Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BERENCANA

DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun oleh:
Fitria Umi Kasanah
P17420613058

DIV KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2015

A. KONSEP DASAR
a) Definisi

Program KB adalah bagian yang terpadu dengan programpembangunan nacional


dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan
sosial penduduk Indonesia. (Safrudin & Hamidah, 2009 hal 184)
b) Tujuan
Tujuan program KB adalah memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu
dan anak, serta membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi, yaitu 2.
(Safrudin & Hamidah, 2009 hal 184)
c) Manfaat KB
a. Untuk ibu
1) Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan berulang yang
terlalu pendek
2) Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak anak, istirahat, dan
menikmati waktu luang, serta melakukan kegiatan lain.
b. Untuk anak yang dilahirkan
1) Dapat tumbuh dengan wajar karena ibu yang mengandung berada dalam
keadaan sehat.
2) Setelah lahir, anak tersebut akan memperoleh pemeliharaan dan makanan
yang cukup. Ini karena, kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan
diharapkan
c. Untuk anak yang lain
1) Memberi kesempatan perkembangan fisiknya lebih baik karena memperoleh

makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga


2) Perkembangan mental dan social lebih sempurna, pemeliharaan yang lebih
baik dan lebih banyak waktu yang diberikan oleh ibu untuk anak

3) Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber


pendapatan keluarga tidak habis untuk memeprtahankan hidup semata mata.
d. Untuk Ayah
1) Memperbaiki kesehatan fisiknya
2) Memperbaiki kesehatan mental dan social karena kecemasan berkurang dan
banyak waktu luang untuk keluarga. (Bahiyatun, 2009 hal 85)
d) Peserta KB akan mendapat pelayanan dengan cara sebagai berikut :
a. Pasangan usia subur yang istrinya mempunyai keadaan 4 terlalu yaitu terlalu
muda, terlalu banyak anak, terlalu sering hamil, dan terlalu tua akan mendapat
prioritas pelayanan KB.
b. Peserta KB diberikan pengertian mengenai metode kontrasepsi dengan
keuntungan dan kelemahan masing masing, sehingga ia dapat menentukan
pilihan.
c. Harus mendapat informasi mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan
kelemahannya sehingga ia dapat menentukan pilihan.
d. Harus dilakukan pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien
agar dapt menentukan metode yang paling cocok dengan hasil pemeriksaannya
e. Harus mendapatkan informasitentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode
kontrasepsi. (Syafrudin & Hamidah,2009 hal 184)
e) Pelayanan KB
KB adalah suatu komponen pelayanan kesehatan reproduksi esensial (PKRE) yang
dapat dilaksanakan di tingkat pelayanan sesuai dengan kewenangannya, yaitu :
a. Pelayanan di tingkat desa
1) Konseling KB
2) Pelayanan KB, kecuali implant dan metode operatif
3) Pertolongan pertma efek samping KB
4) Rujukan pelayanan KB
b. Pelayanan di tingkat puskesmas

1) Konseling KB
2) Pelayanan KB, sesuai dengan kemampuan
3) Pertolongan pertama komplikasi dan kegagalan KB serta penganan efek
samping KB
4) Rujukan pelayanan KB
5) Pembinaan pelayanan di tingkat desa
(Syafrudin & Hamidah,2009 hal 184)
f) Pembagian Cara Kerja Kontrasepsi

a. Metode sederhana:
1) Tanpa alat / obat
a) Senggama terputus
b) Pantang berkala
2) Dengan alat / obat
a) Kondom
b) Diafragma atau cap
c) Cream, jelly dan cairan berbusa
d) Tablet berbusa (vaginal tablet)
b. Metode Efektif
1) Pil KB
2) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )/IUD
3) Suntikan KB
4) Susuk KB
c. Metode Mantap dengan cara operasi
1) Pada Wanita

: Tubektomi

2) Pada Pria

: Vasektomi

g) Macam macam KB
a. Metode sederhana:
1) Tanpa alat / obat

a) Senggama terputus (azal / coitus interuptus)


Senggama dijalankan sebagaimana biasa tetapi pada puncak senggama alat
kelamin pria (zakar) dikeluarkan dari vagina, sehingga mani keluar dari
luar vagina. Cara ini tidak berbahaya baik fisik maupun mental. Namun
sebenarnya cara ini tidak dapat diandalkan sepenuhnya karena:

Memerlukan penguasaan diri yang kuat

Kemungkinan ada sedikit cairan yang mengandung spermatozoa


tertumpah dari zakar dan masuk kedalam vagina sehingga dapat terjadi
kehamilan, meskipun sudah dilakukan pencabutan sebelum mani
menyemprot

b) Pantang berkala
Pantang berkala dalah tidak melakukan senggama pada masa subur
seorang wanita, yaitu sekitar waktu kejadiannya ovulasi. Cara menentukan
masa ovulasi adalah:

Untuk dapat menentukan masa ovulasi perlu diketahui siklus haid


yang akan datang

Untuk mengetahui haid yang akan datang perlu diketahui siklus haid

Untuk mengetahui lamanya siklus haid perlu dicatat sekurangkurangnya 8-12 siklus haid selama 8 bulan

2) Dengan alat atau obat


a) Kondom
Kondom adalah sarung karet tipis penutup penis yang menampung
cairan sperma pada saat pria ejakulasi. Tingkat keberhasilannya 80 95%.
Keuntungan kondom:

Murah, mudah dilipat, tidak perlu resep dokter

Mudah dipakai sendiri

Dapat mencegah penularan penyakit kelamin

Kerugian memakai kondom :

Selalu harus memakai kondom yang baru

Selalu harus ada persediaan

Terkadang ada yang tidak tahan / alergi terhadap karetnya

Tingkat kegagalan cukup tinggi jika terlambat memakainya

Sobek jika memasukkannya tergesa gesa

Mengganggu kenyamanan bersenggama


Cara menggunakan kondom adalah dengan menyerungkannya pada

alat kelaminlaki laki yang tegang (ereksi), dari ujung zakar (penis)
sampai ke pangkal saat akan bersenggama. Sesudah selesai senggama,
segera dikeluarkan dari liang senggama sebelum penis menjadi lemas.
b) Diafragma / cap
Diafragma dibuat dari karet yang berbentuk mangkok, dipakai untuk
menutup serviks gunanya untuk mencegah masuknya mani kedalam
serviks. Diafragma dimasukkan kedalam vagina setinggi mungkin sampai
menutupi mulut rahim, kemudian dikeluarkan lagi delapan jam setelah
persetubuhan
c) Cream jelly dan tablet atau cairan berbusa
Cream, jelly dan tablet atau cairan berbusa yang disebut spermicida adalah
suatu bahan kimia yang menghentikan gerak/ melumpuhkan spermatozoa
didalam vagina sehingga tidak dapat membuahi telur. Untuk penggunaan
spermicida yang berbentuk tablet berbusa dimasukkan kedalam vagina
b. Metode efektif

1) Pil KB
Pil KB adalah hormone yang mengandung estrogen dan progesterone,
atau progesterone saja yang diminum setiap hari selama 21 atau 28 hari.
Tingkat keberhasilannya 92 99%. Keuntungannya sebagai berikut :
a) Kesuburan segera kembali
b) Mengurangi rasa kejang atau nyeri perut sebelum haid
c) Terlindung dari penyakit radang panggul (PPP) dan kehamilan luar
rahim (ektopik)
d) Mudah menggunakannya
e) Mencegah anemia karena kurang gizi
f) Mengurangi resiko kanker ovarium (kandung telur)

g) Produk ASI tidak dipegaruhi oleh pil yang hanya mengandung


progesterone (pil mini, yaitu exclution).
Kerugian :
a) Harus disiplin minum pil setiap hari.
b) Dapat mempengaruhi produksi ASI untuk pil yang mengandung
estrogen.
c) Dapat meningkatkan resiko infeksi klamidia / jamur di sekitar
kemaluan wanita.
d) Tidak dianjurkan pada wanita diatas 35 tahun dan perokok karena,
akan mempengaruhi keseimbangan metabolism tubuh.
Penggunaan pil, pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya
berturut turut setiap hari satu pil. Jika peminum lupa minum satu hari,
maka segera minum 2 tablet keesokan harinya, kecuali pemakai yakin
sedang tidak hamil.
2) Susuk KB Implant
Susuk KB ini terdiri dari 1 atau 6 kapsul sebesar korek api yang
dimasukkan pada bawah kulit lengan atas secara perlahan melepaskan
hormone progesterone selama 3 atau 5 tahun. Tingkat keberhasilannya 97
99%
Keuntungan :
a) tidak menekan produksi ASI
b) praktis, efektif
c) tidak harus mengingat ingat
d) masa pakai jangka panjang (3 atau 5 tahun)
e) kesuburan cepat kembai setelah pengangkatan
f) dapat digunakan pada ibu yang tidak cocok dengan hormone estrogen.
Kerugian :
a) harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan terlatih
b) menyebabkan perubahan pola haid
c) pemakai tidak dapat memasang sendiri
pemasangan yang tepat adalah 1 2 hari setelah menstruasi

3) IUD/ AKDR
IUD adalah kontrasepsi yang dimasukkan kedalah rahim. Bentuknya
bermacam macam dan terbuat dari plastik yang dililit tembaga. Waktu
penggunaan 10 tahun. Tingkat keberhasilannya 99%.
Keuntungan :
a) Praktis dan ekonomis
b) Efektivitas tinggi (angka kegagalan kecil)
c) Kesuburan segera kembali nika alat dikeluarkan
d) Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi pil
e) Tidak mengganggu pemberian ASI.
Kerugiannya, dapat keluar sendiri jika IUD tidak cocok dengan ukuran rahim
pemakai. IUD dipasang saat haid.
4) Suntikan
Metode ini adalah metode menyuntikkan hormone progesterone ke bokong/
otot panggul/ lengan, setiap 3 bulan, atau hormone estrogen yang disuntikkan
setiap 1 bulan sekali. Tingkat keberhasilan >99%.
Keuntungan :
a) Praktis, efektif, dan aman
b) Tidak memengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui
c) Tidak terbatas usia
Kerugian :
a) Kesuburan kembali agak lama
b) Harus kembali ke tempat pelayanan
c) Tidak dianjurkan untuk penderita kanker, tekanan darah tinggi, jantung,
dan hati.
c. Metode mantap
1) Tubektomi / MOW
Merupakan metode operatif bagi wanita yang tidak ingin punya anak lagi.
Tingkat keberhasilannya >99%.
Keuntungan :
a) Efektifitas langsung setelah sterilisasi

b) Permanen
c) Tidak ada efek samping jangka panjang
d) Tidak mengganggu hubungan seksual
Kerugian : beresiko, serta tetap ada efek samping bedah.
2) Vasektomi / MOP
Merupakan kontrasepsi bagi laki laki yang tidak ingin punya anak lagi.
Tingkat keberhasilannya >99%.
Keuntungan :
a) Tidak ada mortalitas/ kematian
b) Komplikasi penyakit lain (morbiditas / keadaan sakit) sangat kecil
c) Klien tidak perlu dirawat di RS
d) Tidak mengganggu hubungan seksual
e) Tidak harus diingat ingat, tidak harus selalu ada persediaan
f) Bersifat permanen
(Syafrudin & Hamidah hal 185 188)
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IMUNISASI DASAR
a) Pengkajian
a. Data umum klien atau identitas klien
Yang dikaji meliputi biodata klien dan suami mulai dari nama, umur, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, dan no. telp.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB. Misalnya
KB suntik kombinasi seperti amenorea/ perdarahan tidak terjadi, perdarahan
bercak, meningkatnya/ menurunnya BB
2) Riwayat kesehatan dahulu
kaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara,
DM, dan TBC.
3) Riwayat kesehatan keluarga

Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM, TBC,
hipertensi dan kanker payudara.
4) Riwayat keperawatan sekarang
5) Riwayat obstetric lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. PA
Anak ke

Usia sekarang

Jenis persalinan

Penolong

Ket. Hidup / mati

Kaji usia saat menikah pertama berapa tahun, dan saat ini adalah pernikahan yang
keberapa pada klien.
6) Riwayat reproduksi
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah
haid, dysmenorhea atau tidak, flour albus atau tidak.
7) Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum menggunakan
KB yang saat ini digunakan, dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB
tersebut.
c. Data umum kesehatan saat Ini
1) Keadaan umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu
badan, kesadaran
2) Tanda vital
Meliputi

pemeriksaan

TD

(mmHg),

Nadi

(x/menit),

suhu(oC),

pernafasan(x/menit), dan apakah terdapat nyeri.


3) Kepala
a. Bentuk, kesimetrisan, dan kebersihan kepala
b. Kesimetrisan dan kebersihan mata, apakah ikterus atau anemis.
c. Kebersihan hidung, ada polip atau tidak
d. Kebersihan mulut, adakah karies gigi, karang gigi, atau stomatitis
e. kesimetrisan dan kebersihan telinga

f. Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,


adanya bendungan vena jugularis.
4) Dada
Dilihat bentuk mammae, kebersihan, kesimetrisan, diraba adanya massa pada
payudara
5) Abdomen
a) Inspeksi kebersihan
b) Palpasi ada masa / tidak
c) Perkusi
d) Auskultasi bising usus
6) Perineum dan genitalia
Dilihat integritas kulit, edema, hematoma, sekresi (jumlah, jenis/warna,
konsistensi, bau). Lihat adakah hemoroid (derajat, lokasi)
7) Ekstremitas
Dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan ekstrimitas atas, adanya
varices pada ekstremitas bawah.
d. Pola fungsional (Gordon)
a) Manajemen kesehatan
b) Gizi metabolic
c) Eliminasi
d) Latihan kegiatan
e) Istirahat tidur
f) Kognitif - persepsi
g) Persepsi diri / konsep diri
h) Hubungan peran
i) Seksualitas reproduksi
j) Mekanisme koping dan stress
k) Spiritual / keyakinan
e. Diagnosa keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik bekas luka (suntik, implant,dll)
2. Ansietas b.d terjadinya efek samping dari alat kontrasepsi tertentu, sekunder :
kurang pengetahuan tentang kontrasepsi (metode: suntikan, IUD, Implant,
kondom, MOW,dll)
3. Perubahan pola haid, spotting haid b.d proses adaptasi hormonal
4. Ketidakmampuan memilih alat kontrasepsi yang efektif b.d kurangnya
informasi akan pengetahuan tentang KB
5. Gangguan konsep diri b.d timbul gejala-gejala sampingan (pigmentasi dan
jerawat pada muka)
6. Resiko infeksi berhubungan dengan pemajanan luka insisi
f. Rencana asuhan keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik bekas luka (suntik, implant, dll)
Tujuan : Nyeri berkurang
Intervensi :
1) Kaji tingkat nyeri
R: Dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat.
2) Berikan instruksi dalam tehnik pernafasan sederhana
R: Mendorong relaksasi dan memberikan klien cara mengatasi dan
mengontrol tingkat ketidaknyamanan.
3) Anjurkan klien menggunakan tehnik relaksasi. Berikan instruksi bila
perlu
R: Relaksasi dapat membantu menurunkan tegangan dan rasa takut,yang
memperberat nyeri dan menghambat kemajuan persalinan
4) Berikan tindakan kenyamanan (mis. Masage,gosokan punggung,
sandaran bantal, pemberian kompres sejuk, pemberian es batu)
R: Meningkatkan relaksasi,menurunkan tegangan dan ansietas dan
meningkatkan koping dan kontrol klien

2. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang kontrasepsi (metode suntikan, IUD,


Implant, MOW, kondom, dll)
Tujuan : Klien tidak mengalami kecemasan
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan klien
R: Agar dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat.
2) Berikan kenyaman dan ketentraman hati
R: Meyakinkan klien bahwa ia benar mendapat pertolongan.
3) Diskusi tentang kecemasan yang dialami klien
R: Mengurangi kecemasan yang dialami klien
4) Jelaskan kepada klien tentang kontrasepsi (metode suntikan, IUD,

Implant, MOW, kondom, dll)


R: Menambah pengetahuan klien untuk mengurangi kecemasan
5)

Jelaskan kepada klien keuntungan dan kerugian kontrasepsi dari


berbagai metode (suntikan, IUD, Implant, MOW, kondom, dll)
R: Membantu klien mengambil keputusan untuk pemelihan metode
kontrasepsi

6) Kolaborasi pelaksanaan KB (suntikan, IUD, Implant, MOW, kondom,

dll)
R: Salah satu bentuk kolaborasi dengan tim lain
3. Perubahan pola haid, spotting haid b.d proses adaptasi hormonal
Tujuan : dalam waktu 1 bulan haid kembali normal dengan kriteria:
1) Sifat darah haid kembali pada siklus awal/biasa
2) Tidak ada spotting haid yang berulang
Intervensi :
1) Kaji lamanya dan banyaknya spotting
R : Untuk mengetahui siklus haid dan mengetahui lamanya haid dan
jumlah perdarahan pada saat haid
2) Jelaskan pada ibu efek samping alat kontrasepsi AKDR dan hormonal
pada hari-hari pertama pemakaian alat kontrasepsi.

R : Pada hari-hari pertama pemakaian alat kontrasepsi AKDR dan


hormonal biasanya terjadi efek samping dari kontrasepsi tersebut
3) Observasi untuk pemeriksaan lab, Hb, Leukosit, trombosit, Ht.
R : Data penunjang dapat mengetahui kadar keseimbangan hormon
4) Konsul ke dokter bila keluhan menjadi berat
R : Untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
4. Ketidakmampuan memilih alat kontrasepsi yang efektif b.d kurangnya
informasi akan pengetahuan tentang KB
Tujuan : setelah diberi penjelasan klien dapat memilih alat kontrasepsi yang
efektif
Intervensi :
1) Kaji tingkat pengetahuan klien tentang alat kontrasepsi yang sesuai
dengan kondisinya
R : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien agar dapat menentukan
intervensi selanjutnya
2) Jelaskan pada klien tentang efektivitas, efisiensi dari masing-masing alat
kontrasepsi, keuntungan, kerugian, indikasi dan kontraindikasi
R : Memberikan gambaran tentang alat-alat kontrasepsi
3) Berikan pendidikan kesehatan kepada klien beserta suaminya untuk
menentukan pilihan kontrasepsi yang mereka inginkan
R : KB yang diinginkan akan sesuai dengan kondisi suami istri
5. Gangguan konsep diri b.d timbul gejala-gejala sampingan (pigmentasi dan
jerawat pada muka)
Tujuan : klien merasa percaya diri dengan keadaanya
Intervensi :
1) Jelaskan efek samping dari KB pil
R : Menambah wawasan /pengetahuan bagi klien
2) Anjurkan klien untuk konsultasi dengan spesialis kulit
R : Untuk mempercepat informasi lebih untuk menntukan intervensi
selanjutnya
6. Resiko infeksi berhubungan dengan pemajanan luka insisi
Tujuan : Dalam 2 x 24 jam tidak ada tanda infeksi

Intervensi :
1) Beritahu klien bahwa selama 48 jam pertama daerah insisi harus
dibiarkan kering
R : Balutan yang basah merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme
2) Jelaskan efek dari pemsangan implant, MOW/MOP secara langsung
seperti lebam dan rasa perih
R : Lebam dan perih bukan indikasi infeksi jika hilang dalam beberapa
hari
3) Hindari benturan, gesekan dan penekanan di daerah insisi
R : Untuk mencegah terjadinya trauma berlebih selain dari tempat insisi
4) Balutan jangan dibuka dalam 48 jam, plester dipertahankan hingga luka
sembuh (biasanya 5 hari)
R : Dapat mencegah ekspulsi batang implant, cara memungkinkan
menyebabkan infeksi
5) Anjurkan klien kembali ke klinik jika ada tanda infeksi seperti demam,
peradangan selama beberapa hari
R : Memungkinkan klien mendapat pertolongan lebih dini untuk
mencegah kondisi lebih buruk
6) Kolaborasi pemberian terapi antibiotic
R : Antibiotik untuk mencegah infeksi

DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal.Jakarta:EGC.
Effendy.2009.Dasar dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:EGC.
Itachi, Uchiha. Tinjauan Teoritis Keluarga berencana. 20 Maret 2013.
http://macrofag.blogspot.com/2013/03/sap-keluarga-berencana-kb.html.

Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda (Nort American Nursing
Diagnosis Assosiation)NIC - NOC.Jogjakarta:Mediaction.
Syafrudin & Hamidah.2009.Kebidanan komunitas.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai