali pusat yang kurang sempurna, sehingga lambat
dalam proses penyembuhan. Ini sering di temui, tali pusat bayi yang terus
berdarah. Meski demikian, jika terus menerus yang bisa menyebabkan anak
kurang darah.
perdarahan masif pada pada tali pusat pada umumnya terjadi akibat
pecahnya pembuluh darah umbilikus atau kelainan trombus pada bayi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumusan
masalah peneliti yaitu “ Apakah asuhan kebidanan pada neonatus dengan
perdarahan tali pusat ?”
C. Tujuan
Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada neonatus dengan perdarahan tali
pusat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Tali Pusat
Tali pusat adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan janin, pada
umumnya tali pusat tampak mengkilat dan berwarna putih kebiruan. Panjang
rata-rata tali pusat adalah 60 cm dan kurang dari 1 % dari neonatus yang
mempunyai tali pusat lebih pendek atau lebih panjang.
Tali pusat mempunyai 2 arteri, 1 vena, alantois yang diameter sisa ductus
omfolomesentrium dan zat yang berupa agar-agar yang disebut jeli Wharton.
Lapisan luar tali pusat berasal dari amnion, sesudah lahir arteri tali pusat
berkontraksi lebih kuat dari vena sehingga lumen vena agak besar, sesudah tali
pusat dipotong strukturnya masih terdapat di bagian bawah pemotongan yang
dekat dengan pusat. Secara fungsional pembuluh darah tali pusat menutup
segera setelah bayi lahir penutupan secara anatomis baru pada bayi berumur 10-
20 hari.
Dimasyarakat tertentu tindakan yang dilakukan pada tali pusat bayi setelah
lahir yaitu melakukan pengikatan tali pusat, penggunaan benang untuk mengikat
tali pusat telah terbukti membahayakan karena ikatan yang terlalu keras dapat
menyebabkan benang memotong jaringan tali pusat yang lembut.
1. Pembuluh darah abdomen yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan
tidak ada perlindungan jely wharton.
2. Insersi velamentosa tali pusat, yaitu pecahnya pembuluh darah pada
percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya plasenta.
Umbilikus dengam kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan
ganda.
3. Plasenta multilobularis, perdarahan terjadi pada pembuluh darah yang
menghubungkan masing-masing lobus dengan jaringan plasenta karena
bagian tersebut sangat rapuh dan mudah pecah.
4. Perdarahan akibat plasenta previa dan abrupsio plasenta
Perdarahan akibat plasenta previa dan abrupsio plasenta dapat membahayakan
bayi. Plasenta previa cenderung menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus
abrupsio plasenta lebih sering mengakibatkan kematian intrauterin karena dapat
terjadi anoreksia.
1. Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali pusat
akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam waktu 1-2
minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat,
walaupun sudah terlepas setengah bagian.
1. Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat
2. Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien
untuk dilakukan rujukan. Hal ini dilakukan bila terjadi gejala berikut:
3. Tali pusat belum terlepas dalam waktu 3 minggu.
4. Klem pada pangkal tali pusat terlepas.
5. Timbul garis merah pada kulit di sekitar tali pusat.
6. Bayi menderita demam.
7. Adanya pembengkakan atau kemerah-merahan di sekitar tali pusat.
8. Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.
9. Timbulnya bintil-bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat.
10.Terjadi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat. Pendarahan melebihi
ukuran luasan uang logam.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PENGKAJIAN
1. DATA SUBYEKTIF
Identitas
Ibu mengatakan bayinya mengalami perdarahan pada tali pusat sejak tadi
pagi Jam 06.30 WIB
Sebelum Hamil
Selama Hamil
1. Pola Aktivitas
Sebelum Hamil
Ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tetapi tidak terlalu berat.
1. Pola Istirahat
Sebelum Hamil
1. Pola Eliminasi
Sebelum hamil
2. Ditolong oleh
Bidan
3. Lama persalinan
4. Kala I : 12 jam
b. Kala II : 2 jam
c. Kala III : 10 Menit
5. Pengeluaran pervaginam.
Darah lendir : Ada lochea rubra
Air ketuban : Pecah jam 11.10 WIB, warna jernih, bau
khas
5. Komplikasi persalinan.
Ibu : Tidak ada
Bayi : Tidak ada
Respiration (pernafasan) : 2
Menit 5
Appeance (warna kulit) : 2
Respiration (pernafasan) : 2
7. Resusitasi
Penghisapan lendir : Ya
1. DATA OBYEKTIF
2. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan Umum : Composmentis
Suhu : 36,5 0C
Pernafasan : 46 x/menit
Nadi : 120x/menit
Berat badan sekarang : 2640 gram
Panjang badan : 48 cm
2. Pemeriksaan khusus.
3. Inspeksi
Kepala : Simetris,Rambut hitam,ada lanugo, kulit
rambut bersih
b.Palpasi
1. Reflek
Reflek moro : Ada
Reflek Rooting : Ada
Reflek Graphs/plantar : Ada
Reflek Sucking : Ada
Reflek Walking : Tidak ada
1. Antropometri
Lingkar kepala
FO : 34 cm
MO : 35 cm
SOB : 32 cm
1. Eliminasi
Miksi : Sudah, jam : 11.25 WIB
Meconium : Sudah, Warna : Hijau Kehitaman Tgl : 19
Maret 2018 , Jam :12.10 WIB
A. Pemeriksaan Penunjang : –
DIAGNOSA KEBIDANAN
Bayi Ny. “W” 1 hari post partum dengan perdarahan talipusat fisiologis.
E. PENATALAKSANAAN
1. Lakukan penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi
pada tali pusat misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
3. Kenakan popok di bawah tali pusat, biarkan tali pusat terbuka, tidak
tertutup pakaian bayi sesering mungkin.
4. Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali
pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi Anda.
5. Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda mengganti
popok. Bungkus tali pusat dengan kasa steril. Hal ini akan mempercepat
pengeringan dan pelepasan tali pusat.
7. Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali pusat
akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam waktu 1-2
minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat,
walaupun sudah terlepas setengah bagian.
8. Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
PERENCANAN:
1. Melakukan penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan
infeksi pada tali pusat misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi
2. Melakukan observasi TTV
3. Mengenakan popok di bawah tali pusat, biarkan tali pusat terbuka,
tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.
4. Mengangkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya
pangkal tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti
bayi Anda.
5. Membersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda
mengganti popok. Bungkus tali pusat dengan kasa steril. Hal ini akan
mempercepat pengeringan dan pelepasan tali pusat.
6. Menjaga agar tali pusat tetap kering setiap saat.
7. Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali
pusat akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam
waktu 1-2 minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali
pusat, walaupun sudah terlepas setengah bagian.
8. Menghindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali
pusat.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, R.E. dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 2. Diterjemahkan
oleh A. Samik Wahab. Jakarta: EGC