PERIODE KHUSUS PASCA PERSALINAN PASCA KEGUGURAN
dr. Prima Deri Pella T.,Sp.OG
RSUD A.W. SJAHRANIE SAMARINDA LATAR BELAKANG Dalam situasi tertentu klien membutuhkan pelayanan kontrasepsi yang sesuai dan dapat segera menyelesaikan kebutuhan atau masalah reproduksinya saat itu. Kondisi emosional, medik, dan kesesuaian jenis kontrasepsi membuat petugas kesehatan segera mempertimbangkan berbagai faktor yang rasional untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN Dianjurkan untuk menggunakan Metode Amenore Laktasi (ASI Eksklusif). Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk menggunakan suatu alat kontrasepsi. Kontrasepsi terpilih seharusnya tidak mempengaruhi kualitas dan jumlah ASI atau mengganggu kesehatan bayi. Infertilitas pascapersalinan
Kesuburan akan kembali dalam waktu 6 minggu
pada klien yang tidak menyusukan. Klien yang menyusukan bayinya mempunyai masa tidak subur yang lebih lama tetapi kembalinya kesuburan tidak dapat ditentukan secara akurat ASI Eksklusif merupakan jenis kontrasepsi yang cukup efektif (efektifitasnya 98%) jika klien belum mendapat haid, masih dalam 6 bulan pascapersalinan Menentukan Kontrasepsi Pascapersalinan Pastikan bahwa klien menyusukan bayinya atau tidak Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah, produksi ASI dan tumbuh kembang bayi bila klien menggunakan kontrasepsi Periode Pascakeguguran Kenali kebutuhan reproduksi klien melalui konseling dan bantu untuk menentukan metode kontrasepsi terpilih Berikan informasi obyektif tentang berbagai jenis kontrasepsi dan metode alamiah tidak sesuai untuk periode pascakeguguran Jaminan ketersediaan pasokan kontrasepsi Tingkat pelayanan yang dapat diberikan dan akses terhadap asuhan/layanan kesehatan reproduksi lanjutan. Perlindungan terhadap IMS dan segera pulihnya kesuburan pascakeguguran Informasi Penting untuk Kontrasepsi
Jelaskan bahwa ovulasi dapat terjadi 11 hari
pasca evakuasi sisa konsepsi Klien dapat hamil sebelum haid berikutnya datang. Terdapat banyak pilihan metode kontrasepsi yang sesuai dan aman Tempat pelayanan kontrasepsi yang dapat memenuhi keinginan klien dan sesuai dengan kondisi kesehatan klien Jenis kontrasepsi Kontrasepsi pascakeguguran trimester I sama dengan yang dianjurkan untuk masa interval. Kontrasepsi pascakeguguran trimester II sama dengan kontrasepsi pascapersalinan. Perhatikan!
Bila jelas ditemukan tanda-tanda infeksi atau
tergolong dalam jenis abortus tak aman, atasi dulu infeksi yang terjadi dan perbaiki kondisi klinik klien Penggunaan metode AKDR atau Tubektomi sebaiknya ditunda hingga kondisi membaik (3 bulan pasca evakuasi sisa konsepsi) Dapat menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, progestin atau barier/spermisida Trauma dan Laserasi Jalan Lahir
Pada kondisi tersebut diatas maka:
AKDR, diafragma, spermisida, dan
tubektomi belum dapat digunakan hingga kondisinya teratasi dengan baik Dapat digunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, progestin atau kondom Pasien Pascaperdarahan Konsentrasi Hb < 8 gr%, maka:
Tunda penggunaan implan, suntik, AKDR
dan tubektomi. Dapat menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, dan spermisida Analisa Kasus
1. Ny. C, 35 tahun, GVPIIIAI gravid
36 – 37 minggu datang ke dokter/bidan untuk ANC sekalian konseling KB. KB apa yang dianjurkan setelah melahirkan? Analisa Kasus
2. Ny. A, 35 tahun, menikah 10
tahun dengan riwayat abortus 2 kali. Datang ke dokter/bidan dengan gravid 35 – 36 minggu, sekalian konseling KB. Analisa Kasus
3. Ny. B, 35 tahun, PIIAII, datang
ke dokter/bidan untuk konseling KB. Kedua anak Laki-laki, belum ada perempuan. KB apa yang dianjurkan?