Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa atas semua
nikmat dan karunia-Nya hingga saya dapat menyelesaikan penelitian mengenai
Tipologi Rumah Tradisional Melayu Daratan dan Pesisir Sungai di Kabupaten
Langkat (Studi Kasus: Desa Gohor Lama Dusun Ampera Stabat Laman Kec.
Wampu) sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Seminar
Arsitektur yang kemudian berlanjut menuju skripsi. Selama penulisan laporan
penelitian ini penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
penulis menyampaikan terimakasi kepada:
1. Ibu Yenny Novianty, ST., MT selaku dosen mata kuliah seminar arsitektur
yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, dukungan serta
meluangkan waktu dalam proses penyusunan seminar proposal ini.
2. Ibu Soraya Masthura Hassan, S.T., M. Sc selaku dosen Pembimbing yang
telah memberikan arahan, bimbingan, saran, dukungan serta meluangkan
waktu dalam proses penyusunan seminar proposal ini.
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen staf pengajar Prodi Arsitektur, Universitas
Malikussaleh atas ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan.
4. Seluruh teman-teman Arsitektur, yang menjadi rekan seperjuangan. Keluarga
dan sahabat-sahabat terbaik yang telah memberikan dukungan kepada
penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Masalah.......................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup Pembahasan.......................................................... 5
1.6 Sistematika Pembahasan................................................................ 6
ii
3.3.2 Tahap Pengumpulan Data.................................................... 17
3.3.3 Tahap Pengambilan Sampel................................................. 19
3.4 Kerangka Penelitian....................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
menjadikan rumah tradisional sebagai budaya masyarakat dalam merespon
lingkungan disekitarnya. Seperti yang terjadi di Wampu, Dusun Ampera Stabat
Lama dan Desa Gohor Lama menjadi salah satu contoh banyaknya masyarakat
membangun rumah-rumah yang menerapkan arsitektur tradisional melayu sebagai
respon lingkungannya yang berada disekitar pesisir sungai maupun di daratan.
2
pengurangan maupun penambahan baik itu pada fungsi ruang, geometri, struktur
maupun makna diyakini berhubungan dengan bidang keilmuan bidang arsitektur
bangunan rumah tradisional yang menerapkan konsep vernakular yang memiliki
karakteristik dan keunikan. Penyesuaian rumah tradisional ini diyakini memiliki
sistem pembangunan yang berkelanjutan atau bahkan ada sebagian yang masih
kokoh untuk menjaga keaslian bangunan tergantung bagaimana penghuni rumah
meanggapi hal ini sehingga masih mempertahankan aspek sosial, lingkungan dan
budaya.
3
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang didapatkan dari kajian ini, diharapkan dapat
dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
1. Manfaat Untuk Pemerintah
4
1.5. Ruang Lingkup Pembahasan
1. Ruang Lingkup Wilayah
Lokasi studi yang menjadi objek penelitian ini adalah wilayah Kota
Stabat tepatnya di Desa Gohor Lama dan Dusun Ampera Stabat Lama,
Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.
2. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dititik beratkan pada kajian mengenai
tipologi rumah tradisional. Dalam konteks itu, masalah yang diajukan
adalah tentang tipologi rumah tradisional melayu daratan dan pesisir
sungai sehingga mendapatkan titik terang dan mengetahui perbedaan
tipologi diantara keduanya. Walaupun telah banyak perubahan zaman dan
masing-masing karakeristik yang dipengaruhi oleh lingkungan, adat dan
istiadat sehingga berpengaruh terhadap perkembangan tipologi rumah
tradisional pada masyarakat, tepatnya di Desa Gohor Lama dan Dusun
Ampera Stabat Lama.
Ruang lingkup kajian ini berada di Kab. Langkat Provinsi Sumatera Utara
adapun batas wilayahnya sebagai berikut:
5
1.6.......................................................................... Sistematika Pembahasan
Dalam kajian ini dilakukan dengan mengurut data sesuai dengan tingkat
kebutuhan dan kegunaannya, sehingga semua aspek yang dibutuhkan dalam
proses selanjutnya terangkum secara sistematis dalam studi ini, sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Mengemukakan tentang latar belakang rumusan masalah tujuan
dankegunaan lingkup pembahasan san sistematika pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Membahas kesimpulan dan saran.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tipologi berasal dari dua kata yaitu ‘tipo’ yang berarti pengelompokan dan
‘logos’ yang mempunyai arti ilmu atau bidang keilmuan. Jadi tipologi adalah
bidang ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan suatu objek yang disajikan
dalam bentuk kelompok/mengelompokkan. Tipologi secara luas memiliki artian
yaitu suatu makna yang menunjukkan dan bisa diaplikasikan kedalam banyak hal
dan variasi dari gagasa-gagasan yang sama seperti, cetakan relief, model, matrik
maupun impressi.
Tipe merupakan penggabungan karakteristik yang memiliki kesamaan
karya arsitektur secara detail dan membedakannya satu dengan yang lainnya
(Mochsen, dalam Karen, 1994). Definisi tipologi memiliki dua kelompok yang
mengemukakan tentang gagasan terkait tipologi. Kelompok pertama yaitu
kelompok yang yang mengemukakan bahwa tipologi sebagai pengelompokan
properti bentuk geometris dan kelompok kedua mengemukakan bahwa tipologi
sebagai bentuk yang saling berhubungan dan dihubungkan dengan masing-masing
kegunaannya.
Tipologi geometri berguna untuk memahami ide-ide atau gagasan
mengenai arsitektur dan memberikan referensi tentang geometri denah, ruang dan
tampak dan tipologi dapat dijadikan sebagai metode untuk menganalisi suatu
objek. Dengan menerapkan tipologi suatu objek arsitektur maka dapat dianalisis
perubahan-perubahan yang berkaitan dengan bangun dasar, sifar dasar serta
proses perkembangan bangunan tersebut.
Menurut Prijotomo (1995), dalam diktat tentang tipologi geometri,
mengemukakan bahwa bentuk awal dari sebuah bentuk asal benda menjadi benda
yang telah memperlihatkan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dari bentuk
benda pada awalnya. Perubahan tersebut memiliki dua macam kemungkinan,
yaitu; (1) Perubahan yang menjadikannya benda yang udah tidak memperlihatkan,
7
memiliki kesamaan pada bentuk benda aslinya dan (2) adanya perubahan suatu
benda namun tidak melupakan bentuk aslinya.
Perubahan bentuk dapat dibedakan menjadi 2 hal. Yang pertama
perubahan secara perlahan atau evolusioner yang termasuk kedalam arsitektur
klasik dan tradisional, perkembangan tersebut mengalami perubahan dari waktu
kewaktu bahkan hingga berpuluh atau ratusan tahun lamanya. Dan yang kedua
adalah perubahan secara cepat yang terjadi pada arsitektur modern, perubahan ini
biasanya berkembang dan berubah cepat, sejalan dengan kemajuan dan
perkembangan penduduk termasuk dalam bidang teknologi.
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan secara garis besar sebagai
berikut: tipologi arsitektur adalah kegiatan mengelompokkan baik itu dari ciri-ciri
maupun kesamaan yang diciptakan oleh masyarakat atau kelas sosial. Kesamaan
ciri-ciri tersebut diantaranya:
1. Kesamaan bentuk dasar dan sifat dasar objek
2. Kesamaan fungsi objek
Kesamaan asal-usul sejarah/tema tunggal dalam suatu periode atau masa
yang terikat oleh kepermanenan dari karakteristik yang tetap/konstan.
8
bahaya banjir/pasang surut, (2) melindungi dari serangan dan ancaman binatang,
(3) mengindari kelembaban dan (4) tempat menyimpan peralatan dan makanan.
Sebenarnya, penduduk asal Melayu sudah ada sejak lama yaitu sebelum
kedatangan pengaruh luar dan petunjuk modern, Melayu sudah memiliki sistem
dan konsep rumah yang sangat canggih, cantik dan serasi dengan kebutuhan dan
gaya hidup serta cocok untuk alam sekitar. Dengan bahan-bahan yang digunakan
merupakan sumber dari alam yang dapat terbaharui dengan berbagai jenis kayu-
kayuan, serta buluh rotan hingga daun pelepah sebagai pelindung atap.
9
berbentuk bunga, daun, buah serta sayur-sayuran (Husny, seperti dikutip dalam
Rumiati, 2013).
10
Gambar 2.3. Motif Ornamen Lebah Bergantung
Sumber: Mudara, 2004
Rumah tradisional melayu pada umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu rumah
tiang enam, rumah tiang dua belas dan rumah tiang enam serambi. Rumah
serambi dan rumah tiang dua belas pada merupakan rumah besar dengan tiang
induk sebanyak dua belas buah. Rumah tradisional melayu adalah rumah yang
memiliki panggung atau kolong dan memiliki tiang-tiang yang tinggi. Setiap
ruangan pada rumah Melayu memiliki nama dan fungsi tertentu. Selang depan
berfungsi sebagai ruangan untuk meletakkan barang-barang tamu, yang tidak
dibawa kedalam ruangan. Ruang serambi depan berfungsi sebagai tempat
penerima tamu pria, tetangga dekat, orang yang di tuakan dan orang-orang
terhormat. Ruang serambi tengah atau ruang induk berfungsi sebagai tempat
menererima tamu agung, dan orang yang di hormati.
11
menggunakan paku membuat rumah lebih fleksible terhadap gempa bumi
sehingga rumah akan mampu mengikuti getaran tanpa membuat kayu dan paku
terlepas serta merubuhkan rumah. Fleksible ini pun memiliki artian lain yaitu
mempermudah untuk diangkat dengan cara ‘gotong-royong’ dan dipindahkan ke
tempat lain.
Dari bentuk atau geometri rumah tradisional Melayu ini dapat dikatakan
canggih dan memiliki gaya hidup yang selaras dengan gaya hidup mengikuti adat
istiadat, syariat agama dan alam. Ciri-ciri pintar atau canggih ini terdapat pada
sistem penyejuk dan pengudaraan alami (natural vetilation), peneduh (shading),
keamanan serta keselamatan (safety and securiry) serta memiliki sifat privacy.
12
2.4. Kerangka Teori
Rumusan Masalah
Research Quetion
Feed back
1. Kondisi
2. Respon rumah
tradisional Melayu
Analisis
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi studi ini berada di Kab. Langkat, Sumatera Utara tepatnya berada
di dua titik lokasi yaitu Desa Gohor Lama dan Dusun Ampera Stabat Lama,
Kabupaten Langkat. Penetapan lokasi penelitian didasarkan pada beberapa
pertimbangan sebagai berikut:
a. Batasan Wilayah
Batasan Desa Stabat Lama Barat Kecamatan Wampu sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Suka Jadi Kec. Hinai
Sebelah Timur : Sei. Wampu
Sebelah Selatan : Desa Stabat Lama
Sebelah Barat : Desa Jentera Stabat
14
GOHOR
DUSUN
LAMA
AMPERA
KEC.
WAMPU
GOHOR
LAMA
DUSUN
AMPERA
15
Dalam pelaksanaan studi dari beberapa tahapan proses penelitian antara
lain tahapan persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan penyajian
data serta tahapan analisis. Tahapan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan
data-data yang dibutuhkan, pelaksanaan analisis yang digunakan, hingga akhirnya
mendapatkan hasil atau output yang diinginkan sesuai tujuan studi.
16
Kegiatan ini dilakukan guna untuk mengetahui perbandingan
antara penelitian sebelumnya, sehingga meminimalkan tindak
plagiat.
Penyusunan teknis pelaksanaan pengumpulan data
Tahap ini meliputi perumusan teknis pengumpulan data,
teknik pengambilan sample, dan format-format survei lain yang
dibutuhkan.
17
Quasioner adalah cara mendapatkan data lansung dari responden,
yang didapatkan dengan cara memberikan daftar pertanyaan
kepada responden (Nazir, 2014: 154), pertanyaan yang nanti akan
ditanyakan kepada responden dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Pertanyaan terkait fakta, berkaitan dengan responden itu
langsung
Pertanyaan terkait pendapat, menanyakan pendapat
responden tentang faktor penyebab kumuh nya permukiman
mereka
Pertanyaan terkait persepsi diri, beraitan dengan bagaimana
menilai perilaku mereka
18
1. Eneng P 57 Pedagang Manisan
2. Silta P 21 Mahasiswa
3. Syafrizal L 51 Mekanik
4. Umi Kasum P 50 Pedagang Manisan
5. Uncu L 68 Wiraswasta
19
Mengidentifikasikan tipologi rumah tradisional Melayu sebagai daratan dan pesisir sungai di Kab. Langkat dan mengetahui
perbandingan keduanya
Ornamen
Pola Ruang
Rangka/Pilar
Bagian-
Struktur
- Pintu
ornamen
ruang
ruang
bangunan
pelapis
- Bentuk
- Jendela
dinding
- Susunan
bagian pada
yang terdapat
Metode
Analisis
Analisis
Kualitatif
Survei Lapangan, instansi terkait, kuesioner dan wawancara
20
3.4................................................................................ Kerangka Penelitian
Berdasarkan Berdasarkan
Alat Analisis
Kamera dan catatan
Tujuan
Untuk mengetahui tipologi dari perbedaan kedua lingkungan yaitu
daratan dan pesisir sungai dan mengetahui perbedaan keduanya 21
Gambar 3.3. Ilustrasi Pola Permukiman Terkait Aliran Angin
Sumber: Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Rusdi, Mhd. (2019). Membangun Wisata Budaya & Religi di Kabupaten Langkat.
Langkat
22
Sinar, T. L. 1993. Motif dan Ornamen Melayu. Lembaga Pembinaan dan
Pengembangan Seni Budaya Melayu. Medan.
Sudarmin. (2014). Pemetaan Rumah Tradisional Melayu Riau. Jurnal Arsitekur
Melayu dan Lingkungan, 1(2). Pekanbaru
23