Anda di halaman 1dari 14

Logo

Kontrakt
or
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Install Pipe Sleeve

Prepared byy
Reviewed by Approved by
Checked by

Construction PMT PB KRS HES PMT PBKRS Project Manager PBKRS

Date : Date : Date :

Tujuan:
 SOP ini di buat sebagai panduan untuk melakukan PEMASANGAN PIPE SLEEVE dengan Cara yang
Tepat dan Aman.

Penjelasan mengenai peralatan:


 PIPE SLEEVE adalah suatu material tambahan yg terbuat dari pipa yg dibelah atau plate yg di roll,
dipasang pada pipa dengan alasan untuk melindungi pipa dari kebocoran. Pemasangan Pipe Sleeve ini
sebagai bentuk dari perubahan design sehingga membutuhkan MOC.

1. Uraian Umum
Prosedur ini menjadi panduan kerja aman dalam melakukan pekerjaan install pipe sleeve
Definisi
Install Pipe Sleeve adalah proses pemasangan sleeve ke line exsisting.

1.1. Personil yang Terlibat


Crew terdiri dari:
No Jabatan Kompetensi/Sertifikasi
1 PMCoW HI, MSW, Hot work standart,
ExcavationFundamental A & B, assesment PMCOW
assesment
2 Pipe Fitter Training MSW, HI
3 Helper Training MSW, HI
4 Fire WathcerWatcher Training Fire Wathcher, Training MSW, HI
5 Welder Migas, Training MSW, HI
6 HES Man AK-3U, Training MSW, HI
7 Operator Crane/Foco SIO, Training MSW, HI, Lifting Rigging validasi
OA
8 Rigger Training MSW, HI, Lifting Rigging validasi OA
9 Spotter Training MSW, HI, Pelatihan Spotter

1.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan Iinstall pipe sleeve :
1. Hand Tools
2. Welding Machine
3. Cutting Torch
4. Grinding Machine
5. Dongkrak Hidrolik
6. Came along/chain block
7. Rantai
8. Linggis
9. Gas Detector
10. Racun Api
11. P3K
12. Pipe Hanger
13. Foco Truck
14. Crane
15. Portable Gas Detector

2. Informasi Penting Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan


2.1. Bahaya –Bahaya Umum
Potensi bahaya dari pekerjaan ini terhadap pekerja dan fasilitas:
 Tempat kerja terbatas
 Binatang berbisa
 Pipa existing aktif
 Terjepit
 Tertimpa material atau tools
 Fluida bertekanan

2.2. Langkah Pencegahan


Lakukan langkah-langkah berikut ini agar pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat
 Pastikan Anda dan kru dalam keadaan sehat dan fit dalam melakukan pekerjaan ini
 Selalu pastikan izin keselamatan kerja yang diperlukan (PTW dan izin khusus lainnya) telah disetujui
sebelum pekerjaan dimulai.
 Buat perencanaan kerja yang dapat dimengerti oleh semua crew
 Dan lain-lain yang akan disebutkan secara detail di langkah kerja.

LAKUKAN KERJA SECARA SELAMAT ATAU TIDAK SAMASEKALI-MASIH ADA


WAKTU UNTUK BEKERJA DENGAN BENAR

2.3. Peralatan Keselamatan


Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tertera di bawah ini untuk mengurangi paparan terhadap potensi
bahaya yang mungkin timbul selama melakukan pekerjaan.

N Alat Pelindung Diri/Peralatan Keterangan


Deskripsi
o Keselamatan lainnya
1 Standar  Safety Head (topi Digunakan selama bekerja
keselamatan)
 Safety Glasses (kacamata
keselamatan)
 FRC (Flame Resistance
Clothes)
 Safety Shoes (sepatu
keselamatan)
 Portable Gas Detector (H2S).
 Hand Gloves
 Bee Net
 Welding Apron
 Face shield

2.4. Izin Kerja (Silang kotak berikut ini jika permit diperlukan)
Permit To Work (PTW) Hot Work Permit ( On-Plott)
Isolation Hazardous Energy (IHE) Permit Excavation Permit
Confined Space Entry (CSE) Permit Bypassing Approval Form
2.5. Parameter &Kondisi Operasi Normal
Peralatan/Proses Parameter Normal Batasan yang diizinkan
Lower Explosion 0% < 10%
Limit (LEL)
Portable Gas Oxygen 19.5%-23% 19.5%-23%
Detector CO2 0 ppm 25 ppm
H2S 0 ppm 1 ppm, jika bekerja >15menit
5 ppm, jika bekerja <15menit

2.6. Prosedur Tanggap Darurat & Penghentian Darurat


Jika terjadi kondisi darurat selama pekerjaan berlangsung:
 Ikuti prosedur tanggap darurat setempat
 Hubungi nomor telepon darurat # 123 atau 08001800123
 Hubungi penyelia atau atasan anda

3. Uraian Kerja
BASIC TASK SEQUENCE TO DO THE JOB
Urutan Tugas Dasar Untuk Melakukan Pekerjaan
Persiapan Pekerjaan
1. Beri tanda pada spot yang akan di sleeve / marking
 Spot yang diberi tanda (sleeve marking) harus sesuai dengan berdasarkan hasil Final
Verification (sleeve) atau TL (Test Location) berdasarkan data awal dari Engineering
Work Package / Data (road crossing improvement)atau MOC.
2. Check Wall tThickness pada pPipa yang akan di- sleeve
 Bersihkan permukaan yang akan di wall thickness dengan sikat kawat atau power brush
 Lakukan Wall thickness Thickness padaPada spot weld to body sesuai dengan sleeve
marking yang akan di sleeve sesuai data awal TL (Test Location).
 Minimum Ketebalan Pipa adalah 4.8 mm untuk Pipa inline Service.atau sesuai table 1
s/d table 6 ( Reference : pada SRP Perbaikan Pipa dengan Pemasangan Sleeve
IBU/FE/CPM/PL/001 revisi terbaru.CES-800 and API 2201 )
 Bila Ketebalan ketebalan kKurang dari 4.8 mm lakukan koordinasi dengan PIC dan
Engineering CPI untuk langkah selanjutnya dan mendapatkan
persetujuanacceptions.
 Pergeseran stand-end slevee dengan tetap mempertimbangkan jarak minimum
(10 cm) antara anomaly dan ujung sleeve
 Penambahan jumlah sleeve
 Khusus untuk pipa air Contoh pada Rangau Water Line, ketebalan minimum yang
diijinkan untuk weld to body adalah dengan Thickness 2.4 mm.
 Jarak minimum antara posisi weld to body (ujung sleeve) dan posisi sambungan las pipa
existing adalah 10 cm.
 Catat hasil pengukuran wall thickness pada UTM Record

Tambahan Referensi API 2201 :


3. Periksa diameter pipe sleeve apakah sesuai dengan outside diameter dari pipa exsisting dan
inside diameter dari pipe sleeve
Pemeriksaan ini diperlukan untuk memastikan circum sesuai dengan outside diameter pipa dan
mendapatkan indikasi awal root gap sleeve to sleeve.
4. Untuk sambungan sleeve to sleeve: Lakukan penggerindaan pada tepi pipe sleeve yang
belum dibevel untuk membentuk bavel pada plate
Untuk weld to body: Lakukan penggerindaan pada tepi pipe sleeve yang sudah terbevel
untuk meratakan tepi plat
Beveling harus sesuai dengan standard welding.
5.

6. Pastikan exsisting line dalam keadaan flow


Selama penyetelan/Pengelasan, Pastikan Line yang akan di sleeve harus ada aliran serta pressure
Min - 05 Psi / Max - ½ X Operation Pressure yang actual dan dimonitor selama pegelasan. (See
SOP Engineering-Attachment)
7. UTM Report
Akan ditambahkan pipe sleeve sampai didapatkan ticknes Minimum 4,8 mm
Handling Pipe Sleeve Handling & Lifting
8. Bersihkan permukaan existing pipe menggunakan sikat kawat atau power
tools.Distribusikan material Sleeve disetiap spot pengelasan menggunakan SOP exception
Manual Handling
9. Distribusikan material sleeve di setiap spot pengelasan menggunakan metode pengangkatan
yang tepat.
 Manual handling hanya diperbolehkan untuk sleeve berukuran 8” atau diameter yang lebih
kecil.
 Jika kondisi area kerja tidak memungkinkan equipment alat angkat masuk & berpotensi
menimbulkan hazard lain (bekerja Ddibawah power line, corridor koridor yg tidak
memiliki access akses dan public road yg padat), maka siapkan droping zone dan lakukan
pengangkatan manual liftingmanual dengan mengikuti referensi SOP manual lifting
Sleeve yang telah disetujui CPI.
 Pastikan webbing sling yang digunakan untuk mengangkat sleeve terikat kuat pada sleeve.
(exception)
Ilustrasi pengangkatan menggunakan alat angkat Foco:

10. Letakkan Material material Sleeve sleeve bagian atas (Top topS sleeve) dengan
menggunakan equipment alat angkat dengan acuan Lifting Plan.
11. Jika area tidak dapat menngunakan equipment maka lakukan acuan No.7
Sebelum melakukan
 Jika area tidak dapat menggunakan alat angkat maka lakukan acuan No.65
 Sebelum meletakkan sleeve bagian atas, letakkan kayu broti (minimum kayu kaso 5/7
panjang 50 cm) diatas pipa.
 Sleeve diletakkan diatas pipa dengan bantalan/ganjal kayu broti.
 Gap / rongga antara sleeve dan pipa existing digunakan untuk mengeluarkan webbing
sling atau mencegah tangan terjepit saat melakukan pengangkatan sleeve secara manual
 Posisi material sleeve yang akan dipasang sedekat mungkin dengan rencana posisi
terpasang (jarak tidak boleh > 2 cm). Apabila jarak > 2 cm, angkat sleeve dan posisikan
kembali sampai mencapai jarak ≤ 2 cm).
12. PemasanganmasanganInstalasi material sleeve bagian bawah (bottom bottom sleeve) ::
 Metode 1
 Letakkan bottom sleeve diatas upper sleeve
 Top sleeve dan bottom sleeve dapat sekaligus diangkat dan diletakkan diatas pipa, jika
menggunakan alat angkat.
 Posisi material sleeve yang akan dipasang sedekat mungkin dengan rencana posisi
terpasang (jarak tidak boleh > 2 cm). Apabila jarak > 2 cm, angkat sleeve dan posisikan
kembali sampai mencapai jarak ≤ 2 cm).
 Bantalan/ganjal kayu brotti digunakan sesuai acuan No. 76.
 Pemasangan dengan foco truck:
o Lingkarkan rantai 3/8” di kedua bagian sleeve tegak lurus dari sleeve yang akan
di pasang untuk kedua ujung dari sleeve (minimum 10 cm dari tepi sleeve).
Pastikan rantai terkunci sehingga bisa menahan berat sleeve.
o Congkel dengan linggis bottom sleeve yang berada di atas top sleeve, sehingga
bottom sleeve bergeser ke bagian bawah pipa dengan ditahan oleh rantai.
Pastikan tidak ada pekerja yang berada di line of fire dan lakukan komunikasi
yang jelas antara pekerja yang terlibat.
o Pasang webbing sling foco truck ke bottom sleeve (digendong) dan lakukan
pengangkatan untuk menyatukan bottom dan top sleeve. Lakukan penyetelan
bottom dan top sleeve (lihat langkah kerja fit up).
 Pemasangan dengan lever hoist/block:
o Lingkarkan webbing sling yang dipasang pada lever block di kedua bagian sleeve
tegak lurus dari sleeve yang akan di pasang untuk kedua ujung dari sleeve
(minimum 10 cm dari tepi sleeve). Pastikan webbing sling dan lever block
terkunci sehingga bisa menahan berat sleeve.
o Congkel dengan linggis bottom sleeve yang berada di atas top sleeve, sehingga
bottom sleeve bergeser ke bagian bawah pipa dengan ditahan oleh webbing sling.
Pastikan tidak ada pekerja yang berada di line of fire dan lakukan komunikasi
yang jelas antara pekerja yang terlibat.
o Kencangkan ikatan webbing sling dengan mengoperasikan lever hoist secara
bersama-sama, sehingga bottom sleeve terangkat ke atas mendekat ke top sleeve
dan lakukan penyetelan bottom dan top sleeve (lihat langkah kerja fit up).
 Tinggi pipa dari permukaan tanah kurang dari 0.5 M
Lakukan penyisipan sleeve dibawah pipa dengan cara memiringkan sleeve searah circum dan
angkat secara manual sesuai SOP (exception) atau menggunakan Lever Block.setelah itu ditahan
bagian bawah dengan bantalan atau ikatan.
Tinggi pipa dari permukaan tanah lebih dari 0.5 M
Tempatkan posisi sleeve dibawah pipa dengan cara menggeser dan angkat secara manual sesuai SOP
(exception) atau menggunakan Lever Block atau Chains block dengan tiang gawang, kemudian
lakukan pengikatan.

 Metode 2 (alternative, berlaku jika tinggi pipa dari permukaan lantai kerja kurang dari
0.5 M)
 Lakukan penyisipan sleeve dibawah pipa dengan cara memiringkan sleeve searah circum
dan meletakkannya di atas bantalan kayu
 Posisi material sleeve yang akan dipasang sedekat mungkin dengan rencana posisi
terpasang (jarak tidak boleh > 2 cm). Apabila jarak > 2 cm, angkat sleeve dan posisikan
kembali sampai mencapai jarak ≤ 2 cm).
Fit Up & Weldingdengan Hydraulic Jack (Metode A)

13. Lingkarkan rantai 3/8” di kedua bagian pipe sleeve tegak lurus dari pipe sleeve yang akan
di pasang untuk kedua ujung dari pipe sleeve (minimum 10 cm dari tepi sleeve)
14. Posisikan 2 buah jack 20 Ton di atas top sleeve, di antara top pipe sleeve dan rantai 3/8”,
pastikan jack tidak bersentuhan langsung dengan exsisting pipeline, gunakan potongan
sleeve sebagai alas / kedudukan dari jack.
15. Pengangkatan jack.
16. Lakukan pengangkatan secara manual dan pastikan beban yang diangkat tidak melebihi kapasitas
daya angkat personal 20 Kg. (ref : SID 5106)
 Lakukan pengangkatan pada jack secara manual dan pastikan beban yang diangkat tidak
melebihi kapasitas daya angkat personal 20 Kg. (Referensi: SID 5106)
17. Posisikan rantai 3/8” tepat berada pada alu yang ada di atas kepala jack 20 Ton

18. Pasang tuas dari kedua jack 20 Ton dan tutup release valve pada jack
19. Posisikan rantai 3/8” tepat berada pada alu yang ada di atas kepala jack 20 Ton
Pasang tuas dari kedua jack 20 Ton dan tutup release valve pada jack
20. Lakukan pengencangan rantai 3/8” dengan menggerakkan tuas jack 20 Ton secara
bersamaan dalam posisi operator dan pekerja lain tidak berada di line of fire
21. Posisikan kedua material sleeve sesuai dengan ukuran atau gap yang sudah disepakati.
Untuk pengaturan gap:
 Lakukan pergeseran dengan metoda pemukulan hammer (2 buah hammer) ke material
sleeve yang akan digeser
 Hammer 1 digunakan untuk memukul hammer 2. Hammer 2 sebagai bantalan antara
Hammer 1 dengan sleeve. Dilarang melakukan pemukulan langsung dengan Hammer ke
sleeve atau ke pipa existing.
22. Setelah posisi kedua pipe sleeve sudah tepat sesuai dengan ukuran atau gap yang
ditentukan, lakukan tack weld pada titik yang disepakati, ( minimum 3 titik 4 teck tack-
weld sisi kiri, tengah dan kanan pada satu sisi posisi horizontal weldl.)
23. Lakukan kembali pengencangan rantai 3/8” dengan menggerakkan tuas jack 20 Ton secara
bersamaan dalam posisi operator dan pekerja lain tidak berada di line of fire (jika masih
diperlukan untuk mengatura gap pada sisi horizontal weld yang lain)
24. Setelah posisi kedua pipe sleeve sudah tepat sesuai dengan ukuran atau gap yang
ditentukan, lakukan tack weld pada titik sisanya, minimum 3 tack-weld sisi kiri, tengah dan
kanan pada satu sisi posisi horizontal weld yang lain.
25. Lepaskan level blockLonggarkan rantai 3/8” dengan cara memutar release-valve /pin jack
sesuai dengan kebutuhan secara bersamaan dalam posisi operator dan pekerja lain tidak
berada di line of fire jack.
 Pegangi jJack dan lepas rantai
 , releaseAmbil kedua jack 20 Ton dan pindahkan ke tempat yang aman.
26. Jika posisi kedua pipe sleeve sudah tidak dapat tepat sesuai dengan ukuran atau gap yang
diinginkan dan sleeve perlu dilakukan pemotongan (cutting atau trimming), makaBila
welding gap belum memenuhi atau circum kedua sleeve belum sejajar, lakukan penyetelan
kembali dengan cara menggeser atau menekan dengan bantalan kayu.
 Pasang bantalan untuk tumpuan bottom sleeve diatas lantai kerja
 Longgarkan rantai 3/8” dengan cara memutar release-valve /pin jack sesuai dengan
kebutuhan secara bersamaan dalam posisi operator dan pekerja lain tidak berada di line of fire
jack sampai dengan bottom sleeve menyentuh bantalan. Gunakan kayu panjang yang
dipasang menyilang untuk mengontrol turunnya bottom sleeve
 Pegangi jack dan lepas rantai
 Ambil kedua jack 20 Ton dan pindahkan ke tempat yang aman
 Angkat dan pindahkan bottow sleeve yang akan dipotong ke tempat yang aman untuk
memotong
 Congkel top sleeve dengan linggis. Pastikan linggis menumpu pada bagian pipa yang aman
(jika diperlukan, gunakan alas potongan sleeve untuk tumpuan linggis)
 Pasang bantalan / ganjal kayu untuk memberikan rongga gap antara top sleeve dan pipa
(untuk memasukkan web sling untuk pengangkatan dengan alat angkat atau posisi memegang
sleeve untuk pengangkatan manual)
 Angkat dan pindahkan top sleeve yang akan dipotong ke tempat yang aman untuk memotong
 Pengangkatan dan pemindahan sleeve yang akan dipotong menggunakan SOP yang sudah
disetujui (manual handling atau menggunakan alat angkat)
 Pemotongan (cutting atau trimming) sleeve untuk pengaturan gap dilakukan sesuai SOP yang
sudah disetujui
 Jika sleeve sudah terpotong, pemasangan & penyetelan kembali sleeve menggunakan acuan
sesuai langkah-langkah yang telah disebutkan diatas
27. Bila ukuran pipa sleeve tidak cocok dengan ukuran pipe exsisting, maka pasang lever block
kembali mengikat sleeva bagian bawa supaya tidak jatuh dan jack dirilis dengan cara
memutar release valve;/pin sesuai dengan kebutuhan ( rantai 3/8” otomatis menjadi
longgar dan langsung di lepas),
28. Longgarkan lever block dan turunkan sleeve bagian bawah sampai menyentuh tanah.
29. Sleeve bagian atas di congkel dengan linggis dan pasang kayu sebagai ganjal, di angkat
secara manual dan di letakan menyilang di atas pipa existing.
30. Pasang webbing di sleeve dan angkat mengunakan pipa scaffolding ke area yang aman.
31. Lakukan pemotongan pada bagian pipe sleeve yang telah ditandai / marking
32. Lakukan penggerindaan pada bagian sisi pipa sleeve yang dipotong untuk bevel

Fit Up dengan Lever Hoist/Block (Metode B)Lakukan penyetelan kembali dengan


mengikuti langkah no.9 -17
33. Posisikan 2 buah lever hoist diantara pipe sleeve dengan melingkarkan rantai 3/8” dengan
tambahan webbing sling yang diikatkan pada kedua hook lever hoist
 Minimalkan panjang rantai lever block agar meminimalkan goresan pada material sleeve
 Gunakan kapasitas lever block yang sesuai.

34. Lakukan pengencangan rantai 3/8” dan webbing sling dengan menggerakkan tuas secara
bersamaan dalam posisi operator dan pekerja lain tidak berada di line of fire
35. Posisikan kedua material sleeve sesuai dengan ukuran atau gap yang sudah disepakati.
Untuk pengaturan gap:
 Lakukan pergeseran dengan metoda pemukulan hammer (2 buah hammer) ke material sleeve
yang akan digeser
 Hammer 1 digunakan untuk memukul hammer 2. Hammer 2 sebagai bantalan antara Hammer
1 dengan sleeve. Dilarang melakukan pemukulan langsung dengan Hammer ke sleeve atau ke
pipa existing.

36. Setelah posisi kedua pipe sleeve sudah tepat sesuai dengan ukuran atau gap yang
ditentukan, lakukan tack weld pada titik yang disepakati, minimum 3 titik tack-weld sisi
kiri, tengah dan kanan pada satu sisi posisi horizontal weld.
37. Lakukan kembali pengencangan rantai 3/8” dengan menggerakkan tuas jack 20 Ton secara
bersamaan dalam posisi operator dan pekerja lain tidak berada di line of fire (jika masih
diperlukan untuk mengatura gap pada sisi horizontal weld yang lain)
38. Setelah posisi kedua pipe sleeve sudah tepat sesuai dengan ukuran atau gap yang
ditentukan, lakukan tack weld pada titik sisanya, minimum 3 tack-weld sisi kiri, tengah dan
kanan pada satu sisi posisi horizontal weld yang lain.
39. Longgarkan rantai lever hoist secara bersamaan dalam posisi operator dan pekerja lain
tidak berada di line of fire jack
 Ambil kedua lever hoist dan pindahkan ke tempat yang aman
40. Jika posisi kedua pipe sleeve sudah tidak dapat tepat sesuai dengan ukuran atau gap yang
diinginkan dan sleeve perlu dilakukan pemotongan (cutting atau trimming), maka
 Pasang bantalan untuk tumpuan bottom sleeve diatas lantai kerja
 Longgarkan rantai lever hoist sesuai dengan kebutuhan secara bersamaan dalam posisi
operator dan pekerja lain tidak berada di line of fire jack sampai dengan bottom sleeve
menyentuh bantalan. Gunakan kayu anjang yang dipasang menyilang untuk mengontrol
turunnya bottom sleeve
 Pegangi lever hoist dan lepas rantai
 Ambil kedua lever hoist dan pindahkan ke tempat yang aman
 Angkat dan pindahkan bottow sleeve yang akan dipotong ke tempat yang aman untuk
memotong
 Congkel top sleeve dengan linggis. Pastikan linggis menumpu pada bagian pipa yang aman
(jika diperlukan, gunakan alas potongan sleeve untuk tumpuan linggis)
 Pasang bantalan / ganjal kayu untuk memberikan rongga gap antara top sleeve dan pipa
(untuk memasukkan web sling untuk pengangkatan dengan alat angkat atau posisi memegang
sleeve untuk pengangkatan manual)
 Angkat dan pindahkan top sleeve yang akan dipotong ke tempat yang aman untuk memotong
 Pengangkatan dan pemindahan sleeve yang akan dipotong menggunakan SOP yang sudah
disetujui (manual handling atau alat angkat)
 Pemotongan (cutting atau trimming) sleeve untuk pengaturan gap dilakukan sesuai SOP yang
sudah disetujui
 Jika sleeve sudah terpotong, pemasangan & penyetelan kembali sleeve menggunakan acuan
sesuai langkah-langkah yang telah disebutkan diatas
Sleeve Welding
41. Pemilihan jenis kawat las harus mengikuti petunjuk dari SRP Perbaikan Pipa dengan
Pemasangan Sleeve IBU/FE/CPM/PL/001 revisi terbaruLakukan pengelasan pada pipe
sleeve diposisi horizontal sampai selesai di kedua sisi
 Jenis kawat las E7018
 Untuk pipa dengan ketebalan kurang dari 12.7mm, diameter kawat las untuk akar las
maksimum diameter 2.5mm, dan 3.2mm untuk selanjutnya

42. Pastikan existing line dalam keadaan flow


Flow inside Pipelines Consideration
1. Under most conditions, it is desirable to maintain some product flow inside of any material being
welded. This helps to dissipate the heat and to limit the metal temperature during the welding
operation, thereby reducing the risk of burn through.
2. Liquid flow rate refer to CES Welding Guidelines WEM-EN-300

43. Lakukan pengelasan pada sleeve-to-sleeve di posisi horizontal sampai selesai di kedua sisi

44. Lanjutkan pengelasan sleeve-to-sleeve pada bagian circum (jika sleeve lebih dari satu
pair)Lakukan pengelasan pada posisi circum dari pipe sleeve di kedua sisi Pastikan
tichknes diatas 4,8 mm
45. Pastikan existing line dalam keadaan flow, berlaku jika ada pengelasan ke badan pipa
(weld to body)
Flow inside Pipelines Consideration
3. Under most conditions, it is desirable to maintain some product flow inside of any material
being welded. This helps to dissipate the heat and to limit the metal temperature during the
welding operation, thereby reducing the risk of burn through.
4. Liquid flow rate refer to CES Welding Guidelines WEM-EN-300

46. Hubungi SMBR Construction Supervisor untuk mendapatkan ijin dimulainya pekerjaan
pengelasan ke badan pipa (weld to body)
 Gunakan table 1- 6 Diameter vs Thickness vs Pressure yang sesuai (referensi SRP
Perbaikan Pipa dengan Pemasangan Sleeve IBU/FE/CPM/PL/001 revisi terbaru) untuk
menentukan tebal pipa minimum yang dipersyaratkan
47. Lakukan pengelasan ke badan pipa (weld to body) pada posisi circum dari pipe sleeve di
kedua sisi (end fillet weld).
 PMCoW dan Welder harus memastikan ketebalan pipa minimum terpenuhi (acuan No.
2) sebelum melakukan pengelasan
 Pengaturan heat input saat weld to body sesuai table 8 pada SRP Perbaikan Pipa dengan
Pemasangan Sleeve IBU/FE/CPM/PL/001 revisi terbaru

48. Setelah pengelasan, pembersihan dilakukan pada lasan pada posisi circum dari pipe sleeve
di kedua sisi lakukan pembersihan.
49. Lakukan dye panetrantpenetrant untuk memastikan kualitas pengelasan oleh team yang
terkait
50. Lakukan housekeeping di area kerja
Note :
1. Jika instalasi Sleeve sleeve berada di dekat Public Road harap disiapkan Trafic
Management Plan.
2. Jika instalasi sleeve membutuhkan penggalian maka harus refer kepada SOP
EXCAVATION.
3. Area galian harus dibarricade, jika berada di dekat area social community maka area
galian harus menggunakan Hard Barrierrricade.

4. Informasi Pengendalian Document

Description Date

Approval Date 6 2011 SeptemberFebruary Januari 201598


Revisi 4.0

Revision No Date Notes

1.0 05 Januari 2015 Initial release 5. Doku


2.0 16 June 2016 men
3.0 23 Okt 2017
4.0 09 Sep 2018

Terkait
SOP Welding machine, SOP Lifting, SOP Acetylene-oxygen welding / cutting, SOP Grinding/Brushing, WPS/PQR, SOP Tie
In, Work At Height.,

Description Legend:
New Issue : This SOP is newly issued and/or introduced to area/dept, facility/section in each OPG/SSG/ODG in IBU.
Whole Document : All part of this SOP is modified especially changes in procedural steps and/or transferred from previous SOP format.

Partial : Minor changes such as inserting additional procedural steps, flow diagram or technical data.

Anda mungkin juga menyukai