Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.

S
DI DESA GAMBYOK Kec.GROGOL
KABUPATEN KEDIRI

DISUSUN OLEH :
LAILATUL NUJULAH
NIM. 04610008

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2008

LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk disahkan sebagai Laporan Asuhan
Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn. S dengan salah satu Anggota
Keluarga menderita Kurang Energi Protein (KEP) di Desa Gambyok Kec.GrogolKediri

Mengetahui,
Mahasiswa

( Lailatul N. )

Pembimbing Klinik

Pembimbing Institusi

( Endang hari pertiwi )

( Fauzia Laili S.ST )

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Komunitas di
Desa Gambyok Kec.Grogol-Kediri yang dilaksanakan mulai tanggal 7 Januari
2008 sampai 19 Januari 2008.
Asuhan Kebidanan Komunitas ini disusun guna memenuhi kurikulum dan
sebagai syarat praktek belajar dilahan praktek khusunya praktek Kebidanan
Komunitas.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan
di dalamnya. Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar besarnya pada :
1.

Dr. Agus Prijo Poerwanto, selaku kepala puskesmas Grogol

2.

Ediatmi S.SiT, selaku Ketua Prodi Kebidanan Universitas Kadiri.

3.

Endang Hari Pertiwi, selaku pembimbing klinik

4.

Fauzia Laili S.ST, selaku pembimbing institusi.

5.

Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang


telah membantu terselesaikannya Asuhan Kebidanan ini.

Penyusun menyadari bahwa Asuhan Kebidanan ini masih banyak


kekuranganya, mengingat kemampuan masih terbatas, Penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
pembuatan Asuhan Kebidanan selanjutnya.
Harapan kami semoga Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa Program Studi D IV Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri pada khususnya.

Kediri, Januari 2008

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................. iv
BAB

PENDAHULUAN.......................................................................

1.2

Tujuan Penulisan..........................................................................
1.2.1

Tujuan Umum..................................................................

1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................


1.3

Batasan Masalah..........................................................................

1.4

Metode Masalah...........................................................................

1.5

Sistematika Penulisan..................................................................

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA...............................................................

2.1

Definisi Keluarga.........................................................................

2.2

Tipe / Bentuk Keluarga................................................................

2.3

Struktur Keluarga.........................................................................

2.4

Fungsi Keluarga...........................................................................

2.5

Tugas tugas Keluarga................................................................

2.6

Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Keluarga....................

2.7

Kriteria Kelaurga Binaan.............................................................

2.8

Tugas tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan......................

2.9

Konsep Dasar KEP......................................................................

BAB III

TINJAUAN KASUS....................................................................

3.1

Pengkajian ...................................................................................

3.2

Interpretasi Data Dasar................................................................

3.3

Susunan Prioritas Masalah / Diagnosa.........................................

3.4

Intervensi......................................................................................

3.5

Implementasi................................................................................

3.6

Evaluasi........................................................................................

BAB IV

PEMBAHASAN...........................................................................

BAB V

PENUTUP....................................................................................

5.1

Simpulan......................................................................................

5.2

Saran............................................................................................

KEPUSTAKAAN................................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Dengan dicanangkanya Keluarga Kecil Sejahtera ( KKS ) dalam
rangka menunjang pembangunan nasional dam manusia Indonesia
seutuhnya, maka diperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas
anak. Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, dimana kalau anak
anak sehat maka bangsapun akan kuat dan sejahtera. Oleh karena itu
bangsa Indonesia menaruh harapan agar anak anak dapat tumbuh
kembang sebaik baiknya, sehingga nantinya menjadi orang dewasa yang
sehat fisik, mental dan sosial.
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang
anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan
orang dewasa. Kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan
retardasi pertumbuhan anak. Makan yang lebih juga tidak baik, karena
dapat menyebabkan obesitas. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan
mordibitas dan mortalitas anak.
Monitoring pertumbuhan anak dengan menggunakan KMS,
merupakan usaha untuk mencegah terjadinya malnutrisi ( retardasi
pertumbuhan maupun obesitas ) pada anak. Sebaiknya setiap anak umur
antara 4 bulan 3 tahun ditimbang setiap bulan, Karena pada periode
umum tersebut merupakan penyesuaian dengan makanan orang dewasa,
intake makanan sering tidak adekuat, dan ASI mulai tidak mencukupi
kebutuhan anak / anak mulai disapih, anak masih rentan terhadap penyakit,
sehingga sering terjadi gangguan pertumbuhan.
Disamping itu dengan KMS bisa mengetahui status kesehatan anak
dan faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak tersebut.
Dengan KMS bisa memberikan penyuluhan kepada ibunya, selain
mengenai pertumbuhan anaknya, juga mengenai cara pemberian makanan
yang benar.

( Soetjiningsih, 1995 )

1.2

TUJUAN
1.2.1

Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman nyata tentang peran,
fungsi, dan tugas bidan di Puskesmas baik didalam maupun diluar
gedung wilayah binaan, serta mampu bersikap etis, rasional, dan
professional dalam menumbuhkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan.

1.2.2

Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S
dengan salah satu anggota keluarga menderita KEP.
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar dari
diagnosa yang ada.
3. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pendataan.
4. Mahasiswa mampu menetapkan prioritas masalah berdasarkan
skoring.
5. Mahasiswa mampu merencanakan alternatif masalah sesuai
prioritas masalah.
6. Mahasiswa mampu melaksanakan intervensi sesuai dengan
permasalahan.
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi hasil kegiatan.

1.3

METODE PENULISAN
a. Studi Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan literature yang berkaitan dengan
masalah
-

Kesehatan Keluarga

Kurang Energi Protein

Praktek Langsung

Pengumpulan data ini dilakukan melalui :


1. Wawancara
2. Observasi / Pengamatan
3. Pemeriksaan fisik

1.4

SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.2

Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus

1.3

Batasan Masalah

1.4

Metode Penulisan

1.5

Sistematika Penulisan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1

Pengkajian

3.2

Interpretasi Data Dasar

3.3

Susunan Prioritas Masalah / Diagnosa

3.4

Intervensi

3.5

Implementasi

3.6

Evaluasi

BAB 4

PEMBAHASAN

BAB 5

PENUTUP

5.1

Simpulan

5.2

Saran

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
keluarga dan beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dan saling ketergantungan. . ( Nasrul Effendi, 1998:15)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau adopsi dan mereka hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing
masing menciptakan / mempertahankan kebudayaan.
( Nasrul Effendi, 1998 )
Dari dua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :
. ( Nasrul Effendi, 1998: 33)

2.2

Unit terkecil masyarakat

Terdiri dari 2 orang atau lebih

Adanya ikatan perkawinan / pertalian darah

Hidup dalam satu rumah tangga

Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga

Saling interaksi antar anggota keluarga

Setiap anggota mempunyai peran masing masing

Menciptakan / mempertahankan suatu kebudayaan

TIPE / BENTUK KELUARGA


1. Keluarga inti ( Nuclear Family ) adalah keluarga yang terdiri dari
Ayah, IBu dan Anak.
2. Keluarga besar ( Extended Family ) dengan sanak saudara, misalnya
nenek, kakek, keponakan, saudara, sepupu, dsb.
3. Keluarga berantai ( Serial Family ) keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.

4. Keluarga duda / janda ( Single Family ) adalah keluarga yang terjadi


karena perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi ( Composite ) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas ( Cahabitation ) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
( Nasrul Effendi, 1998: 33-34)
2.3

STRUKTUR KELUARGA
1.Patrilineal

: adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak


saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.

2. Matrilineal

: adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak


saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubugan itu disusun melalui jalur garis
Ibu.

3. Matrilokal

: adalah sepasang suami istri yang tinggal


bersama keluarga sedarah istri.

4. Patrilokal

: adalah sepasang suami istri yang tinggal


bersama keluarga sedarah suami.

5. Keluarga kawinan

: adalah hubungan suami istri sebagai dasar


bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian kelaurga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
( Nasrul Effendi, 1998: 33)

2.4

FUNGSI KELUARGA
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunana
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memelihara dan merawat anggota keluarga


2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai nilai budaya bangsa.
4. Fungsi Ekonmi
a. Mencari sumber sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang. Misalnya : Pendidikan anak anak,
jaminan hari tua, dan sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat tingkat perkembanganya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Pendidikan
2. Fungsi Sosialisasi Anak
3. Fungsi Perlindungan
4. Fungsi Perasaan

5. Fungsi Religius
6. Fungsi Ekonomis
7. Fungsi Rekreatif
8. Fungsi Biologis
( Nasrul Effendi, 1998: 35)
2.5

TUGAS TUGAS KELUARGA


Pada dasarnya tugas keluarga ada 8 tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
( Nasrul Effendi, 1998: 37)

2.6

CIRI CIRI KELUARGA


1. Diikat dalam satu tali perkawinan.
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin.
4. Ada tanggung jawab masing masing anggotanya.
5. Ada pengambil keputusan.
6. Kerjasama diantara anggota keluarga.
7. Komunitas interaksi antar anggota keluarga.
8. Tinggal dalam suatu rumah.
( Nasrul Effendi, 1998: 37-38)

2.7

PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA


Secara rinci peran bidan dalam konteks keluarga adalah sebagai berikut :
a. Pengenal / pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.
b. Memberikan asuhan perawatan kepada anggota keluarga sakit.
c. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan
perawat dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi
kelaurga dan membantu mencarikan jalan pemecahan.
e. Pendidik kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk
merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku
sehat.
f. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan dalam memberikan
petunjuk tentang asuhan perawatan dasar terhadap keluarga disamping
menjadi penasehat dalam mengatasi masalah masalah kesehatan
keluarga.

2.8

KRITERIA KELUARGA BINAAN


Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan keluarga
binaan, terutama keluarga keluarga yang termasuk resiko tinggi dalam
bidang kesehatan:
-

Mudah dijangkau.

Komunitas dengan keluarga baik.

Minat dan tanggapan keluarga positif terhadap pelayanan kesehatan


dan keperawatan yang diberikan.

Termasuk dalam kategori sosial ekonomi rendah.

Ada wadah peran serta masyarakat. Misalnya Posyandu, KPKIA, Dasa


Wisma.

Daerah tersebut tidak terlalu rawan.


( Nasrul Effendi, 1998: 24)

2.9

TUGAS TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN,

yaitu :
-

Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap keluarga.

Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan


yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
yang terlalu muda.

Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan


dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.

Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga


lembaga kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik
fasilitas fasilitas kesehatan yang ada.
( Nasrul Effendy, 1998 )

2.2

KONSEP DASAR KURANG ENERGI PROTEIN ( KEP )


2.2.1

Pengertian Kurang Energi Protein ( KEP )


KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari hari sehingga
tidak mencukupi Angka Kecupukan Gizi ( AKG ).
(Dep.Kes.RI, 2002: 5)

2.2.2.Etiologi
2.2.2.1.Karena secara umum penyediaan bahan makanan yang tidsak mencukupi
misalnya panen selalu gagal sampai beberapa tahun sehingga
masyarakat kehilangan kemampuan untuk mengatasinya atau
peperangan yang berkepanjangan sehingga rakyat tidak ada waktu
untuk menghasilkan bahan makanan.
2.2.2.2.Masukan makanan kurang dalam waktu yang lama: Dapat karena dengan
sengaja diberi makanan sedikit (anak yang tidak ikut orang tua
sendiri)atau karenatidak ada nafsu makan disebabkan anak
menderita penyakit menahun seperti TBC, batuk Rejam yang tidak
mendapat pengobatan, dan sebagainya.

2.2.2.3.Pendayagunaan makanan yang tidak benar karena ada gangguan sistem


pencernaan misalnya ada malabsorpsi seperti malabsorpsi protein,
lemak, karbohidrat, dan sebagainya.
2.2.2.4.Dapat juga karena gangguan psikologi.
(Ngastiyah,2005: 266)
2.2.3

Klasifikasi Kurang Energi Protein ( KEP )


Untuk tingkat Puskesmas penentuan KEP yang dilakukan untuk
menimbang

BB

anak

dibandingkan

dengan

umur

dan

menggunakan KMS dan tabel BB / U Baku Median WHO


NCHS.
Klasifikasi KEP antar lain :
a. KEP Ringan bila hasil menimbang berat badan pada KMS
terletak pda pita warna kuning.
b. KEP Sedang bila hasil penimbangan berat badan pada KMS
terletak di Bawah Garis Merah ( BGM ).
b. KEP Berat / Gizi Buruk bila hasil penimbangan BB / U < 60 %
baku median WHO NCHS. Pada KMS tidak ada garis
pemisah KEP berat/ gizi buruk dan KEP sedang, sehingga
untuk menentukan KEP berat / gizi buruk digunakan tabel BB /
U Baku Median WHO NCHS.
(Dep.Kes.RI, 2002: 9)
2.2.4. Gejala Klinis Balita KEP Berat / Gizi Buruk
Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya
anak tampak kurus. Gejala klinis KEP berat / gizi buruk secara
garis besar dapat di bedakan sebagai marasmus, kwashiorkor atau
marasmus kwashiorkor. Tanpa mengukur / melihat BI, bila disertai
edema yang bukan karena penyakit lain adalah KEP berat / Gizi
buruk tipe kwashiorkor.
a. Kwashiorkor
Kwasiorkor disebabkan karena kurangnya protein, tanda- tanda anak yang
mengalami kwashiorkor adalah:

Edema, umunya seluruh tubuh, terutama pada punggung


kaki ( dorsumpedis).

Wajah membulat dan sembab.

Pandangan mata sayu.

Rambut tipis, kemerahan warna seperti rambut jagung,


mudah dijabut tanpa rasa sakit,rontok.

Perubahan status mental, apatis dan rewel.

Pembesaran Hati

Otot mengecil ( hipotrofi ) lebih nyata bila diperiksa pada


posisi berdiri atau duduk.

Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan


berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
( Crazy Pavement Dermatosis ).

Sering disetai : - Penyakit infeksi, umumnya akut.


- Anemia.
-

Diare.

Devisiensi Vit A
(Ngastiyah, 2005: 258)

b. Marasmus
Marasmus disebabkan karena kurang enargi.Tanda tanda anak yang mengalami
marasmus adalah:
-

Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit.

Wajah seperti orang tua.

Cengeng, rewel.

Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai


tidak ada.

Perut cekung.

Iga gambang.

Sering disertai : - Penyakit infeksi ( Umumnya Kronis


Berulang )
-

Diare Kronik / konstipasi / Susah Buang Air.

(Ngastiyah, 2005: 260)


c. Marasmus Kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala
klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB / U < 60 % baku
median WHO NCHS disertai edema yang tidak mencolok.
(Ngastiyah, 2005: 259)
2.2.5. Penatalaksanaan Kurang Energi Protein
Kegiatan penanggulangan KEP meliputi:
2.2.5.1.Pemantauan

UPGK

dengan:

meningkatkan

upaya

pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan balita melalui kelompok dan dasa wisma.


2.2.5.2.Penanganan khusus KEP berat secara lintas program dan lintas sektoral
2.2.5.3.Pengembangan sistem rujukan pelayanan gizi di posyandu dan rehabilitasi
gizi terutama didaerah miskan.
2.2.5.4.Peningkatan gerakan sadar pangan dan gizi melalui KIE yang
berkesinambungan.
2.2.5.5.Peningkatan pemberian ASI secara eksklusif.
2.2.5.6.Penanggulangan KEK (Kurang Energi Kronik)pada ibu hamil didasarkan
hasil penilaian dengan alat ukur LILA (Lingkar Lengan Atas)
(http://www.USU digital Library)
2.2.6.Komplikasi
Pasien KEP sangant mudah mendapat infeksi karena daya tahan tubuhnya rendah
(terutama sistem kekebalan seluler) infeksi yang paling sering adalah Bronco
pneumonia dan TBC.Adanya atrofi vili usus yang menyababkan penyarapannya
terganggu menyebabkan pasien KEP sering diare.Jika pasien Kwasiorkor
menderita stomatitis dapat berkembang menjadi Stomatitis Gangrenosa atau yang
disebut noma, sedangkan kelainan pada kulit berupa Crazy Pavement Dermatosis
(Ngastiyah, 2005: 263)

BAB 3
TIHJAUAN KASUS
3.1

PENGKAJIAN
Hari / Tanggal
3.1.1

: Rabu, 9 Januari 2008 jam 11.00 WIB.

DATA UMUM

3.1.1.1.

Data Subyektif

Kecamatan

: Grogol

Desa

: Gambyok

Dusun

: Gambyok

RT / RW

: RT 03 / RW 04

Kepala Keluarga

: Laki laki

Nama

: Tn. S

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Supir

Penghasilan

: Rp. 500.000,- / bulan

Keadaan Kesehatan

: Baik

Umur

: 32 Tahun

Pendidikan

: SMP ( tamat )

3.1.1.2Susunan Anggota Keluarga


Nama

Jenis

Umur

Hubungan

Kelami

Dengan

KK

Pekerjaan

Hidup/

imunisasi

KB

Keterangan

mati

2. Ny. R

30 tahun

Istri

IRT

Hidup

lengkap

Sehat

3. An. A

9 tahun

Anak

Pelajar

Hidup

lengkap

Sehat

4. An. N

12 bulan

Anak

Hidup

Tidak

Kurus

lengkap

3.1.1.3.Keluhan utama
-Ibu mengatakan dikeluarganya saat ini tidak ada yang sedang sakit
-

Ibu mengatakan anaknya yang ke-2 usianya 12 tahun sulit makan


dan berat badanya sulit untuk naik dibandingkan dengan anak usia
sebayanya

3.1.1.4.Riwayat kesehatan yang lalu


Jenis penyakit yang diderita oleh anggota keluarga biasanya adalah
batuk, pilek, dan panas biasa.
3.1.1.5.Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Sejak diketahui hamil sampai melahirkan, Ibu memeriksa
kehamilanya BPS baik anak 1 dan 2
Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit apapun baik
anak 1 dan 2 nya.
Penyuluhan yang didapat selama pemeriksaan kehamilan adalah
nutrisi ibu hamil, personal hygiene, dan tanda bahaya kehamilan
Pertolongan persalinan dilakukan oleh Bidan di BPS baik anak 1
dan 2.
Ibu melahirkan normal baik anak 1 dan 2.
Pemberian PASI dan makanan tambahan sejak usia 4 bulan yaitu
bubur dan anak kadang kadang tidak mau makan.
1. Bila angota keluarga sakit berobat ke Polindes / BPS.
2. dan Ibu berobat ke BPS.
5. pada tangal 15 januari 2007.
6.
7. Tanggapan terhadap Kelurga Berencana.
Setelah melahirkan, Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan sampai
sekarang.
8. Pola Makan Keluarga
-

Kebutuhan gizi keluarga ditinjau dari kuantitas


Semua anggota keluarga makan 3 x sehari ( nasi, sayur, lauk,
dan kadang buah ).

Kebutuhan gizi keluarga ditinjau dari kualitas.


-

Bahan makanan pokok adalah nasi

Jenis Lauk pauk : tahu, tempe,kerupuk kadang telur, ayam


dan ikan laut.

Jenis sayuran : bayam, kacang, kangkung.

Jenis buah buahan : Pisang, Pepaya.

Jenis minuman : air putih, kadang kadang teh / kopi,


untuk bayinya diberikan ASI.

9. Pola Kebiasaan Keluarga


a. Pola Kebiasaan Tidur dan Istirahat.
Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur dan tergantung pada
kebutuhan masing masing.
Bapak ( Kepala Keluarga ) biasanya jarang tidur siang karena
bekerja, Ibu tidurnya tidak terjadwal karena mengurus anak.
Tidur siang biasanya 2 jam, sedangkan malam hari 8 jam,
waktu lahir tidak ada gangguan.
b. Pola Aktivitas
Sehari hari Ayah bekerja sebagai supir
Sedangkan Ibu tidak bekerja, dirumah sebagai Ibu rumah
tangga mengerjakan pekerjaan rumah

seperti memasak,

mencuci, membersihkan rumah dan momong anaknya.


c. Kebiasaan BAB dan BAK
-

Setiap hari BAK dan mandi di kamar mandi, teratur, tidak


ada gangguan

Setiap hari BAB dijamban, teratur, tidak ada gangguan.

d. Penggunaan Waktu Senggang.


Ayah

: Waktu senggang digunakan untuk istirahat, kadang


kadang untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Ibu

Waktu senggang digunakan untuk momong


anaknya.

10. Adat Kebiasaan

Setelah bayi lahir ada selamatan sebagai ucapan syukur.


Umur 5 hari ada selamatan lagi Sepasaran .
Umur 40 hari ada selamatan Selapanan .
11. Situasi Sosial Budaya dan Ekonomu
Hubungan keluarga Tn. S dengan tetangga baik terbukti dengan
mengikuti acara pengajian, arisan dan acara lainnya.
12. Pemeriksaan Kesehatan Keluarga.
a. -

Pemeriksaan Umum Tn. S


Tidak ada saat pengkajian

b. -

Pemeriksaan Umum Ny. R


Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: composmentis

Tanda tanda vital

Tekanan darah

: 130 / 70 mmHg

Nadi

: 88 x / menit

RR

: 20 x / menit

Pemeriksaan Fisik
- Kepala

: Rambut hitam, tidak berketombe.

- Wajah

: Tidak pucat, tidak oedema.

- Mata

: Simetris, kornea dan pupil baik.

- Hidung: Simetris, polip tidak ada, tidak mimisan.


- Mulut

: stomatitis tidak ada, gigi tidak


caries.

- Telinga

: Bersih, pengeluaran serumen tidak


ada

- Leher

: Pembesaran kelenjar limfe tidak


ada, pembesaran kelenjar thyroid
tidak

ada,

pembesaran

jugularis tidak ada.


- Dada

: Pernafasan Normal.

vena

- Ketiak

: Pembesaran kelenjar limfe tidak


ada.

- Perut

: Tidak ada luka bekas operasi.

- Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily


tidak ada, polydactily tidak ada.
c. -

Pemeriksaan Umum An. A


Tidak ada saat pengkajian

d. -

Pemeriksaan Umum An. N


Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

Tanda tanda vital

Nadi

: 120 x / menit

RR

: 26 x / menit

Pemeriksaan Antropometri
-

BB

: 7,8 Kg

TB

: 63 cm

BB Ideal

Umur (bulan) 9
2

12 9 21

10,5 kg
2
2

Lingkar lengan

: 14 cm

Lingkar Dada

: 44 cm

Lingkar Kepala

: 43 cm

Pemeriksaan Fisik
- Rambut

: Warna kemerahan, perabaan halus,


pertumbuhan jarang, kebersihan cukup,
fontanel mayor dan fontanel minor
sudah menutup.

- Wajah

: Tidak pucat, sayu.

- Mata

: Sklera mata tidak kuning, selaput lender


mata tidak pucat, konjungtivitas tidak
ada.

- Hidung

: Simetris, kebersihan cukup, tidak ada


kelainan.

- Telinga

: Kebersihan

cukup,

simetris,

penumpukan serumen tidak ada.


- Mulut

: Bibir tidak pucat, agak kering, stomatis


tidak ada, lidah tidak kotor, gigi belum
tumbuh.

- Leher

: Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,


pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,
pembesaran vena jugalaris tidak ada.

- Tangan

: Simetris, polidaktili tidak ada, sindaktili


tidak ada, bekas imuniasi BCG ada.

- Dada

: Simetris, wheezing tidak ada, Ronchi


tidak ada.

- Perut

: Tidak membuncit, hernia umbilikalis


tidak ada, pembesaran hepar tidak ada,
tidak kembung.

- Punggung

: Simetris, spina bifida tidak ada.

- Pelipatan Paha : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,


hernia inguinalis tidak ada.
- Kaki

: Simetris, polidactili tidak ada, sindaktili


tidak ada, oedema tidak ada.

- Genetalia

: Kebersihan cukup, labia mayora sudah


menutupi labia minora.

- Anus

: Kebersihan cukup, atresia ani tidak ada.

Kepandaian / Ketrampilan.
- Bertepuk tangan.
- Memukul mukulkan mainan.
- Selalu tersenyum bila diajak bercanda.
- Anak bisa berjalan tapi belum lancar
B. Data Obyektif

1. Rumah

: Luas 10 x 5 m = 50 m

Jenis rumah

: Tersendiri

Letak

: Dekat dengan orang tua

Dinding

: Tembok

Atap

: Genting

Lantai

: semen

Cahaya

: Cukup terang

Jalan Anginan

: Cukup

Jendela

: Ada

Jumlah ruangan

: Ruang tamu, 2 Kamar, dapur

2. Air minum
Asal

: Sumur gali

Nilai air

: Bersih, sedikit keruh, tidak berbau.

Konsumsi air

: Untuk

kelangsungan

hidup

sehari

hari(memasak, minum, mencuci, mandi)


keluarga menggunakan air sumur yang
ada.
3. Pembuangan sampah
Keluarga mempunyai lubangan ditanah untuk sampah dan
setiap 2 3 hari sekali, sampah dibakar dibelakang rumah.
4. Jamban dan Kamar Mandi
-

Buang air besar ( BAB ) dilakukan di jamban.

Kebersihan cukup.

Kamar mandi ada, cukup bersih.

5. Pekarangan dan Selokan.


-

Pengaturan

: Cukup teratur.

Kebersihan

: Cukup bersih.

Air Limbah

: Dialirkan ke belakang rumah

6. Denah Rumah dan Pekarangan

U
B

Keterangan

1. Kamar Tidur
2. Kamar Tidur
3. Dapur
4. Ruang Tamu ( RT )
5. Ruang Keluarga ( RK )
6. Jemuran
7. Sumur
8. Kamar mandi
9. Jamban
3.2

INTERPRETASI DATA DASAR


-

Diagnosa
DS

: Anak umur 12 bulan dengan KEP ringan.


: -

Ibu mengatakan anaknya kadang sulit makan.

- Ibu mengatakan berat badan anaknya kurang


dibandingkan dengan anak sebayanya.
DO

: -

Ibu mengatakan anaknya berumur 6 bulan.


Postur tubuh anak kurus.
Berat badan anaknya ( tanggal 9 Januari
2008 ) = 7,8 kg

Pemeriksaan Antropometri :

- LILA : 14 cm
- LIDA : 44 cm
- LIKA : 43 cm
3.3

SUSUNAN PRIORITAS MASALAH / DIAGNOSA


Dx

: Anak umur 12 bulan dengan KEP ringan.

No
Kriteria
1 Sifat Masalah
2

Perhitungan
2/3 x 1

Kemungkinan
masalah

x2

Skor
Pembenaran
2/3 Ancaman kesehatan bagi tumbuh kembang
1

dapat

Perlu adanya kesadaran dari keluarga tentang

tumbuh
3

pentingnya tumbuh kembang bagi balita dan


2/3 x 1

2/3

Potensi masalah
4

balita.

perlu adanya dana untuk memenuhi kebutuhan


nutrisi bayinya.

2/2 x 1

2/2

Penonjolan masalah

KEP

pada

pemberian

balita

dapat

nutrisi

yang

dicegah

melalui

seimbang

dan

pemberian makanan tambahan.


Penanganan harus cepat dan tepat karena
berpengaruh luas terhadap kesehatan balita.
Total Skor

Tgl

Diagnosa

9/1/08

Kebidanan
Keluarga

Tujuan

Intervensi

Jangka pendek .

1.Lakukan

binaan

dan Setelah

dilakukan

salah

satu Asuhan Kebidanan

secara

secara terapeutik

peutik

1 x 24 jam keluarga

pada

menderita

dapat

keluarga

KEP

penjelasan

menerima

dan

tentang
gizi

petugas

ibu

tera- WIB

dalam

lebih

secara Jam : 09.00 WIB

rasa

keluarga,

dengan -

percaya

diri

cara :

bahwa

anaknya

- Memperkenalkan

sudah

makan

diri

kesehatan.

- Mendengarkan

pada
2.Jelaskan
menyadari

pada 2.Ibu

memahami

diberikan

terapeutik

(puding).

2. Menjelaskan

tentang

kesehatan

anak

kondisi

bayi itu penting

kesehatan

nya

mau

anaknya, yaitu :

-Ibu

anaknya

dan

kooperatif

keluarga

anaknya
PMT

pada O :

bahwa nutrisi bagi


memberikan

mengatakan

sentuhan

tentang
dan

Ibu
bahwa

keluarga / ibunya
kondisi

kondisi

mengatakan

sayur, bayam, telur )


-

- Melakukan

membreikan

Ibu

dengan menu ( nasi,

keluhan

anaknya.
-Ibu

pendekatan

menaikan

telaten

makanan

Tanggal :16 1 2008


kepada S :

dengan criteria :
-Ibu

Evaluasi

terapeutik

petugas

kesehatan

Implementasi

dapat

keluarga kepada

dari

Jam

11.15 1. Melakukan

1.Pendekatan

pendekatan

anggota

kurang

Rasionalisasi

tentang - Ibu tampak menyuapi


kesehatn

anaknya

dengan

PMT di campur susu.

Bahwa BB anaknya - Anak tampak sulit

Tgl

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasionalisasi

Jam

Implementasi

Evaluasi

Kebidanan
PMT sesuai selera

penyebab kurang

dengan tindakan

kurang

anak

gizi

yang dilakukan

dibandingkan
dengan

bila makanya.
A:

umurnya Keluarga

sekarang.

dengan
anggota

Jangka Panjang
Setelah

3. Jelaskan pada ibu 3.Ibu

dilakukan

mengerti

tentang

bahwa

nutrisi

Asuhan kebidanan

pentignnya

sangat

penting

2 minggu, anak

nutrisi

mengalami kemajuan
dalam tumbuh

bagi

perkembangan

anaknya

badan

kecerdasan anak.

naik

( Menjadi minimal 4.Berikan


6,3 )

penting

pertumbuhan

criteria

BB

itu

tumbuh kembang

perkembangan
4.Dengan

penjelasan pada

penjelasan

ibu tentang gizi

harapkan

dan

menambah

kondisai

akan

kelaurga

bagi Lanjutkan rencana no


dan 5,6,8.

anaknya

4.Memberikan
di

satu

bahwa gizi / nutrisi P :


pertumbuhan

kembangnya , dengan

salah

3.Menjelaskan pada ibu menderita KEP.

bagi
dan

binaan

pernjelasan pada ibu


tentang

makanan

yang bergizi yaitu

Tgl

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasionalisasi

Jam

Implementasi

Evaluasi

Kebidanan
anaknya

pengetahuan ibu

makanan

sekarang

dan

menu gizi seimbang.

ibu

dengan

diharapkan

Yaitu : nasi, lauk-

mengerti.

pauk(tempe,
telur),

tahu,
sayuran,

buah-buahan

dan

bila diberikan susu


sesuai dengan selera
anak.
5.Anjurkan

pada 5. Dengan anjuran

ibu untuk telaten

yang

memberikan

diharapkan

makanan
anaknya.

pada

diberikan

lebih

ibu

telaten

memberikan
makanan

ibu agar lebih telaten


memberikan
makanan

pada

anaknya minimal 3 x
pada

anaknya
(minimal

5. Menganjurkan pada

sehari atau dengan


porsi

sering

kecil

tapi

Tgl

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasionalisasi

Jam

Implementasi

Kebidanan
sehari)

supaya

berat

badan

anaknya naik.
6.Berikan PMT rasa 6.Didalam

6. Memberikan bubur

pisang untuk 6

terkandung

7 hari.

vitamin

vitamin

yang

lengkap

dan

sesuai

MPASI dan

dengan

kebutuhan bayi.

mengajarkan pada
ibu tentang
pembuatannya yaitu
3 x sehari, Setiap kali
makan 3 sendok
makan MP ASI
dicampur dengan air
hangat atau susu
secukupnya hingga
menjadi bubur.

7. Berikan
penjelasan pada

7.Dengan
penjelasan

7. Memberikan
penjelasan pada ibu

Evaluasi

Tgl

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasionalisasi

Jam

Implementasi

Kebidanan
ibu, akibatnya

diharapkan

ibu

bila BB anak

akan

tidak naik dan

dan

bila ibu kurang

waspada

telaten

memberikan

mengerti

perhatian

lebih
dalam

akibat dari kurangnya


energi dan protein
(BB yang
rendah)dapat
mempengaruhi

pada

anaknya.

pertumbuhan dan
perkembangan
terutama kecerdasan
anak dan anak akan
rentan terserang
penyakit.

8. Anjurkan pada 8.Memantau

8. Menganjurkan pada

ibu untuk selalu

tumbuh kembang

ibu untuk selalu

ikut

anaknya

menimbangkan

dalam

penimbangan di
posyandu
bulan.

tiap

bulan.

setiap

anaknya di posyandu.

Evaluasi

CATATAN PERKEMBANGAN
MINGGU KE 2
TANGGAL, 16 JANUARI 2008
Tanggal
16-01-2008
jam
WIB

Diagnosa
Keluarga

10.00 Binaan dengan


salah

satu

Catatan Perkembangan
S : - Ibu mengatakan bahwa anaknya mau makan seperti biasa
dengan menu nasi tim dan buah seperti pisang atau
pepaya.

anggota

- Ibu mengatakan bahwa mulai tadi pagi sampai sekarang

keluarga

anak sudah makan 1 kali.

menderita KEP

- Ibu mengatakan bahwa anaknya mau makan PMT rasa


pisang yang dicampur dengan susu, sehari 1 2 kali.
O : - Anak tidak rewel.
A :- Keluarga Binaan dengan salah satu anggota keluarga
menderita KEP
P : - Motivasi ibu agar tetap memberikan ASI nya sesering
mungkin
- Motivasi ibu supaya tetap memberikan makan dan PMT
sesuai dengan selera anak.
-

Sarankan pada ibu supaya pemberian PMT nya lebih

sering lagi ( 3 kali sehari ) dengan rasa yang bergantian.


- Motivasi ibu supaya memberikan susu 7 8 x / hari.
I : - Memotivasi ibu supaya memberikan ASInya sesering
mungkin
- Memotivasi ibu supaya tetap memberikan makan 3 x
sehari dan PMT sesuasi selera anak.
- Menyarankan pada ibu agar dalam pemberian PMTnya
lebih sering lagi ( 3 kali sehari ) dengan rasa yang
bergantian
- Memotivasi ibu supaya memberikan susunya 7 8 x /
hari
BAB IV

PEMBAHASAN
Kurang energi Protein ( KEP ) adalah keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari
hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi ( AKG ). Pada Asuhan
Kebidanan pada Anak dengan Kurang Energi Protein ( KEP ) sebagai bidan harus
lebih tanggap dan waspada bila ada tanda tanda Kurang Energi Protein ( KEP )
pada kasus ini, karena anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan
maka diperlukan perhatian yang khusus agar pertumbuhan dan perkembangan
dapat berjalan baik.
Dalam kasus yang penyusun ambil pada Asuhan Kebidanan pada An. N
dengan Kurang Energi Protein ( KEP ) dengan pemantauan dan pengawasan
dalam pemberian nutrisi dan perawatan anak sehingga tumbuh kembang anak
dapat berjalan baik tanpa ada kesulitan.
Dalam kasus ini tidak ditemukan masalah, hanya di tetapkan diagnosa
yaitu :
-

Anak umur 12 bulan dengan KEP ringan.

Dalam penanganan atau penatalaksanaan , penyusun berpegang teguh pada


teori yang ada sehingga pengawasan pada kasus yang kami ambil tidak sampai
timbul kesulitan yang menghambat proses asuhan kebidanan. Dengan disusun
prioritas masalah maka masalah dapat diatasi dengan didukung pula kerjasama
yang baik antara keluarga dan petugas kesehatan maka kasus Kurang Energi
Protein ( KEP ) pada An. N dapat diatasi dengan baik.

BAB V

PENUTUP
5.1

SIMPULAN
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada An. N dengan Kurang
Energi Protein ( KEP ) tidak mengalami kesulitan yang berarti karena
klien kooperatif dalam tindakan dan penyusun bisa mendapatkan
bimbingan dari pembimbing institusi dan pembimbing klinik, selain itu
dapat terjalin kerjasama yang baik antar klien, keluarga, dan petugas
kesehatan sehingga dapat membantu terselenggaranya proses asuhan
kebidanan yang dilakukan petugas kesehatan.
Simpulan dari Asuhan yang diberikan :
1. Pengkajian terhadap klien dengan Kurang Energi Protein dapat dikaji
dengan baik berkat adanya kepercayaan klien dan keluarga kepada
petugas kesehatan.
2. Identifikasi dan menentukan diagnosa / masalah dapat dilakukan
karena datanya obyektif.
3. Dari data data yang ada dapat dilakukan analisa data tersebut.
4. Dari analisa data dapat disusun prioritas maslah sehingga masalah
dapat ditangani.
5. Dari prioritas masalah yang ada maka rencana asuhan dapat disusun.
6. Implementasi dapat dilakukan sesuai dengan rencana berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ditemui pada An. N dengan kurang Energi
Protein.
7. Evaluasi dapat dilakukan secara efektif karena klien sangat kooperatif
dan mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh
petugas kesehatan.

5.2

SARAN

5.2.1. Bagi Petugas Kesehatan


Sebagai bidan, hendaknya dalam melakukan asuhan kebidanan
jangan lupa memberikan KIE pada ibu tentang : Perawatan bayi /
Anak, tumbuh kembang anak sesuai usianya, Pemenuhan nutrisi
yang adekuat dan bergizi perlu juga dijelaskan tentang masalah
yang timbul / yang dihadapi sehingga diperoleh pengertian dan
pengetahuan ibu serta keluarga untuk peningkatan kesehatan serta
tumbuh kembang anak berjalan baik, tanpa ada komplikasi.
5.2.2. Bagi Keluarga Klien
-

Menganjurkan pada Ibu untuk selalu menjaga kebersihan

anaknya.
-

Menyarankan pada ibu untuk memberikan makan makanan


yang bergizi.

Memotivasi ibu untuk lebih telaten dalam memberikan


makanan pada anaknya.

KEPUSTAKAAN

Anonim, 2002. Pedoman Tata Laksana Kurang Energi Protein Pada Anak Di
Puskesmas dan Rumah Tangga. Jawa Timur : Depkes RI
Nasrul Effendy. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
EGC
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai