Anda di halaman 1dari 7

-->

Boost Your Traffic

Toba Tourism Board

Home
»
Sculture of Batak
» Nama dan Arti Benda Sejarah Masyarakat Batak TOURISM DESTINATION
TOBA TOURISM

Nama dan Arti Benda Sejarah Masyarakat Batak STAR

Selain benda-benda bersejarah tersebut, istilah-istilah atau nama-nama benda bersejarah


tersebut juga sudah cukup langka sehingga kemungkinan besar Generasi Penerus Suku Batak
bisa-bisa tidak mengerti sama sekali mengenai seni budayanya sendiri nantinya, dalam hal ini
saya akan membantu generasi muda khususnya Orang Batak mengenai Nama dan Arti dari
Benda-Benda bersejarah
yang terdapat dari Tanah Batak, adapun benda-benda serta nama
dan artinya adalah sebagai berikut:

1. HOMBUNG : Peninggalan lama, dibuat dari kayu pinasa, diukir motif gorga Batara Siang.
Dipakai untuk tempat harta don barang pusaka lainnya. Hombung ini juga berfungsi
sebagai dipan untuk tempat tidur pemiliknya (Kepala rumah tangga). TOURISM DESTINATIONS
2. RUMBI :Bahan dari batang pohon nangka, digunakan untuk tempat harta dan barang SAMOSIR REGION
pusaka.
3. SAPA : Sejenis pinggan dari kayu nangka tempat nasi untuk makan bersama
Pilih Bahasa   Diberdayakan oleh Terjemahan
(sekeluarga). Istilah Sapa-nganan adalah identifikasi dari keadaan makan bersama dari
Sapa, artinya Sapanganan identik dengan kaum kerabat, keluarga dekat.
4. POTING : Bahannya dari bambu, tali ijuk don rompu hotang digunakan untuk tempat
mengambil air dari sumber air untuk persediaan air di rumah. About HORAS
5. TABU-TABU : Bahan dari buah labu tutupnya dibuat dari kayu bentuk patung, dulu
digunakan untuk tempat air minum dan dewasa ini banyak digunakan sebaqai hiasan. About TOBA
6. HUDON TANO : Periuk dari tanah liat yang digunakan untuk memasak ikan dan sayuran.
7. PARRASAN :Bahan dari baion logen (sejenis pandan) dianyam, digunakan untuk tempat CULTURE & Heritage
beras.
8. HADANG HADANGAN (1) : Sejenis tas tangan tempat belanjaan atau barang barang HandiCRAFT
bawaan waktu berpergian. Bahannya dibuat dari baion (login) dianyam secara khusus
diberi bertali sehingga praktis untuk di bawa-bawa. Traditional ARCHITECTURE
9. HADANG HADANGAN (2) : Serupa dengan di atas tetapi lebih kecil, digunakan untuk
tempat garam. Traditionals MUSIC
10. HAJUT PARDEMBANAN : Dibuat dari daun pandan, dianyam sedemikian indah untuk
tempat sirih dan kelengkapannya. biasanya digunakan oleh kaum ibu.
Games & PASTIMES
11. HAJUT-HAJUT : Hajut Pardembanan motif lain dibuat dari daun Pandan Simata dan Kain
merah. Berasal dari daerah Angkola.
12. TEMPAT TEMBAKAU : terbuat dari kayu yang yang tutupnya diukir.
13. LEANG (1) : Dibuat dari kuningan dan tembaga, diukir dengan motif khusus Singa-Singa,
dipakai sebagai hiasan pelengkap kebesaran. Dipakai pada waktu pesta oleh kaum laki-
laki.
14. LEANG (2) : Bahannya dari kuningan, tembaga dan simbora, dipakai oleh kaum ibu
waktu pesta-pesta.
15. GOLANG : Bahan dari kuningan, diukir ragam hias Singa-Singa dipakai oleh kaum
Bapak.
16. SIBONG SITEPAL : Kerabu Batak, dibuat dari kuningan dan emas batak digunakan
sebagai penghias telinga oleh kaum ibu dan bapak.
17. SIBONG OTTOK-OTTOK : Kerabu batak jenis lain dipakai oleh kaum wanita sebagai
perhiasan.
18. SORTALI (1) : Bahan dibuat dari tembaga, disepuh dengan emas batak ditempelkan
paada kain merah, dipakai untuk ikat kepala (Mahkota) laki-laki pada pesta-pesta besar.
19. SORTALI (2) : Serupa dengan Sortali kaum lelaki, tetapi motif ini khusus untuk wanita.
20. TAGAN : Tempat barang berharga (barang-barang Mas dan Perak) dibuat dari kayu
keras (Pokki). Diukir dalam bentuk dan komposisi yang harmonis.
21. LAGE-TIAR : Dibuat dari “bayon login” = daun pandan, dianyam dipakai untuk
alas/tempat duduk don tempat tidur.

UNING-UNINGAN, SENI UKIR DAN PATUNG GORGA

1. ULU PAUNG : Bahan dari hariara pulut digorga dalam tiga warna (merah, putih don
hitam). Bentuknya termasuk ornamen Raksasa. Ditempatkan dipuncak wuwungan rumah
atau sopo. Ulupaung diyakini sebagai
lambang keperkasaan dan perlindungan terhadap
seisi rumah, sebagai penjaga setan-setan dari luar kampung.
2. JENGGAR (1) : Hiasan pada bagian tengah tombonan adap-adop dan halang godang.
Diyakini mampu mengusir setan yang mau masuk kedalam rumah. Digorga dalam tiga
warna dipakai untuk ruma gorga.
3. SANTUNG SANTUNG : Hiasan vertikal tergantung di ujung dila paung dihias dengan
gorga Gaya Dompak sebagai symbol kebenaran dan tegaknya hukum.
4. GAJA DOMPAK DORPI JOLO (1) (2) (3) (4) : Ditempatkan pada dinding depan (dorpi
jolo) fungsinya untuk mengingatkan manusia terhadap tegaknya hukum.
5. SINGA-SINGA : Salah satu motif singa-singa sopo gorga dibuat dari kayu hariara pulut
diberi warna tiga bolit ditempatkan di dinding depan (dorpi jolo) kiri dan kanan. Diyakini
sebagai lambang dari wibawa dan symbol keadilan hukum dan kebenaran (duplikat).
6. TAGANING (1 – 5) : Disebut juga Saridondon, bahannya dibuat dari kayu, rotan dan kulit
kambing dipakai untuk pelengkap ogung sabangunan.
7. OGUNG PONGGORA : Sihutur tolong bahannya terdiri dari perunggu ditempah bulat,
ditengah jendul berisi puli (damar) dipakai untuk pelengkap musik berat (gondang
sabangunan).
8. OGUNG PANGALUSI : Sitapi sindar mata ni ari. Bahannya dan fungsinya sama dengan
ogung panggora.
9. OGUNG DOAL : Serupa dengan diatas, nama lainnya Dori Mangambat.
10. OGUNG OLOAN : Digunakan untuk pelengkap ogung sabangunan.
11. SARUNE BOLON : Serunai panjang dibuat dari kayu, dipakai untuk pelengkap musik
berat (gondang sabangunan).
12. GARANTUNG : Bahannya dari kayu ringan dipakai untuk alat musik ringan.
13. HASAPI : Bahannya dari kayu ringan talinya dari kawat halus atau riman dipakai alat
musik ringan (gondang hasapi) don untuk mengiringi lagu.
14. SARUNE GETEP : Serunai kecil dipakai untuk mengiringi gondang hasapi dan untuk
mengiringi lagu.
15. TULILA : Bahannya dari bambu dipakai untuk alat musik hiburan terutama ditempat
sunyi.
16. SIGALE-GALE : Wayang Batak diperbuat dari kayu di ukir berbentuk mausia dilengkapi
tali-temali yang dapat menggerak-gerakkan, menari, manortor mengikuti gondang
dengan kemahiran seorang dalang untuk memainkannya. Tortor sigale-gale diadakan
dalam upacara ritus pada waktu
kematian seseorang yang berusia lanjut, tetapi tidak
mempunyai keturunan.Dahulu acara tor-tor seperti ini disebut upacara Papurpur Sapata.
Dewasa ini tor-tor sigale-gale lebih merupakan acara hiburan.

DUNIA MISTIS

1. TUNGGAL PANALUAN: Bahannya dibuat dari kayu tada-tada, diukir berbentuk manusia,
cecak, ular, kala jengking dan binatang berbisa lainnya, patung manusia, bagian atas
diberi berambut. Tunggal Panaluan disebut Tongkat Sakti, tongkat sihir penolak bala
digunakan waktu pesta Satti, Mandudu dan lain lain.
2. TUNGKOT BALEHAT : Bahan dari kayu tada-tada diukir bentuk patung manusia
mengendarai kuda, kadal, ular dan binatang berbisa lainnya. Dipakai untuk tujuan magik
oleh para datu.
3. SAHAN (1) (NAGA MORSARANG) : Bahan dari tanduk kerbau diukir disumbat dengan
tutup kayu berukir dipakai untuk tempat obat oleh para datu, motif toba.
4. SAHAN (2) (SIBIAKSA) : Sahan motif Samosir, fungsinya soma dengan Sahan, motif
Toba.
5. PISO HALASAN (1) : Bahan dibuat dari besi, suhulnya (gagang) dari tanduk Rusa,
Sarong dari kayu dilapis dengan kulit ekor kerbau, Dipakai untuk menyembelih kerbau
waktu pesta gondang Sarimatua, Piso Halasan juga digunakan sebagai lambang
kebesaran bahwa pemiliknya telah pernah mengadakan pesta besar, mangalahat horbo
diiringi gondang Sabangunan. Piso Halasan biasanya disandang dan dikepit di lengan
kiri dalam pakaian
adat lengkap.
6. PISO HALASAN (2) : Gagangnya dari tanduk, pisau dari besi baja, sarangnya dari kayu
dilapis kulit ekor kerbau pada ujung sarong dibuat tanduk berukir. Fungsinya soma
dengan Piso Halasan (1).
7. SAHAN (3) : Sahan kecil dari tanduk kambing diukir disumbat dengan patung kayu,
digunakan oleh datu untuk tempat pupuk.
8. SONDI : Dibuat dari kayu berukir singa-singa ditunggangi oleh manusia badan berbentuk
tabung berukir dari tanduk kerbau. Digunakan untuk tempat pupuk oleh datu.
9. GUCI PARPAGARAN : Bahan dibuat dari keramik baker dibuat tempat pagar pelindung
keluarga dari marabahaya.
10. HAJO: Guci dibuat dari bahan keramik (tembikar) dipakai sebagai tempat air atau tuak
11. PATUNG DEBATA IDUP LAKI-LAKI (1) : Duplikat, bahan dibuat dari kayu nangka.
Dahulu patung jenis ini sengaja dibuat sebagai perwujutan dari Debata idup (Mulajadi
Nabolon silehon hangoluan) dianggap sebagai pelindung bagi kelompok atau marga
pembuatnya. Dewasa ini patung jenis ini juga tetap dibuat namun telah berobah fungsi
menjadi sejenis hiasan.
12. PATUNG DEBATA IDUP PEREMPUAN (2) : Duplikat, pasangan dari patung Debata Idup
Laki-laki.
13. PATUNG DEBATA IDUP (3) : Motif lain dari patung Debata idup.
14. PATUNG AJIDONDA SILINDUAT : Jenis lain dari patung Debata idup Dua buah, patung
laki-laki dan wanita dirangkai menjadi satu digunakan untuk
upacara magic.
15. PATUNG SIHARHARI : Terdiri dari dua buah patung kayu laki-laki dan perempuan
dirangkai menjadi satu digunakan dalam upacara magic.
16. TIGA BOLIT : Dibuat dari kain berwarna merah putih dan hitam, dipilin menjadi satu.
Dipakai oleh datu sebagai tali-tali.
17. BONANG MANALU : Bahannya dari benang merah putih dan hitam, biasanya
dipergunakan sebagai jimat setelah diberi mantera oleh datu (dukun).
18. GURI-GURI SIBOANON : Bahan dari porselen digunakan te mpat pagar / Mascot untuk
dibawa-bawa.
19. GURI-GURI TAOR (1) : Bahan dari porselen dipakai untuk tempat taor didalam rumah.
20. GURI-GURI PARMIAHAN : Guri-Guri tempat pupuk.
21. PATUNG SITOLU : Bahan dibuat dari kayu dipahat berbentuk tiga manusia menyatu,
kemungkinan merupakan gambaran dari tri tunggal mulajadi.
22. PATUNG SIDUA SAIHOT : Patung kayu dirangkai dengan tali ijuk kemungkinan adalah
motif lain dari Debata idup.
23. BULU SONDI : Jenis lain dari tabung bambu tempat ramuan obat-obatan.
24. SALUNG : Dibuat dari bambu dipakai untuk tempat minum ramuan obat-obatan.
25. TOPENG (1) : Bahannya dari kayu dipakai waktu tari topeng ketika pesta turun.
26. SONDI TANDUK : Bahannya dari tanduk dan kayu diukir dan dipahat bentuk patung
manusia mengendarai hoda-hoda. Dipakai untuk tempat pupuk.
27. SONDI TANDUK : Bahan dari tanduk rusa berukir tutupnya dari kayu dipahat bentuk
patung hoda-hoda, digunakan sebagai tempat pupuk.
28. POHUNG (1) : Bahannya dari batu, dipahat bentuk manusia Digunakan sebagai patung
penjaga kebon setelah diisikan pupuk kedalamnya
29. PANGULU BALANG : Patung batu digunakan sebagai penjaga kampung dari niat jahat
orang lain, biasanya ditempatkan di benteng (parik ni huta).
30. PATUNG HODA-HODA : Bahannya dari kayu keras, dahulu dibuat sebagai lambang
kenderaan kayangan, tunggangan nenek moyang menuju kayangan. Dewasa ini juga
dibuat para seniman tetapi fungsinya telah berubah dari tujuan mistik ke tujuan Dekorasi
(hiasan).

ILMU PENGETAHUAN

1. PUSTAHA :Duplikat dibuat dari kulit kayu ulim (laklak) bertuliskan aksara Batak berisi
ilmu pengetahuan, kalender, mantera dan lain-lain.
2. PORHALAAN (1) :Kalender Batak, dari bambu (bambu suraton) Ditulis dalam aksara
Batak dilengkapi dengan gambar-gambar symbol dari peredaran
bulan, digunakan untuk
meramalkan hari baik untuk pelaksanaan pesta adat, langkah rejeki dan sebagainya.
3. PARHALAAN (2) :Bahan dari bambu, diberi bertutup dari kayu diukir berbentuk patung
hoda-hoda. Tabung bambu sekaligus tempat pagar (penangkal) fungsi lain sama dengan
Porhalaan (1).
4. PARHALAAN (3) :Fungsinya sama dengan Porhalaan (2), bahannya dibuat dari tulang
kering hewan diberi tutup dari kayu berukir.
5. BULU PARHALAAN (TONDUNG SAHALA) :Bahannya dari kerat bambu lepas, disusun
sedemikian rupa digunakan untuk meramal hari baik.
6. BULU PARTONAAN :Bahan dari seruas bambu kecil, bertutup bambu, digunakan untuk
mengirim surat atau pesan penting.
7. GARUNG-GARUNG SONDI :Tempat menyimpan surat-surat penting, mantera-mantera
don lain lain, dibuat dari seruas bamboo besar berukir halus tutupnya artistik.
8. RUJI-RUJI BINDU MATOGA :Kalender batak dibuat dari tulang rusuk hewan digunakan
oleh datu untuk meramal sesuatu.

ALAT-ALAT NELAYAN

1. SOLU JAMBANG :Sampan jenis lain yang lebih besar dari solu lunjup, biasanya dipakai
di air yang tidak mengalir (di danau), fungsinya sama dengan solu lunjup dapat dipakai
untuk mengangkut dua orang sekaligus.
2. HOLE :Bahannya dari kayu dipakai untuk alat dayung.
3. GOLI-GOLI :Dibuat dari kayu (papan) dipakai untuk tempat duduk di dalam sampan.
4. TAHU-TAHU :Bahannya dari bambu, dipakai untuk membuang air yang masuk kedalam
sampan.
5. BUBU TIRI-TIRI :Bahannya dari bambu digunakan menangkap ikan tiri-tiri (ikan kecil
semacam ikon teri).
6. BUBU JAHIR :Bahannya dari lidi ijuk dan tali riman, digunakan menangkap ikon jahir,
pora-pora, undalap don lain-lain.
7. BUBU IHAN :Bahannya dari lidi ijuk (Tarugit) bentuknya lebih besar, digunakan untuk
menangkap ikan yang besar-besar seperti ikan mas, ihan dll.
8. HERENGAN :Dibuat dari tarugit digunakan untuk menyimpan ikan tangkapan di dalam
air agar tetap hidup sebelum dibawa pulang ke darat.
9. HIRANG-HIRANG (1) :Bahan dari bambu, dianyam digunakan untuk tempat ikan
tangkapan terutama jenis ikan-ikan besar.
10. HIRANG-HIRANG (2) :Bahan dari bambu, dianyam diberi bertali dari tali ijuk digunakan
untuk tempat ikan tangkapan direndam dalam air agar ikan tetap hidup
11. HIRANG-HIRANG (3) :Bahan dari rotan dianyam berbentuk bulat, digunakan untuk
tempat ikan tangkapan” biasanya digantung diikat pinggang.

ALAT SENJATA BERBURU

1. ULTOP : Bahan dari bambu, peluru dari biji-bijian, biasa dipakai


untuk perang-perangan
oleh anak-anak muda sebagai senjata, peluru ultop
ini biasanya dibubuhi racun.
2. PULUR : Peluru anak panah dibuat dari tanah liat dikeringkan setelah dibubuhi racun
(untuk perang).
3. PANA :Duplikat busur panah dengan peluru (anak panah) dari bambu atau pakko.
4. SIOR :Anak panah terbuat dari bambu
5. HUJUR (1) :dibuat dari besi kuningan dan gagang kayu pakko, dipakai alat berperang.
Hujur, dewasa ini juga dipakai untuk berburu.
6. PARANG :Alat senjata sejenis golok dibuat dari besi.
7. PALAIT :Jenis lain dari Tombak dipakai sebagai alat senjata dan alat berburu.
8. HUJUR BULU :Bahannya dari bambu poso pada ujung bagian pangkad diruncingi
digunakan untuk menombak (berburu) binatang.

ALAT-ALAT DAPUR

1. DALIHAN : Tungku, dibuat dari tanah liat, dibentuk bulat setengah bola. Digunakan untuk
landasan periuk tanah dan alat memasak lainnya. Tungku atau dalihan ini biasanya
harus tiga buah untuk satu tempat masak dan lima buah untuk dua tempat masak.
2. LOTING : Bahan terdiri dari besi, batu loting tanduk tempat luluk dari luluk dari pohon
enau. Dipakai untuk menyalakan api.
3. HUDON PANGALOMPAAN : Periuk tempat masak nasi, merebus air minum dibuat dari
bahan tanah liat.
4. SUSUBAN : Periuk tanah bentuk lain tempat memasak ikan.
5. HADANG-HADANGAN : Bahan dari baion, diayam don diberi bertali, dipakai untuk
tempat garam, cabe dan lain se-bagainya (rempah-rempah).
6. GEANG-GEANG : Dibuat dari anyaman rotan, digunakan untuk tempat ikan
ataupun
Susuban berisi ikan. Biasanya digantung di dapur agar ikannya aman dari intaian kucing.
7. SONDUK SEAK : Bahan dibuat dari bambu, tempurung dan rotan fungsinya soma
dengan sendok bambu.
8. SEAK-SEAK BORHU : Bahan dari tempurung kelapa dasar dan tutupnya dibuat bertali
(dirompu) digunakan sebagai tempat garam.
9. POTING : Dibuat dari bambu, diberi tali dipakai untuk mengambil air dari sumber air.
10. LAGE-LAGE : Tikar kecil dari baion dipakai sebagai tempat duduk didapur untuk tempat
makan.
11. Sambilu “Kulit bambu tipis” : Alat yang digunakan oleh sibaso (Bidan) memotong tali
pusat anak yang baru lahir.
12. PAPENE : Bahan dari kayu keras, digunakan untuk menggiling bumbu masak.
13. PANUTUAN : Serupa dengan papene tapi lebih besar.
14. TUTU : Alat menggiling bumbu, terbuat dari batu.
15. LOSUNG : Terbuat dari kayu dipakai untuk menumbuk sayur-sayuran.
16. ANDALU : Alat penumbuk (Antan), sebagai pasangan lesung dibuat dari kayu bulat dan
keras.
17. SAPA (2) : Pinggan tempat makanan sekeluarga, dibuat dari kayu nangka bentuk
berkaki.
18. PARANG : Bahan dari besi dipakai untuk pisau dapur.

ALAT-ALAT TENUN TRADISIONAL

1. BUSUR HAPAS : Dibuat dari bambu berbentuk busur panah (Sumbia) Digunakan untuk
membusur kapas, mengembangkan dalam kondisi merata agar mudah dijadikan benang
dengan sorha.
2. SORHA TANGAN : Bahan terbuat dari kayu, papan dan besi (Kawat). Digunakan untuk
memintal benang dari kapas. Roda pemintal degerakkan dengan tangan.
3. SORHA PAT (1) : Bahan dari kayu, papan dan besi digunakan untuk memintal’ benang
dari kapas, Roda pemintal digerakkan dengan kaki. Dipakai pada jaman pendudukan
Tentara Jepang di Tapanuli.
4. SORHA PAT (2) : Motif lain dari Sorha. Banyak digunakan pada jaman pendudukan
tentara Jepang di Tapanuli Utara (Tanah Batak).
5. PANGUNGGASAN : Dibuat dari bambu, fungsinya untuk menegangkan memadatkan
benang. Diolesi dengan campuran air tajin dan nasi lembek.
6. UNGGAS : Bahan- terbuat dari ijuk digunakan untuk mengoleskan kanji (air tajin dan.
nasi lembek) untuk menegangkan benang.
7. SOSA : Alat membuat gatip-gatip pada motif ulos. Bahan terdiri dari Seak-seak
(tempurung kelapa) bahan pewarna dan bulu ayam.
8. ANIAN : Bahan dari kayu jion dan pakko, digunakan untuk merakit benang sebelum
ditenun.
9. TUNDALAN (PAMUNGGUNG) : Bahan dari kayu nangka dipakai untuk sandaran pinggul
waktu bertenun.
10. TALI PAPAUT : Bahan dari tali ijuk dipakai waktu bertenun, fungsinya untuk
menghubungka
11. PAGABE : Bahannya dari pakko, digunakan menjepit benang tenun sekaligus pemegang
benang.
12. BALIGA : Bahan dari pelepah daun enau (hodong) digunakan untuk memapatkan
benang tenunan.
13. TURAK : Bahannya dibuat dari bambu dipakai untuk menghantar benang sirat kain
tenunan.
14. HASOLI : Dibuat dari lidi, digunakan untuk gulungan benang sirat didalam turak.
15. SOKKAR : Bahannya dari kulit hodong (ruyung) kedua ujungnya dibuat runcing,
digunakan untuk menegangkan benang guna mengatur pola tenunan.
16. HATULUNGAN : Bahan dari kayu, digunakan untuk pemisah benang tenun, mengatur
pola dan baris-baris benang.
17. HAPULOTAN : Bahan dari kayu, fungsinya untuk mengatur benang tenun supaya tidak
simpang siur.
18. BALOBAS : Bahannya dari ruyung, digunakan untuk merapikan benang yang akan
ditenun.
19. LILI : Dibuat dari ruyung, digunakan untuk mengatur corak warna kain tenunan.
20. PAMAPAN : Bahannya dari ruyung, digunakan untuk gantyungan benang yang ditenun.
21. SITADOAN : Bahan dari kayu, digunakan untuk landasan kaki waktu bertenun.
22. BALIGA SIRAT : Bahan dibuat dari pakko, digunakan untuk merapatkan (memapatkan)
benang pada ujung kain ulos yang telah siap ditenun bersisikan rambu.

ALAT-ALAT PERTANIAN

1. ANSUAN : Bahan dari batang pohon enau (pakko) dipakai untuk mengolah tanah sawah
pada tahap permulaan (sebagai cangkol).
2. ORDANG : Bahan terbuat dari pakko, digunakan untuk alat melobong tanah untuk
tempat benih padi ditanami, biasanya di lahan kering dengan tanah keras.
3. PANASAPI : Gagang dibuat dari pakko mata dari tulang sasap (belikat)
kerbau, dipakai
untuk membersihkan dan meluruskan pematang sawah.
4. PANGALI :Gagang dibuat dari kayu mata dari besi, dipakai untuk menggali tanah
disamping fungsi lain seperti Panasapi.
5. SORHA-SORHA : Bahannya dari pakko, kayu, dipakai untuk perlengkapan membajak
sawah jika menggunakan seekor kerbau.
6. AUGA : Bahannya dari kayu dan pakko, perlengkapan membajak sawah dengan
menggunakan duo ekor kerbau.
7. NINGGALA : Dibuat dari kayu jior dan pakko, dipakai alat membajak/ menggemburkan
tanah ditarik oleh kerbau.
8. SISIR : Dibuat dari kayu, pakko dan bambu, digunakan untuk menggemburkan tanah
dalam proses lanjutan setelah siap dibajak.
9. TOPPI : Bahan dibuat dari Rotan, dianyam digunakan untuk mengikat leher kerbau
waktu membajak/ menyisir sawah.
10. HUNDALI :Terbuat dari kulit kerbau biasanya dari bagian leher. Digunakan untuk
mengikat Ninggala/Sisir dengan sorha atau auga waktu membajak sawah.
11. TEAL-TEAL : Bahan dibuat dari pakko dan kayu digunakan untuk kendali kerbau waktu
membajak.
12. BATAHI (1) : Dibuat dari bambu digunakan sebagai cambuk pemukul kerbau.
13. GAIR-GAIR SITOLU RAJA : Gair-Gair bermata tiga dibuat dari pakko dilengkapi dengan
mata besi, digunakan untuk menggemburkan tanah.
14. TALI HOTANG : Bahan dari ijuk pada kedua ujungnya terdapat duo buah tuhe dari
bambu digunakan untuk menentukan atau meluruskan pematang sawah.
15. ROGO PANDABUI : Tangkainya dibuat dari pakko, dan matanya dari kayu untuk
meratakan permukaan sebelum ditanami bibit padi
16. GURIS :Terbuat dari kayu dan besi dipakai untuk menyiangi sawah.
17. HARANG :Sejenis keranjang dibuat dari kulit bambu, digunakan untuk tempat membawa
abu dapur atau-pupuk kandang ke sawah untuk memupuk tanaman.
18. HIRANG : Serupa dengan Harang tapi lebih kecil, biasanya dibawa sekaligus dua buah
dengan memakai pikulan atau Hallungan.
19. OTAM SAMBILU :Terbuat dari kulit bambu (Sembilu) dipakai untuk alat menuai padi, alat
ini tidak dipakai lagi dewasa ini.
20. SASABI RAHAT : Bahan dibuat dari besi dengan gagang dari kayu tidak dapat dilipat.
21. AMPANG PARMASAN :Bakul tradisionil Batak Toba terbuat dari rotan, dianyam, isi
sekitar 20 liter, digunakan untuk takaran padi. Ampang jenis ini juga digunakan dalam
upacara-upacara adat.
22. AMPANG PAPALIAN : Ampang jenis lain dengan isi sekitar 16 liter digunakan untuk
upacara-upacara adat seperti tempat padi dan sijogaron pada upacara kematian orang-
orang tua yang sudah beranak, bercucu.
23. PARRASAN : Tempat padi atau beras dibuat dari bayon (sejenis pandan) dianyam. Isi
sekitar 3 Kaleng ( 60 ltr).
24. ANDOK-ANDOK :Serupa dengan parrasan tapi kecil isi sekitar 1 Liter, biasanya
digunakan tempat nasi (tugo) ke ladang atau waktu berpergian.
25. SOLUP : Terbuat dari bambu, sebagai takaran padi, atau beras.. Ukuran isi sekitar 2 ltr.
Solup tidak sama besarnya, jika terjadi suatu transaksi yang dipakai adalah Solup yang
didatangi. Dalam hal ini ada ungkapan adat “Sidapot Solup do naro” artinya kita harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana kita berada.
26. SAKKAK : Songkok ayam dibuat dari bambu, untuk tempat ayam bertelor dan
mengeram.
27. SAKKAK HERENGAN : Songkok jenis lain dan lebih besar. Dipakai untuk tempat ayam
yang baru menetas agar terhindar dari sambaran burung elang.
28. SUNUT :Tempat anak ayam dari bambu yang dianyam.
29. TEKTEK PAMBALBAL : Sejenis palu dari kayu ringan digunakan untuk membalbal
(memukul-mukul) miang bagot ( pohon aren) untuk mendapatkan nira atau tuak.
30. HAJO : Tempayan tempat tuak dibuat dari tembikar.
31. SEAK-SEAK ( BOKKOR ) : Bahan dari tempurung kelapa digunakan untuk cangkir tuak.
32. TAKKIK :Sejenis tukil (pahat) alat melobang pohon kemenyan untuk mengambil getah
kemenyan.
33. GURIS HAMINJON : Dibuat dari besi dengan gagang kayu untuk mengambil getah
kemenyan.
34. PARANG : Terbuat dari besi digunakan untuk bermacam-macam keperluan pertanian.

Benda, nama dan istilah tersebut diatas hingga saat ini cukup langka untuk dilihat secara kasak
mata akan
tetapi jika anda ingin melihat secara langsung benda benda bersejarah tersebut
diatas, Museum TB SILALAHI CENTER yang terletak di Kabupaten Toba Samosir saat ini
dibuka untuk umum, jadi anda dapat menyaksikan serta mempelajari secara langsung secara
lengkap dan nyata mengenai Sejarah Tanah Batak beserta Benda-Benda Bersejarah.

Label:
Sculture of Batak

Germany 1
Japan 1
Pakistan 1
New zealand 1
Russia 1
Belgium 1

Online 1
Hari ini 1
Jumlahnya 206
Free Traffic

Anda mungkin juga menyukai