Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEBIDANAN

PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


PADA ANAK D USIA 12 BULAN DENGAN MENGGUNAKAN KPSP
DI POSYANDU KEDUNGSIGITPUSKESMAS KARANGAN
KABUPATEN TRENGGALEK

Oleh :
RENIKA PUTRI KASTYANINGRUM
NIM. 05610112

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-III)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2008

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas praktek klinik
yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Anak D usia 12 bulan dengan menggunakan
KPSP Di Posyandu Kedungsigit Puskesmas Karangan Kabupaten Trenggalek.
Dalam penyusunan tugas ini tentunya melibatkan berbagai pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam terselesaikannya Asuhan
Kebidanan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. H. M. Rofiq Hindiono selaku kepala Puskesmas Karangan Kabupaten
Trenggalek.
2. Sri Widarti selaku Bidan koordinator KIA di Puskesmas Karangan Kabupaten
Trenggalek.
3. Sulis Insiyah, Amd.Keb selaku pembimbing praktik klinik di Puskesmas
Karangan Kabupaten Trenggalek.
4. Intan Pratiwi, SST selaku pembimbing institusi Program Studi Kebidanan D III
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri.
5. Semua pihak yang ikut membantu dalam proses penyusunan Asuhan Kebidanan
ini.
Kami menyadari Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
untuk meningkatkan kualitas kebidanan ini.

Kediri, 12 Februari 2008

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya
berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum :
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan, diharapkan Mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu inpartu dan mampu
membersihkan asuhan kebidanan dasar.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melaksanakan pengkajian.
2. Merumuskan diagnosa dan masalah.
3. Menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana.
5. Melakukan evaluasi setiap tindakan yang telah dilakukan.
6. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
1.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien guna mengetahui
keluhan-keluhan yang dirasakan, sehingga dapat memberikan intervensi yang
tepat dan benar sesuai dengan masalah yang timbul.
2. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada klien.
3. Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari sumber buku, status pasien, catatan medis, dan
catatan

yang

dapat

mendukung

terlaksananya

asuhan

dan

dapat

membandingkan antara teori dan praktek.


4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku sebagai pedoman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan.

1.4 SITEMATIKA PENULISAN


BAB 1 PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, teknik pengambilan data, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari konsep persalinan dan konsep manajeman asuhan
kebidanan inpartu kala II .
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Terdiri dari pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
BAB 4 PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus.
BAB 5 PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KONSEP PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan (Maunaba, 1998 : 157).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari) yang
dapat hadir kedunia luar, dan rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain (Rustam Mochtar, 1998 : 91).

Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Hanifa W, 1998 : 180)

Persalinan serangkain kejadian yang berakhir dengan pengeluaranbayi


cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu (Fakutas Kedokteran UNPAD, 1983 : 221).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
ke dalam jlan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir (Abdul Bari Saifuddin, 2002 : 100).

2. Etiologi

Teori-teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan antara lain :


a. Teori Ketegangan

Otot rahim mempunyai meregang dalam batas tertentu.

Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan


dapat dilalui (Contoh pada kasus kehamilan ganda)

b. Teori Penurunan Progesteron

Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana


terjadi

penimbunan

jaringan

ikat,

pembuluh

darah

mengalami

pemyempitan dan buntu.

Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih


sensitif terhadap aksitosin.

Akibatnya otot rahim mulai berkonsentrasi setelah tercapai tingkat


penurunan progesteron tertentu.

c. Teori Oksitosin Internal

Aksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pasterior.

Perubahan keseimbangan-keseimbangan eksogen dan progesteron dapat


mengubah sensitivitas otot rahim, sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.

Menurunnya konsentrasi progesteron akibat kehamilan, maka aksitosin


dapat meningkatkan aktifitas, sehingga persalinan dapat dimulai.

d. Teori Prostaglandin

Konsentrai proslaglandin meningkat sejak usia kehamilan 15 minggu,


yang dikeluarkan desidua.

Pemberian proslaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi oleh


rahim sehingga konsepsi dikeluarkan.

Proslaglandin dianggap dapat meniciptakan pemicu terjadinya persalinan.

e. Teori Hipotalamus Pituitari dan Glandula Suprarenalis

Teori Linggin 1973


Kehamilan dengan anensepalus sering terjadi kelambatan persalinan
karena tidak terbentuk hipotalamus.

Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan malnutrisi janin,


induksi persalinan.

Percobaan tersebut dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara


hipotalamus pituitari dengan mulainya persalinan.

Glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya persalinan.

(Manuaba, 1998 : 159)


3. Tanda dan Gejala Persalinan
a. Terjadinya His Persalinan
His persalinan mempunyai sifat :

Fundal dominan artinya bagian fundus utari sebagai pusat dan


mempunyai kekuatan yang paling besar.

Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan.

Sifatnya teratur, interval makin pendek, kekuatannya makin besar.

Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.

Fundal dominan artinya bagian fundus uteri sebagai pusat dan


mempunyai kekuatan yang paling besar.

Makin berkatifitas, kekuatan makin bertambah.

b. Pengeluaran Lendir dan Darah (Pembawa Tanda)


His menyebabkan perubahan pada serviks yang menimbulkan :

Pendarahan dan pembukuan.

Pembukuan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis


lepas.

Terjadi pendarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

c. Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap.
Diharapkan dengan ketuban pecah, persalinan dapat berlanmgsung dalam
waktu 24 jam (Manuaba, 1998 : 164-165).
4. Kala Persalinan
a.

Kala I
a. Serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm.
b. Disebut juga kala pembukaan.
In Partu (Partus mulai) ditandai dengan keluarnya bercampur darah
(Bloody Show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar
(effacement).

Lendir tersebut berasal dari Kanalis servikalis yang membuka atau


mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pecahnya pembuluh darah
kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran
ketika servik mendatar dan terbuka.
Kala I dibagi menjadi 2 fase :
1. Fase Laten
Berlangsung dalam 7-8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai
pembukaan 3 cm.
2. Fase Aktif berlangsung selama 6 jam
Dibagi dalam 3 fase lagi :
a. Fase akselerasi : dalam 2 jam, pembukaan 3 4 cm.
b. Fase dilatasi maksimal : dalam 2 jam pembukaan 4 9 cm
berlangsung cepat.
c. Fase deselerasi : dalam 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap,
berlangsung lambat.
Pada primigravida dan multigravida terjadi fase-fase demikian,
akan tetapi fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih
pendek.
Lama Kala I pada primigravida berlangsung 13-14 jam yaitu serviks
mendatar (effacement) dulu, baru dilatasi. Sedangkan pada multigravida
berlangsung 6-7 jam yaitu mendatar dan membuka bisa bersamaan.
(Rustam Mochtar, 1998 : 94-95)

Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan


1.

Power

HIS (kontraksi otot rahim)


- HIS yang baik adalah teratur, makin lama makin sering, ada
dominasi fundus, menghasilkan pembukaan dan penurunan
kepala.
- Tonus miometrium pada saat istirahat adalah 5-10 mmHg.
- Pada awal kala I, tonus his (intensitas) kira-kira 20-30 mmHg
dengan jumlah kontraksi 1x / 10 menit.
- Pada akhir kala I / kala II jumlah kontraksi 3-4 / 10 menit.
Tiap 2-3 menit sekali / dengan intensitas 50-60 mmHg.

Kontraksi otot dinding perut

Kontraksi otot diafragma pelvis atau kekuatan mengejan

Ketegangan dan kontraksi ligamentum rofundum

Kekuatan mengejan

2.

Passanger
Janin

Bagian yang penting pada janin adalah kepala.

Kunci-kunci penting yang harus diperhatikan :


-

Sutura sagitalis

Sutura cororaria

Sutura lamboidea

Ubun-ubun kecil (UUK)

Ubun-ubun besar (UUB)

Moulage (tulang-tulang kepala saling tumpang tindih)

Ukuran-ukuran diameter tengkorak kepala

Placenta
- Faal placenta sangat penting bagi partum bulan dan kehidupan
janin.
- Placenta bekerja sebagai usus ialah mengambil makanan,
sebagai paru-paru mengeluarkan CO2 dan mengambil O2 ,
sebagai ginjal zat racun yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal
seperti ugum, sebagai kelenjar bantu mengeluarkan hormonhormon untuk kelanjutan kehamilan.

Air Ketuban
- Faal air ketuban memungkinkan anak bergerak dengan bebas
tumbuh bebas
- Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar,
bila air ketuban berkurang maka pergerakan anak akan
dirasakan nyeri oleh ibu
- Dapat mempertahankan suhu tetap bagi anak
- Waktu persalinan membuka serviks dengan mendorong selaput
janin ke ostium uteri.

Asal liguor amni belum begitu jelas, mungkin berasal dari:


Kencing, hansudat darah ibu, sekret amnion.
Campuran 1,2,3

- Air ketuban terus menerus diganti dan dialirkan


- Ada pertukaran air antara ibu dan janin
- Ada bukti bahwa air ketuban ada sebagian yang diminum oleh
janin, diabsorbsi oleh usus dan diangkut ke plasenta kemudian
diteruskan di darah ibu.
3.

Passage (jalan lahir)


-

Jalan lahir terdiri dari: jalan


lahir keras = pelvis = panggul, jalan lahir lunak = SBR, servik,
vagina, intoitus dan vulva

Panggul/pelvis

pelvis

minor(PAP), pintu tengah panggul(PTP), pintu bawah panggul


(PBP)/Inlet,midpelvis dan outlet.
-

Tipe-tipe

panggul

wanita:

ginecoid, android, antroid, platipeloid.


-

Ukuran panggul (Pelvimetri),


dapat

dilakukan

cara:

klinik

obstetri(dengan

VT),

rontgenologik(dengan Foto Ro)


-

Otot-otot

dasar

panggul:

ligament-ligament dan uterus, tonus uterus sendiri.


4.

Psikis
Psikis ibu harus dikontrol secara baik, karena dapat mempengaruhi
proses persalinan, maka dukungan dari suami dan keluarga sangat
diperlukan. Ibu diharapkan dapat membantu kenyamanan ibu dalam
persalinan yang meregangkan dan menggugah, emosi yang mungkin
menyakitkan dan menakutkan bagi ibu.

5.

Penolong
Penolong persalinan harus dapat menciptakan hubungan saling
mengenal sehingga mencerminkan adanya inform concent. Dalam
hal ini penolong diharapkan mampu membantu ibu dalam persalinan
dan kelahiran bayinya dengan metode yang ada pada ibu
mendapatkan asuhan sayang ibu.

b. Kala II
Pada pengeluaran janin his terkoordinir kuat, cepat dan lebih lama kirakira

2 3 menit sekali. Keadaan janin sudah masuk puas panggul

sehingga

terjadilah

tekanan

otot-otot

dasar

panggul

sehingga

menimbulkan rasa ingin mengejan. Karena tekanan rektum ibu seperti


ingin BAB, anus membuka, vulva membuka dan perineum meregang.
Dengan his pimpin ibu untuk melahirkan kepala diikuti badan. Kala II
berlangsung 1,5 2 jam pada primi, dan pada multi 0,5 1 jam.
(Rustam Mochtar, 1998 : 96).
Gejala Utama Kala II
-

His semakin kuat dengan interval 2 3 menit, dengan durasi 50


100 detik.

Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan


mengeluarkan cairan secara mendadak.

Ketuban pecah pada pembukaan mendadak lengkap diikuti dengan


keinginan mengejan, karena tertekannya flektur frambon houser.

Kedua kekuatan, his dan mengejan l ebih mendorong kepala bayi


sehingga terjadi :
-

Kepala membuka pintu.

Subocciput bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut


keluar ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, dan kepala
seluruhnya.

Kepala lahir seluruhnya dan dibuka oleh rutan rabdi luar, yaitu
penyesuaian kepala pada punggung.

Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi


ditolong dengan jalan :
-

Kepala dipegang pada os occiput dan di bawah dagu, ditarik


curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan, dan curam ke
atas untuk melahirkan bahu depan.

Setelah kedua bahu lahir, ibu dituntun untuk melahirkan sisa


badan bayi.

Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban.

Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit, dan multigravida


30 menit.

(Manuaba, 1998 : 165 166).


Mekanisme Persalinan .

Turunnya kepala
-

Masuknya kepala dalam pintu atas panggul.

Majunya kepala.
Fleksi

Dengan majunya kepala biasanya juga aleksi bertambah hingga


ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar.
Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan
sebaliknya mendapat tekanan dari pinggir pintu atas panggul.

Putar Paksi Dalam


Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala,
karena

putaran

paksi

merupakan

suatu

usaha

untuk

menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir


khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.

Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar
panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini
disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan dan atas, sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya.

Putaran Paksi Luar


Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke
arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher
yang terjadi karena putaran paksi dalam.
Putaran paksi luar yang sebenarnya disebabkan karena ukuran
bahu (diameter bisa cromial) menempatkan diri dalam diameter
anteroposterior dari pintu bawah panggul.

Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahi depan sampai di bawah
symphisis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu
belakang.
Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh
badan anak lahir searah dengan posisi jalan lahir.
(FK UNPAD, 1983 : 235 243).

Persiapan Penolong Persalinan

Merupakan upaya pencegahan infeksi seperti yang dianjurkan,


termasuk diantaranya cuci tangan, memakai sarung tangan dan
perlengkapan perlindungan pribadi.
-

Sarung tangan
Sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril harus dipakai
dalam melakukan setiap pemeriksaan dalam, membantu
kelahiran bayi, melakukan episiotomi, menjahit laserasi dan
memberikan asuhan bagi bayi baru lahir.

Perlengkapan perlindungan pribadi


Mengenakan celemek yang bersih dan menutup kepala atau
ikat rambut pada saat menolong persalinan.

Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan.


-

Penolong persalinan harus menilai ruangan dimana proses


persalinan akan berlangsung.

Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan tersedia


dan berfungsi dengan baik.

Semua perlengkapan dan bahan-bahan dalam set tersebut harus


dalam keadaan DTT atau steril.

Persiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi.


Persiapan untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
harus dimulai sebelum lahir.
Persiapan ibu dan keluarga.
Asuhan Sayang Ibu

Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses


persalinan dan kelahiran.

Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam asuhan ibu.

Berikan dukungan dan semangat pada ibu dan anggota


keluarganya.

Tentramkan hati ibu selama kala dua persalinan.

Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat


meneran.

Saat pembukaan lengkap, jelaskan pada ibu untuk hanya


meneran apabila ada dorongan kuat untuk meneran.

Berikan rasa aman, semangat dan tentramkan hati ibu


selama proses persalinan berlangsung.

Membersihkan perineum ibu.

Kosongkan kandung kemih.


Anjurkan ibu untuk berkemih, sedikitnya setiap 2 jam/lebih
sering / bila kandung kemih ibu terasa penuh.

Penatalaksanaan Kala II
Penatalaksanaan fisiologis kala dua persalinan didasarkan pada
prinsip bahwa kala dua merupakan peristiwa normal yang akan
diakhiri dengan kelahiran normal tanpa adanya intervensi.
-

Saat pembukaan sudah lengkap, anjurkan ibu untuk meneran


sesuai dengan dorongan alamiahnya dan beristirahat diantara
kontraksi.

Jika diinginkan, ibu dapat mengubah posisi berdiri atau


jongkok dapat mempersingkat kala dua persalinan.

Memerintahkan ibu untuk menarik nafas panjang dan meneran,


segera setelah pembukaan lengkap.

Mendiagnosis kala dua persalinan dan memulai dengan :


-

Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.

Pakai satu sarung DTT/Steril pada tangan yang akan


melakukan pemeriksaan dalam.

Jelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan dalam.

Lakukan

pemeriksaan

dalam

secara

berhati-hati

untuk

memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap (10 cm).


-

Jika pembukaan belum lengkap, tentramkan ibu dan bantu ibu


mendapatkan posisi yang lebih nyaman atau memperbolehkan
ibu untuk jalan-jalan.

Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan serviks belum


lengkap, berikan semangat dan anjurkan ibu untuk bernapas
cepat atau bernapas biasa dalam setiap kontraksi.

Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran,


bantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman untuk
meneran.

Jika pembukaan sudah lengkap tapi ibu tidak ada dorongan


untuk meneran, bantu ibu mengambil posisi yang nyaman atau
biarkan ibu berjalan-jalan.

Jika ibu tidak merasa ingin meneran setelah pembukaan


lengkap selama 60 menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran
pada saat puncak setiap kontraksi.

Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit berikutnya atau jika


kelahiran bayi tidak akan segera terjadi, segera rujuk ke
fasilitas kesehatan rujukan.

Keterangan Kala II

Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan :


-

Mendampingi ibu agar merasa nyaman.

Menawarkan minuman, mengipasi dan memijat ibu.

Menjaga kebersihan diri


-

Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi.

Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera


dibersihkan.

Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu.

Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan


atau ketakutan ibu, dengan cara :
-

Menjaga privasi ibu.

Menjelaskan tentang proses dan kemajuan persalinan.

Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan dan


keterlibatan ibu.

Mengatur posisi ibu, dalam membimbing mengejan dapat


dipilih posisi berikut :
-

Jongkok.

Menungging.

Tidur miring.

Setengah duduk.

Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri,


mudah mengejan, kurangnya trauma vagina dan perineum dan
infeksi.

Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan


berkemih sesering mungkin.

Memberikan cukup minum : memberi tenaga dan mencegah


dehidrasi.

(Abdul Bari Saifuddin, 2002 : 11 15).


c. Kala III
Setelah bayi lahir kontraksi rahim terhenti sebentar. Beberapa saat
kemudian his pelepasan dan pengeluaran ari. Dalam waktu 5-15 menit
seluruh plasenta lepas dan terdorong kevagina dan akan lahir spontan.
Proses ini berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir, pendarahan kira kira
100-200 cc.
d. Kala IV
Kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir dan ari untuk memantau
keadaan ibu dan janin, terutama post partum.
(Rustam Mochtar, 1998: 95-97)

2.2
2.3 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA DDTK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KPSP (usia 12 bulan)
I.

Pengkajian
Tanggal ... Jam ...
a. Data Subjektif
1. Biodata
Nama anak :

Nama Ibu

Umur

Umur

Agama

Agama

Alamat

Pendidikan :
Pekerjaan

Alamat

2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan
anaknya dengan dilakukan tes skrining
3. Keluhan utama
Perut terasa kenceng-kenceng tanggal..... jam......
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Pernah / tidak sakit parah / dirawat di RS, pernah / tidak menderita
penyakit menular maupun penyakit keturunan.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Sedang / tidak sakit parah / dirawat di RS, sekarang sedang / tidak
sakit menular, penyakit menurun maupun keturunan kembar.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga ada / tidak yang menderita penyakit menular, menurun
dan keturunan kembar.
7. Riwayat haid
Menarche, siklus haid, keluhan selama haid, HPHT.
8. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui beberapa kali menikah, lama menikah dan umur
pertama kali menikah.
9. Riwayat kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah selama hamil ada keluhan / tidak, ANC
dimana berapa kali, TT berapa kali, melahirkan, menikah dimana,
ditolong siapa, normal / tidak, jenis kelamin, nifas perdarahan normal/
tidak, apakah ada riwayat persalinan yang buruk.
10. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengikuti KB, jenis KB yang
digunakan, berapa lama, apakah ada keluhan dan rencana KB yang
akan datang.
11. Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui selama hamil ibu ada keluhan, ANC dimana, TT
berapa kali.
12. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat, kebersihan,
aktifitas dan kebiasaan ibu selama dirumah dan di BPS / di RS.

13. Data Psikososial dan Spiritual


Untuk mengetahui keadaan psikologis, sosial dan agama ibu.
14. Latar belakang sosial budaya
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai pantangan tertentu selama
hamil.
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
KU

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

TD

: 100/70 - 130/90 mmhg

: 60 100x/menit

Respirasi

: 16 24x / menit

: 36,50C 37,50C

BB sebelum hamil : ........ kg


BB sekarang

: ........ kg

TB

: 145 cm

Lila

: 23,5 cm

2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi :
Rambut

: hitam / tidak bersih/kotor, rontok/tidak.

Muka

: pucat / tidak, chloasma ada/ tidak, menyeringai


saat timbul bis, tegang saat diperiksa.

Mata

: Simetris / tidak, selera kuning atau tidak,


konjungtiva pucat atau tidak.

Hidung

: Bersih / tidak, sekret ada / tidak.

Mulut

: Bibir

kering / tidak, pecah-pecah / tidak, gigi

bersih / tidak, caries ada / tidak, lidah bersih /


tidak.
Leher

: Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid dan


Vena jugularis.

Dada

: Pernafasan normal / tidak, payudara tegang /


tidak, simetris / tidak, puting susu menonjol /
tidak, bersih / tidak, terdapat hiperpigmentasi
areola mammae / tidak.

Abdomen

: Pembesaran perut sesuai UK, ada strie dan


linea / tidak, ada atau tidak bekas luka operasi.

Genetalia externa : Keluar darah dan lendir / tidak, ada oedema


/ tidak dan terdapat benjolan abnormal atau
tidak dan ada varices / tidak, tanda chadwick ada
Extremitas

: Simetris / tidak, varices / tidak, oedema / tidak.

Palpasi :
Leher

: Teraba / tidak pembesaran kel. tyroid dan vena


jugularis.

Payudara

: Colostrum ada / tidak, teraba / tidak benjolan


abnormal, adanyeri tekan / tidak.

Abdomen

Leopold I

: fundus teraba bokong, .... jari ....PX (TFU ..... cm

Leopold II

: puka / puki

Leopold III

: presentasi kepala

Leopold IV

: sudah masuk PAP / belum (berapa bagian,


konvergen / divergen)

TBJ

: sudah masuk: (TFU-11)x155= ...gr

His

: berapa lama, teratur / tidak, berapa sering.

Auskultasi :
DJJ (+) / (-), Frekwensi 120 160x/menit.
Punctum maximum : kanan/kiri awah pusat
3. Pemeriksaan Dalam
- VT

: Tanggal ...jam......

- V/V

: darah dan lendir

: 10 cm

- eff

: ............ %

- Ketuban

: (+)/(-)

- Bagian terdahulu : Kepala


- Bagian terendah : UUK kanan/kiri, depan/belakang
- Hodge

: ...

Disekitar kepala teraba bagian kecil janin / tidak.


II. Identifikasi Diagnosa / Masalah

DX : G .... P ... A ... UK ... mg Tunggal / Ganda, Hidup / Mati, Intra /


Ekstrauteri, Letkep / Letbokong, puka / puki, jalan lahir normal / tidak,
KU ibu baik dengan inpartu kala II.
DS : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke ...
- Ibu merasa kenceng kenceng semakin sering
- HPHT ... HPL ..
- Ibu ingin mengejan.
DO : Inspeksi : - Ibu tampak ingin meneran
- pada genetalia terlihat tekanan anus, perineum menonjol,
vulva membuka.
Palpasi

: Leopold I

: fundus teraba bokong, ...jari ...PX (TFU.... cm)

Leopold II : puka / puki


Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : sudah masuk PAP / belum
(berapa bagian, konvergen/divergen)
TBJ

: sudah masuk: (TFU-11)x155= ...gr

His

: berapa lama, teratur / tidak, berapa sering.

Auskultasi: DJJ (+)/(-), Frekwensi 120-160 x/menit.


Pemeriksaan Dalam :
VT Tanggal ...........
V/V

: darah dan lendir

: 10 cm

eff

: ............ %

Ketuban

: (+)/(-)

Bagian terdahulu : Kepala


Bagian terendah

: UUK kanan/kiri, depan/belakang

Hodge

: ...

Disekitar kepala teraba bagian kecil janin / tidak.

III. Intervensi
DX
-

G .... P ... A ... UK ... mg Tunggal/Ganda, Hidup/Mati, Intra/Ekstrauteri,


Letkep/Letbokong, puka/puki, jalan lahir normal/tidak, KU ibu baik
dengan inpartu kala II.

Tujuan

persalinan berjalan normal

komplikasi / penyakit persalinan tidak terjadi

keadaan ibu dan janin baik.

Kriteria hasil

Kala II berlangsung primi 2 jam, multi 1 jam

Bayi lahir dengan spontan belakang kepala, bernafas spontan.

Intervensi

1.

Lakukan

persiapan

alat.
R : Mempermudah saat melakukan tindakan.
2.

Lihat

tanda

dan

gejala kala II.


R : Mengetahui penurunan kepala bayi.
3.

Siapkan pertolongan
persalinan.
Memperlancar proses persalinan.

4.

Siapkan

ibu

dan

keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran.


R : Agar ibu mendapat perhatian dan bayi cepat lahir.
5.

Siapkan pertolongan
kelahiran bayi dan menolong kelahiran bayi.
R : Membantu proses kelahiran bayi.

6.

Lakukan penanganan
BBL
R : Memonitor keadaan bayi.

IV. Implementasi
Mengacu pada intervensi yang ada.
V.

Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil dengan menggunakan SOAP.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian

: 24 November 2007

Jam

: 17.20

Tempat Pengkajian

: Polindes Mlinjon - Suruh Trenggalek

3.1 PENGKAJIAN
1.

Data Subjektif
1. Biodata
Nama

: Ny. Lastri

Nama suami : Tn. Sumari

Umur

: 39 tahun

Umur

: 40 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Mlinjon RT 21 Kec. Suruh Kab. Trengalek

2. Alasan datang
Ibu mengatakan datang ke Polindes Mlinjon ingin melahirkan.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin mengejan dan sudah tidak bisa ditahan lagi.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu

mengatakan

tidak

pernah

menderita

penyakit

menular,

membahayakan seperti kencing manis, TBC, jantung, darah tinggi,


sesak, dll.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis)
Penyakit keturunan (DM, Hipertensi), penyakit menahun (Jantung,
Asma) yang dapat membahayakan proses persalinan.
6. Riwayat keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular ( TBC, kuning), penyakit kronis (jantung, darah tinggi,
kencing manis, asma) serta penyakit sistem reproduksi tumor / kanker
payudara / kandungan. Dalam keluarga tidak ada keturunan kembar.
7. Riwayat Haid

Menarche

: 12 tahun

Siklus

: 28 hari

Lama

: 6 7 hari

Flour albus

: sebelum haid

Keluhan

: nyeri haid hampir tidak pernah

HPHT

: 17-02-2007

HPL

: 24-11-2007

8. Riwayat perkawinan
Kawin

:1x

Lama kawin

: + 17 tahun

Umur pertama kawin : 22 Tahun


9. Riwayat kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
No

Tgl. Pers

Tempat
Pers.

Penolong

Jns Pers.

Penyulit

Seks
anak

BB

PB

Keadaan
anak

1.

Lupa

BPS

Bidan

Spontan

3000 gr

50 cm

Sehat

Normal

2.

Lupa

BPS

Bidan

Spontan

2900 gr

48 cm

Sehat

Normal

3.

Lupa

BPS

Bidan

Spontan

2900 gr

48 cm

Sehat

Normal

4.

Hamil

BPS

10. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke 4 dengan usia kehamilan + 9
bulan. Ibu merasakan pergerakanjanin + 5 bulan. Ibu rutin
memeriksakan kehamilannya.

TM I : ANC di BPS 3x Keluhan : Tidak ada TX : Fe, Vit C, Kalk

TM II : ANC di BPS 3x Keluhan : Tidak ada TX : Fe, Vit C.

TM III : ANC di BPS 3x Keluhan : Tidak ada TX : Fe, Vit C, Kalk

11. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama menggunakan KB
suntik 3 bulan selama + 5 tahun. Setelah melahirkan anak kedua ibu
berencana ikut KB suntik 3 bulan lagi dan atas persetujuan suami.
12. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Nutrisi

- Sebelum hamil

: Ibu makan sehari 3x dengan nasi, sayur,


lauk (tahu, tempe, telur/ikan) dan buah.

- Saat hamil

Minum air putih + 7 gelas / hari.


: Ibu makan 3 4x/hari menu : nasi + sayur
+ lauk (tahu, tempe, telur / ikan) kadang

Nifas

buah.
Minum air putih + 7 gelas / hari.
2.

Eliminasi :
- Sebelum hamil

: BAB

1x / konsistensi lembek,

warna

kuning, bau khas.


- Saat hamil

BAK + 6x / warna kuning jernih, bau khas


: BAB
1x / konsistensi lembek, warna
kuning, dan bau khas.
BAK + 7x / warna kuning jernih, bau khas

3. Aktifitas :
- Sebelum hamil

: Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti :


menyapu, memasak, mencuci,. Mengurus

- Saat hamil

pekerjaan rumah, dll.


: Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti
biasanya, yaitu : menyapu, memasak,
mencuci,. Mengurus pekerjaan rumah, dll.

4. Istirahat

- Sebelum hamil

: Tidur siang + 1 jam,

- Saat hamil

Tidur malam + 7 8 jam,


: Tidur siang + 1 jam,
Tidur malam + 7 8 jam,

5. Personal hygiene :
- Sebelum hamil

: Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas

- Saat hamil

2x seminggu, ganti baju 2x/hari.


: Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas

2x seminggu, ganti baju 2x/hari.


13. Keadaan Psikososial Spiritual
-

Ibu dan suami berharap anak lahir selamat dan normal.

Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik begitu juga dengan
tetangga sekitar.

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan selama hamil.

Keluarga mengadakan upacara 7 bulanan pada usia kehamilan 7


bulan saat kehamilan anak pertama.

2.

Data Objektif
a.

Pemeriksaan Umum
KU

: Baik

b.

Kesadaran

: Composmentis

TD

: 110/70 mmhg

Nadi

: 84 x / menit

Suhu

: 36,60C

Respirasi

: 20 x / menit

TB

: 155 cm

BB Hamil

: 57 kg

Lila

: 24 cm

Pemeriksaan Khusus
-

Inspeksi
Rambut

: Agak kusam, bersih, hitam lurus panjang, tidak


berketombe, tidak rontok.

Muka

: Tidak pucat, tidak ada chloasma, tampak tegang saat


ada his dan kesakitan.

Mata

: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.

Hidung

: Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping


hidung, sesekali tampak menarik nafas panjang.

Mulut

: Bibir lembab, tidak pucat, gigi bersih, tidak ada caries,


lidah bersih, saat his sesekali ibu menggigit bibirnya.

Dada

: Gerak nafas teratur, payudara tampak pembesaran dan


menegang simetris, putting menonjol, bersih, ada
hiperpigmentasi areola mammae.

Perut

: Perut tampak membujur, terdapat striae albican, linea


nigra tidak ada bekas operasi, pembesaran sesuai
dengan UK

Genetalia : Tampak lendir, tidak ada oedema,, tidak ada varices.


Ekstremitas : Atas

kanan dan kiri simetri, tidak oedema.

Bawah kanan dan kiri simetris, tidak oedema,


tidak varices.
-

Palpasi
Leher

: Tidak teraba pmbesaran kelenjar thyroid dan vena


jugularis.

Payudara : Colostrum +/+, tidak teraba benjolan abnormal.


Abdomen : Pembesaran sesuai usia kehamilan
Leopold I

: fudus teraba bokong, 3 jari bawah px,


(TFU : 32 cm).

Leopold II

: Punggung kanan

Leopold III : Presentasi kepala


Leopold IV : Kepala masuk PAP (4/5).

HBJ

: (32 11 ) x 155 = 3255 gram

HIS

: 5 x dalam 10, lama 45

Auskultasi
DJJ + 11 12 11 = 136x / menit teratur
Pada punctum maximum kanan bawah pusat.

Pemeriksaan dalam
VT Tanggal : 24 November 2007

Pukul : 17.30

V/V = Lendir yang keluar sedikit sedikit campur darah


Pembukaan : 10 cm
Efficement : 100%
Ketuban

:+

Bagian terdahulu : kepala


Bagian terendah : UUK kanan depan
Hodge

: IV

Disekitar kepala tidak teraba bagian kecil jenin


3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
DX

: Ny. L GIV P3003 UK 40 minggu T/H/I presentasi kepala, puka, jalan


lahir normal, ku baik dengan inpartu kala II

DS

: - Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke 4


-

Ibu mengatakan usia kehamilan + 9 bulan

Ibu merasa kenceng-kenceng semakin sering.

Ibu mengatakan ingin mengejan dan tidak bisa


ditahan lagi.

HPHT : 17-02-2007

HPL

: 24-11-2007

DO

: - Inspeksi

: Abdomen tampak pembesaran membujur, ada striae


albican dan linea nigra, tidak ada bekas luka operasi.

TTV

: TD

: 100/70 mmhg

Nadi : 84 x / menit
Suhu : 36,50C
RR
-

: 19x / menit
Palpasi : Pembesaran sesuai usia kehamilan

Leopold I

: fudus teraba bokong, 3 jari bawah px,


(TFU : 32 cm).

Leopold II

: Punggung kanan

Leopold III : Presentasi kepala


Leopold IV : Kepala masuk PAP (4/5).
-

HBJ

: (32 11 ) x 155 = 3255 gram

HIS

: 5 x dalam 10, lama 45

DJJ

: 11-12- 11=136 x / menit.

VT

: VV

: Keluar kendir + darah

sedikit

: 10 cm

eff

: 100 %

Ketuban

:+

Bagian terdahulu : Kepala


Bagian terendah

: UUK kanan depan

Hodge

: IV

Tidak terata bagian kecil disekitar kepala janin.


3.3 INTERVENSI
DX

: Ny. L GIV P3003 UK 40 minggu T/H/I presentasi kepala, puka, jalan


lahir normal, ku baik dengan inpartu kala II

Tujuan : -

Persalinan berjalan fisiologis

Tidak terjadi komplikasi dan penyulit persalinan

Keadaan ibu dan janin baik.

Kriteria hasil : -

Kala II berlangsung 30 menit 1 jam

Bayi lahir pervaginan, langsung menangis, AS 9


10.

Ibu tidak ruptur perineum.

Intervensi

1.

Lakukan

persiapan

alat.
R : Mempermudah saat melakukan tindakan.
2.

Lihat

tanda

dan

gejala kala II.


R : Mengetahui penurunan kepala bayi.
3.

Siapkan pertolongan
persalinan.
Memperlancar proses persalinan.

4.

Siapkan

ibu

dan

keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran.


R : Agar ibu mendapat perhatian dan bayi cepat lahir.
5.

Siapkan pertolongan
kelahiran bayi dan menolong kelahiran bayi.
R : Membantu proses kelahiran bayi.

6.

Lakukan penanganan
BBL
R : Memonitor keadaan bayi.

3.4 IMPLEMENTASI
Tanggal

: 24 November 2007

Jam

: 17.30 WIB

DX

: Ny. L GIV P3003 UK 40 minggu T/H/I presentasi kepala, puka,


jalan lahir normal, ku baik dengan inpartu kala II

Implementasi
1. Melakukan persiapan alat

Dalam partus set


-

koker (1)

Klem tali pusat 2

Gunting tali pusat 1

Gunting episotomi 1

2 pasang hadsgoen

3 kasa

1 benang tali pusat

Perlengkapan ibu
-

Handuk bersih

Under pad

1 kain bayi / gedong

1 kain putih

2 waslap

1 pembalut

1 kain panjang

baju ibu

Barier protektif
-

Celemek

Penutup kepala

Goggle / kacamata

Masker

Sepatu bad

Alat diluar partus set


-

1 cucing berisi oksitosin

2 bengkok

1 spuit 3 cc

1 kom berisi kapas DTT

Asepto

Beled

Termometer , jam

Transiometer, furandoskop

1 Tempat plasenta

1 Tempat sampah tanun

1 Tempat sampah medis

1 Tempat sampah non medis

Bak atau baskom larutan klorin

Bak / baskom air DTT

Handuk kecil / waslap 2

2. Melihat tanda dan gejala kala II


1) -

ibu mempunyai keinginan untuk meneran


Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan
atau vagina.

Perineum menonjol.

Vulva vagina dan sfingter anal membuka

3.Menyiapkan pertolongan persalinan


2) Menyiapkan alat dan obat, memecahkan oksitosin, membuka spuit
meletakkan pada partus set.
3) Menggunakan celemek.
4) Melepaskan semua perhiasan kemudian cuci tangan, keringkan pakai
handuk.
5) Memakai sarung tangan kanan.
6) Menghsiap oksigen meletakkan pada partus set, memakai sarung
tangan kiri.
7) Mengambil kapas membersihkan vulva.
8) Melakukan pemeriksaan dalam (pembukaan, eif) ketuban, bagian
terdahulum bagian terendah, hodge) ketuban belum pecah
dilakukan ovaniotonis.
Hasilnya : Vulva vagina : lendir dan darah sedikit, pembukaan 10 cm,
effacement : 100%, ketuban (-), bagian terdahulu kepala,
bagian terendah UUK, kanan depan, hodge : IV.
9) Melepaskan kedua sarung tangan, celup dan lepas pada larutan klorin
10) Memeriksa DJJ hasilnya : (+) = 11-12-11 : 136x/menit
4.Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran.
11) Memberitahu ibu dan keluarga pembukaan sudah lengkap dan janin
baik.
12) Meminta keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13) Ibu diminta meneran setiap ada his dengan posisi yang diinginkan,
diluar his DJJ diperiksa.
5.Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi.
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk diatas perut ibu.
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
16) Membuka portus set.
17) Memakai sarung tangan.
6.Menolong kelahiran bayi

18) Saat kepala bayi akan keluar lindungi perineum dengan satu tangan
tangan yang lain menahan kepala dengan lembut, membiarkan kepala
keluar perlahan-lahan.
19) Setelah kepala lahir seluruhnya membersihkan muka, mulut hidung
dengan kain kasa.
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi dan menruskan segera proses kelahiran bayi.
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putar paksi luar spontan.
22) Setelah kepala melakukan putar paksi luar, tempatkan kedua tangan
dimasing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran
saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke bawah dan
keluar hingga bahu anterior posterior dibawah arkus pubis dan
kemudian dengan lembut menariknya keluar dan kekananluar
melahirkan bahu posterior.
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala
bayi yang berada dibagian bawah ke arah perineum tangan,
membiarkan bahu dan lengan porterior lahir ke tangan tersebut.
Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati
perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh
bayi

saat

dilahirkan.

Menggunakan

tangan

anterior

untuk

mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.


24) Setelah tubuh, lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada diatas dari
punggung kearah kaki bayi untuk mengangganya saat punggung dan
kaki lahir memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati
membantu kelahiran kaki.
Bayi lahir spontan tanggal 24 November 2007 jam 17.40 WIB dengan
spontan , warna kulit : merah muda, gerak aktif, pernafasan spontan,
jenis kelamin perempuan, BB = 2800 gram, PB = 48 cm, A-S menit
pertama 7-9, tidak ada cacat.
7.Melakukan penanganan bayi baru lahir
25) Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut itu
dengan posisi kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya
Penilaian

1 Menit

5 Menit

Warna Kulit

Frekuensi jantung

Reaksi rangsangan

Tonus otot

Pernapasan

Total

26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala bayi dan badan bayi
kecuali klem tali pusat berada diluar.
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi
melakukan urutan tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan
memasang klem kedua, 2 cm dan klem I.
28) Memegang tali pusat dengan 1 tangan, menyelimuti bayi dari gunting
menotong tali pusat diantara kedua klem.
29) Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain /
selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan
tali pusat terbuka
30) Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk
memeluk bayinya dan memulai pembersihan ASI
3.5 EVALUASI
Tanggal

: 24 November 2007

Jam

: 17.40 WIB

Dx

: Ny. L GIV P3003 UK 40 minggu T/H/I presentasi kepala,


puka, jalan lahir normal, ku baik dengan inpartu kala II

: Ibu mengatakan sangat lega dan bersyukur bayinya lahir


dengan selamat.

: - Bayi lahir spontan


- JK

- BBl

: 2800 gr

- PB

: 48 cm

- Warna kulit : merah muda


- Gerak aktif
- Pernafasan spontan
- Tidak ada cacat
- AS 7 - 9
A

: P4004 masuk kala III

: Lakukan manajemen aktif kala III

CATATAN PERKEMBANGAN
Kala III Jam 17.45 WIB
S : - Ibu mengatakan merasa bersyukur dan lega anaknya sudah lahir
selamat.
- Ibu mengatkan perutnya mules.
O : - Fundus setinggi pusat
- Janin tunggal
A : P4004 dengan kala III
P : Lakukan menajemen aktif kala III
I : 31) Meletakkan kain bersih diatas perut ibu, palapasi untuk menentukan
adanya janin kedua.
32) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik.
33) Memberikan suntikan oksitosin 10 unit IM sepertiga paha kanan
diatas bagian luar.
34) Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva.
35) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu untuk
melakukan palpasi kontraksi.
36) Menunggu

uterus

berkontraksi

dan

kemudaian

melakukan

penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut. Tangan


yang satu mneken uterus kearah dorsokranial tangan yang lain
menahan tali pusat (penegangan) selama 30-40 detik, diulang setiap
ada kontraksi.
37) Bila plasenta sudah lepas dengan tanda-tanda fundus uteri keras dan
membulat, tali pusat bertambah panjang dan semburan darah tiba-tiba.
Ibu diminta untuk menerang sambil tangan satu mendorong uterus ke
arah dorsokranial dan tangan yang lain menarik tali pusat sesuai jalan
lahir.

38) Jika plasenta sudah kelihatan didepan vulva, dengan menggunakan


kedua tangan, pegang plasenta dan putar searah jarum jam sehingga
selaput terpilin.
39) Setelah plasenta lahir seluruhnya segera lakukan masase fundus uteri
dengan gerakan melingkar sampai uterus berkontraksi.
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban
lengkap dan utuh.Plasenta lahir jam 17.50 WIB.
(hasilnya plasenta diameter 18 cm, tebal 2 cm, panjang 45 cm, tidak
ada infak, koteledon lengkap, insesi sentralis) meletakkan plasenta
pada tempat khusus.
41) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
E

: - Plasenta sudah lahir


- Masuk kala IV

Kala IV jam 18.00 WIB


S : - Ibu mengatakan lege ari-arinya sudah lahir
- Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules
O : KU : Baik
TD : 110/70 mmhg
N : 84x/ menit
S

: 36,7 C

TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, teraba keras


Kandung kemih kosong
Perdarahan 10 cc
Tidak ada laserasi
A : P4004 dengan kala IV
P : Lakukan manajemen kala IV
I : 42) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
Mengevaluasi perdarahan pervaginam.
43) Mencelupkan kedua tangan pada larutan klorin bilas dengan air DTT,
keringkan dengan handuk.
44) Mengikat tali pusat dengan simpul mati 1 cm diatas perut bayi.
45) Mengikat satukali lagi dengan simpul mati.

46) Melepaskan klem dan meletakkannya didalam larutan klorin 0,5 %.


47) Menyelimuti bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan
handuk dan kainnya kering dan bersih.
48) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
49) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarah pervaginam
tiap 15 menit pada I jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua.
50) Mengajari ibu melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi
uterus.
51) Mengevaluasi kehilangan darah.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi, keadaan kandung kemih tiap 15
menit selama 1 jam pertama dan 30 menit selama jam kedua.
Memeriksa suhu tiap 2 jam.
Jam ke
I

II

Waktu
18.15
18.30
18.45
19.00
19.30
20.00

TD
110/70
110/70
110/70
110/70
110/70
110/70

Nadi
84
84
84
84
84
84

Suhu
36,7oC

36,5oC

2
2
2
2
2
2

TFU
Jr Pusat
Jr Pusat
Jr Pusat
Jr Pusat
Jr Pusat
Jr Pusat

CV
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

KK
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong

Prdrhn
+ 10 cc
_
_
+ 10 cc
_
+ 10 cc

53) Menempatkan semua peralatan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10


menit.
54) Membuang bahan-bahan yang terkontaminsai kedalam tempat
sampah.
55) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT, mengeringkan dan
mengganti pakaian ibu dengan yang kering dan bersih.
56) Memastikan ibu nyaman, menganjurkan keluarga untuk memberi
minum atau makan.
57) Mendokumentasikan daerah yang digunakan untuk melahirkan
dengan larutan klorin 0,5 % dan membilasnya dengan air bersih.
58) Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 % dan rendam
dalam keadaan terbali selama 10 menit.
59) Cuci tangan dengan sabun.
60) Mendokumentasi.
E : - Memberikan makan dan minum pada ibu
- Menganjurkan ibu untuk menyususi bayinya.
- Melakukan pemerikasaan pada ibu dan bayi

Pemeriksaan pada ibu:


KU

: Baik

Kesadaran: Composmentis

TD

: 110/70 mmHg

: 84 x/menit

: 36,5 C

TFU

: 2 jari bawah pusat

Kontraksi : baik
Kandung kemih: kosong
Perdarahan: 10 cc

Pemeriksaan pada bayi


Jenis kelamin : perempuan
BB

: 2800 gr

PB

: 48 cm

Kepala

: simetris, tidak ada hematom, tidak ada kelainan,


Penyebaran rambut merata

Muka

: simetris, tidak pucat, tidak ada iritasi

Mata

: simetris, konjungtiva tidak aneis, sklera tidak ikterus

Hidung

: simetris, persafasan cuping hidung tidak ada, sekret


Tidak ada

Leher

Mulut

: bibir lembab, tidak pucat, tidak ada labiopaloskizis

Telinga

: simetris, tidak ada serumen

tidak

ada

pembesaran

kelenjar

tiroid,

tidak

ada

pembesaran vena jugularis


Dada

: simetris, tidak ada tarikan dinding dada

Perut

: tidak ada pembesaran abnormal, tali pusat tidak


perdarahan

Genetalia: bersih, tidak ada kemerahan atau iritasi


Anus

: ada

Ekstremitas: atas: simetris, jumlah jari lengjap, gerakan aktif


Bawah: simetris, jumlah jari lengkap, gerak aktif
Reflek menangkap (rooting reflek): ada
Reflek menghisap

: ada

Reflek menelan

: ada

BAB 4
PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu inpartu kala II, tidak
didapatkan kesenjangn antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada tinjauan
kasus ibu cukup kooperatif sehingga mudah dilakukan pengkajian yang lengkap.
Pada interpretasi data antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan dan diagnosa yang didapatkan adalah Ny. L GIV P3003 UK 40 minggu
T/H/I presentasi kepala, puka, jalan lahir normal, KU ibu baik dengan inpartu kala
II. Pada tinjauan kasus ini juga tidak adanya masalah yang berarti.
Pada intervensi tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus. Hal ini karena tindakan yng direncanakan sesuai dengan diaknosa yang ada
yaitu melakukan pertolongan persalinana sesuai APN.
Pada implementasi sebagian besar intervenasi yang telah dibuat dapat
dilaksanakan sesuai sesuai dengan APN. Sehingga ibu dapat melewati proses
persalinnya dengan baik dan kemungkinan adanya komplikasi dapat dihindari. Di
tinjauan pustaka kalaII pada multigravida berlangsung 30 menit samapai 1 jam, akan
tetapi kala II yang dialami oleh ibu berlangsung kurang lebih 30 menit. Hal ini
dimumgkinkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya
psikologis ibu. Pada kasus ini ibu tidak pernah mengalami keguguran dan ibu juga
sudah siap mempunyai anak yang ke 4, maka psikologis ibu dapat mendukung proses
persalinan terjadi dengan cepat.
Pada evaluasi yang didapatkan ibu merasa senang dengan kelahiran anaknya
yang ke 4 pada tanggal 24-11-2007 jam 17.40 WIB secara spontan spontan belakang
kepala, jenis kelamin perempuan, warna kulit merah muda, gerak aktif, pernapasan
spontan, AS 7-9, BBL 2800 gr, PB: 48 cm, tidak ada cacat fisik dan keadaan ibu juga
baik tanpa mengalami perdarahan yang berlebihan serta tidak pusing atau demam
selama 2 jam post partum.

BAB 5
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita dan anak
prasekolah.

Penilaiannya

menggunakan

KPSP (Kuesioner

Pra Skrining

Perkembangan). Aspek perkemabangan yang dipantau meliputi :


1.

Gerak kasar

2.

Gerak halus

3.

Sosialisasi dan kemandirian

4.

Bicara dan bahasa


Dari hasil penilaian pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan terhadap

anak D didapatkan tidak ada penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan


anak.
5.2 SARAN
1. Untuk Keluarga

Sebaiknya orang tua mengetahui tentang adanya uji perkembangan


pada anak dan bisa melakukan pemeriksaan sendiri. Salah satunya dengan
KPSP.

Orang tua diwajibkan untuk mengerti perkembangan anaknya


sehingga dapat mendeteksi dini jika ada keterlambatan perkembangan
anak. Jika orang tua sibuk, seharusnya tetap bisa menyisakan sedikit
waktu untuk memantau perkembangan anak.

2. Untuk Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan mengerti dan mengetahui tahap-tahap pertumbuhan


dan perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI. 2005. Pedoman Pelaksana Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : DEPKES
Soetjiningsih. 1994. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai