BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yag endemis didaerah
tropis
seerti
indonesia.infeksi
ini
berlangsung
sepanjang
tahun
dan
saja
,tetapi
partusipasi
masyarakat
dalamhal
pencegahan
dan
lingkungan
sekitar
masing-masing
dengan
gerakan
3M.para
memberikan
asuhan
kebidanan
pada
keluarga,
diharapkan
dapat
Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai
langsung responden yang diteliti, metode ini memberi hasil
secara langsung. (Hidayat, 2007 : 100)
1.3.2
Observasi
Merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung kepada responden penelitian
untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti.
(Hidayat, 2007: 99).
1.3.3
Pemeriksaan fisik
Pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan fisik
pada klien secara langsung meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi atau mendapatkan data yang obyektif.
(Nursalam, 2001 : 30)
1.3.4
Study Kepustakaan
Yaitu pengumpulan data dengan jalan mengambil literature
dari
buku-buku
serta
makalah-makalah
yang
ada
Study Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil
data yang berasal dari dokumen asli.
(Hidayat, 2007 : 100)
PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode
dan teknik pengumpulan data, lokasi dan waktu penulisan serta sistematika
penulisan.
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN KASUS
PEMBAHASAN
Bab 5
PENUTUP
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KELUARGA
2.1.1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Depkes RI, 1998).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengikatan dan mereka hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu dengan yang lain dan didalam peranannya masingmasing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Bailon S.E.& Maglaya
A.,1998)
Dari dua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga itu adalah :
1. Unit terkecil masyarakat.
2. Terdiri dari 2 orang atau lebih.
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.
4. Hidup dalam satu rumah tangga.
5. Dibawah asuhan kepala rumah tangga.
6. Berinteraksi satu sama lain.
7. Setiap anggota keluarga menjalankan peranannya masing-masing.
8. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan.
2.1.2. Struktur Keluarga
Struktur Keluarga ada bermacam-macam diantaranya (Effendi. N, 1995) adalah :
a. Patrileneal adalah Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah,
dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
b. Matrileneal adalah Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c.Matrilokal adalah Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal adalah Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga Kawinan adalah Hubungan
suami istri sebagai dasar bagi
4
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara
10. Meninjau kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat
teratasi & merumuskan kembali rencana asuhan keperawatan yang baru.
2.2 KONSEP DASAR DEMAM BERDARAH DENGUE
2.2.1. Definisi
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut ciri-ciri demam
manifestasi perdarahan, dan bertendesi mengakibatkan renjatan dapat
menyebabkan kematian sebabkan oleh Aedes aegypti. (Arif Mansjoer,
2000: 419)
2.2.2 Etiologi
Virus dengue serotype 1, 2, 3 dan 4 yang di tularkan melalui virus
nyamuk aedes aegypti nyamuk albopictus, aedes polynesiensis, dan
beberapa spisies lain merupakan vector yang kurang berperan (Arif
Mansjoer, 2000: 419 )
2.2.3
Patofisiologis
Virus dengue masuk kedalam tubuh manusia melalui perantaraan
vektor nyamuk Aedes aegypti begitu masuk ke dalam tubuh akan
mengikuti alur dalam sirkulasi sistemik untuk kemudian melaju
menuju dan mengintervensi sel target monosit- makrofag. Respon
imun berusaha membatasi dan menghalau virus dengue agar tidak
dapat mencapai target. Salah satu upaya tubuh untuk menghadapi
kehadiran virus dengue di lakukan dengan komplemen. Hiperaktif
komplemen dapat mencegah perjalanan lebih lanjut dari virus
dengue melalui opsonisasi.
Komplikasi.
Perdarahan pertanda penting adalah perdarahan-perdarahan mulai
yang sangat ringan yaitu baru positif muncul tanda perdarahan bila
di lakukan uji bendungan, bintik-bintik dan bintul-bintul perdarahan
spontan pada kulit, biru-biru bekas tusukan jarum, mimisen, gusi
berdarah, sampai perdarahan nyata spontan dan berat muntah darah,
berak darah. (Nasronudin 2000:56
2.2.4.3
2.2.4.4
Pemeriksaan laboratorium
1) Hemokonsentrasi ( kenaikan Ht 20 % )
2) Haemoglobin meningkat > 20 %
3) Trombositopenia (penurunan trombosit < 150.000/ml)
(Nasronudin 2007:73)
ke 3 ke 7
2.1.6
10
idiopatik
thrombocytopenic
purpura,
leukemia
aplastik.
b. Demam harus di bedakan dengan chikungunya ( DC ). Sangat
menularkan biasanya seluruh keluarga terkena dengan gejala
demam mendadak, masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi
hampir selalu di ikuti dengan ruam makulopapular, injeksi
konjungtiva, dan lebih sering di jumpai nyeri sendi. Proporsi uji
bendung positif, petekie, dan epistaksis hampir sama dengan DBD.
Pada DC. tidak di temukan perdarahan gastrointestinal dan syok.
(Arif Mansjoer 2000:421)
c. Di daerah endemik demam berdarah harus di curigai pada anak
dengan
demam
yang
menunjukkan
uji
tourniquet
positif
terjadi
akibat
gangguan
produksi
maupun
cairan
melalui
infuse,
cukup
dengan
11
2.1.9.1
Lingkungan
Metode lingkungan dengan pemberantasan sarang nyamuk
( PSN ), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat
perkembang biakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia,
dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh : menguras bak
mandi atau penampugan air sekurag kurangnya sekali
seminggu. Mengganti / menguras air fas bunga dan tempat
minum burung 1 minggu sekali, menutup dengan rapat tempat
penampungan air. Mengubur kaleng kaleng bekas, aki bekas
dan ban bekas di sekitar rumah dsb.
2.1.9.2
Biologis
Pegendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan jentik ( ikan adu / ikan cupang ), dan bakteri ( Bt. H14 )
2.1.9.3
Kimiawi
Antara lain dengan :
a.Pengasapan foging (dengan menggunakan malatthion dan
fenthion)
berguna
untuk
mengurangi
kemungkinan
12
2.1.9.4
BAB 3
TINJAUAN KASUS
13
3.1. PENGKAJIAN
Dilakukan pada tanggal 9-01-2008
A.
DATA SUBYEKTIF
1. DATA UMUM
Kecamatan : Grogol
Kepala Keluarga
: Laki-laki
No.Induk
:-
Kelurahan : sonorejo
Nama
: Tn.salim
Umur
:35 tahun
RT
:3
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
RW
:1
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: ds.Sarasehan
Penghasilan
:-
Nama
Jenis
Umur
Kelam
Hubungan
Pekerjaan
Pendidikan
dengan KK
Keadaan kesehatan
waktu
in
kunjungan/imunisa
1.
Tn salim
35 thn
Suami
Swasta
SMU
si yang didapat
Baik
2.
Ny waroh
30thn
Istri
IRT
D3
Baik
3.
An iwan
10 thn
Anak
5 thn
Anak
4.
Baik
pelajar
An dela
pelajar
13
GENOGRAM
Baik
14
Keterangan gambar
:jenis kelamin perempuan
15
An della
Pada saat pengkajian anak della panas selama 5 hari dan ada daerah
punggung ada 4 bintik merah.
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari
- Pola Istirahat dan Tidur
Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur dan tergantung pada kebutuhan
masing-masing bapak (kepala keluarga) biasanya jarang tidur siang
karena bekerja,ibu tidurnya tidak terjadwal karena ibu hari senin sampai
sabtu bekerja.
An della sebelum sakit:anak tidur malam jam 20.00 06.00 wib.
Selama sakit:tidur malam jam 20.00-05.00 wib kadang tengah malam
terbangun siang tiduran terus.
- Pola aktivitas
Sehari-hari ayah bekerja sebagai tukang bengkel,sedangkan ibu sebagai
guru SD
An della sebelum sakit:anak sekolah TK A,sore biasanya bermain
dengan teman-teman.
Selama sakit:anak tidak masuk sekolah selama 5 hari,hanya tiduran di
rum
- Pola Hygiene
Sehari-hari ayah dan ibu mandi 2x sehari dan ganti baju tiap hari,gosok
gigi,cuci ranbut 2x semimggu.
An della sebelum sakit:anak mandi 2x sehari dan ganti baju tiap hari
Selama sakit:anak hanya di seka 2x sehari,gantu baju
- Pola BAB dan BAK
Setiaphari BAK dan BAB teratur tidak ada gangguan.
An della sebelum sakit:anak BAB setiap pagi,konsistensi lunak.BAK 45x sehari
Selama sakit:anak BAB 2 hari sekali,konsistensi lunak,BAK 4-5x sehari
- Pola nutrisi
Setiap hari keluarga makan teratur 3x sehari.
An della sebelum sakit:anak biasanya makam 3x sehari.
Selama sakit:anak makan 3x sehari dengan porsi sedikit.
6. Adat Kebiasaan, Selamatan
16
Pada saat hari raya keluarga selalu silaturohmi dengan tetangga dan
keluarga lain.
B.
DATA OBYEKTIF
1.
Rumah
: Luas 7x 4 m2
Jenis Rumah
: Petak
Letak
Dinding
: papan
Atap
: Genting
Lantai
Cahaya
: cukup
Jalan angin
: ada
Jendela
: ada
Jumlah Ruangan
2. Air Minum
Asal
: sumur
Nilai Air
Konsumsi air
: - untuk memasak
- untuk mencuci
- untuk minum
- untuk mandi
3. Pembuangan sampah
Sampah dibuang dibelakang rumah, kalau sudah penuh di bakar.
4. Jamban dan kamar mandi
17
Kebersihan
: kurang.
Air Limbah
Peralatan pekarangan
6. Kandang Ternak
Keluarga tidak memiliki kandang ternak
7. Denah Rumah & Keterangan
6
4
5
3
Keterangan :
1.
Ruang Tamu
2.
Kamar
3.
Kamar
4.
5.
6.
Sumur
18
TB : 100 cm
Mulut : lidah agak kotor.
Punggung : ada 4 bintik merah
-skoring1. Keluarga dengan suspect DBD
NO
1.
KRETERIA
Sifat masalah
PENGHITUNGAN SKOR
2/3 x1
2/3
PEMBENARAN
Ancaman
kesehatan
2.
Kemungkinan
1/2 x 2
bagi
anak.
masalah dapat
Perlu
dirubah
kesadaran
keluarga
adanya
dari
tentang
kebersihan
lingkungan
3.
Potensial
2/3 x 1
2/3
pencegahan
DBD dapat
dicegah dengan
kebersihan
lingkungan dan
4.
foging
Penonjolan
2/2 x 1
masalah
penaganan harus
cepat dan tepat
karena dapat
menyebabkan
kematian
2. KESEHATAN LINGKUNGAN
NO
1.
KRETERIA
Sifat masalah
PENGHITUNGAN SKOR
2/3 x1
2/3
PEMBENARAN
Ancaman
kesehatan bagi
19
2.
Kemungkinan
1/2 x 2
masalah dapat
keluarga
untuk
dirubah
membersihkan
sampah-sampah
dengan
cara
ditanam dan di
bakar
3
Potensial
2/3 x 1
2/3
pencegahan
terjadinya
penyakit
dapat
dicegah
karena
ibu
mempunyai
pendidikan
4.
yang
baik
Penonjolan
masalah
Lingkungan yang
2/2 x 1
tidak
dianggap
suatu
kesehatan
bersih
segai
masalah
20
10.30
DIAGNOSA
Keluarga dengan
suspect DBD
TUJUAN
JANGKA PENDEK
1.
INTERVENSI
Adakan
pendekatan
RASIONALISASI
1. Menjalin hubungan &
- Setelah dilakukan
secara
kekeluargaan
menciptakan
asuhan kebidan an
kepada
ibu
kekeluargaan
keluarganya.
keluarga
dapat
mengerti
kondisi
dan
suasana
IMPLEMENTASI
1. Mengadakan pendekatan
EVALUASI
Tgl 14-01-2008 jam 10.00
WIB
ibu
dan
keluarganya
dengan cara :
- Anamnesa.
obat,ibu
mengatakan
Membantu
anaknya
sudah
pasien
ibu/keluarga dalam
bermain lagi
memecahkan
masalah
kembali
lagi.
sehubungan dengan
penjelasan
JANGKA PANJANG
masalah
diberikan olehpetugas
Setelah
dilakukan
dihadapi
asuhan
diharapkan
melakukan
gejala DBD.
selanjutnya
KRITERIA HASIL
kondisi
gejala
DBD.
DBD:panas
kesehatan
yang
sebagai
yang
tindakan
Memberikan penjelasan
salah
sebagai
keluarga
bahwa
suspect DBD. .
dan keluarga.
dan
mau
anaknya
satu
anggota
menderita
P : Lanjutkan rencana 5, 6
Anjurkan
ibuuntuk
dinding,keluar bintik-
menguras
bintik merah.
20
Ibu
dapat
bak
21
TGL
DIAGNOSA
TUJUAN
melaksanakapa yang
dijelaskan
petugas
INTERVENSI
3. jelaskan pada ibu tentang
pentingnya
mandi
bagi kesehatan.
RASIONALISASI
pentingnya
kebersihan
minggu
kesehata
kebersihan
keluarga
akan
terjamin.
dapat
4. Anjurkan pada ibu bahwa
meningkatkan
ibu
Anjurkan
IMPLEMENTASI
menjelaska pada ibu bahwa
sekali
5.
3.
anaknya
mau
dengan
anjuran
yang
trombositnya naik.
menghilangkan
2x
jentik-
jentik.
seminggu
menghilangkan
untuk
jentik-
jentik nyamuk.
6. dengan anjuran yang lebih
6. anjurkan pada ibu tentang
tanda gejala DBD
dini
untuk
menghindari
terjadinya komplikasi.
naikturun
bintik perdarahan
keluar
EVALUASI
21
22
BAB 4
PEMBAHASAN
Dalam kasus yang penyusunn ambil pada asuhjan kebidaan pada An D
dengan suspect DBD dengan pemantauan dan pemberian terai sehingga
perkemabangan anak dapat berjalan baik tanpa ada gangguan kesehatan.dan dalm
kasus ini di tetapkan diagnosa yaitu : anmak umur 5 tahun dengan suspect DBD dan
ditemukan 2 prioritas masalah.
Pada kasus ini ditemukan faktor kurang sadarnya keluarga tentang kebersihan
lingkungan ,terbukti di sekitarrumah masih banyaknya kaleng-kaleng bekas dan
kamar mandi yang kotor ditumbuhibanyak jentik-jentik nyamuk.disampig iti faktor
pengetahuankeluarga tentang tanda gejala DBD juga kurang karena keluarga
mengangap sakit yangterjadi pada anaknya adalah hal yang biasa.dari beberapa
faktor diatas kita dapat melakukan beberapa intervensi yaiti :melakukan pendekatan
terapeutik,menjelaskan pada keluarga tentang pentingnya kebersihan lingkungan
,anjurkan keluarga untuk menguras bak mandi.dari intervensi yang kita berikan ibu
mengatakan mengerti tentang apa yang kita jelaskan dan mau menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari asuhan kebidanan yang penulis lakukanpada keluarga TnSdenan saah
satu anggota keluarga berjalan dengan lancar dan diperoleh hasil evaluasi
ibumengatakan bahwa anaknya sudah sehat dan sudah mau bermain lagi.
BAB 5
22
23
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada anakDdengan suspect
DBD,maka penulis menyimpulka berdasarkan hasil pengkajian:anak D menderita
paanas selama 5 hari dengan suhu 37 C dan ditemukan 4 bintik merah didaerah
punggung maka diperoleh diagnosa anak D usia 5tahun dengan suspect DBD dan
ditemukan 2 prioritas masalah .dan dari diagnosa yang ada kita juga mendapatkan
suatu masalah yaitu kurang sadarnya keluarga tentang kebersihan lingkungan dan
pengetaj\huan keluat\raga tentang tanda dan gejala.dan dari masalah tersenut kita
dapat melakukan intervensi yaitu menberikan penjelasan tentang kebersian
lingkungan dan dari inrevensi yang direncanakan bisa dilaksanakan degan baik.
Dari hasil evaluasi dan tindakan yang telah dinerikan adalah keluarga
dapatmemahami tentang penjelasa yang diberikan petugas dan keluarga
mengatakan akan berusaha untuk berubah dari perilaku-perilaku yang dapat
merugikan kesehatan.
5.2. SARAN
5.2.1 BAGI PETUGAS KESEHATAN
sebagai tenaga kesehatan hendaknya dalam melakukan asuhan kebidanan
pada keluarga Tn S dengan suspect DBD.jangan lupa membekali keluarga
dengan
penyuluhan
tentang
encegahan
DBDF,kebersihan
pada
ibu
untuk
selalu
menjaga
kebersihan
23