Anda di halaman 1dari 24

EVIDENCE

BASED DALAM
PELAYANAN
KB
ATI NURWITA,
M.KEB
EVIDENCE EBM in FAMILY
BASED PLANING

OUTLINE

PIC
O
REFERENSI
❑Undang-Undang No 4 tahun 2019 tentang Kebidanan

❑Szajewska, Hania, 2018. Evidence-Based Medicine and Clinical Research: Both Are Needed,
Neither Is Perfect. Ann Nutr Metab 2018;72(suppl 3):13–23. DOI: 10. 1159/000487375

❑ Luijendijk, Hendrika, 2021. How to Create PICO questions about diagnostic tests, BMJ, 2021:
26(4): 155 – 157. DOI: 10.11.36/bmjebm-2021-111676
INTRODUCTION

Undang-Undang Dasar Pelayanan kesehatan


Negara Republik Indonesia kepada masyarakat Asuhan berbasis Bukti
Tahun 1945: Setiap orang khususnya perempuan, menjadi hal yang penting
berhak memperoleh bayi, dan anak yang untuk peningkatan Mutu
pelayanan dilaksanakan oleh bidan Asuhan Kebidanan
kesehatan agar dapat hidup secara bertanggung jawab,
sejahtera lahir dan batin, akuntabel, bermutu, aman,
dan berkesinambungan,
masih dihadapkan pada
kendala profesionalitas,
kompetensi, dan
kewenangan.
EBM
➢ Proses yang digunakan secara sistematik untuk melakukan evaluasi, menemukan,
menelaah/ me-review, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari pengambilan
keputusan klinik.

➢ Geddes (2000) menyatakan bahwa EBM adalah strategi yang dibuat berdasarkan
pengembangan teknologi informasi dan epidemiologi klinik dan ditujukan untuk dapat menjaga
dan mempertahankan ketrampilan pelayanan dengan basis bukti medis yang terbaik
The hierarchy (levels) of evidence
(in descending order of evidence
strength).
LEVEL OF EVIDENCE
DERAJAT JENIS EVIDENCE
Ia Evidence didapatkan dari meta analisis atau sistematik review dari berbagai
uji klinik acak
Ib Evidence berasal dari minimal dari satu uji klonik acak dengan control atau
kelola
Iia Evidence based berasal dari paling sedikit satu uji klinik dengan
pembanding tanpa randomisasi
IIb Evidence based berasal dari paling sedikit dari satu penelitian dengan
rancangan quasi eksperiment
III Evidence based berasal dari hasil penelitian deskriptif non eksperimental,
seperti studi komparatif, studi korelasi, studi kasus
IV Evidence based berasal dari lapran komite ahli atau opini ataupun
pengalaman klinik ahli yang diakui
PICO DALAM EBM
PICO adalah Akronim yang memudahkan seseorang untuk mencari informasi klinis
dalam praktik ilmu kesehatan berbasis bukti ilmiah.

Suatu karya tulis ilmiah pada umumnya disusun berdasarkan suatu masalah.
Masalah sendiri merupakan kesenjangan antara keinginan dan kenyataan. Masalah- masalah dalam
bidang kedokteran dan kesehatan dapat disusun menjadi suatu pertanyaan klinis.
Pertanyaan klinis yang dibentuk dengan model PICO sehingga memudahkan
pembaca/ peneliti untuk menemukan referensi terbaik bagi karya ilmiahnya.
PICO

Patient, Population, Problem

Intervention, Prognostic Factor, atau Exposure

Comparison atau Intervention

Outcome yang ingin diukur atau ingin dicapai


LINK untuk mendapatkan
referensi berbasis bukti
https://onlinelibrary.wiley.com/

https://scholar.google.co.id/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/

https://www.sciencedirect.com/ ,

https://link.springer.com/ ,

https://mjl.clarivate.com/home

Dan lain-lain
PENERAPAN EBM
Asses your
Performance
Apply the
evidence
Appraise the
Evidence
Acqueri the
best
Ask a clinical evidence
question
➢ Perencanaan Keluarga

➢ Kesehatan Reproduksi

➢ Penggunaan Alat Kontrasepsi


PERENCANAAN KELUARGA
Perencana keluarga dengan
melibatkan remaja, berdampak
positif baik dalam penetuan
Kesehatan reproduksinya,
perencaan bahkan penggunaan
alat kontrasepsi yang
komprehensif.

Temuan ini dapat dikembangkan


pada saat memberikan asuhan
Kesehatan reproduksi remaja.
KESEHATAN REPRODUKSI
terapi komplementer yang
dapat digunakan untuk menurunkan
tingkat depresi pada pasien kanker
servix yaitu terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique
(SEFT).

Hasil: ada penurunan


terapi SEFT terhadap
tingkat depresi pada
pasien kanker serviks.
KELUARGA BERENCANA
Konseling terbukti efektif dalam pemilihan
alat kontrasespi

Dimasa Interval

Dimasa Reproduksi
KELUARGA BERENCANA

Efektif membantu bidan untuk


mengklasifikasikan klien dalam penggunaan
alat kontrasepsi
ALAT KONTRASEPSI

KONTRASEP • Indikasi dan Kontraindikasi bisa dilihat


SI KLOP KB
HORMONAL • Waktu penggunaan 1 – 7 siklus haid
KOMBINASI Sediaan
(KPK & KSK) •
KPK: 21
tablet
dan 28
tablet
• KSK: 1 bulan dan 2 bulan
KPK

Penggunaan KPK selama


minimal 6 bulan terbukti
mengurangi kondisi Menoragia
ALAT KONTRASEPSI

KETERBATAS
AN
• Gangguan haid. Siklus haid memendek atau
memanjang, perdarahan banyak atau
KONTRASEPSI •
sedikit, spotting atau tidak haid sama sekali.
BB meningkat.
HORMON • Terlambatnya kesuburan.
PROGESTIN (KHP) • Pada penggunaan jangka panjang terjadi
Pil (KPP), Suntik (KSP) dan perubahan lipid serum, menurunkan
Implant densitas tulang, vagina kering, menurunkan
libido, gangguan emosi, sakit kepala,
nervositas dan jerawat.
KSP dan KPP

Penggunanaan KPP tidak


terkait dengan peningkatan
risiko yang terkait dengan
kardiometabolik, dalam study
ini KSP ditemukan
meningkatkan risiko
tromboemboli
ALAT KONTRASEPSI

AKD
R
Berdasarkan studi
ini tidak ada
peningkatan risiko
HIV diantara
pengguna AKDR
ALAT KONTRASEPSI
1. Ibu- ibu silahkan membagi menjadi 7 kelompok

2. Alat kontrasepsi:

a. Pil Progestin

b. Pil Kombinasi

c. Suntik Progestin

d. Suntik Kombinasi

e. AKD
R
f. AKB
K
g. MOW dan
MOP
TERIM KASI
A H

Anda mungkin juga menyukai