Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
A. Perlindungan terhadap Infeksi
pada penangan perdarahan :
Gunakan APD
Gunakan alat yang bersih / steril.
Buang bahan yang telah ternoda.
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
PERDARAHAN (Lanjutan ...)
KONTROL
PERDARAHAN LUAR
Hentikan sumber dengan
penekanan langsung atau
balut tekan
Tinggikan bagian yang
terluka (lebih tinggi dari
letak jantung)
Bila perlu tekan pembuluh
besar yang menuju ke
tempat tsb (proksimal dari
lokasi perdarahan)
TITIK TEKAN PADA
PEMBULUH DARAH
BESAR
• Kontrol perdarahan
lengan bawah –
tangan, tekan a.
brachialis
• Kontrol perdarahan di
tungkai atau kaki,
tekan a. femoralis
3. Perdarahan dalam / curiga ada
perdarahan dalam :
Baringkan & Istirahatkan penderita
Buka jalan nafas & peertahankan
Perawatan Syok jika ada
Periksa berkala pernapasan & denyut
nadi
Jangan beri makan & minum
Rawat cedera lain
Beri O2 & Rujuk
LUKA AMPUTASI
Trauma amputasi adalah hilangnya
bagian tubuh biasanya jari, jari kaki,
lengan, atau kaki yang terjadi sebagai
hasil dari kecelakaan atau trauma.
Amputasi ekstremitas > 65% dari
traumatik amputasi
Kebanyakan antara usia 15 dan sebagian
besar korban 80% adalah laki-laki.
Amputasi
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Tehnik pemasangan tourniquet
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
TRANFUSI DARAH
INDIKASI TRANFUSI
• Hb < 8 g/dl
• Pre operasi
- Tanpa iskemi Hb< 8 g/dl
- Dengan iskemi Hb< 10 g/dl
OBAT OBAT
EMERGENCY
STANDARD KEMASAN LEMARI
TINDAKAN
• Indikasi :
* Henti jantung : VT/VF tanpa nadi, asistol,PEA
* Bradikardi simptomatis : stlh atropin,dopamin,pacu jantung
transkutan
* Hipotensi berat
• Dosis :
* Pada Henti Jantung : 1 mg tiap 3 - 5 mnt
* Jalur ETT : 2-2,5 mg dilarutkan dlm 10 cc NaCl 0,9%
* Pada Bradikardi & Hipotensi berat : 2 – 10 μg/mnt
Vasopressin
• Indikasi :
* Digunakan sbg alternatif epineprin pd : VF yg
tdk respon dgn defibrilasi, asistol, PEA.
* Syok akibat vasodilatasi (syok septik)
• Perhatian :
* Ventilasi & RJP lebih penting krn bikarbonate bukan
buffer utama pada henti jantung.
* Tidak dianjurkan untuk digunakan rutin pd henti
jantung.
* Jgn diberikan pd asidosis hiperkarbis.
Diuretik
Furosemid menghambat reabsorpsi natrium di tubulus
dan loop of henle ginjal serta menurunkan resistensi
vena dan vaskular pulmonal melalui stimulasi produksi
prostaglandin lokal, yg menimbulkan efek dlm 5 mnt.
• Dosis :
* Pd Henti jtg : 300 mg IV bolus, berikutnya 150 mg setelah 3-5
mnt kemudian. Dosis maksimal 2,2 gram / 24 jam
* Pd takikardi dgn QRS lebar ( stabil) :
- Infus cepat : 150 mg dlm 10 mnt, dpt diulang dgn dosis yg sama bila
perlu, dilanjutkan
- Infus lambat : 360 mg dlm 6 jam, dilanjutkan
- Infus pemeliharaan : 540 mg dlm 18 jam
• Dosis :
* Asistol atau PEA : 1 mg IV bolus, ulangi tiap 3 – 5 mnt
sampai dosis maksimal 3 dosis (3 mg).
* Bradikardi : 0,5 – 1 mg IV bolus tiap 3 – 5 mnt sampai
dosis maksimal 0,04 mg/KgBB (total 3 mg)
* Melalui ETT : 2 – 3 mg diencerkan dlm 10 cc NaCl 0,9 %
• Dosis :
* 1 – 1,5 mg/kgBB, pd VF yg refrakter : dapat ditambahkan 0,5 – 0,75
mg/KgBB yg diulang 5 – 10 mnt kemudian sampai total 3 mg /
KgBB (3 dosis).
* Jika melalui ETT : 2 – 4 mg/KgBB
* Dosis pemeliharaa : 1 – 4 mg/mnt (30 – 50 μg/KgBB/mnt)
• Dosis :
* pd henti jantung akibat TdP : 1 – 2 gr
diencerkan dlm 10 cc D5W selama 5 – 20 menit.
* pd TdP dengan Nadi : 1-2 gr dlm 50 – 100 cc
D5W selama 5 – 60 mnt, diikuti 0,5 – 1 gr/jam
IV (titrasi utk mengontrol TdP)
• Dosis :
* dosis I : 2,5 – 5 mg IV bolus dlm 2-3 mnt
* dosis II (jika perlu) : 5 – 10 mg dlm 15-30 mnt.
Dosis maksimal 20 mg.