Anda di halaman 1dari 28

BIMBINGAN UJI KOMPETENSI

PROFESI BIDAN
“PELAYANAN KELUARGA BERENCANA”

Bd. CANDRA WAHYUNI, S.ST., S.Keb., M.Kes.


Seorang perempuan berumur 32 tahun P2A0 datang ke PMB mengeluh
pil KB habis hari ini. Hasil anamnesis : akseptor KB pil bulan pertama, pa
ket 21 pil, anak terkecil umur 2 tahun, menstruasi teratur, bulan ini belu
m menstruasi. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 110/80 mmHg, N 9
6x/mnt, P 24x/menit dan S 37˚C.

Apakah konseling yang tepat untuk kasus ini ?


A. Ganti paket baru menunggu hari pertama haid
B. Langsung mulai minum pil dari paket yang baru
C. Tunggu 1 minggu kemudian mulai minum pil dari paket yang baru
D. Minum pil yang lain dan gunakan metode kontrasepsi ganda
E. Menghentikan metode kontrasepsi pil dan ganti metode lain
C. Tunggu 1 minggu

INSTRUKSI KLIEN PENGGUNA PIL KOMBINASI


1. Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saatnyang sama
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
3. Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid
4. Bila paket pil 28 habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru
5. Bila paket 21 pil habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai mi
num pil dari paket yang baru
6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambilah pil yang
lain, atau menggunakan metode kontrasepsi ganda pada saat berhubungan
7. Bila terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam, maka bila keadaan
memungkinkan maka pil dapat diteruskan

Referensi : bppsdmk.kemkes kespro dan KB Komprehensif


Seorang perempuan umur 29 tahun P1A0 ke PMB ingin ber KB. Hasil an
amnesis : anak umur 5 bulan, ibu tidak menyusui eksklusif, menderita go
ndok, akseptor metode kondom, ibu sedang menstruasi. Hasil pemeriksa
an : KU baik, CM, TD 130/80 mmHg, N 88x/mnt, P 24x/menit dan S 37
˚C.

Apakah metode kontrasepsi yang cocok pada kasus ini?


A. Mini pil
B. Injeksi 3 bulan
C. MOW
D. AKBK
E. AKDR
E. AKDR

PENDERITA GONDOK

Penentuan jenis kontrasepsi yang cocok untuk digunakan tidak ha


nya dilakukan dengan mengetahui riwayat penyakit yang diderita,
melainkan juga harus dengan mempertimbangkan usia, riwayat ke
hamilan sebelumnya, juga rencana kehamilan kembali di masa
mendatang.
Bagi penderita penyakit pada kelenjar tiroid, metode KB hormonal bisa
mengganggu proses penyembuhan atau dikhawatirkan bisa menimbulkan
interaksi negatif dalam tubuh, contohnya metode oral, metode injeksi,
KB implant, dan IUD hormonal.

Penderita penyakit tiroid, yang lebih disarankan untuk digunakan ialah


KB jenis non-hormonal, misalnya kondom, diafragma, IUD dan MOW

Referensi : bppsdmk.kemkes kespro dan KB Komprehensif


Seorang perempuan umur 33 tahun P2A0 ke PMB ingin mengganti alat
kontrasepsi implan. Hasil anamnesis : akseptor KB suntik 3 bulan selama
3 tahun, anak terkecil umur 4 tahun, Ibu sedang menstruasi hari ke 7. H
asil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 88x/mnt, P 24x/
menit dan S 36,5 ˚C.

Kapankah waktu yang tepat untuk pemasangan metode yg baru ?


A. Setiap saat asal diyakini tidak hamil
B. Sesuai jadwal suntikan
C. Haid hari ke 7 dan tidak boleh melakukan hubungan seksual selama
7 hari
D. Bisa segera diberikan
E. Menunggu haid selanjutnya
B. SESUAI JADWAL SUNTIKAN
WAKTU PENGGUNAAN METODE IMPLAN :
1. Hari ke 2 sampai hari ke 7 siklus haid
2. Bila setelah hari ke 7, jangan melakukan hubungan seksual / memakai
alat kontrasepsi tambahan
3. Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan kapan saja, pastikan tidak
hamil, jangan melakukan hubungan seksual / memakai alat kontrasep
si tambahan
4. Bila menyusui lebih dari 6 minggu samapai 6 bulan, insersi dapat dila
kukan setiap saat. Bila klien menyusui penuh, klien tidak perlu alat
kontrasepsi tambahan
5. Bila melahirkan setelah 6 minggu dan telah terjadi haid lagi, insersi
bisa dilakukan setiap saat, jangan melakukan hubungan seksual
selama 7 hari atau gunakan metode kontrasepsi tambahan
WAKTU PENGGUNAAN METODE IMPLAN :
6. Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal, insersi dapat
dilakukan setiap saat asal diyakini tidak hamil
7. Bila kontrasepsi sebelumnya suntikan, insersi dilakukan sasuai jadwal
suntikan
8. Bila kontrasepsi sebelumnya non hormonal, insersi dapat dilakukan
setiap saat asal diyakini tidak hamil
9. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, insersi dilakukan pada haid hari
ke 7 dan tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode tambahan
10. Pasca keguguran implan bisa segera diberikan

Referensi : bppsdmk.kemkes kespro dan KB Komprehensif


Seorang perempuan umur 24 tahun P1A0 datang ke PMB untuk menggu
nakan alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: post partum 1 bulan, menyusui
ekslusif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/menit, P
24x/menit S 36,70C, lochea sudah berhenti, terdapat varises di kaki.

Alat kontrasepsi apakah yang paling sesuai pada kasus diatas ?


A. AKDR
B. AKBK
C. MOW
D. Pil kombinasi
E. Suntik kombinasi
A. AKDR

VARISES
Merupakan suatu kondisi dimana terjadinya pembengkakan dan pele
baran pembuluh darah vena yang biasanya terjadi pada bagian kaki
akibat penumpukan darah.
Penumpukan darah di dalam pembuluh vena tersebut terjadi sebagai
akibat dari melemahnya atau rusaknya katup vena.

Pada dasarnya penderita varises memang tidak dianjurkan untuk meng


gunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormonal terutama hor
mon esterogen. Karena dengan penggunaan alat kontrasepsi hormo
nal dapat menyebabkan keluhan varises semakin memberat.
Seorang perempuan umur 27 tahun P2A0 datang ke PMB mengeluh sela
ma 2 bulan ini tidak haid Hasil anamnesis: akseptor IUD, nyeri perut b
agian bawah, perut terasa membesar. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 1
20/80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S 36,70C, palpasi TFU belum
teraba, inspekulo benang IUD masih terlihat.

Apakah tindakan awal yang paling tepat dilakukan bidan ?


A. Mencabut IUD
B. Memberikan konseling
C. Melakukan tes kehamilan
D. Memberikan terapi hormon
E. Merujuk ke dokter kandungan
C. Melakukan Tes Kehamilan

PETUNJUK BAGI KLIEN / AKSEPTOR AKDR / IUD


1. Kembali kontrol 4-6 minggu pasca pemasangan AKDR/IUD
2. Selama bulan pertama pemakaian AKDR/IUD, periksalah AKDR/
IUD secara rutin terutama setelah haid
3. Setelah bulan pertama pemasangan, pemeriksaan benang hanya per
lu dilakukan pasca haid saja
4. Jika klien mengalami kram/kejang perut supra pubis, spotting pervagi
nam di antara haid atau postcoital, nyeri senggama atau pasangan
mengeluhkan ketidaknyamanan selama aktivitas seksual. Segera hubu
ngi petugas kesehatan (bidan/dokter)
5. Pada AKDR/IUD jenis Copper- T 380 A, perlu dilepas dalam waktu
10 tahun pemasangan kemudian menggantinya dengan yang
baru
PETUNJUK BAGI KLIEN / AKSEPTOR AKDR / IUD
6. Klien harus kembali ke klinik, jika benang tidak teraba pa
da pemeriksaan sendiri, merasakan adanya bagian keras
dari AKDR/IUD pada perabaan
7. Siklus haid terganggu, tidak dating haid, cek kemungki
nan terjadinya kehamilan
8. Infeksi daerah sekitar, pengeluaran cairan pervaginam
yang men curigakan segera ke klinik
Seorang perempuan umur 25 tahun P1A0 datang ke PKM dengan keluha
n muntah-muntah. Hasil anamnesis: akseptor KB pil selama 3,5 bulan, se
jak tadi pagi muntah disertai diare, tidak memakan makanan yang meny
ebabkan diare, anak usia 1,5 tahun. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100
/60 mmHg, N 70x/menit, P 28x/menit, S 37,0C, tidak teraba masa pada
abdomen.

Rencana asuhan apakah yang tepat pada kasus tersebut ?


A. Anjurkan untuk berhenti minum pil
B. Rawat inap untuk observasi fisik
C. Memberikan obat anti mual
D. Mengganti kontrasepsi
E. Jika memungkinkan, pil dapat diteruskan
E. Jika memungkinkan, pil dapat diteruskan
INSTRUKSI AKSEPTOR PIL KOMBINASI
1. Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saatnyang
sama
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke 7
siklus haid
3. Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid
4. Bila paket pil 28 habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket
yang baru
5. Bila paket 21 pil habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemu
dian mulai minum pil dari paket yang baru
6. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil,
ambilah pil yang lain, atau menggunakan metode kontrasepsi
yang lain
INSTRUKSI AKSEPTOR PIL KOMBINASI
7. Bila terjadi muntah hebat atau diare lebih dari atau dalam 24 jam,
maka bila keadaan memungkinkan maka pil dapat diteruskan
8. Bila muntah atau diare lebih dari 2 hari atau lebih, cara pengguna
an mengikuti cara menggunakan pil lupa
9. Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), sebaiknya minum pil tersebut se
gera setelah ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sa
ma, tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain.
10. Bila lupa 2 pil atau lebih sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang
lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai dengan mengha
biskan paket pil tersebut
11. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik atau tes kehamilan
Seorang perempuan umur 37 tahun P5A1 datang ke BPM bersama suam
inya untuk berkonsultasi metode KB. Hasil anamnesis: menstruasi teratur
, siklus 28 hari, anak terkecil 2 tahun, memiliki riwayat preeklamsia dan
perdarahan postpartum serta berencana tidak ingin menambah anak. H
asil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/ menit, P 20 x/menit, abdo
men tidak teraba massa

Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus tersebut ?


A. AKDR
B. AKBK
C. Suntik
D. MOW
E. Kondom
D. MOW
MOW
atau yang disebut juga dengan tubektomi, adalah metode KB dengan melakuk
an pengikatan atau pemotongan pada tuba fallopi (saluran yang menghubung
kan kandung telur dengan rahim), yang bertujuan untuk mencegah sel telur
bertemu dengan sperma di saluran ini.

Tubektomi ini memiliki efek samping jangka pendek maupun jangka panjang
yang sangat kecil dibandingkan metode kontrasepsi hormonal. Efek samping
jangka panjang dari prosedur tubektomi antara lain:
1. Seorang wanita menjadi steril (tidak bisa hamil lagi)
2. Bila kehamilan terjadi (karena sel telur bertemu dengan sperma di luar tuba
fallopi) maka akan terjadi kehamilan ektopi
SYARAT MOW
1. Usia > 35 tahun
2. Paritas > 3
3. Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
4. Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius.
5. Pascapersalinan
6. Pascakeguguran
7. Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
Seorang perempuan umur 28 tahun datang ke PMB mengeluh batang su
suk keluar. Hasil anamnesis: pemasangan KB susuk dilakukan 2 hari yang
lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit, N 84
x/menit, S 36,80C, tampak implan di ujung luka pemasangan, tidak ada
tanda- infeksi

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?


A. Konseling pasca pemasangan
B. Menyarankan untuk mengganti metode
C. Mencabut dan mengganti batang susuk
D. Kolaborasi dengan dokter untuk penan-gannnya
E. Membiarkan batang susuk dan segera rujuk ke RS
C. Mencabut dan mengganti batang susuk

IMPLAN

Pada kondisi seperti ini, pastikan letak implant, seberapa besar bagian
yang sudah keluar.
Jika implant belum keluar keseluruhan, lakukan pengeluaran implant
keseluruhan, lakukan irigasi dan debridement lokal, lakukan perawa
tan luka setiap hari, serta pemberian antibiotik oral jika perlu.

jika ibu masih ingin menjalankan program, implan yg baru bisa dipasa
ng dibagian lengan lainnya.
Seorang perempuan umur 28 tahun P1A0 datang ke PMB dengan keluha
n selama 3 bulan ini mengeluarkan bercak darah berwarna merah kecokl
atan dari jalan lahir, akseptor KB pil, Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 12
0/ 80 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit, S 36,70C, tidak ada masa pad
a abdomen, tampak bercak darah (+)

Efek samping apakah yang sedang dialami pada kasus tersebut ?


A. Spotting
B. Menoragia
C. Metroragia
D. Haemoragia
E. Menometroragia
A. Spotting

SPOTTING
Merupakan bercak darah diluar siklus haid.

Spotting diakibatkan banyak factor, salah satunya penggunaan alat


kontrasepsi yang mengandung hormon (misalnya: pil, suntikan,
implan) dapat menyebabkan keluarnya bercak darah di antara dua
siklus haid, yang biasanya terjadi selama 3 bulan awal setelah menggu
naan alkon.
Seorang perempuan umur 20 tahun datang bersama suaminya ke PMB i
ngin ber-KB. Hasil anamnesis: baru menikah 1 bulan yang lalu, ingin me
nunda kehamilan selama 3 tahun. KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90x/m
enit, P 24x/menit S 36,70C, tidak ada tanda-tanda kehamilan, PP test (-).

Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?


A. Pil
B. IUD
C. Suntik
D. Kondom
E. Metode kalender
A. Pil

Metode KB Oral
1. Mini pil
2. Pill Kombinasi

Anda mungkin juga menyukai