Anda di halaman 1dari 5

PROSES PRODUKSI

PEMBUATAN FLANGE UNTUK


ALAT PENEBAR PAKAN IKAN OTOMATIS

Oleh :

Abyan Mas’udin ( 1121620001)

Semester Genap Tahun Akademik 2021

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

Serpong
22 Juli 2021
3.1.3 Proses Pembuatan Flange Atas dan Bawah

Gambar Flange atas dan Flange Bawah

Flange berfungsi sebagai bagian yang penyalur antara satu part dengan part yang
lainnya. Pada mesin penebar pellet ikan kali ini terdiri dari Flange Atas dan Flange Bawah,
yang mana Flange Atas berfungsi untuk menyambungkan dan menyalurkan pellet dari
Hopper ke Rotary Valve. Sedangkan, Flange Bawah untuk menyambungkan Rotary Valve
dengan Silinder Akrilik.

Kedua Flange tersebut terbuat dari bahan Stainless Steel 304. Yang mana Stainless
Steel 304 merubahan bahan stainlees yang aman bagi makanan ( Food Grade ) , tahan karat
dan jamur, serta mampu bertahan lama dalam kondisi basah.

Terdapat perbedaan antara Flange Atas dengan Flange Bawah dimana Flange
Bawah terdapat kupingan / support sebagai tempat pemasangan Load Cell & Silinder
Akrilik. Flange Atas & Flange Bawah memiliki ukuran yang sama yaitu, 180 mm x 180
mm x 6 mm, dengan ukuran Hollow 50 mm x 50 mm x 1,8 mm.
Pada pembuatannya meliputi beberapa proses pembentukan seperti desain gambar,
pemotongan, pengeboran dan penyatuan bagian - bagian dengan proses pengelasan.

Tahap pertama dalam pembuatan flange adalah, membentuk pola seperti gambar
desain pada plat stainless stell dan hollow. Setelah pola terbentuk dan sudah sesuai dengan
ukuran gambar desain, maka benda kerja tersebut dipotong mengikuti pola yang sudah
dibuat. Pada proses ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan
keselamatan kerja selama pengerjaan yaitu, gunakan Alat Pelindung Diri yang cukup dan
sesuai dengan pekerjaan seperti, kacamata, sarung tangan, dan apron guna melindungi diri
dari percikan api selama proses pemotongan.

Tahap kedua adalah pengeboran pada plat stainless steel sesuai dengan ukuran
gambar desain. Pengeboran sebaiknya dilakukan pada bor duduk yang memiliki catok bor
atau ragum. Sebab bahan yang akan kita potong adalah stainless steel yang memiliki
tingkat kekerasan yang cukup tinggi. Proses pengeboran menggunakan bor HSS - CO
( High Speed Steel – Cobalt ) dilakukan secara bertahap dari diameter 4 mm, diameter 6
mm dan diameter 8 mm. Bor ini khusus dibuat untuk melubangi stainless steel yang mana
jika menggunakan matar bor biasa, bor akan mudah cepat tumpul. Sebelum di bor, beri
titik penegas pada pola yang akan dilubangi dengan penitik dan palu agar lubang yang
dihasilkan lebih presisi. Proses pengeboran perlu perhatian khusus, sebab jika salah atau
meleset sedikit saja maka lubang akan melenceng jauh dan sulit untuk diperbaiki. Gunakan
juga Alat Pelindung Diri yang cukup seperti kacamata dan sarung tangan. Pastikan benda
kerja terjepit pada ragum dengan baik agar supaya proses pengerjaan lebih aman dan
terhindar dari kecelakaan kerja.

Tahap ketiga setelah kedua proses diatas adalah penyatuan benda kerja. Penyatuan
benda kerja tersebut dilakukan dengan cara pengelasan. Dimana pengelasan dilakukan di
sekeliling Hollow dan 4 buah kupingan ( Support ) . Pastikan ketika proses pengelasan
benda kerja dalam kondisi bersih, benda kerja dalam kondisi datar, arus listrik sesuai
dengan kebutuhan penglasan, dan benda harus dijepit (Clamp) satu sama lain,, agar selama
proses pengelasan benda kerja tidak bergeser dan masih sesuai dengan desain. Terkait
dengan keselamatan kerja pastikan gunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai, seperti sarung
tangan , kedok, dan apron. Pastikan juga sirkulasi udara dalam kondisi yang baik agar asap
hasil pengelasan tidak terperangkap dan mengurangi kadar oksigen dialam ruangan
pengelasan. Setelah pengelasan selesai, periksa kembali apakah ada cacat atau tidak. Jika
terdapat cacat dan bisa diperbaiki, maka ulangi proses pengelasan supaya mendapatkan
hasil yang sempurna.

Tahap keempat, yaitu tahap terakhir dalam proses pembuatan. Pada tahap ini
dilakukan dilakukan penghalusan dan burring yang dilakukan dengan menggunakan alat
berupa kikir dan burring tool. Tujuannya adalah untuk mengilangkan permukaan yang
tajam akibat proses pemotongan dan pengeboran. Proses ini akan sangat membantu
mengurangi resiko kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh benda kerja yang kurang halus.
Pastikan disetiap sisi yang dipotong dan lubang yang dibor dalam kondisi halus dan tidak
berpotensi melukai operator.

Untuk melakukan 4 tahap proses diatas diperlukan alat yang sesuai dengan
kebutuhan masing - masing proses diantaranya ;
1. Gerinda Tangan
2. Bor duduk dan catok bor ( Ragum )
3. Mesin las SMAW
4. Kikir
5. Burring Tools
6. Mata gerinda potong ( Cutting Wheel )
7. Mata bor HSSCO (Ø 4mm, Ø 6 mm, Ø 8 mm )
8. Elektroda NSN-308
9. Spidol permanen
10. Palu
11. Penitik
Untuk menghindar kecelakan kerja pada proses pembuatan maka diperlukan juga
Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan proses pembuatan diantaranya ;
1. Safety Shoes
2. Apron Las
3. Kedok Las
4. Sarung Tangan
5. Kacamata
6. Earplug / Eamuff

Anda mungkin juga menyukai