Anda di halaman 1dari 5

ALAT KONTRASEPSI PIL

No. Dok :

No Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 4 halaman
UPTD Tanda Tangan
dr. M Jamil M, MM
PUSKESMAS
NIP: 19720426 200904 1 002
KUNDURAN

1. Pengertian Alat kontrasepsi PIL adalah alat kontrasepsi dengan cara


diminum yang mengandung hormonal yang memiliki
prinsip kerja mencegah keluarnya sel telur dari indung telur
dan mengentalkan cairan dileher rahim sehingga
menyulitkan sperma untuk menembusnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
melakukan tindakan pelayanan alat kontrasepsi PIL

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor


tentang pelayanan KIA.
4. Referensi Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2003
5. Prosedur A. Inform concent pada klien
B. Menjelaskan ada 3 jenis alat kontrasepsi pil :
1) Pil kombinasi disebut pil kb mengandung
kombinasi derivat estrogen (contoh: etinil
estrodiol) dan derifat progrestin saja (contoh:
levonorgestrel) dalam dosis kecil.
2) Pil mini: ini hanya mengandung progestin saja
(contoh: neretindon, norgestrel atau linestrenol)
pil mini cocok untuk ibu menyusui karena tidak
mengandung derivat estrogen sehingga tidak
mempengaruhi produksi ASI
3) Pil kontrasepsi darurat yang mengandung (pil
kombinasi)

1
C. Menjelaskan cara kerja pil
Menekankan ovulasi, mencegah implantasi, lendir
servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma,
pergerakan tuba terganggu sehingga trasnportasi telur
dengan sendirinya tergangu pula.
D. Menjelaskan manfaat pil
1) Sangat efektif bila digunakan secara benar
2) Tidak mengganggu hubungan seksual
3) Tidak mempengaruhi asi (untuk pil mini)
4) Kesuburan cepat kembali
5) Sedikit efek samping
6) Siklus haid menjadi teratur
7) Dapat dihentikan setiap saat
8) Nyaman dan mudah digunakan
9) Dapat digunakan jangka panjang apabila selama
perempuan masih ingin menggunakannya untuk
mencegah kehamilan.
E. Menjelaskan keterbatasan
1) Mahal dan membosankan karena harus
menggunakannya setiap hari dan pada waktu yang
sama
2) Mual pada 3 bulan pertama
3) Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3
bulan pertama
4) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis
atau jerawat
5) Berat badan naik sedikit
6) Untuk pil kombinasi tidak boleh diberikan pada ibu
menyusui (dapat mengurangi ASI)
7) Untuk pil mini boleh diberikan pada ibu menyusui
(tidak mempengaruhi ASI)
8) Efektifitasnya menjadi rendah bila digunakan
bersamaan dengan obat tuberkolosis atau obat
epilepsi
9) Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi

2
cairan, sehingga resiko strok dan gangguan
pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat (pada perempuan usia>35 tahun)
10) Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual)
F. Menjelaskan yang boelh menggunakan pil
1) Usia reproduksi
2) Telah memiliki anak atau yang belum memiliki
anak
3) Gemuk atau kurus
4) Menginginkan metode kontrasepsi yang efektifitas
tinggi
5) Setelah melahirkan dan yang tidak menyusui (untuk
yang pil kombinasi)
6) Setelah melahirkan dan menyusui (untuk yang mini
pil)
7) Pasca keguguran
8) Anemia karena haid berlebihan
9) Siklus haid yang tidak teratur
10) Mempunyai tekanan darah tinggi (selama
<180/110mmhg untuk mini pil)
G. Menjelaskan yang tidak boleh menggunakan:
1) Hamil atau yang dicurigai hamil
2) Menyusui (yang pil kombinasi)
3) Perdarahan pervagina yang belum diketahui
penyebabnya
4) Penyakit hati akut (hepatitis)
5) Sering lupa menggunakan pil
6) Riwayat penyakit jantung, struk
7) Yang mempunyai tekanan darah >180/110 mmhg
8) Migran dan gejalan neurologik
9) Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
H. Menjelaskan waktu mulai menggunakan pil
1) Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid
2) Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak hamil,
bila menggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid

3
jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2
hari saja
3) Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
4) Bila menyusui abatara 6 minggu dan 6 bulan pasca
persalinan dan tidak haid, mini pil dapat dimulai
setiap saat, bila menyusui penuh tidak perlu
menggunakan metode kontrasepsi tambahan
5) Untuk pil kombinasi telah 3 bulan pasca persalinan
dan tidak menyusui
6) Bila berhenti mengunakan kontrasepsi injeksi dan
ingin menggantikan dengan pil, pil dapat diberikan
tanpa perlu menunggu haid.
7) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR maka
pil dapt diberikan pada hari 1-5 siklus haid
I. Intruksi pada klien:
1) Minum pil setiap hari pada saat yang sama
2) Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
3) Nila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah
minum pil, minumlah pil yang lain atau gunakan
kontrasepsi yang lain. bila klien berniat hubungan
seksual pada 48 jam berikutnya.
4) Bila klien terlambat minum lebih dari 3 jam
minumlah pil tersebut ketika ingat, gunakan
pelindung selama 48 jam
5) Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil
yang lupa tersebut
6) Walaupun tidak haid, mulailah apket baru sehari
setelah apket terakhir habis.
7) Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian
kehilangan 1 siklus (tidak haid) atau bila merasa
hamil, temui petugas klinik klien memeriksa uji
kehamilan.
6. Bagan Alur

4
Pasien
Datang

Konseling
Loket KIA

Rujuk

Pelayanan KB
1. Anamnesa
2. Pelaksanaan Pelayanan
Pemberian:
 PIL KB

Pasien
Pulang

7. Unit terkait Program Kesga

Anda mungkin juga menyukai