Kajang
Oleh
Siti Noer Haleezah
(1920321011)
Lokasi
Kab. Bulukumba terletak di daerah provinsi sulawesi selatan dengan jarak
dari makassar 163,6 km.
Suku kajang bermukim di Desa Tana Toa, kabupaten bulukumba, provinsi
sulawesi selatan, dusun benteng.
Berjarak 29,9 Km jika lewat jl. poros sampeang ke kota Bulukumba.
sejak saat itu difungsikan suatu gerbang kawasan yang menjadi batas antara kajang
luar dan kajang dalam. Kajang dalam atau disebut dusun benteng atau masyarakat
Ammatoa adalah dusun yang menolak pembaruan dari pemerintah sedangkan
kajang luar sebaliknya.
Salah satu bukti wujud fisik dari kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat
dusun Benteng di wilayah Bulukumba adalah arsitektur rumah tradisonal kajang
yang memiliki perbedaan konsep dari rumah-rumah yang ada di luar kawasan
kajang dalam yang telah terpengaruh modernisasi sehingga mengikuti gaya
bangunan rumah tinggal dari luar yang umumnya terbuat dari batu.
Sedangkan Rumah Tradisional kajang adalah salah satu warisan budaya yang masih
tetap di pertahankan keasliannya oleh beberapa masyarakat meskipun di tengah
gempuran modernitas.
*gerbang kawasan yang menjadi batas antara kajang luar dan kajang dalam.
Perwujudan sikap kebersamaan masyarakat terhadap kepatuhan pada
nila-nilai tradisi yang dianut oleh masyarakat Ammatoa tercermin pada
pola pemukiman dan rumah tinggal masyarakatnya.
Contoh fisiknya adalah orientasi bangunan, pola tata ruang, bentuk dan
struktur serta konstruksi rumah yang memperlihatkan keseragaman
bahwa fokus bangunan hunian masyarakat Ammatoa adalah
bagaimana hunian mereka tetap selaras dengan alam.
Bentuk dasar dari rumah adat tradisional kajang adalah persegi empat
panjang dengan jumlah tiang 16 buah yang terdiri dai 4 baris, 4 tiang dengan
jarak antara tiang satu dengan tiang yang lainnya 1-2 meter, sehingga luas
rumah sekitar ±54 m².
Struktur Bangunan
Rumah pada komunitas Amma towa kajang diibaratakan seperti tubuh manusia
yang terdiri atas
kaki (tiang),
badan (tengah/badan rumah),
dan kepala (atap).
Kale Balla’
Pallangga Balla’
Terdiri dari lantai (dapara’) dan
dinding (rinring), jendela Terbuat dari kayu yang
(Tontongan). tidak dirubah bentuk
aslinya, serta
Para’ Untuk bahan lantai menggunakan
belahan-belahan dasere
( ) bambu,
menggunakan pasak
pada sistem
materialnya dari bahan sedangkan untuk bahan dinding sambungannya.
local yaitu nipah atau menggunakan papan.
rumbia. Dengan sudut
kemiringan sekita 30-40
derajat. kaki
kepala
badan
Skala Ukuran Tinggi Tiang dan
Tinggi Rumah
*simpang ,Hal ini menunjukkan adanya makna ruang di rumah tinggal suku kajang yang menandakan
penghargaan terhadap perempuan.
Ornamen Rumah
• Anjong
Terdapat pada bumbungan rumah adat tradisional kajang atau pada bagian
ujung atap menyerupai ekor ayam, tidak ada makna tertentu hanya sebagai
penghias belaka.
• Kepala kerbau
Tergantung padabenteng tangnga atau tiang utama rumah sebagai simbol dan
penanda pada rumah adat tradisional kajang, bahwa si penghuni rumah sudah
ada yang meninggal dan menikah.
Sekian, Terima kasih.