• Alamat : Jawa
Barat
• Jam Kerja : 07.30 s.d
15.30
• Pegawai • Sertifikasi Perusahaan
• Komisaris, direksi dan staf : 17
• Pegawai : 305 orang (annual ISO ISO
report 2021) 14001:2015
9001:2015
• Asuransi Pegawai : BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS CIQS
Kesehatan SMK3 2000:
2018
ISO Kecelakaan
45001:2018 Nihil
4
Alur Produksi
Pressing 200 Hidrostatik
Shot blasting
ton test
Neckring
Flanching Leak test
welding
5
Pengamatan Tempat Kerja
–
Keselamatan Kerja
6
Mesin dan Alat Kerja
Mengepress lembaran plat proses pembengkokan di Untuk proses pengelasan Untuk proses pengelasan
menjadi berbentuk mangkuk mana bagian ujung lembaran bagian-bagian tabung LPG upper dan lower body tabung
logam ditekuk
7
Mesin dan Alat Kerja
Alat Hydrostatic Test Mesin Shotblasting Mesin Assy Valve Alat Leak Test
Menguji tabung terhadap Membersihkan permukaan Pemasangan valve pada Menguji ada/tidaknya
tekanan sebesar 31 kg/cm2, tabung dari kotoran/karat tabung kebocoran pada tabung
tidak boleh ada rembesan air setelah pemasangan valve (
atau kebocoran dan
perubahan bentuk
8
Mesin dan Alat Kerja
Numerator
9
Bahan dan Proses Kerja
• Badan tabung (SNI 07-3018-2006)
• Material plat baja SG 295 o
• Diamater plat blanking : ∅365
• Tebal plat : 2.3 mm
• Diameter luar badan tabung : ∅260 mm
Lantai bangunan yang digunakan adalah lantai semen polos, lantai tidak
terlihat licin atau retak sehingga pekerja dapat bekerja dengan aman.
Pressing (200 dan Tangan terjepit mesin, gangguan pendengaran Maintenance alat, Penggunaan APD sarung tangan dan masker,
250 Ton) (NIHL), varises penggunaan earplug, penyesuaian pressing time
Flanching Luka akibat benda tajam, tangan terjepit mesin, Penggunaan APD (sarung tangan dan masker), adanya pressing
gangguan pendengaran (NIHL) time, penggunaan earplug
Footring Welding Trauma gram gerinda pada mata, luka bakar, luka Penggunaan APD (sarung tangan, goggles, masker/respirator),
akibat benda tajam, gangguan pendengaran penggunaan earplug
(NIHL), trauma inhalasi
Handguard Welding Trauma gram gerinda pada mata, luka bakar, luka Penggunaan APD (sarung tangan, goggles, masker/respirator),
akibat benda tajam, trauma inhalasi, varises adaya tempat duduk untuk istirahat, prosedur awas
Necking Welding Trauma gram gerinda pada mata, luka bakar, luka Penggunaan APD (sarung tangan, goggles, masker/respirator)
akibat benda tajam, trauma inhalasi
Circumferential Trauma mata, tangan terjepit mesin, luka bakar, Penggunaan APD (sarung tangan, goggles, masker), maintenance
Welding luka akibat benda tajam, trauma inhalasi alat
12
SOP KERJA
PROSES KERJA KEMUNGKINAN KECELAKAAN KERJA UPAYA PENCEGAHAN
Hydrostatic Test Tertimpa tabung gas, jatuh Penggunaan APD (sarung tangan, sepatu boots)
terpeleset, varises prosedur awas, rotasi duduk/berdiri
Short Blasting Tangan terjepit mesin, luka akibat Penggunaan APD (sarung tangan, goggles,
benda tajam, trauma mata, masker), maintenance alat, rotasi berdiri/duduk,
keracunan, varises, Low Back Pain prosedur awas
Pasang Valve Tangan terjepit mesin Penggunaan APD (sarung tangan, goggles,
masker, sepatu boots), prosedur awas,
maintenance alat
Leak Test Tertimpa tabung gas, jatuh terpeleset Penggunaan APD (sarung tangan, sepatu boots)
prosedur awas
Numerator Tertimpa tabung gas, jatuh Penggunaan APD (sarung tangan, goggles,
terpeleset, tangan terjepit mesin masker, sepatu boots), prosedur awas
13
INSTALASI LISTRIK
Instalasi listrik → susunan perlengkapan listrik yang
bertalian satu dengan yang lain serta memiliki ciri terorganisir
untuk memenuhi satu atau sejumlah tujuan tertentu.
3 prinsip dasar:
14
PRASARANA KERJA LAINNYA
Roller Conveyor
● Spesifikasi roller conveyor disesuaikan dengan
● Tabung terjatuh mengenai dimensi dan beban tabung
pekerja ● Melakukan pelatihan bagi operator roller
conveyor
15
PRASARANA KERJA LAINNYA
Troli
● Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung yang
● Tabung terjatuh mengenai akan diangkut
pekerja ● Menentukan kapasitas beban maksimal yang dapat
diangkut oleh troli
16
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
Permasalahan Dasar Hukum Saran
oKurangnya pencahayaan dilokasi kerja oUU No. 1 Tahun 1970 Tentang oPerlu dilakukan pengukuran cahaya
sehingga lokasi kerja masih terlihat gelap Keselamatan Kerja apakah sudah termasuk standar
terutama dibagian flanching,cyrcumferensial oPermenaker No. 01/Men/1980 penerangan dan perlu penambahan
welding,dan pasang valve oPermen PU No. 5 Tahun 2014 tentang pencahayaan
oTidak tampak adanya rambu peringatan Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang oMenyediakan rambu tanda-tanda
tanda bahaya di dinding ruangan dan juga Pekerjaan Umum bahaya di setiap dinding ruangan dan
tidak terlihat adanya APAR oSKB MENAKER DAN MENTERI tanda dilarang merokok bagi pekerja
oRuangan tempat proses pengelasan kurang PEKERJAAN UMUM No.174/MEN/1986
memadai yaitu kurang lebar dan atap kurang omenyediakan APAR terutama di lokasi
DAN No.104/KPTS/1986
tinggi yang berpotensi menyebabkan
oSKB Menaker & Men PU 174/104/1986
oPada ruangan proses hydrostatik test akses kebakaran
oUU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
keluar masuk sangat sempit kara penuh oPerlu dilakukan perbaikan sistem
Konstruksi
dengan tumpukan tabung konstruksi dan menjalin kerjasama
oVentilasi diruangan terlihat kurang memadai dengan jasa konstruksi sehingga dapat
meminimalisir kecelakaan kerja
17
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
18
KLASIFIKASI
KEBAKARAN
19
KLASIFIKASI
KEBAKARAN
20
CARA PENGGUNAAN APAR
Berdasarkan Permenaker No. PER.04/Men/1980
5. Penempatan alat pemadam api ringan yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh
melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
6. Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang ( ditempatkan ) menggantung pada dinding dengan penguat
sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnyaatau ditempatkan dalam lemari atau peti ( box ) yang tidak dikunci.
7. Lemari atau peti ( box ) dapat dikunci dengan syarat bagian depannya harus diberi kaca aman dengan tebal
maximum 2 mm.
8. Sekang atau konstruksi penguat lainnya tidak boleh dikunci atau digembok atau diikat mati.
9. Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman, harus sesuai dengan besarnya alat pemadam api ringan yang ada
dalam lemari atau peti ( box ) sehingga mudah dikeluarkan.
10. Pemasangan alat pemadam api rinagn harus dipasang sedimikian rupa sehingga bagian paling atas berada pada
ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali CO2 dan serbuk kering dapat ditempatkan lebih rendah dengan
syarat jarak antara dasar alar pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.
11. Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49 derajat C atau
turun samai minus 44 derajat C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus unutuk suhu diluar
batas tersebut di atas.
12. Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terbuka harus dilindungi dengan tutup pengaman 23
RAMBU PERINGATAN
24
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
25
Tanggap Darurat dan Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi khusus Tidak ada Terdapat jalur evakuasi khusus bebas
daribenda yang bisa menghalangi proses
evakuasi dan harus cukup (jumlah
danukuran) untuk mengeluarkan
pekerjadalam waktu 2-3 menit
26
Kejadian Kecelakaan
❏ Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan
korban manusia dan harta benda. (Permenaker No. Per-03/Men/1998, Bab 1 Pasal 1 ayat 1)
❏ Setiap kejadian kecelakaan kerja harus dilaporkan secara benar:
Mengetahui penyebab utama, hal Tindak lanjut sebagai upaya
yang berpotensi bahaya, kondisi pencegahan kejadian kecelakaan
tidak aman
❏ Hal yang berpotensi bahaya dan berisiko menimbulkan kecelakaan kerja pada kasus:
→ Tangan terjepit mesin
→ Trauma mata akibat gerindra
→ Tertimpa beban
→ Masalah otot & rangka akibat mengangkat beban
→ Burn injury
27
PERSONIL KESELAMATAN KERJA
28
Identifikasi Potensi Bahaya
29
Identifikasi Potensi Bahaya
30
Kesimpulan
1. Belum terlaksananya aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik sehingga dapat
menyebabkan risiko terjadinya PAK dan Kecelakaan Kerja yang tinggi pada karyawan produksi tabung gas
elpiji.
2. Pada beberapa pekerja, masih belum terlihat menggunaan APD yang baik dan lengkap pada setiap tahap
produksi
3. Lingkungan kerja yang relatif tidak aman dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja sehingga
berpotensi menyebabkan adanya korban.
4. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting untuk menjamin kesejahteraan para pekerja dan
keberhasilan perusahaan.
31
5. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan tidak terduga yang dapat
menyebabkan kerugian baik dalam bentuk korban manusia maupun kerusakan harta benda di lingkungan
kerja.
6. Dokter yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan kerja, tenaga kesehatan kerja, dan petugas
P3K di lapangan memainkan peran penting sebagai personel keselamatan kerja
Saran
1. Perlunya dilakukan tahapan manajemen risiko dengan baik
• Dari hasil pengamatan, perusahaan belum melakukan penyesuaian manajemen dan penerapan
sistem manajemen K3 yang baik. Hal ini dapat menimbulkan risiko terjadinya PAK dan lingkungan
kerja yang relatif tidak aman dan nyaman, disebabkan oleh letak peralatan yang tidak tepat, luas
lingkungan kerja yang kurang memadai, serta minimnya penerangan di dalam pabrik.
• Oleh karena itu, diperlukan peran serta dari seluruh pihak di dalam pabrik, termasuk manajemen
dan karyawan, dalam meningkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, serta
memastikan kondisi kerja yang aman dengan menaati peraturan dan regulasi yang berlaku.
32
• Perusahaan juga perlu melakukan perbaikan manajemen dan fasilitas, serta menerapkan kebijakan
yang berfokus pada keselamatan dan kesehatan kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dan sehat, sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan akibat kerja.
Saran
2. Pentingnya mengetahui potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja
Pelatihan karyawan sangat penting dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan mereka dalam
menghadapi situasi yang berpotensi membahayakan keselamatan kerja. Pelatihan yang berkala dan
efektif dapat membantu meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kinerja keselamatan
kerja secara keseluruhan.