Anda di halaman 1dari 9

SUKU BAJAU (BAJO)

FIRDAUS MOH. MAYANG


SUKU BAJAU (BAJO)

Suku Bajau (bajo) atau yang biasa dijuluki manusia perahu adalah
suku yang meneyebut diri mereka sebagai suku same sementara sebutan
untuk orang diluar suku mereka, mereka menyebutnya dengan istilah suku
Bagai, suku same atau bajo ini adalah suku bangsa yang tanah asal
usulnya terdiri dari beberapa versi ada yang mengatakan bahwa suku bajo
berasal dari johor (malaysia) versi lain menyatakan suku bajo berasal
dari vietnam dan kepulauan sulu, Filipina Selatan. Argumen ini
didasarkan pada banyaknya kemiripan bahasa yang digunakan suku bajo
dengan bahasa tagalog di filipina dan vietnam.
KEPERCAYAAN DAN ADAT ISTIADAT SUKU BAJO

Mayoritas suku bajo beragama islam, namun mereka masih hidup dalam
dimensi leluhur. Budaya mantera-manteram sesajen serta kepercayaan roh
jahat masih mendominasi kehidupan mereka. Keyakinan dan falsafah hidup
masyarakat bajo yaitu, “papu manak ita lino bake isi-isina, kitanaja
manusia mamikira bhatingga kolekna mangelolana”, artinya tuhan telah
memberikan dunia ini dengan segala isinya, kita sebagai manusia yang
memikirkan bagaimana cara memperoleh dan mempergunakannya. Sehingga laut
dan hasilnya merupakan tempat meniti kehidupan dan mempertahankan diri
sambil terus mewariskan budaya leluhur suku bajo.
STRUKTUR BANGUNAN TRADISIONAL SUKU BAJAU (BAJO)
Terciptanya bentuk arsitektur rumah bajo dilatarbelakangi
oleh suatu budaya, yaitu budaya appabolang. Dalam budaya ini
terdapat prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam pembuatan
rumah bajo.

Ulu (kepala) sebagai tempat yang teratas karena


melambangkan kesucian
Watang (badan) melambangkan penghidupan sejati yang harus
dilindungi.
Aje (kaki) merupakan tempat kotor yang dipenuhi oleh roh
jahat yang berfungsi untuk melindungi watang.
Arah horizontal ditandaidengan
lego-lego atau paselo, yang berarti
teras, Watagpola yang berarti badan
rumah dan dapureng, yang berarti
dapur. Badan rumah sebagai
penghidupan sejati harus dilindungi
dan ditempatkan ditengah. Pada badan
rumah harus ada Pocci Bola, yang
berarti pusar rumah, yang berfungsi
sebagai tempat berkumpul keluarga dan
disetiap malam jum’at diadakan
upacara doa-doa dan pembakaran
kemenyan agar keluarga terhindar dari
malapetaka.

Suku bajo percaya bahwa barat


merupakan arah kiblaat yang harus
disucikan, tidak boleh
ditempatkan area area rumah
jorok, seperti toilet.
Sertapenggunaan anak tangga yang
harus selalu ganjil. Mereka
percaya jika ini dilanggar, akan
mendatangkan musibah ataupun
Struktur Tiang
Bangunan ini didirikan dengan
struktur utama, yaitu berupa kayu
berjenis Posi-posi yang merupakan
kayu lokal daerah tersebut dengan
sistem sambuangan berupa takikan kayu
yang dipaku pada bagian bawah rumah
dan ikatan tali enau pada bagian •Struktur Atap
struktur atap Bentuk atap yang diguanakan
masih bentuk atap pelana dengan
struktur yang menggunakan material
rumbia (atap nipah)
Dindng
Struktur dinding menggunakan
batangan kayu nibong sebagai bahannya
dan menggunakan sambungan ikat. Bahan
dinding terus mengalami perubahan,
dan sebagai alternatif bahan,
digunakanlah papan kayu dengan
menggunakan paku sebagai alat •Lantai
sambungannya. Lantai memiliki struktur yang
terdiri atas batangan kayu utuh
sebagai penyangga atau balok
lantai. Papan kayu digunakan
sebagai penutup bahan
lantai.sebelum papan digunakan
sebagai penutup lantai, masyarakat
bajo menggunakan kayu nibong
(sejenis pohon pinang) yang dibuat
datar permukaanya. Dan barulah
setelah itu mereka beralih
menggunakan kayu Posi-posi.
• sumber
• http://arsipbudayanusantara.blog
• https://id.m.wikipedia.org
• http://Sejarahini.blogspot.com
• http://wa-iki.blogspotco.id.

Anda mungkin juga menyukai