Anda di halaman 1dari 4

MEMASANG INFUS

No. Dokumen Revisi Halaman

RSBR/SPO/18-07/286 C 1/4

Tanggal terbit Ditetapkan :


Direktur RSU Budi Rahayu Pekalongan
SPO

06 April 2022 dr. A.M Lisliyantotot HM., MMR


PENGERTIAN Suatu tindakan memasukkan intravena cateter ke dalam vena
untuk terapi parenteral.
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh ketika pemenuhan oral
tidak terpenuhi
2. Pemenuhan dan mempertahankan kebutuhan elektrolit
3. Pemberian nutrisi: glukosa, asam amino dan lemak
4. Jalur pemberian obat/terapi, produk darah
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RSU Budi Rahayu Nomor :
009/RSBR/01/IV/2022 tentang Kebijakan Tindakan
Keperawatan dan Pendelegasian Tindakan Kedokteran (Medis)
Kepada Keperawatan (Perawat).
PROSEDUR A. PENGKAJIAN
1. Kaji tanda vital sebagai data dasar turgor kulit
2. Adanya alergi terhadap plester atau betadine
3. Kecenderungan perdarahan
4. Adanya penyakit atau perlukan pada ektremitas
5. Kondisi vena tempat penusukan
6. Berapa lama akan diinfus, jenis infuse, obat yang akan
diberikan untuk menentukan pemilihan vena.
B. PERENCANAAN
1. Persiapan Alat
Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan di bawa
kesisi tempat tidur. Alat-alat tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Cairan infuse
b. Set infuse
c. Kateter IV
d. Leukomed
e. Tourniquet
f. Cairan antiseptic :alkohol swab
g. Perlak/alas
h. Plester

PARAF
MEMASANG INFUS

No. Dokumen Revisi Halaman

RSBR/SPO/18-07/286 C 2/4

i. Saat perlu dilaporkan selama menggunakan infuse


intravena, hal – hal sarung tangan.
j. Piala ginjal/bengkok
k. Tiang infuse
l. Stiker tanggal pemasangan infuse
m. k/p papan spalk
n. k/p alat infuse elektronik (infuse pump)
o. Cek cairan IV dan tambahkan obat yang dibutuhkan
sesuai pesanan dokter.
2. Persiapan Pasien
Jelaskan prosedur pada pasien, tujuan pemberian terapi
intravena, hal-hal yang perlu dilaporkan selama
menggunakan infus.
C. PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Siapkan cairan infuse dan selang IV
a. Perhatikan tehnik asepsis saat membuka set infuse
steril dan cairan IV.
b. Klem selang infuse, buka tutup penusuk dan
tusukkan ke bagian botol atau countener cairan
intravena.
c. Tekan chamber drip dan isi hingga separuhnya
mengobservasi tetesan.
d. Buka klem pengatur tetesan dan alirkan cairan
melalui selang sehingga gelembung udara hilang,
tutup pengatur tetesan dan pasang penutup ujung
selang, pertahankan sterilitas.
e. Jika alat elektronik digunakan, ikuti manual
prosedur yang ada dan atur kecepatan tetesan infuse.
3. Berikan posisi supine pada pasien, letakkan alas di
bawah lengan pasien.
4. Pilih lokasi yang memungkinkan dan vena yang teraba
a. Gunakan vena bagian distal terlebih dahulu pada
lengan yang tidak dominan.
b. Hindari area yang saat dipalpasi, area luka, jaringan
skar, edema, infeksi.

PARAF
MEMASANG INFUS

No. Dokumen Revisi Halaman

RSBR/SPO/18-07/286 C 3/4

c. Pilih vena yang sesuai dengan ukuran IV catheter


(abocath).
d. Hindari vena di kaki kecuali lokasi lain tidak dapat di
akses.
e. Hindari vena daerah pembedahan contoh post op
mastektomi, adanya shut dialysis.
f. Hindari lokasi pada daerah penonjolan tulang, area
infeksi.
g. Sesuaikan dengan jenis cairan yang diberikan: cairan
h. Hipertonis, obat iritatif, pemberian cairan kecepatan
tinggi harus diberikan melalui vena besar.
5. Bila lokasi penusukan berambut/berbulu sebaiknya
dicukur sekitar 5 cm dari lokasi penusukan.
6. Pasang tourniquet 12-15 cm di atas lokasi pungsi vena
untuk menghambat aliran darah, pasang tourniquet
tidak terlalu kencang dan tidak lebih dari 2 menit.
7. Anjurkan pasien untuk membuka dan menutup
genggamannya.
8. Observasi dan palpasi vena yang memungkinkan untuk
pungsi jika vena tidak teraba cobalah beberapa tehnik
dibawah ini :
a. Lepaskan tourniquet dan anjurkan pasien untuk
merendahkan lengannya di bawah posisi jantung.
pasang kembali tourniquet dengan lembut.
b. Lepaskan tourniquet dan beri kompres hangat di atas
vena yang diinginkan selama 10 – 15 menit.
9. Gunakan sarung tangan.
10. Bersihkan area pungsi dengan cairan antiseptik
(alkohol swab) dengan gerakan sirkular mulai tengah ke
arah luar daerah penusukan.
11. Gunakan tangan non dominan untuk menahan kulit
sekitar di bawah lokasi vena yang ditusuk.
12. Tusukkan IV cateter perlahan dengan memegang hub
cateter di tangan dominan bevel menghadap ke atas
vena atau dari sisi vena, masukkan sesuai arah vena.

PARAF
MEMASANG INFUS

No. Dokumen Revisi Halaman

RSBR/SPO/18-07/286 C 4/4

13. Jika tampak darah keluar melalui lumen jarum atau


chamber cateter, masukkanlah plastik cateter lebih
jauh lagi ke vena. Masukkan plastik kateter hingga hub
mencapai lokasi tusukan.
14. Lepaskan penutup selang IV segera dan hubungkan
selang dengan cateter atau stabilkan atau tahan kateter
dengan tangan non dominan dan lepaskan tourniquet
dengan tangan yang lain.
15. Mulai teteskan cairan dengan mengatur klem amati
kulit luar sekitar tusukan untuk melihat tanda – tanda
infiltrasi.
16. Bila perlu fiksasi IV dengan hypafix dan silang dengan
plester dan tutup dengan leukomed di atas lokasi
tusukan.
17. Atur tetesan infuse sesuai advis dokter.
18. Rapikan semua alat dan buang sampah pada
tempatnya.
19. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
D. EVALUASI
1. Monitor intake dan output setiap hari, turgor kulit,
mukosa membrane dan tanda vital.
2. Awasi tanda – tanda phlebitis : nyeri, bengkak, panas,
kemerahan, perubahan kecepatan tetesan infuse,
terhentinya aliran infuse selama pemasangan.
E. DOKUMENTASI
Dokumentasi prosedur yang telah dilakukan meliputi:
waktu, lokasi penusukan, kateter yang digunakan, jenis
cairan, catat respon klien dicatatan implementasi perawat,
pemakaian barang di RM.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Intensive Care Unit
5. Instalasi Bedah Sentral

PARAF

Anda mungkin juga menyukai