Anda di halaman 1dari 45

Diagram Lingkaran Kriteria

Kelayakan Medis Dalam


Penggunaan Kontrasepsi
dr. Herbert Situmorang, SpOG
dr Yudianto BS SpOG (K)
Departmen Obstetri & Ginekologi
RSUPN Cipto Mangunkusumo
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Pendahuluan
Pekerjaaan Keluarga Berencana masih belum
selesai
Lebih dari 120 Juta perempuan di seluruh dunia
ingin mencegah kehamilan, namun mereka dan
pasangan tidak menggunakan kontrasepsi.
Alasan tidak ber-KB:
Pelayanan dan alat belum tersedia atau terbatas,
Kekhawatiran tentang efek samping,
Kondisi kesehatan klien
Kurangnya pengetahuan tentang pilihan dan
penggunaan kontrasepsi

Latar Belakang
Kebutuhan alat bantu yang mudah dalam
penentuan metoda kontrasepsi yang sesuai untuk
klien
Alat bantu yang berdasarkan referensi terpercaya
Maka diciptakanlah Medical Eligibility Criteria
dan Medical Eligibility Criteria Wheel for
Contraceptive Use oleh, Departemen Kesehatan
Reproduksi dan Riset WHO
Berpedoman pada lingkaran kriteria kelayakan
yang telah ada sebelumnya di Ghana dan
Yordania

Latar Belakang
Untuk penggunaan di Indonesa, maka:
Medical Eligibility Criteria Wheel for
Contraceptive Use diterjemahkan menjadi
Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis dalam
Penggunaan Kontrasepsi
Modifikasi dengan penambahan :
Penapisan Kehamilan
Prosedur Penapisan Klien
Tingkat Efektivitas metode kontrasepsi
Kontrasepsi Darurat

Tujuan
Tujuan Jangka Pendek
Memperkenalkan alat bantu Diagram Lingkaran
Kriteria Kelayakan Medis dalam Penggunaan
Kontrasepsi
Melatih penggunaan Diagram Lingkaran Kritria
Kelayakan Medis dalam Penggunaan Kontrasepsi
Menjadikan Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan
Medis dalam Penggunaan Kontrasepsi sebagai media
informasi yang baik bagi pengguna kontrasepsi
Pengguna kontrasepsi dapat memilih metode
kontrasepsi yang sesuai untuk dirinya dan
keinginannya

Tujuan
Tujuan Jangka Panjang
Meningkatkan angka penggunaan dan
penerimaan kontrasepsi
Menekan laju pertumbuhan penduduk
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Syarat Alat Bantu


Informatif
Informasi yang diberikan lengkap dan terpercaya

Mudah
Diperoleh
Digunakan
Dibawa (Praktis)

Murah
Aplikatif untuk Pelayanan Kesehatan seharihari

Sumber

http://www.who.int/reproductive-health

Perbedaan Sampul (depan)


Kotak merah isi yang ditambahkan

Perbedaan Sampul (Dalam)


Versi Bahasa Inggris

Versi Bahasa Indonesia

Perbedaan Sampul Belakang


Versi Bahasa Inggris

Versi Bahasa Indonesia

Halaman Kosong Efektivitas Kontrasepsi


Tabel ini diterjemahkan dari Family Planning-A Global Handbook for Providers, halaman 319.

Halaman Kosong (Atas) Penapisan Kehamilan

Tabel ini diterjemahkan dari Family


Planning-A Global Handbook for Providers,
halaman 372.

Halaman Kosong (Bawah)-Prosedur Penapisan Klien


Pentingnya Prosedur Pemeriksaan Terpilih
sebelum menggunakan salah satu metode KB

Tabel ini diterjemahkan dari Family Planning-A Global


Handbook for Providers, Bab 24, halaman 307.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan Terima Kasih


Kotak Merah :
Nama-nama pada Versi
Bahasa Inggris
Di Modifikasi Tim
Indonesia
Mitra Bestari Kepala
institusi Profesi (IDI,
BKKBN, POGI, NGO,
Bidan Perawat dan
dokter Spesialis)

Keterangan Diagram Lingkaran

Sampul Belakang

Sampul (Belakang-Atas)
Kontrasepsi Darurat
Tabel ini diterjemahkan dari Family Planning-A Global Handbook for Providers, Bab 3 ,
Halaman 45 dan 56

Sampul (Belakang) Bagian bawah


Informasi Lebih Lanjut & ISBN

Lingkaran Pertama (Tampak depan)

Bagian ini diterjemahkan dari WHO Medical Eligibility Criteria Wheel for Contraceptive
Use. Tanda berwarna biru berhubungan dengan angka 3 dan 4 menunjukkan tidak
dianjurkannya jenis kontrasepsi tersebut

Lingkaran Pertama (Tampak Belakang)

Tercantum semua logo kontributor/institusi terkait

Lingkaran Kedua

Lingkaran Merah Metode Tambahan,


Kotak Hijau Warna yang berhubungan dengan warna pada lingkaran pertama
(kategori 3 dan 4)

Contoh Penggunaan
Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis
dalam Penggunaan Kontrasepsi

Kategori dan Kriteria Kelayakan Medis Penggunaan Kontrasepsi


No
Metode kontrasepsi DAPAT
1
digunakan dalam SETIAP KEADAAN

Ya

Secara UMUM metode kontrasepsi


2
DAPAT DIGUNAKAN

Ya

Penggunaan metode kontrasepsi


TIDAK DIREKOMENDASIKAN kecuali
3 TIDAK TERSEDIA metode
kontrasepsi lain yang cocok atau
dapat diterima

Tidak

Metode kontrasepsi TIDAK DAPAT


digunakan

DAPAT
DIGUNAKAN

TIDAK DAPAT
DIGUNAKAN
Tidak

PENAPISAN KEHAMILAN

TIDAK

Penapisan Kehamilan

YA

1. Apakah Anda mempunyai yang bayi berumur


KURANG DARI 6 BULAN DAN apakah Anda
MENYUSUI SECARA EKSKLUSIF DAN TIDAK
mendapat HAID?
2. Apakah Anda PANTANG SENGGAMA sejak haid
terakhir atau bersalin?
3. Apakah Anda baru melahirkan BAYI KURANG
DARI 4 MINGGU?
4. Apakah haid terakhir dimulai 7 hari terakhir
(atau 12 hari terakhir bila klien ingin menggunakan
AKDR)?
5. Apakah Anda mengalami keguguran dalam 7 hari
terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien ingin
menggunakan AKDR)?
6. Apakah Anda menggunakan metode kontrasepsi
secara TEPAT DAN KONSISTEN?
Bila klien menjawab "TIDAK"
pada SEMUA pertanyaan, maka
KEMUNGKINAN KEHAMILAN
TIDAK DAPAT DISINGKIRKAN.
Klien HARUS MENUNGGU
SAMPAI HAID BERIKUTNYA atau
menjalani tes kehamilan.

Bila klien menjawab "YA" pada


MINIMAL SALAH SATU
pertanyaan dan klien tidak
mempunyai gejala kehamilan,
maka Anda DAPAT memberikan
metode kontrasepsi pilihannya.

Prosedur
Pemeriksaan
Payudara
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan
penapisan kanker
leher rahim
Pemeriksaan
laboratorium rutin
Pemeriksaan
hemoglobin
Seleksi ISR/IMS :
anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Penapisan ISR/HIV :
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan tekanan
darah

Kelas A
Kelas B
Kelas C
.

Suntikan
Kontrasepsi pil
Pil
Suntikan
kombinasi
Implan
kombinasi
Progestin Progestin
bulanan

AKDR

Kondom Diafragma Spermisida

Tubektomi Vasektomi

C
C

C
C

C
C

C
C

C
C

C
A

C
C

C
A

C
C

C
A

TA
A

TA

C
C

C
C

C
C

C
C

C
C

C
B

C
C

C
C

C
C

C
B

C
C

A*

B*

ESENSIAL DAN HARUS DILAKUKAN untuk keamanan dan efektivitas kontrasepsi dalam pemakaian
metode ini
Mempunyai DAMPAK PADA KEAMANAN DAN EFEKTIVITAS KONTRASEPSI ini. Bila pemeriksaan tidak
dapat dilakukan, HARUS DIPERHITUNGKAN KEUNTUNGAN-KERUGIAN dibandingkan metode
kontrasepsi yang tersedia
TIDAK MEMPUNYAI DAMPAK terhadap keamanan dan efektivitas kontrasepsi metode ini
TA=Tidak dapat diaplikasikan

Prosedur
Seleksi
ISR/IMS :
anamnesis dan
pemeriksaan
fisik
Penapisan
ISR/HIV :
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan
tekanan darah

Kontrasepsi Suntikan
Pil
Suntikan
pil
kombinasi
Progestin Progestin
kombinasi bulanan

Implan

AKDR

Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi

A*

B*

* Bila wanita calon akseptor mempunyai risiko terpapar


gonore atau klamidia, maka insersi AKDR tidak dianjurkan
kecuali metoda lain tidak ada atau tidak dapat diterima.
Bila wanita tersebut mempunyai gejala servisitis purulen,
maka insersi AKDR harus ditunda sampai keadaannya
diatasi.

Prosedur
Seleksi ISR/IMS
: anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
Penapisan
ISR/HIV :
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan
tekanan darah

Kontrasepsi Suntikan
Pil
Suntikan
pil
kombinasi
Progestin Progestin
kombinasi bulanan

Implan

AKDR

Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi

A*

B*

Wanita yang berisiko terkena HIV atau AIDS tidak


diperbolehkan menggunakan spermisida. Penggunaan
tudung serviks dengan spermisida tidak direkomendasikan
untuk wanita berisiko terpapar HIV atau AIDS kecuali
metoda lain tidak ada atau tidak dapat diterima.

Prosedur
Seleksi ISR/IMS
: anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
Penapisan
ISR/HIV :
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan
tekanan darah

Kontrasepsi Suntikan
Pil
Suntikan
pil
kombinasi
Progestin Progestin
kombinasi bulanan

Implan

AKDR

Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi

A*

B*

Dianjurkan, tetapi bila suatu daerah dengan angka


kehamilan yang sangat tinggi dan metoda hormonal
merupakan cara yang banyak digunakan di daerah
tersebut, maka penggunaan kontrasepsi hormonal
jangan terhambat semata-mata akibat ketidakmampuan
pengukuran tekanan darah.

Prosedur
Seleksi ISR/IMS
: anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
Penapisan
ISR/HIV :
pemeriksaan
laboratorium
Penapisan
tekanan darah

Kontrasepsi Suntikan
Pil
Suntikan
pil
kombinasi
Progestin Progestin
kombinasi bulanan

Implan

AKDR

Kondom Diafragma Spermisida Tubektomi Vasektomi

A*

B*

Untuk prosedur yang digunakan dengan bantuan


anestesi lokal.

Efektivitas Metode Kontrasepsi

Metode
Kontrasepsi

Implan
Vasektomi
AKDR LNG
Tubektomi
AKDR TCu 380A
Metode amenore
laktasi (6 bulan)
Suntikan kombinasi
sebulan sekali
Suntikan progestin
Pil kombinasi
Pil Progestin

Kehamilan per 100


perempuan dalam 12 bulan
pertama pemakaian
Dipakai secara
Dipakai
tepat dan
secara biasa
konsisten
0,05
0,05
0,1
0,15
0,2
0,2
0,5
0,5
0,6
0,8

Kehamilan per 100 perempuan


dalam 12 bulan pertama
pemakaian
Dipakai secara
Dipakai secara
Metode Kontrasepsi
tepat dan
biasa
konsisten
Kondom pria
2
15
Metoda penilaian ovulasi
3
Metoda Simptotermal
4
Metode Kalender
5
Diafragma dengan spermisida
6
16

0,9

Kondom wanita

0,05

Metoda alamiah lainnya

0,3
0,3
0,3

3
8
8

Koyo kombinasi

0,3

Senggama terputus
Spermisida
Tudung serviks
Tidak menggunakan
kontrasepsi

Cincin vagina
kombinasi

0,3

0 - 0,9
Sangat Efektif

1-9
Efektif

10 - 25
Cukup Efektif

21

25
4
18
26 ; 9

27
29
32 ; 16

85

85

26 - 32
Kurang Efektif

Pil Progestin

Cara Pemberian

Sediaan

Jumlah
Jumlah
Tablet/sekali Tablet/sekali
minum*
minum* 12 jam
Pertama
kemudian

-Levonorgestrel 1,5 mg

Dosis tunggal

0,03 mg

50

-Norgestrel 3 mg

Dosis tunggal

0,075 mg

40

2 kali, interval 12 jam EE 0,05 mg + 0,25 mg Lv

2 kali, interval 12 jam EE 0,02 mg + 0,1 mg Lv

2 kali, interval 12 jam EE 0,03 mg + 0,15 mg Lv

2 kali, interval 12 jam EE 0,05 mg + 0,25 mg Lv

2 kali, interval 12 jam EE 0,05 mg + 0,125 mg Lv

2 kali, interval 12 jam EE 0,03 mg + 0,125 mg Lv

Kombinasi

-Etinil estradiol 0,1 mg +


0,5 mg Levonorgestrel

-Etinil estradiol 0,1 mg + 1 2 kali, interval 12 jam EE 0,03 mg + 0,3 mg Ng


mg Norgestrel
3 kali, interval 12 jam EE 0,05 mg + 0,5 mg Ng

Digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang


tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat
dan konsisten.
Semakin cepat minum pil kontrasepsi darurat,
semakin efektif.

Perkosaan
Hubungan seksual tidak terproteksi
Penggunaan Kontrasepsi tidak konsisten dan
tidak tepat :

Kondom terlepas atau bocor


Pasangan yang tidak menggunakan kontrasepsi alamiah dengan tepat (misalnya gagal
abstinens, gagal menggunakan metoda lain saat masa subur).
Terlanjur ejakulasi pada metoda senggama terputus.
Klien lupa minum 3 pil kombinasi atau lebih, atau terlambat mulai papan pil baru 3
hari atau lebih.
AKDR terlepas
Klien terlambat 2 minggu lebih untuk suntikan progesteron 3 bulanan atau terlambat
7 hari atau lebih untuk metoda suntikan kombinasi bulanan.

Presentsae (%)

Data WHO Metoda Yuzpe & LNg 1998


Piaggio, von Hertzen, Grimes and Van Look 1999

4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0

4.1
3.1
2.6

1.5

1.8

0.5
0-12

13-24

25-36
37-48
49-60
Pasca Senggama (Jam)

61-72

Metoda Kontrasepsi Postpartum


Metoda Kontrasepsi
Metoda Laktasi Amenorea
Vasektomi
Kondom
Spermisida
AKDR T Cu
Tubektomi
AKDR LNG
Diafragma

Metoda kontrasepsi alamiah


Pil Progestin
Suntikan Progestin
Implan
Pil Kombinasi
Suntikan kombinasi sebulan
sekali
Koyo Kombinasi
Ring vagina kombinasi

ASI Eksklusif atau Hampir Eksklusif ASI parsial atau Tidak Menyusui
Segera
Tidak dapat diterapkan
Segera atau selama istri hamil
Segera
Dalam 48 jam setelah bersalin, bila tidak tunggu 4 minggu
Dalam 7 hari setelah bersalin, bila tidak tunggu 6 minggu
4 minggu setelah bersalin
6 minggu setelah bersalin
Dimulai bila lendir serviks telah kembali normal (untuk metoda Lendir
Serviks) atau pasien telah 3 siklus normal (untuk metoda kalender).
Kedua keadaan tersebut muncul lebih lambat pada wanita yang
menyusui daripada yang idak menyusui.
Segera bila tidak menyusui .
6 minggu setelah bersalin bila
6 minggu setelah bersalin
menyusui parsial .

6 bulan setelah bersalin

21 hari setelah bersalin bila tidak


menyusui .
6 minggu setelah bersalin bila
menyusui parsial.

Bila suami telah menjalani vasektomi pada 6 bulan pertama kehamilan istrinya, maka metoda ini telah efektif pada saat segera
melahirkan.
Penggunaan sedini mungkin tidalk direkomendasikan kecuali metoda lain tidak tersedia atau tidak diterima.

Referensi
http://www.who.int/reproductive-health
World Health Organization Department of
Reproductive Health and Research
(WHO/RHR) and Johns Hopkins Bloomberg
School of Public Health/Center for
Communication Programs (CCP), INFO Project.
Family Planning: A Global Handbook for
Providers. Baltimore and Geneva: CCP and
WHO, 2007

Anda mungkin juga menyukai