LATAR BELAKANG
Penggunaan metode kontrasepsi menjadi perhatian khususnya saat ini, survei Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2013 menunjukan kondisi bahwa PUS (Pasangan Usia Subur) yang
mengetahui semua alat kontrasepsi modern, seperti IUD (Intra Uterine Device)/AKDR 3 (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim)/Spiral, MOP (Metode Operasi Pria), MOW (Metode Operasi Wanita), Implan, Suntik, pil
KB dan kondom hanya 10,6%. Ini artinya masih 80,4% PUS belum mengetahui semua alat kontrasepsi
modern dan yang mengetahui sedikitnya 6 (enam) jenis alat kontrasepsi modern hanya 59,2%. Disisi lain,
PUS yang mengetahui semua alat atau cara KB (IUD/AKDR/Spiral, MOP, MOW, dan Implan) ternyata
hanya 40,2%. Ini artinya masih ada sekitar 59,8% PUS yang belum mengetahui semua jenis alat
kontrasepsi
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kontrasepsi
1. Definisi Kontrasepsi
◦ Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-
obatan. Keluarga berencana adalah suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
1) Pil Kombinasi
Kelebihan pil kombinasi yaitu
a) Efektivitasnya dapat dipercaya (daya guna teoritis hampir 100%, daya guna pemakaian 95-98%).
b) Frekuensi koitus tidak perlu diatur. 3. Siklus haid jadi teratur.
c) Keluhan-keluhan dismenorea yang primer menjadi berkurang atau hilang sama sekal
lanjutan
Kekurangan pil kombinasi yaitu:
c) Adanya efek samping walaupun sifatnya sementara, seperti mual, sakit kepala, dan muntah, nyeri payudara.
a) Efektivitas tinggi.
b) Pemakaiannya sederhana.
c) Cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4x setahun atau setiap 3 bulan sekali).
d) Reversible.
e) Cocok untuk ibu-ibu yang baru saja melahirkan dan menyusui anaknya.
Suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon
a. Kontrasepsi Non-hormonal
1) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Device (IUD)
2) Kontrasepsi Mantap Perempuan (Tubektomi)
3) Kontrasepsi Mantap Laki-laki (Vasektomi)
4) Sanggama Terputus (Coitus interruptus
Pembilasan Pascasanggama
Lanjutan jenis Kontrasepsi
◦ Seorang Ibu bernama Ny T ,usia 19 tahun ingin menjadi peserta kb datang ke TPMB pada tanggal 06
Januari 2024. Ny T mengatakan ingin ikut program KB yang cocok untuk ibu yang baru menikah tetapi
ingin menunda kehamilan dan dia ingin mengetahui macam-macam KB, kegunaan dan efek samping kb
tersebut.
◦ Dalam hasil pemeriksaan didapatkan BB:50 kg, TD: 120/70 mmhg, N: 82x/mt,RR:22x/mt suhu 36,2°C.
A. Pembahasan Kasus
B. Pengkajian
1. Identitas
A. Analisa Data
1. Data subjektif
2. Data objektif
A. Assesment
1. Menanyakan tentang identitas dirinya,pengalaman kb dan Kesehatan reproduksi,kepentingan,harapan dan kontrasepsi yang
diinginkan.
2. Menguraikan kepada klien pilihanya dan beritahu ada pilihan kontrasepsi yang lain.
3. Membantu klien untuk menentukan pilihannya yang sesuai dengan keadaan dan pilihannya.
8. Mendokumentasikan.
BAB IV PENUTUP
Pengambilan keputusan pasangan usia subur dalam penggunaan alat kontrasepsi sangat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan pasangan
mengenai program Keluarga Berencana. Dimana tingkat pemahaman dan pengetahuan mengenai Keluarga Berencana menjadi faktor
terkuat bagi pasangan usia subur ataupun wanita usia subur untuk menggunakan alat kontrasepsi. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa
perempuan memiliki peranan yang kuat dalam mengambil keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Namun tidak sedikit yang belum
dibarengi dengan tingkat pengetahuan yang cukup akan jenis dan kelebihan dari setiap alat kontrasepsi. Dengan begitu perlu diperkuat
kegiatan konseling, sosialisasi mengenai program KB agar meningkatkan pengetahuan wanita Indonesia mengenai kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana. Dengan begitu Itu akan lebih banyak perempuan yang memiliki kebudayaan dan pengetahuan
yang cukup mengenai langkah-langkah yang mesti ditempuh apabila mengalami keluhan keluhan sakit yang diakibatkan penggunaan