Anda di halaman 1dari 82

KONSEP BAYI BARU LAHIR NORMAL

• Neo5natus (bayi baru lahir) adalah bayi yang


baru lahir sampai usia 4 minggu lahir, biasanya
dengan usia gestasi 38-42 minggu (Wong, D,L,
2003).

• Bayi baru lahir adalah bayi yang pada usia


kehamilan 37-42 minggu dan berat badan 2.500-
4.000 gram (Vivian, N. L. D, 2010).
Asuhan segera bayi baru lahir
• adalah asuhan yang diberikan pada bayi selama
jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar
bayi baru lahir akan menunjukkan usaha
pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan (prawiroharjo, S, 2002).
• Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada
bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra
uteri ke kehidupan ekstra uteri ,hingga mencapai
usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000
gram.
KARAKTERISTIK BBLN

• Berat badan bayi 2500-4000 gram;


• Umur kehamilan 37 – 40 mg;
• Bayi segera menangis ,
• Bergerak aktif, kulit kemerahan,
• Mengisap ASI dengan baik,
• Tidak ada cacat bawaan
IDENTIFIKASI BBL
• American Akademy of Pediatrics ;
2 identitas u/ identifikasi dipasang pd bayi :
* pergelangan tangan bayi
* pergelangan kaki bayi , meliputi :
- nama lengkap ibu bayi
- no rekam medis
- jenis kelamin bayi
- tgl dan wkt lahir
• Sidik jari ibu
• Sidik jari telapak kaki bayi
• Telapak tangan
Hollister obstertrical :

memberikan 3 nomor terbuat dari plastik


1 utk ibu dan 2 utk bayi , berisi :
- Nama ibu
- nomor masuk
- tgl dan wkt lahir
- jenis kelamin bayi
( dipasang pd pergelangan tangan bayi kiri,
kanan dan pergelangan tangan ibu)
ADAPTASI FISIK BBL
• Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari
keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis.

• Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi


yang semula berada dalam lingkungan interna
(dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke
lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang
dingin dan segala kebutuhannya memerlukan
bantuan orang lain untuk memenuhinya
Lanjutan......

* Saatini bayi tersebut harus mendapat


oksigen melalui sistem sirkulasi
pernafasannya sendiri yang baru,
mendapatkan nutrisi oral untuk
mempertahankan kadar gula yang
cukup, mengatur suhu tubuh dan
melawan setiap penyakit.
Lanjutan.....
• Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar
rahim disebut Periode Transisi.

• Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih


setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.

• Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi


adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi,
sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan
mengambil serta menggunakan glukosa.
Sistem Pernafasan
• Penyesuaian paling kritis yang dialami
oleh bayi
• Selama dalam uterus janin mendapat
oksigen dari pertukaran melalui
plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran
gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
pusat dipotong).
Lanjutan......
• Rangsangan untuk gerakan
pernapasan pertama ialah akibat
adanya tekanan mekanis pada toraks
sewaktu melalui jalan lahir, penurunan
tekanan oksigen dan peningkatan
karbondioksida merangsang
kemoreseptor pada sinus karotis.
Lanjutan.......
• Paru2 bayi aterm mengandung
sekitar 20 ml cairan/kg
• Setelah pernapasan mulai
berfungsi napas bayi menjadi
dangkal & tdk teratur, bervariasi
antara 30 – 60 x /mnt
2 faktor yang berperan pada
rangsangan nafas pertama bayi:
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernafasan di
otak.
2. Tekanan terhadap rongga dada yang
terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan yang merangsang masuknya
udara kedalam paru-paru secara mekanis
(Varney, 551-552)
Upaya pernafasan pertama seorang
bayi berfungsi untuk :

1.Mengeluarkan cairan dalam


paru-paru.
2.Mengembangkan jaringan
alveolus dalam paru-paru
untuk pertama kali.
Sisiem Kardiovaskuler
• Di dalam rahim darah yang kaya akan
oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta
masuk ke dalam tubuh janin melalui vena
umbilikalis, sebagian besar masuk ke vena
kava inferior melalui duktus venosus ,
darah dari sel-sel tubuh yang miskin
oksigen serta penuh dengan sisa-sisa
pembakaran dan sebagian akan dialirkan
ke plasenta melalui umbilikalis, demikian
seterusnya.
Lanjutan....
• Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup
dan menangis kuat, dengan demikian paru-paru
akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil
dan darah mengalir ke paru-paru, dengan
demikian duktus venosus tidak berfungsi lagi,
foramen ovale akan tertutup. Penutupan
foramen ovale terjadi karena pemotongan tali
pusat.
• Arteri umbilikalis, vena umbilikalis arteri hepatika
menjadi ligamen
Lanjutan.......
Lanjutan.......
• Napas I BBL paru-paru mengembang &
menurunkan resistensi vaskuler pulmoner
darah paru-paru mengalir
• Frekuensi denyut jantung bayi : 140 x/mnt (120 – 160
x/mnt)
• TDS BBL 78 dan TDD 42
• Volume darah BBL : 80 – 110 ml/kg bbrp hari I dan
meningkat setelah 1 thn I
• Pengkleman tali pusat mengubah dinamika sirkulasi
darah BBL
• Tindakan Klem yang terlambat → ↑ volume darah dari
tranfusi placenta.
Sistem Hematopoisis
• Nilai rata-rata Hb, Ht, & SDM > ↑ dari nilai N orang
dewasa dan akan mengalami penurunan pada bulan I
• Hb BBL : 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5
juta/mm3.
• Karena Umur sel yang mengandung Hb janin lebih
pendek, simpanan besi ckp u/ memproduksi SDM N
selama 5 bulan anemia ringan sementara yang
tidak berbahaya
• Leukosit sekitar 18000/mm3 dan akan meningkat jika
mengalami sepsis
• Perdarahan pd BBL jrg terjadi, pembekuan drh ckp untuk
mencgh perdarahan
Sistem Ginjal
• Bulan ke 4 kehidupan janin, ginjal
terbentuk, urine sdh terbentuk dan
dieksresikan lewat cairan amnion
• Sejumlah kecil urine terdapat dalam
kandung kemih bayi saat lahir, ttp BBL
mgkn tdk mengeluarkan urine selama 12 –
24 jam
• Berkemih 6 – 10 x dengan warna pucat
• Bayi aterm mengeluarkan urine 15 – 60
ml/kg/24 H
Sistem Pencernaan
• Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup
terbentuk dan janin telah dapat menelan air
ketuban dalam jumlah yang cukup banyak.
• Absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa
seluruh saluran pencernaan, janin minum air
ketuban dapat dibuktikan dengan adanya
mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan).
• Mekonium merupakan tinja pertama yang
biasanya dikeluarkan dalam 24 jam pertama.
Lanjutan......
• Bayi aterm mampu menelan, mencerna, memetabolisme
dan mengabsorpsi protein dan karbohidrat sederhana,
serta mengemulsi lemak

• Terdapat mekanisme khusus pd bayi berat d atas 1500 g


→ Mengkoordinasikan refleks pernapasan refleks
mengisap, dan refleks menelan yang diperlukan bayi
pada pemberian makanan

• Tidak tedapat bakteri dalam saluran cerna


• Regurgitasi dapat terlihat → sfingter kardia dan kontrol
dalam lambung masih belum matur
Lanjutan.....
Keasaman lambung bayi = orang dewasa
Dan akan menurun dlm 1 minggu dan
menetap smpi 3 bln→ “kolik”

Tinja
• Saat bayi lahir usus bagian bawah pnh dgn
mekonium → I : steril, ttp bbrp jam
kemudian mengandungi bakteri
Sistem Hepatika
• Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai
peranan dalam metabolisme hidrat arang, dan
glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah
bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai,
vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam
hepar.
- Fungsi hepar janin dalam kandungan dan segera
setelah lahir dalam keadaan imatur (belum
matang).
Lanjutan....
• Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan
hepar untuk meniadakan bekas penghancuran
darah dari peredaran darah.

• Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus,


misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat
Glukoronide Transferase) dan enzim G6FD
(Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi
dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga
neonatus memperlihatkan gejala ikterus
fisiologis.
Lanjutan.......
• Hati bayi dapat dipalpasi 1cm di bwh bts
kanan iga sktr 1 cm → hati membesar
• Berfungsi → produksi hemoglobin
(menyimpan besi sejak dalam kandungan
• Mengatur jumlah bilirubin tidak terikat
dalam darah
• Hiperbilirunemia → terjadi setelah 24 jam I
kelahiran sampai 10 hari
Metabolisme
• Pada jam-jam pertama energi didapat dari
pembakaran karbohidrat dan pada hari
kedua energi berasal dari pembakaran
lemak.
• Energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam-jam pertama sesudah
lahir diambil dari hasil metabolisme lemak
sehingga kadar gula darah dapat
mencapai 120 mg/100 ml.
Sistem Imun
• Sel-sel yang menyuplai imunitas
bayi berkembang pada awal
kehidupan janin → tidak aktif
selama beberapa bulan
• 3 bulan I bayi dilindungi oleh
kekebalan pasif yang didapat dari
ibunya
Lanjutan,,,,,,
- Barier alami → keasaman
lambung/ produksi pepsin dan
tripsin yang tetap
mempertahankan kesterilan usus
halus
- Bayi yang menyusui mendapat
kekebalan pasif dari kolostrum
dan ASI.
Pengaturan Suhu
• Pada neonatus apabila mengalami
hipotermi, bayi mengadakan
penyesuaian suhu terutama dengan
NST (Non Sheviring Thermogenesis)
yaitu dengan pembakaran “Brown Fat”
(lemak coklat) yang memberikan lebih
banyak energi dari pada lemak biasa.
Cara penghilangan suhu tubuh dapat
melalui
* konveksi aliran panas mengalir
dari permukaan tubuh ke udara
sekeliling yang lebih dingin.
* Radiasi yaitu kehilangan panas
dari permukaan tubuh ke
permukaan benda yang lebih
dingin tanpa kontak secara
langsung.
Lanjutan.....
- Evaporasi yaitu perubahan cairan
menjadi uap seperti yang terjadi jika
air keluar dari paru-paru dan kulit
sebagai uap
* konduksi yaitu kehilangan panas
dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebih dingin dengan
kontak secara langsung.
Lanjutan.....
- Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air
ketuban menguap melalui kulit sehingga
mendinginkan darah bayi
- Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan
usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui
penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
- Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi
dan akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin.
Kelenjer Endokrin
- Selama dalam uterus fetus mendapatkan
hormon dari ibu, pada waktu bayi baru lahir
kadang-kadang hormon tersebut masih
berfungsi misalkan pengeluaran darah dari
vagina yang menyerupai haid perempuan.

- Kelenjar tiroid sudah terbentuk sempurna


sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak
beberapa bulan sebelum lahir.
Keseimbangan air dan Ginjal
• Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak
air dan kadar natrium relatif lebih besar daripada
kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan
ekstraseluler luas.
• Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah
nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan
ada ketidakseimbangan antara luas permukaan
glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal
blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus
relatif kurang bila dibandingkan dengan orang
dewasa.
Susunan Saraf
• Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu
dilahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa
janin tersebut dapat mengadakan gerakan
spontan.
• Gerakan menelan pada janin baru terjadi
pada kehamilan empat bulan.
• Sedangkan gerakan menghisap baru
terjadi pada kehamilan enam bulan.
Lanjutan.....
• Pada triwulan terakhir hubungan
antara saraf dan fungsi otot-otot
menjadi lebih sempurna. Sehingga
janin yang dilahirkan diatas 32 minggu
dapat hidup diluar kandungan.
• Pada kehamilan 7 bulan maka janin
amat sensitif terhadap cahaya.
Sistem integumen
• Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah
mengelupas, semua struktur kulit ada pada saat
lahir tetapi tidak matur.

• Epidermis dan dermis tidak terikat dengan erat


dan sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu
dengan epidermis dan bertindak sebagai tutup
pelindung dan warna kulit bayi berwarna merah
muda.
Lanjutan,,,,,
• Struktur kulit bayi sdh terbentuk saat lahir, ttp belum
matang
• Sangat sensitif, mudah rusak
• Kulit srg terlihat bercak → ekstremitas , terlihat sianotik
disebabkan oleh ketidak stabilan vasomotor, statis kapiler,
dan kadar Hb yang tinggi → N & bersifat sementara ( 7 –
10 hari)
• Lanugo halus → di wajah, bahu dan punggung
• Petekie → dpt timbul jika daerah tsb d tekan
• Petekie seluruh tubuh → Ht ↓/ infeksi.
Lanjutan.....
Kaput Suksedaneum → Edema pd kulit kepala, yang
ditemukan dini akibat tekanan verteks yang lama pd
serviks → pembuluh darah setempat mendapat tekanan
→ memperlambat aliran vena.
Sefalhematoma → Kumpulan darah diantara tulang
tengkorak dan periosteumnya → tekanan tulang panggul
ibu/kelahiran dengan forcep.
Deskuamasi → Pengelupasan kulit → pascamaturitas
Kelenjar keringat sudah ada sejak bayi lahir tp belum
berespon terhadap peningkatan suhu badan
Sekresi sebum ...?? akibat pengaruh hormon saat hamil →
verniks kasesosa
Sistem Reproduksi
Wanita
 Pengeluaran cairan mukoid/peneluaran cairan
darah dari vagina (pseudomenstruasi) →
estrogen
 Genetalia eksterna edema
 Matur → labia mayora & minora menutupi
vestibulum
 premature → Klitoris menonjol labia mayora
kecil dan terbuka
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI
BARU LAHIR
Peran Perawat :

• Pengkajian Awal

• Menciptakan lingkungan yang kondusif

• Mendukung perubahan

• Memantau keadaan bayi selama fase dini


perubahan
Pengkajian
• Pengkajian awal/segera
 Apgar
 Interaksi bayi –ortu (Skoring gray)
 Pengkajian fisik secara singkat
• Pengkajian transisional
 Usia gestasi (Ballard Score)
 Perilaku Bayi
• Pengkajian lanjutan
 Pengkajian fisik sistematis
Apgar Score
Tujuan :
 Perlu tidaknya resusitasi di lakukan
 Memantau kondisi bayi
 Waktu pelaksanaan
 Menit pertama & kelima
 Nilai Normal 7 – 10
Lanjutan,,,,,,,
• Penilaian:
 A ppearance (warna kulit)
 P ulse (denyut jantung)
 G rimace (reaksi rangsangan)
 A ctivity (tonus otot)
 R espiratory (pernafasan)
Appearance

• Observasi warna kulit terutama


ekstermitas
• Bayi yang berkulit gelap, inspeksi membran
mukosa oral dan konjungtiva, bibir, telapak
tangan dan telapak kaki
0 : Pucat dan sianosis keseluruhan
1 : Akrosianosis
2 : Seluruh tubuh merah muda
Pulse
• Apex beat (Stetoscope) 30 dtk
• Palpasi area tali pusat 6 dtk

0 : tidak ada denyut jantung


1 : < 100 bpm
2 : > 100 bpm
Grimance
• Observasi respon bayi terhadap
pengisapan hidung atau sentilan
telapak kaki

0 : Tidak ada respon


1 : menyeringai/menangis lemah
2 : Menangis kuat
Activity
• Observasi fleksi pada ekstremitas dan
resistensi untuk eksistensi
• Ekstensi lengan/tungkai dan observasi
rekoil
0 : tidak ada
1 : Beberapa fleksi dan yang lain
ekstensi
2 : Gerakan aktif
Respiratory
• Perhatikan frekuensi, kualitas dan
regularitas (30 – 50 x/mnt)

0 : Tidak bernafas
1 : napas lambat, tidak teratur, lemah
atau sesak napas
2 : napas regular, menangis kuat
Pertimbangan Khusus
• Jika bayi tidak bernapas/denyut jantung > 100 bpm
setelah kelahiran Resusitasi
• Jangan menunggu sampai 1 mnt untuk menilai Apgar
score
• Jika pasien dan orang terdekat tidak mengetahui ttg
Apgar score diskusikan bersama mereka selama awal
kelahiran
• Pastikan tim menyediakan alat resusitasi yang dibutuhkan
• Observasi bayi yang ibunya mendapatkan sedasi
sebelum kelahiran
Interaksi Ibu- Bayi
Bonding Ikatan Bathin
 Daya tarik awal/dorongan untuk terjadinya ikatan
batin antara ortu dan bayinya (Bobak 2000)
Hubungan yang berawal dari saling memikat
diantara orang-orang seperti antara ortu dan
anak ketika pertama kali bertemu (Brazelton,
1978)
 Langkah awal untuk saling tertarik dan
berespon antara ortu dan bayi serta merupakan
dasar untuk menciptakan kasih sayang dan
menerima bayinya sebagai anggota keluarga
Bonding
Prinsip-prinsip:
 Waktu : Menit/jam pertama kelahiran
Optimal pada kala IV
Respon spesifik ortu-bayi
Ada umpan balik ortu-bayi
Awal penentu perkembangan masa
depan
Bonding
• Proses terjadinya bonding
merupakan ikatan mutualistik ibu-
bayi
• Signaling behavior
• Fase perkenalan
• Perilaku eksekutif
Penilaian Bonding
• Skoring Gray
• Standardisasi cara mengevaluasi
interaksi orangtua-bayi
• Observasi cara ibu melihat, apa
yang ia katakan, dan apa yang ia
lakukan pada periode perinatal
• Dilakukan segera setelah lahir
hingga 2 -3 hari periode postpartum
Reaksi Ibu
• Bonding diperkuat melalui
penggunaan respon sensual, meliputi:
 Sentuhan
 Kontak mata
 Suara
 Aroma
Reaksi Bayi
• Tahap reaktif tingkat I (30 menit)
 Mata terbuka
 fokus pada wajah dan suara ibu
Refleks isap kuat

Saat yang tepat untuk memulai


proses menyusui
Lanjutan.......
• Tahap inaktif (2 -4 jam)
 Fase tidur
 Sulit di bangunkan
• Tahap reaktif tingkat II (6 jam)
 Aktif kembali
 Keinginan menyusui
Attachmant
• Satu perasaan satu sama lain yang paling
mendasar ketika ada perasaan keterkaitan
tanggung jawab dan kepuasan (Stanton,
1983)
• Suatu perasaan kasih sayang atau
kesehatan yang mengikat antara satu
orang dengan orang lain
• Attachment adalah unik, spesifik dan
memerlukan kesabaran (Klaus, Kennel,
1970)
Proses Terjadinya
• Suatu linear
• Dimulai sejak hamil, menguat pada
pascapartum lalu menjadi konstan dan
konsisten
• Feed back positif Pengalaman
yang memuaskan attachment
bagi ortu
Prinsip Attachmant
• Ketidaknyamanan dikurangi oleh ibu

• Memberikan kasih sayang dengan


perasaan puas dan senang

• Ibu menjadi penting dan bermakna


Reaksi Ibu
• Di pengaruhi oleh:
 Pemberian makanan
 Rangsangan bayi
 Pengistrahatan bayi
 pemahaman
 Reaksi
 Interaksi dengan anak yang lain
 Peran Ortu
Reaksi Bayi
• Kontak mata ikuti wajah ortu
• Wajah & gerak tubuh yang menarik
• Bersuara dan menangis
• Refleks menggenggam
• Mengisap dengan baik
• Senang digendong
• Perbedaan karakteristik tangisan
• Mendekap
Pengkajian Fisik Singkat
• Eksternal: warna kulit, bercak pengelupasan,
patensi hidung, mekonium/amnion pada tali pusat
• Dada: denyut jantung dan pernapasan, murmur
dan ronkhi
• Abdomen: Bentuk abdomen, jenis pembuluh
darah pada tali pusat
• Neurologis : tonus otot dan reaksi refleks, periksa
fontanel
• Observasi lain: malformasi struktural
Pemeriksaan Fisik Sistematis
• Prinsip-prinsip
 Ruangan hangat, nyaman dan tidak
menstimulasi
 Lepaskan pakaian hanya pada area yang
diperiksa
Mulai dari prosedur observasi ketat lalu
prosedur ringan dan prosedur yang
mengganggu tahap akhir
 Lakukan dengan cepat
Periksa alat dan bahan
Beri kenyamanan pada bayi
Pengukuran Antropometri
• Berat Badan (2.5 – 4 kg)
 Letakkan kain pelindung
 Atur skala
 Timbang pada waktu yang sama
 Lindungi supaya tidak kehilangan panas

• Panjang badan
 NN : 44 – 50 cm
 Ukur dari ujung kepala sampai tumit
Lanjutan......
• lingkar kepala (33 – 35 cm)
Ukur pada oksipitofrontalis
 Dilakukan pada hari ke 2 dan ke 3
• Lingkar dada (30 – 33 cm)
Pada garis buah dada
• Lingkar abdomen = dada
Di bawah umbilikus
Diagnosa keperawatan
• Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan refleks hisap tidak adekuat.
• Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
berhubungan dengan adaptasi dengan
lingkungan luar rahim, keterbatasan
jumlah lemak
Lanjutan,,,,,,,
*Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan
dengan trauma jaringan (pemotongan tali
pusat) tali pusat masih basah.
• Resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan hilangnya air (IWL),
keterbatasan masukan cairan.
• Kurangnya pengetahuan orangtua
berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi.
Recana Keperawatan
1. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks
hisap tidak adekuat.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria hasil:
• 1) Penurunan BB tidak lebih dari 10% BB lahir.
• 2) Intake dan output makanan seimbang.
• 3) Tidak ada tanda-tanda hipoglikemi.
Rencana tindakan:
• 1) Timbang BB setiap hari.
2) Auskultasi bising usus, perhatikan adanya
distensi abdomen.
3) Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara
secara bergantian 5-10 menit.
• 4) Lakukan pemberian makanan tambahan.
5) Observasi bayi terhadap adanya indikasi
masalah dalm pemberian makanan (tersedak,
menolak makanan, produksi mukosa meningkat
2.Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
berhubungan dengan adaptasi dengan
lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah
lemak.
Tujuan: perubahan suhu tidak terjadi.

Kriteria:
1) Suhu tubuh normal 36-370 C.
2) Bebas dari tanda-tanda strees, dingin, tidak ada
tremor, sianosis dan pucat.
Rencana tindakan:
1) Pertahankan suhu lingkungan.
2) Ukur suhu tubuh setiap 4 jam.
3) Mandikan bayi dengan air hangat secara
tepat dan cepat untuk menjaga air bayi
tidak kedinginan.
4) Perhatikan tanda-tanda strees dingin dan
distress pernapasan( tremor, pucat, kulit
dingin).
3.Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan
trauma jaringan (pemotongan tali pusat) tali
pusat masih basah.
Tujuan : infeksi tidak terjadi

Kriteria hasil:
1) Bebas dari tanda-tanda infeksi.
2) TTV normal:S: 36-370C, N:70-100x/menit, RR:
40-60x/menit
3) Tali pusat mengering
Rencana tindakan :
1) Pertahankan teknik septic dan aseptic.
2) Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah
mandi satu kali perhari.
3) Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari
tanda-tanda infeksi.
4) Inspeksi kulit setiap hari terhadap ruam atau
kerusakan integritas kulit.
5) Ukur TTV setiap 4 jam.
6) Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium.
4.Resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan hilangnya air (IWL),
keterbatasan masukan cairan.
Tujuan: kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil:
1) Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
yang ditandai dengan output kurang dari 1-
3ml/kg/jam.
2) Membran mukosa normal.
3) Ubun-ubun tidak cekung.
4) Temperature dalam batas normal.
Rencana tindakan :
1) Pertahankan intake sesuai jadwal
2) Berikan minum sesuai jadwal
3) Monitor intake dan output
4) Kaji tanda-tanda dehidrasi, membran
mukosa, ubun-ubun, turgor kulit, mata
5) Monitor temperatur setiap 2 jam
5.Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan
dengan kurang terpaparnya informasi.

Tujuan : orang tua mengetahui perawatan


pertumbuhan dan perkembangan bayi
Kriteria hasil:
1) Orang tua mengatakan memahami kondisi bayi.
2) Oaring tua berpartisipasi dalam perawatan bayi.
Rencana tindakan:
1) Ajarkan orang tua untuk diskusi dengan diskusi fisiologi,
alasan perawatan dan pengobatan.
2) Diskusikan perilaku bayi baru lahir setelah periode
pertama.
3) Lakukan pemeriksaaan bayi baru lahir saat orang tua
ada.
4) Berikan informasi tentang kemampuan interaksi bayi
baru lahir.
5) Libatkan dan ajarkan orang tua dalam perawatan bayi.
6) Jelaskan komplikasi dengan mengenai tanda-tanda
hiperbilirubin
. Evaluasi Keperawatan BBL
1. Evaluasi formasi :
menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat
memberikan intervensi dengan respon segera.
2. Evaluasi sumatif :
merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis
status klien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan
yang direncanakan pada tahap perencanaan.

Disamping itu, evaluasi juga sebagai alat ukur suatu


tujuan yang mempunyai kriteria tettentu yang
membuktikan apakah tujuan tercapai, tidak tercapai atau
tercapai sebagian.
Tujuan Tercapai
• Tujuan dikatakan teracapai bila klien telah
menunjukkan perubahan kemajuan yang sesuai
dengan keiteria yang telah ditetapkan
Tujuan tercapai sebagian
• Tujuan ini dikatakan tercapai sebagian apabila
tujuan tidak tercapai secara keseluruhan
sehingga masih perlu dicari berbagai masalah
atau penyebabnya, seperti klien dapat makan
sendiri tetapi masih merasa mual, setelah makan
bahkan kadang-kadang muntah.
Tujuan tidak tercapai
• Dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukkan
adanya perubahan kearah kemajuan sebagaimana
kriteria yang diharapkan.
Evaluasi sumatif masing-masing diagnosa keperawatan
secara teori adalah :
a. Resiko tinggi perubahan nutrisi tidak terjadi.
b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh tidak terjadi.
c. Resiko tinggi infeksi tidak terjadi.
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan tidak terjadi.
e. Kurangnya pengetahuan orang tua teratasi.

Anda mungkin juga menyukai