PENDAHULUAN
tahun pada awal tahun 1960-an, hormone progestin mulai digunakan sebagai
Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” P1001 Ab000 Akseptor Lama KB Suntik Depo
1.2 Tujuan
suntik.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian
6. Melakukan implementasi
7. Melakukan evaluasi
1. Observasi
2. Wawancara
intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang ada.
3. Praktek
pendekatan manajemen.
4. Studi kebidanan
Kata Pengantar
sistematika penulisa.
BAB II : Tinjauan kasus, berisi tentang konsep teori KB Suntik dan konsep
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
(Hanifa, 1999)
melalui suntikan.
pelepasan ovum.
sperma.
(Manuaba, 1998)
suntikan pertama
sebabnya.
3. Ada tumor/keganasan
1. Paska persalinan
3. Interval
2.1.7 Efektifitas
2.1.9 Keuntungan
1. Pemberian sederhana
pasca menstruasi.
mendapatkan menstruasi.
(Manuaba, 1998)
2.1.10 Kerugian
(Manuaba, 1998)
1. Gangguan haid
2. Depresi
memakai KB suntik
bukan hormonal
3. Leukorea (keputihan)
dihentikan.
4. Rambut rontok
progesterone.
b. Pengobatan : - Diet
disuntikkan)
terlambat suntik.
dihentikan.
haid.
keluar.
c. Pelaksanaannya
karet. Hapus karet yang ada pada atas vial dengan kapas yang
(Depoprovera/cyclofem)
plastiknya
ameriorhoe)
menghubungi dokter.
penglihatan.
4. Tindak lanjut
2.2.I Pengkajian
1. Biodata
payudara.
langsing. Sakit kepala atau migren atau epilepsy tuber colossi dan
depresi.
depresi.
masing-masing anak.
e. HPHT
7. Riwayat perkawinan
9. Riwayat KB
sampingnya bagaimana.
1. Pemeriksaan umum:
b. Kesadaran : Composmentis
d. Suhu : 36 – 375 °C
e. Nadi : 60 – 90 x/menit
f. Respirasi : 16 – 24 x/menit
dari 2 kg/bulan
2. Pemeriksaan khusus:
a. Inspeksi
vena jugularis
varises
varises
b. Palpasi
tekan
nyeri tekan.
- Usia klien
- Menikah selama
- Suhu : 36 – 375 °C
- Nadi : 60 – 90 x/menit
- Respirasi : 16 – 24 x/menit
- Kesadaran : Composmentis
Masalah
2.4 Intervensi
dan standar
Intervensi:
R : Mencegah komplikasi
8. Berikan kartu peserta KB dan minta klien untuk membawanya saat suntik
ulang.
R : Sebagai tanda bukti dan acuan suntik ulang
Intervensi:
R : Jika terjadi spoting, tidak terlalu bahaya bagi klien dan dapat
diobati
dapat berhenti
Tujuan : Klien dapat mengerti dan menerima adanya efek samping yang
terjadi
okulasi (menstruasi)
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
3. Olah raga
2.5 Implementasi
2.6 Evaluasi
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
2. Alasan dating
pada kartunya
3. Keluhan utama
6. Riwayat haid
- Menarche : 12 tahun
- Lamanya : 6 – 7 hari
7. Riwayat perkawinan
- Kawin :1x
- Lamanya : 2 tahun
8. Riwayat kehamilan
Setelah kelahiran anak 1 pada usia bayi 6 bulan ibu ikut KB suntik 3
bulanan
Ibu menganut agama Islam dan dalam agama yang dianut ibu tidak ada
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum :
- Kesadaran : composmentis
- Suhu : 368 °C
- Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
2. Pemeriksaan khusus:
a. Inspeksi
jugularis
b. Palpasi
jugularis
nyeri tekan.
nyeri tekan.
- Suhu : 368 °C
- Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- BB : 53 kg
Pemeriksaan fisik
Masalah amenorhoe
III. Intervensi
Intervensi :
standar
R : Mempermudah tindakan
dahulu
R : Prosedur tindakan IM
kontaminasi
Tujuan : Klien dapat mengerti dan menerima adanya efek samping yang
terjadi
Kriteria hasil : Ibu mengerti penjelasan petugas tentang efek samping suntik
KB yaitu amenorhoe
Intervensi :
Implementasi
Implementasi
3) Menyiapkan obat depo progestin dan spuit 3 cc, membaca leher obat
disediakan.
5) Mengantiseptik daerah yang akan disuntik dengan kapas alcohol 1/3
sias – coxygis
masuk semua.
disediakan
Masalah : Amenorhoe
Implementasi :
Masalah : Amenorhoe
S :- Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah paham tentang efek samping dari
KB suntik 3 bulanan
A : - Amenorhoe
P:-
BAB IV
PEMBAHASAN
yaitu rasa nyaman pusing, dan potensial gangguan siklus haid, amenorhoe, pada
bulanan secara IM (tepatnya adalah 1/3 atas siascaxygeus) dan hasil evaluasinya
yaitu obat KB 3 bulanan 3 ml telah masuk pada tubuh ibu secara IM.
Dari asuhan yang dilakukan pada Ny “L” P1001 Ab000 dengan akseptor
kunjungan ulang suntik 3 bulanan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
menuju Keluarga Berencana dan sejahtera selain itu dibutuhkan juga peran
serta aktif dari bidan sebagai tenaga kesehatan dan juga masyarakat pasangan
Prof dr. Abdul Bari Saifuddin SPOG. MPG. 2003. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. YBPSP.
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
DI RSAB MUHAMMADIYAH MALANG
TANGGAL 16 – 7 – 2009
Disusun Oleh:
MUJINI
NIM. 0702100104
DI RSAB MUHAMMADIYAH
MALANG
TANGGAL 16 – 7 – 2009
MAHASISWA
MUJINI
0702100104
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Asuhan kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny. “L” P 1001 Ab000
Malang.
Kebidanan ini.
sempurna, oleh karena itu penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan, besar harapan penulis semoga Asuhan Kebidanan ini
Penulis