Anda di halaman 1dari 38

By rika andriyani

KONSEP KEPENDUDUKAN
DAN KONSEP KELUARGA
BERENCANA
Tujuan Pembelajaran
 Mampu menjelaskan konsep
kependukan
 Mampu menjelaskan tentang Konsep
KB
Konsep kependudukan
 Penduduk
orang dalam matranya sebagai pribadi,
anggota keluarga, anggota masyarakat,
warga Negara dan himpunan kwantitas
yang bertempat tinggal disuatu tempat
dalam batas wilayah Negara pada waktu
tertentu (UU no.thn 1992
kependudukan
hal ikhwal yang berkaitan dengan
jumlah, persebaran, mobilitas,
penyebaran, kualitas, kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, budaya, agama, serta
lingkungan penduduk
Faktor-Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk

 Kelahiran.
 Kematian
 Migrasi
KONSEP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)

 Program KB

Upaya peningkatan kepedulian dan


peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia
dan sejahtera. (UU no 10. thn 1992)
KB
 Upaya untuk mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan melalui promosi ,
perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak2 reproduksi utk
mewujudkan keluarga berkualitas
Program KB berkontribusi penting dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tujuan utama program KB nasional
 memenuhi perintah masyarakat akan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
yang berkualitas, menurunkan
tingkat/angka kematian ibu bayi, dan
anak serta penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas
program kesehatan reproduksi remaja
(KRR)
 meningkatkan pemahaman,
pengetahuan, dan perilaku positif
remaja tentang kesehatan dan hak-hak
reproduksi, guna meningkatkan derajat
kesehatan reproduksinya. Untuk
mempersiapkan kehidupan dalam
mendukung upaya meningkatkan
kualitas generasi mendatang.
Upaya program KB di dalam RPJMN
 berlandaskan pada prinsipprinsip hak
yang meliputi
 akses ke pelayanan berkualitas,
 keadilan dalam akses yang menjamin
terpenuhinya akses kelompok rentan,
 transparansi dan akuntabilitas,
 sensitivitas gender dan sensitivitas
budaya.
Lima upaya program keluarga berencana yang bersifat lintas sektor dan tertuang di dalam RPJMN
adalah:

 Peningkatan pelayanan KB
 Penguatan advokasi dan komunikasi perubahan
perilaku
 Penguatan informasi keluarga berencana dan
konseling untuk kelompok muda
 Pengembangan keluarga
 Manajemen (data dan informasi, kajian,
penelitian, regulasi dan institusionalisasi)
Strategi pendekatan dan cara operasional program pelayanan KB

 BKKBN mencanangkan program


KKBPK
Sasaran program BKKBN tahun 2021

 Angka kelahiran total (total fertility


rate/TFR) per WUS (15-49 tahun) 2,24
%, thun 2021 tercapai 2,24 %
 Persentase pemakaian kontrasepsi
(contraceptive prevalence rate/CPR) 66 %
 Menurunnya tingkat putus pakai
kontrasepsi , 8,3 %, thn 2021 1,8 %
 Menurunkan angka kelahiran remaja 24
%, tercapai di tahun 2021 20,5 %
 Meningkatnya penggunaan MKJP
(persen), 22,3 %, tahun 2019 24,6 %
 Persentase kebutuhan ber- KB yang
tidak terpenuhi (unmet need) 12 % , thn
2019 12,1 %
 Penggunaan kontrasepsi modern , 57
%, thn 2019 54,97 %
KELOMPOK TARGET

 Perempuan, laki-laki dan remaja,


kelompok usia subur berusia 15 – 49
tahun
STRATEGI PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA 2015-2019

 Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan


kesehatan reproduksi;
 Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan
ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai;
 Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk
mengurangi risiko drop-out dan penggunaan non MKJP
dengan memberikan informasi secara berkesinambungan
untuk keberlangsungan kesertaan ber-KB;
 Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas Tenaga
Lapangan KB dan Tenaga kesehatan pelayanan KB;
 Advokasi program KKBPK kepada para Pembuat
Kebijakan, serta promosi dan penggerakkan
masyarakat;
 Peningkatan pengetahuan dan pemahaman
kesehatan reproduksi bagi remaja;
 Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan
keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga
dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB
 Penguatan tata kelola pembangunan
kependudukan dan KB melalui penguatan
landasan hukum dan kelembagaan
PELAYANAN KB
 Strategi Untuk mendukung percepatan
penurunan Angka kematian ibu, melalui :
 Mengatur waktu, jarak dan jumlah kehamilan
 Mencegah atau memperkecil kompliaksi yang
membahayakan baik ibu maupun janin dalam
masa kehamilan, persalinan dan nifas
 Mencegah atau memperkecil kematian ibu
akibat komplikasi masa kehamilan, persalinan
dan nifas
 KIE merupakan proses yang
sangat penting dalam pelayanan
KB
 Bidan mempunyai kewenangan dalam
memberikan pelayanan KB tertuang
dalam
Kepmenkes 1464?PER/X/2010 tentang
ijin dan penyelenggaraan praktik bidan
Kewenangan bidan :
 Memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan reproduksi dan KB
 Mmberikan alat kontrasepsi oral dan
kondom
 Pemberian alat kontrasepsi suntikanj,
AKDR dan pelayanan AKBK
Mutu pelayanan KB
 Pelayanan perlu disesuaikaqn dengan
kebutuhan klien
 Klien harus dilayani secara profesional dan
memenuhi standar pelayanan
 Kerahasiaan dan privasi perlu dipertahankan
 Upayan agar klien tidak menunggu terlalu
lama untuk dilayani
 Petugas harus memberi informasi tentang
pilihan kontrasepsi yang tersedia
 Petugas harus menjelaskan kepada klien tentang
kemampuan fasilitas kehatan dalam melayani
berbagai pilihan kontrasepsi
 Fasilitas pelayanan harus memenuhi persyaratan
yang ditentukan
 Fasilitas pelayanan tersedia pada waktu yang
ditentukan dan nyaman bagi klien
 Bahan dan alat kontrasepsi tersedia dalam jumlah
yag cukup
 Terdapat mekanisme supervisi yang dinamis dalam
rangka membantu menyelesaikan maslah yg
mungkin timbul dlm pelayanan
 Ada mekanisme umpan balik yang relatif dari klien
Syarat petugas
 Mampu memberikan informasi kepada klien
dengan sabar , penuuh pengertian dan peka
 Mempunyai pengetahuan, sikap positif dan
keterampilan teknis untuk memberi pelayanan
dalam bidang kesehatan reproduksi
 Memenuhi standar pelayanan yg sdah ditentukan
 Mempunyai kemampuan mengenal masalah
 Mempunyai kemampuan mengamnbil langkah2 yg
tepat dalam mengatasi maslaah tersebut, termasuk
kapan dan kemana merujuk jika diperlukan
 Mempunyai kemampuan penilaian klinis yg
baik
 Mempunyai kemampuan memberi saran2
untuk perbaikan program
 Mempunyai pemantauan dan supervisi
berkala
Pelayanan program KB yang bermutu
membutuhkan
 Pelatihan staf dalam bidang konseling,
pemberian informasi dan keterampilan
klinis
 Petugas dan klien mempunyai visi yg
sama tentang pelayanan bermutu
 Informasi yg lengkap
 Suasana lingkungan kerja difaskes
Terimakasih
Akseptor KB

Proses yang disadari


oleh pasangan untuk
memutuskan jumlah dan
jarak anak serta waktu
kelahiran
Jenis jenis Akseptor KB
 Akseptor Aktif
 Akseptor Aktif Kembali
 Akseptor KB Baru
 Akseptor KB Dini
 Akseptor KB Langsung
 Akseptor KB drop out
Pasangan usia subur

Pasangan suami istri yang istrinya


berumur 25-35 ahun atau pasangan
suami istri yg istrinnya < 15 tahun dan
sudah haid atau istri berumur > 50
tahun tetapi masih haid
Kontrasepsi
 “ kontra “ dan “ Konsepsi”

 Melawan bertemunya sperma dan


ovum

Pasangan yg aktif melakukan


hubungan seks dan kedua-duanya
Kontrasepsi memilliki kesuburan normal dan tidak
menghendaki kehamilan
Akseptor Kb menurut sasarannya
Fase menunda Fase Fase mengakhiri
mengatur/menjarangkan kesuburan

Usia < 20 thn 20-30 tahun 30 tahun


 anak 2

Reversibilitas tinggi Efektifitas tinggi Efektifitas tinggi


Reversibilitas tinggi

Pil KB AKDR KONTAP


AKDR Implan AKDR
Suntik KB IMPLAN
PIL Suntik KB
PIL
Peran petugas dalam Plyanan KB
Metode KB Dokter Bidan Perawat PLKB

Pil kombinasi √ √ √ √

Pil progestin √ √ √ √

Suntikan √ √ K K
progestin
Suntikan √ √ K K
kombinasi
Implan √ √ K K

Tubektomi √ K K K

vasektomi √ K K K
Peran petugas
Metode KB Dokter Bidan Perawat PLKB

Kondom √ √ √ √

AKDR √ √ K K

Kalender √ √ √ √

MAL √ √ √ √

Abstinensia √ √ √ √
Sistem Rujukan
 Salah satu upaya meningkatkan mutu,
cakupan, dan efisiensi pelaksanaan
pelayanan metode kontrasepsi terpadu
 u/ menunjang upaya penurunan angka
kejadian efek samping, kompllikasi dan
kegagalan penggunaan kontrasepsi
 Rujukan bukan melepas tanggung
jawab
Dalam merujuk harus
 Konseling tentang kondisi klien
 Konseling tenatng kondisi yg diharapakn
diperoleh ditempat rujukan
 Informasi ttg faskes tempat rujukan dituju
 Pengantar tertulis
 Bila perlu, berikan upaya
mempertahankan keadaan umum klien
 Bila perlu, didampingi
 Menghubungi faskes yg akan dituju
 selesai

Anda mungkin juga menyukai