dan
2. Implan 3. Kondom
Program Non Program Program
Implan 2 batang Implan 1 batang Kondom Pria
Levonorgestrel Ethonogestrel
OBAT KONTRASEPSI YG BEREDAR DI INDONESIA
1. Pil
Program Non Program
Pil Kombinasi Pil Progestin
2. Suntik
Program Non Program
Suntik Progestin Suntik Kombinasi
PROSEDUR BEDAH UNTUK KONTRASEPSI
Program
Tubektomi
Vasektomi
KONDISI KONTRASEPSI DI INDONESIA
Data BKKN : terjadi penurunan lebih dari satu juta layanan KB selama Januari –
April 2020 dibanding tahun 2019.
Upaya yg dilakukan Kemenkes utk meningkatkan cakupan
dan kualitas pelayanan KB a.l. :
Mengadaptasi pedoman-pedoman KB dari
Family Planning Guidance & Tools – The Four Cornerstones
utk dijadikan acuan dlm melakukan pelayanan KB di Indonesia
membuat serangkaian BUKU PANDUAN BERBASIS BUKTI yi :
PENGGUNAAN
KEBIJAKAN/STRATEGI PELAYANAN
• Pembuat Kebijakan Membantu petugas pelayanan
• Manajer Program KB menentukan metode kontrasepsi
• Komunitas ilmuwan yg dpt digunakan sesuai kondisi
yg ada pd saat itu
PANDUAN
≤ 1 Kehamilan/100
Wanita/th
0,05% 0,8% 0,2% 0,5% 0,15%
6-12 Kehamilan/100
Wanita/th
6% 9% 9% 9% 12%
≥ 18 Kehamilan/100
Wanita/th Nulipara 12%
Multipara 24%
Kategori 3:
Kondisi dimana risiko secara teori dan risiko yg telah terbukti lebih besar
dibandingkan keuntungan penggunaan metode kontrasepsi
Kategori 4:
Kondisi dg risiko kesehatan yg tdk dpt diterima pd suatu penggunaan metode
kontrasepsi
INTERPRETASI DAN APLIKASI PADA PRAKTIK KLINIS
KATEGORI DISKRPISI FASILITAS KLINIK TERBATAS FASILITAS KLINIK LENGKAP
(Puskesmas) (Rumah Sakit)
1 Kondisi tidak ada pembatasan apapun Metode boleh digunakan
dalam penggunaan metode pada situasi apapun
kontrasepsi
2 Kondisi dimana penggunaan Metode boleh digunakan Metode boleh digunakan
kontrasepsi lebih besar manfaatnya tetapi memerlukan tindak
dibandingkan dg risiko secara teori lanjut yg seksama
dan risiko yg telah terbukti terjadi
3 Kondisi dimana risiko secara teori dan Penggunaan metode yg
risiko yg telah terbukti lebih besar tidak direkomendasikan
dibandingkan manfaat penggunaan kecuali tidak ada metode
metode kontrasepsi lain yg tersedia atau Metode tidak boleh
diterima digunakan
4 Kondisi dg risiko kesehatan yg tidak Metode tidak boleh
dapat diterima pada suatu digunakan
penggunaan metode kontrasepsi
Kategori utk Metode Sadar Masa Subur, Tubektomi dan Vasektomi
menggunakan kategori yg lain karena tidak ada kondisi medis yg dpt diperparah
dg penggunaan metode² tsb.
Kategori utk Metode Sadar Masa Subur :
A (Accept) = Boleh
C (Caution) = Hati² : konseling khusus kemungkinan dibutuhkan utk
memastikan penggunaan metode yg benar oleh klien pd keadaan ini.
D (Delay) = Tunda: Penggunaan metode ini hrs ditunda sp kondisi ini dievalusi
atau dibenarkan. Metode kontrasepsi alternatif temporer harus disediakan.
Kategori utk Tubektomi & Vasektomi selain A, C dan D juga ada Kategori
S (Special) = Khusus : Prosedur harus dilakukan oleh operator yg berpengalaman
dan peralatan harus lengkap dan tersedia utk anestesi umum dan harus disiapkan
regimen anestesi yg tepat. Metode kontrasepsi alternatif temporer harus
disediakan jika rujukan dibutuhkan
LANGKAH² PENAPISAN KELAYAKAN MEDIS MENGGUNAKAN RODA KLOP
1. Tanyakan kondisi dan masalah kesehatan klien dg menggali riwayat penyakit sekarang dan
riwayat penyakit dahulu.
2. Cocokkanlah kondisi² medis atau karakteristik khusus dg menggunakan Roda KLOP, antara
yg dimiliki klien (ditunjukkan pd diagram lingkaran sisi luar) dg metode² kontrasepsi
(ditunjukkan pd diagram lingkaran sisi dalam).
Diagram lingkaran sisi luar
(kondisi² medis atau karakteristik khusus yg dimiliki klien)
Diagram lingkaran sisi dalam
(metode² kontrasepsi)
Rekomendasi
5. Lihat deskripsi nomor dan huruf untuk rekomendasi penggunaan kontrasepsi. Kategori ini
dibedakan untuk metode kontrasepsi non-sterilisasi (no. 1-9) dan metode kontrasepsi
sterilisasi (no. 10-11).
PILAR KEDUA :
Rekomendasi Praktek Terpilih pada Penggunaan Kontrasepsi
(Selected Practice Recommendations for contraceptive use)
Edisi ketiga, 2016
Pedoman pendamping Kriteria Kelayakan Medis utk
Penggunaan Kontrasepsi, memberikan panduan ttg
penggunaan metode kontrasepsi yg aman & efektif stl
mereka dianggap sesuai secara medis
BAGIAN KETIGA
BAGIAN KEDUA TAB TAMBAHAN DI SISI KANAN BAWAH
TAB DI SISI BAWAH menawarkan lebih banyak bantuan konseling
TAB DI SISI BAWAH
berisi informasi ttg masing² METODE KB bagi yg bisa digunakan bila diperlukan.
penyedia layanan dan klien.
Masing² bab metode berisi informasi ttg kriteria
persyaratan medis, efek samping, cara pakai,
waktu kunjungan ulang, dan hal² yg perlu diingat.
DAFTAR ISI ABPK
BAGIAN PERTAMA
membantu Penyedia Layanan melayani Klien dg
berbagai kebutuhan yg berbeda :
• Klien Baru
• Klien perlu perlindungan ganda
• Klien Kebutuhan Khusus
• Klien Kunjungan Ulang
BAGIAN KETIGA
Bagian terakhir dari ABPK ini berisi TAMBAHAN
BAGIAN KEDUA yg menawarkan lebih banyak bantuan konseling
Berisi informasi tentang masing² metode yg bisa digunakan bila diperlukan.
KB bagi penyedia layanan dan klien
1. AKDR 5. Vasektomi
2. Pil 6. Tubektomi
3. Suntik 7. Kondom
4. Implan 8. MAL
PILAR KEEMPAT:
Keluarga Berencana – Buku Pedoman Global utk Panduan
Layanan
(Family Planning – A Global Handbook for Providers)
Sebagai panduan referensi yg menyeluruh, memberikan :
• Informasi teknis utk petugas pelayanan KB
memberikan metode KB secara tepat & efektif
• Informasi berbasis bukti setiap metode kontrasepsi utk
petugas pelayanan KB
Empat Buku Pilar Panduan Pelayanan KB juga digunakan pd Training Resources
Package on Family Planning (TRP) sbg References & Hand Out
TRP tsb sudah digunakan sejak tahun 2015 oleh FK UGM bekerja sama dg BKKBN
dan UNFPA utk in-service training dg peserta dr Luar Negri (Dr dan SpOG) dan
pre-service training dg peserta mahasiswa FK (Negri dan Swasta) seluruh
Indonesia
Pemilihan secara bebas terhadap
alokon yg diinginkan oleh peserta KB
menjadi kunci utama keberlangsungan
program KB utk jangka panjang krn
calon akseptor dpt memilih alokon
sesuai dg kebutuhan dan yg
diminatinya