BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya
manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat
kehidupan bangsa telah dilaksanakan dengan secara bersamaan pembangunan
ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang.
Gerakan KB nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan
masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran
dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode teknis KB
yang dicanangkan oleh pemerintah (Manuaba, 1998 : 437).
Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari 1897
ketika Board menduga bahwa korpus luteum dapat menghambat terjadinya ovulasi.
Pada tahun 1960 Rock, Pincus dan Gurcia mencoba progesteron sebagai oral
dengan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1963 Gold Zicher membuat pil KB oral
sekuensial. Pada perkembangan dan percobaan selanjutnya telah dibuat berbagai pil
KB dengan tujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan
menimbulkan keluhan peserta KB. Kontrasepsi hormonal pil juga telah mengalami
penelitian panjang, sehingga sebagian besar wanita dapat menerima tanpa kesulitan,
denga patron menstruasi normal serta durasi antara 4 sampai 6 hari (Manuaba,
1998: 441).
Dari fenomena di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan Asuhan
Kebidanan pada Ny.P P1001
Kabupaten Trenggalek.
1.2 TUJUAN
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan diharapkan
mahasiswa
mampu
memahami dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan akseptor KB pil
secara komprehensif.
1.2.2
Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan mahasiswa diharapkan mampu :
1.2.2.1 Melaksanakan pengkajian.
1.2.2.2 Merumuskan diagnosa dan maslah.
1.2.2.3 Menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan.
1
Metode penulisan ini adalah studi kepustakaan dalam bentuk studi kasus yaitu
mencari gambaran yang lebih jelas dari proses kebidanan yang terjadi saat ini.
1.3.2
Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Berisi tentang konsep dasar KB, konsep dasar akseptor, konsep dasar
kontrasepsi, konsep dasar KB hormonal dan konsep manajemen asuhan
kebidanan.
BAB 3
Tinjauan Kasus
Membahas tentang kasus yang ditemukan di lahan.
BAB 4
Pembahasan
Berisi tentang kesenjangan antara tinjauan pistaka dan tinjauan kasus.
BAB 5
Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Keluarga Berencana
2.1.1
Pengertian
Keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama. Keluarga berencana merupakan alasan utama
pencegahan kematian dan kesakitan ibu. Misalnya membebaskan wanita dari
rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, terjadinya
gangguan fisik dan psikologis akibat tindakan abortus yang tidak aman, serta
tuntutan perkembangan sosial terhadap peningkatan status perempuan di
masyarakat.
Pengertian
Akseptor adalah pasangan usia subur (PUS) dimana salah seorang dari
padanya menggunakan salah satu alat kontrasepsi untuk tujuan mencegah
kehamilan.
2.2.2
Macam-macam Akseptor
Pengertian
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen.
2.3.2
2.3.3
2.3.4
Metode
a) Metode sederhana
1. Tanpa alat/obat
-
2. Dengan alat/obat
-
Diafragma / cap
Tablet berbusa
b) Metode efektif
1. KB hormonal
2. AKDR
c) Metode mantap dengan cara operasi
1. Pada wanita
: tubaktomi
2. Pada pria
: vasektomi
KB Hormonal
Adalah salah satu metode kontrasepsi yang berisi hormon-hormon (estrogen
dan progesteron) yang mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh pengatur
menstruasi dan memiliki efek/daya guna dalam menekan ovulasi dan menunda
kehamilan (Hanifa Wiknjosastro, 2005 : 54).
2.4.2
KB Pil
Adalah pil yang berisi hormon sintetik yang digunakan oleh wanita secara
periodik sebagai alat kontrasepsi (SM-PFA Jatim, 2002 : 15).
2.4.3
Profil
2.4.3.1 Efektif dan reversibel.
2.4.3.2 Harus diminum setiap hari.
2.4.3.3 Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan.
2.4.3.4 Bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
2.4.3.5 Efek samping serius sangat jarang terjadi.
2.4.3.6 Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah
mempunyai anak atau belum.
2.4.3.7 Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.
2.4.3.8 Tidak dianjurkam pada ibu yang menyusui.
2.4.3.9 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
2.4.3.10 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
2.4.4
Jenis
2.4.4.1 Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen / progrestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
2.4.4.2 Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen / progrestin (E/P) dengan dua dosisi yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
2.4.4.3 Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen / progrestin (E/P) dengan tiga dosisi yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
2.4.5
Cara Kerja
2.4.5.1 Menekan Ovulasi
2.4.5.2 Mencegah Impantasi
2.4.5.3 Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
2.4.5.4 Pergerakan tuba terganggu sehingga transfortasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula.
2.4.6
Manfaat
1) Memiliki efektifitas tinggi
2) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
3) Tidak mengganggu hubungan sexsual
4) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
(mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
5) Dapat dipergunakan jangka panjang
6) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menapouse
7) Mudah dihentikan setiap saat
8) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
9) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
10) Membantu mencegah
2.4.7
1. Kehamilan ektopik
2. Kangker Ovarium
3. Kangker Edometrium
7. Dismenose
4. Kista Ovarium
8. Akne
Keterbatasan
1) Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari
2) Mual, terutama pada tiga bulan pertama
3) Perdarahan bercak / perdaraha selo, terutama tiga bulan pertama
4) Pusing
5) Nyeri payudara.
6) BB naik sedikit
7) Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi
8) Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
9) Pada sebagian kecil perempan dapat menimbulkan depresi dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan sex berkurang
10) Dapat meningkatkan TD dan refensi cairan, sehingga resiko stroke dan
gangguan pembekukan dfarah pada vena dalam sedikit meningkat
11) Tidak mencegah IMS, HBV, HIV / AIDS
2.4.8
2.4.9
2.5.1
Pengkajian
Nyeri payudara
Perasaan mual
Perubahan
perasaan
(nervousess)
(Abdul Bari Saifuddin, 2003 : MK - 29)
(mood),
kegelisahan
Penyakit yang sedang diderita oleh ibu seperti : DM, Hipertensi dsb.
(Abdul Bari Saifuddin, 2003 : MK - 41)
4) Riwayat Keluarga
-
5) Riwayat Menstruasi
-
Merarche
Siklus Haid
54).
-
Lama haid
Sifat darah
54).
-
Disminorhoe
24).
-
HPHT
amenorheo
(Sulaiman Sastrawinata, 1983 : 154)
6)
Kehamilan
Persalinan
Nifas
10
Anak
Jenis kelamin
Hidup anak
7)
Riwayat Perkawinan
-
Status
Perkawinan keberapa
Lama perkawinan
(Sulaiaman S, 1983 : 157).
8)
Riwayat KB
Jenis alat kontrasepsi yang pernah digunakan : AKDR, pil, implnat, suntik,
dsb (Abdul Bari Saifudin, 2003 : PK 54).
9)
KU
: Baik
Kesadaran
TB
: ...
BB
: ...
TTV
: Cm
: TD
N
: 60 90 x/menit
RR
: 16 24 x/menit
: 36,5 37,50C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Mata
Hidung
11
Bibir
Muka
Telinga
Payudara
Bentuk
: Ukuran, kesimetrisan
Abdomen
-
Genetalia
-
Anus
Hemoroid (Mayes Midwifery, 170)
Ekstrimitas
-
Kesimetrisan
(Asuhan Antenatal, 2 49).
b. Palpasi
Kepala
Leher
pembengkakan vena
jugularis.
Dada
: Whezing, ronchi
12
Pemeriksaan laboratorium
-
HB
: 12 gr%
Reduksi
:-
Plano fisik
:-
Ds
Do
: KU
: Baik
Kesadaran
: CM
TTV : TD
: 60 90 x/menit
RR
: 16 24 x/menit
: 36,5 37,50C
Plano tes
: (-)
2. Masalah : Amenorhoe
Ds
Do
Do
: TD
: 80 90 x/menit
RR
: 16 24 x/menit
: 36,5 37,50C
Dx
Intervensi
Merencanakan asuhan menyeluruh yang ditemukan oleh langkah sebelumnya
13
1. Dx
Tujuan
Kriteria hasil
RR : 16 24 x/menit
: 80 90 x/menit
Intervensi
1. Menjalin hubungan baik dengan klien
R : Dengan terjalin hubungan baik antara pasien dan petugas maka pasien
dapat terbuka menyampaikan keluhannya.
2. Konseling tentang KB yang telah dipilih klien dan efek samping.
R : Klien dapat mengetahui efek samping dari KB yang dipilihnya.
3. Pemberian pil KB yang diinginkan
R : Tujuan klien datang adalah untuk mendapatkan pil KB
4. Pemberian informasi tentang komplikasi yang mungkin timbul dan kunjungan
ulang.
R : Klien dapat mengantisipasi kemungkinan komplikasi dan kapan harus
datang kembali ke klinik.
2. Masalah
: Amenorhoe
Tujuan
KH
: -
RR : 16 24 x/menit
: 80 90 x/ menit
Intervensi
1. Pelaksanaan plano test.
R
14
3. Masalah
: pusing / mual
Tujuan
KH
: -
RR : 16 24 x/menit
: 80 90 x/ menit
Intervensi
1. Informasikan diet makan yang baik dan seimbang
R
4. Masalah
: Spotting
Tujuan
KH
: -
Intervensi
1. Informasikan efek samping
R
: menenangkan psikis ibu kalau hal itu normal perdarahan akan hilang
beberapa bulan berikutnya.
Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil, menggunakan SOAP.
15
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal
: 29 Desember 2007
Jam
: 10.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Klien : Ny. Parmi
Umur
: 27 tahun
Umur
: 30 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
No. Reg
: 636
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
: IRT
Penghasilan : -
Alamat
: Pule RT. 43
Alamat
Kab. Trenggalek
: Pule RT. 43
Kab. Trenggalek
2. Keluhan Utama
-
16
Menarche
: +12 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 7 hari
Disminorhoe
: (-)
Flour Albus
: kadang-kadang
sebelum haid.
15
HPHT
: 27 12 2007
7. Riwayat Perkawinan
Menikah
:1x
Lamanya
: 2 tahun
Usia menikah
: 25 tahun
8. Riwayat KB
Sebelum kehamilan anak pertama ibu belum pernah menggunakan KB
apapun. Setelah kelahiran anak pertamanya, ibu menggunakan KB pil sejak
9. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
-
Ibu taat menjalankan sholat 5 waktu dan yakin alat kontrasepsi yang
digunakan berhasil.
17
a) Pola nutrisi
- Makan
c) Aktifitas
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti biasanya : mencuci,
mengepel, membersihkan rumah, memasak, dll.
d) Pola istirahat tidur
Tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam.
e) Kebutuhan Sexual
1 minggu 1-2 kali tanpa ada keluhan.
B. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
- KU
: Baik
- Kesadaran
: CM
- BB
: 50 kg
- TD
: 120/80 mmHg
-N
: 84 x/mnt
- RR
: 20 x/mnt
-S
: 36 oC
2) Pemeriksaan Khusus
1) Inspektif
Kepala
Mata
Muka
Hidung
Mulut
Leher
:
:
:
:
:
Axilla
Dada
Abdomen
Genetalia
Ekstremitas
:
:
:
:
:
2) Palpasi
rontok (-),
18
Leher
Payudara
Abdomen
jugularis (-).
: benjolan abnormal pada payudara (-).
: - nyeri tekan (-). - pembesaran abnormal (-).
-
3) Perkusi
Tidak dilakukan.
4) Auskultasi
Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium bila tidak ada indikasi.
3.2 Interpretasi Data Dasar.
Dx
DS
Do
Kesadaran : CM
TTU
: TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 18 x/mnt
S : 36 8oC
TB
: 150 cm
BB
: 40 kg
Palpasi
3.3 Intervensi
Dx : P1001 Akseptor KB pil.
Tujuan : -
Kriteria Hasil :
- KU
: Baik
- Kesadaran
: CM
19
: 80 100 x/mnt
: 36,5 37, 5 oC
RR : 16 24 x/mnt
- Ibu dapat mengkonsumsi pil KB sesuai dengan petunjuk yang ada.
Intervensi
1. Jalin hubungan terapgutik dengan klien.
R:
3.4 Implementasi
Tanggal
29-12-2007
Pil yang pertama diminum pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil sesuai dengan hari yang ada
pada paket.
Beberapa pil mempunyai 28 pil yang lain 21 pil, bila paket 28 hari habis
sebaiknya anda mulai minum pil dan pakai yang baru. Bila paket 21 habis
sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang
baru.
Bila lupa minum pil (hari 1 21) segera minum pil setelah ingat boleh
minum 2 pil pada hari yang lain. Bila lupa 2 pil atau lebih hari 1 21
20
sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan,
dan juga sebaiknya gunakan kontrasepsi yang lain.
5. Menjelaskan efek samping.
-
Amenorhoe.
Mual.
Pusing.
Perdarahan / spooting.
6. Menganjurkan ibu untuk kembali lagi apabila pil sudah habis dan ada keluhan.
3.5 Evaluasi
Tanggal
29-12-2007
: -
: -
A
P
Anjurkan pada ibu untuk tidak lupa minum pil sesuai dengan
urutannya.
21
BAB 4
PEMBAHASAN
Kontrasepsi pil adalah salah satu metode atau kontrasepsi dengan meminum pil
setiap hari. Pil ini berisi hormon untuk mencegah kehamilan pada wanita subur. Pada
KB pil bisa menimbulkan efek samping yang terjadi pada tiap orang berbeda-beda,
antara lain mual, muntah, pusing, amenorhoe, spotting, nyeri payudara, depresi, libido
berkurang, dapat meningkatkan tekanan darah, serta bertambahnya berat badan.
Pada kasus dengan Asuhan Kebidanan pada Ny. P P1001 akseptor KB pil sejak
awal pemakaian kontrasepsi pil tidak merasakan adanya keluhan atau tidak timbul efek
samping yang biasa terjadi menurut teori. Jadi dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan
ini penulis telah membandingkan dengan tinjauan teori bahwa tidak terjadi kesenjangan
dengan tidak adanya efek samping yang terjadi pada klien.
Petugas kesehatan kemudian memberikan pelayanan pil KB pad Ny.P dan
memberikan penjelasan tentang waktu kunjungan ulang atau waktu disaat mengambil
pil berikutnya. Pada intervensi dan implementasi yang dicantumkan sesuai dengan
masalah yang ada.
Evaluasi berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan, setelah diberikan KIE
klien mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan.
21
22
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada pemakaian KB pil bisa menimbulkan efek samping yang terjadi pada
tiap-tiap orang berbeda, antara lain
Bagi Mahasiswa
Untuk menurunkan angka kegagalan KB pil, diharapkan mahasiswa
memperhatikan hal sekecil apapun yang bisa mempengaruhi ketidak
efektifan KB pil.
5.2.2
Bagi Institusi
Institusi hendaknya lebih memperdalam waktu kuliah tentang pelayanan
kontrasepsi agar mahasiswa lebih memahami dan bisa menerapkannya
dalam pelayanan kontrasepsi yang benar.
5.2.3
5.2.4
Bagi Klien
Klien diharapkan mau mengikuti petunjuk yang diberikan demi kelancaran
pelayanan dan mau datang tepat pada waktunya.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi, 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kanungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarya : EGC.
Saifudin, Abdul Bari. dkk. 2003. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta
: YBP SP.
24
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. P P1001 DENGAN AKSEPTOR KB PIL
DI PUSKESMAS PULE KABUPATEN TRENGGALEK
Oleh :
RENIKA PUTRI KASTYANINGRUM
NPM. 05610112
25
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas praktek klinik
yang berjudul Asuhan Kebidanahn Pada Ny D P 1001 dengan akseptor KB suntik 3
bulan di Pukesmas Suruh Kabupaten Trenggalek.
Dalam penyusunan tugas ini tentunya melibatkan berbagai pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam terselesaikannya Asuhan
Kebidanan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. Bambang Mulyono selaku kepala Pukesmas Suruh Kabupaten Trenggalek
yang telah memberikan izin untuk praktek.
2. Mutinah, Amd. Keb selaku pembimbing praktek klinik di Pukesmas Suruh
Kabupaten Trenggalek.
3. Diyah Angreni, Amd. Keb selaku pembimbing praktek klinik di Pukesmas Suruh
Kabupaten Trenggalek.
4. Sri Wulaning Tyas Resanti, S.ST selaku pembimbing institusi program studi
kebidanan DIII Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri.
5. Semua pihak yang ikut membantu proses penyusunan Asuhan Kebidanan ini.
Kami menyadari Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami mengharap saran dan kritik yantg bersifat membangun dari semua pihak untuk
meningkatkan kualitas aswuhan kebidanan ini.
Penulis
26
DAFTRA ISI