Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Teknik Pada Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana
OLEH
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
LEMBAR FENGESAHAI\I TUGAS AKHIR
Jurusan Arsitektur, Fakultas Sains Dan Teknik
Universitas Nusa Cendana
- 19?50101
MENGETAIIUI
199103 I 006
PERNYATAAN ANTI PLAGIAT
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya Tugas Akhir ini tidak terdapat karya
tulis yang sama yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat hasil karya yang pernah ditulis dan
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diakui dalam karya Tugas Akhir ini dan
dituliskan dalam Daftar Pustaka.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri”
Efesus 2:8-9
ABSTRAK
PERANCANGAN RESORT PANTAI OTAN DI DESA OTAN, SEMAU,
KABUPATEN KUPANG,
NUSA TENGGARA TIMUR
(ARSITEKTUR HIJAU)
Oleh:
Marc Yudistra Wijaya Wahyuono
NIM: 1306092049
Pantai Otan memiliki potensi wisata alam pinggir pantai yang menarik
wisatawan lokal maupun mancanegara. Hamparan pasir putih yang luas serta pantai
yang jernih merupakan daya tarik utama dari pantai ini. Selain itu, komoditi khas
setempat juga melengkapi daya tarik pantai otan ini, seperti, kain tenunan, hasil
mutiara, dan makanan khas setempat (jagung kering, keripik). Mata pencaharian
masyarakat setempat sebagai nelayan pun dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan
yang ingin mencoba berlayar bersama. Namun, listrik pada daerah tersebut masih
dibatasi penggunaannya. Ditambah dengan terik panas matahari pada musim
kemarau yang sangat panas. Sehingga, prinsip-prinsip dari Arsitektur Hijau
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada lokasi perancangan.
Banyaknya kegiatan yang bisa dilakukan di area pantai otan ini seperti,
berlayar bersama nelayan, membeli ikan langsung dari nelayan, berolah raga di
pinggir pantai, berfoto, melakukan olahraga pinggir pantai, dan sebagainya,
memerlukan sebuah tempat untuk mengumpulkan itu semua pada satu wadah.
Sehingga Perancangan Resort Pantai Otan dipilih untuk mewadahi kegiatan
tersebut. Dimana wisatawan dapat berolahraga di pinggir pantai, berlayar bersama
nelayan, membeli dan membakar ikan, hingga belajar menenun dan membeli
cendramata berupa kerang mutiara pada satu tempat. Kegiatan yang banyak pada
lokasi dan tidak adanya tempat menginap di Semau, melatarbelakangi penulis
menghadirkan tempat menginap berupa cottage pada resort ini.
Penerapan prinsip Arsitektur Hijau pada resort diterapkan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada pada resort. Seperti penggunaan listrik yang
dibatasi, sehingga penggunaan solar panel pada setiap bangunan dapat menampung
daya untuk kebutuhan listrik pada bangunan. Pengolahan air menggunakan biofilter
diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan air pada perancangan. Sehingga air
dapat diolah kembali untuk hal lain, seperti menyiram tanaman maupun menyiram
toilet. Penggunaan atap dengan kemiringan 60 derajat dapat membuat sirkulasi
udara dalam bangunan agar tetap berganti, sehingga bangunan tetap sejuk
dikarenakan jarak antara kepala dan plafon yang luas sehingga memungkinkan
panas dari atap tidak langsung terasa oleh penghuni bangunan.
(GREEN ARCHITECTURE)
By:
Marc Yudistra Wijaya Wahyuono
NIM: 1306092049
Otan Beach has the potential of natural seaside tourism that attracts local
and foreign tourists. A vast expanse of white sand and clear beaches are the main
attraction of this beach. In addition, local specialties also complement the
attraction of this Otan beach, such as, woven cloth, pearls, and local specialties
(dry corn, chips). The livelihoods of local people as fishermen can also be an
attraction for tourists who want to try sailing together. However, electricity in the
area is still restricted in use. Coupled with the scorching heat of the sun in the very
hot dry season.
Alot of activities that can be done in this Otan beach area such as, sailing
with fishermen, buying fish directly from fishermen, exercising on the beach, taking
pictures, doing beach sports, etc., require a place to collect it all in one place. So
that the design of the Otan Beach Resort was chosen to accommodate these
activities. Where tourists can exercise on the beach, sail with fishermen, buy and
burn fish, learn to weave and buy souvenirs in the form of pearl shells in one place.
Alot of activities on the location and the absence of a place to stay in Semau,
become a thought of the author to presents a place to stay in the form of a cottage
at this resort.
The application of the principle of Green Architecture in the resort is applied
to solve the problems that exist in the resort. Such as limited use of electricity, so
the use of solar panels in each building can accommodate power for electricity
needs in each building. Water treatment using biofilter is applied to solve water
problems in the design. So that water can be reprocessed for other things, like
watering plants or flush the toilets. The use of a roof with a slope of 60 degrees can
make air circulation in the building to keep changing, so that the building remains
cool due to the distance between the head and the wide ceiling so that it allows heat
from the roof is not directly felt by the occupants of the building.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan syukur penulis naikan kepada Tuhan Yesus Kristus
yang sudah menyertai penulis sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir dengan
Judul “Perancangan Resort Pantai Otan di Desa Otan, Semau, Kabupaten
Kupang, Nusa Tenggara Timur” ini. Tugas Akhir ini ditulis untuk memenuhi
persyaratan demi mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Arsitektur,
Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang.
1. Ibu Rosvita Umbu Nday, .ST, M.Eng sebagai Dosen Pembimbing I yang
telah dengan sabar membimbing penulis mulai dari proses pemilihan
judul hingga terselesaikannya Tugas Akhir perancangan ini.
2. Bapak Yohanes Wilhemus Dominikus Kapilawi, .ST, .MT sebagai
Dosen Pembimbing II yang selalu mengarahkan dan mengoreksi serta
memberikan masukan-masukan bagi penyelesaian Tugas Akhir ini.
3. Bapak Rifat Y.Y. Maromon, .S.T, .M.T sebagai penguji yang selalu
membimbing dan mengoreksi pengerjaan tugas akhir saya dengan sabar.
4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Pegawai Jurusan Arsitektur yang sudah
memberikan banyak ilmu dan pengajaran serta melayani segala urusan
perkuliahan sepanjang 6 tahun ini
5. Kepada Alm. Ayah dan Mama Tercinta, Bambang Wahyuono dan
Mareyke Tamunu
6. Kepada Adik-adik tersayang, Gracia Shafrilla Wahyuono, Rebeca
Ranjita Laras Wahyuono. Keluarga kakak dari mama, om Yohanis
Kallau dan tante Lenny Kallau. Serta segenap keluarga besar dari mama
dan papa yang telah mendoakan, mendukung, memotivasi penulis
selama ini
7. Kepada yang terkasih TEKSTUR 13 atas segala kebersamaan dan
kerjasama dalam setiap perjuangan selama 6 tahun
i
8. Kepada sahabat-sahabat di Telkom yang selalu menemani dan mau
berbagi password wifi dalam mencari data yang diperlukan.
9. Kepada PKTB, Jhon Soares, .ST dan saudara KTB, Jendrifid Ndolu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iv
4.4 Analisis Fungsi dan Programing Ruang.........................................................106
4.4.1 Analisis Arahan Perancangan Resort Pantai Otan...............................106
4.4.1.1. Analisis Fungsi ...................................................................... 106
4.4.1.2. Analisis Aktivitas .................................................................. 107
4.4.1.3. Analisis Keterkaitan Fungsi, Aktivitas dan Fasilitas............. 108
4.4.1.4. Analisis kebutuhan Ruang ..................................................... 109
4.4.2 Analisis Besaran Ruang .......................................................................111
4.4.2.1. Besaran Ruang Fungsi Primer ...............................................112
4.4.2.2. Besaran Ruang Fungsi Sekunder...........................................117
4.4.2.3. Besaran Ruang Fungsi Tersier ..............................................120
4.4.2.4. Rangkuman Luasan Fasilitas Pada Lokasi Perancangan .......124
4.5 Analisis Pendekatan Arsitektur Hijau ............................................................125
4.5.1. Tepat Guna Lahan .............................................................................125
4.5.2. Efisiensi dan Konservasi Energi .......................................................126
4.5.3. Konservasi Air...................................................................................133
4.5.4. Sumber dan Siklus Material ..............................................................135
4.5.5. Kesehatan dan Kenyamanan Ruang ..................................................136
4.5.6. Manajemen Lingkungan Banguan ....................................................137
4.6 Analisis Alur Aktivitas...................................................................................137
4.6.1. Alur Aktivitas Fungsi Primer ............................................................137
4.6.2. Alur Aktivitas Fungsi Sekunder ........................................................138
4.6.3. Alur Aktivitas Fungsi Tersier ............................................................139
4.7 Analisis Alur Aktivitas keseluruhan ..............................................................141
4.7.1. Analisis Alur Aktivitas Makro ..........................................................141
4.7.2. Analisis Alur Aktivitas Mikro ...........................................................142
4.8 Analisis Hubungan Ruang..............................................................................143
4.8.1. Fungsi Primer ....................................................................................143
4.8.2. Fungsi Sekunder ................................................................................145
4.8.3. Fungsi Tersier....................................................................................146
4.9 Analisis Hubungan Ruang Keseluruhan ........................................................147
4.9.1. Analisis Hubungan Ruang Makro .....................................................147
4.9.2. Analisis Hubungan Ruang Mikro......................................................148
v
4.10 Analisis Penzoningan .................................................................................149
4.10.1. Analisis Penzoningan Berdasarkan Potensi Tapak ...........................149
4.10.2. Analisis Penzoningan Makro ............................................................151
4.10.3. Analisis Penzoningan Mikro .............................................................152
4.11 Analisis Site ................................................................................................140
4.11.1. Analisis Topografi ........................................................................140
4.11.2. Analisis Vegetasi ..........................................................................157
4.11.3. Analisis Klimatologi .....................................................................159
4.11.3.1. Sudut / Arah Sinar Matahari ......................................159
4.11.3.2. Analisis Arah Angin ..................................................161
4.11.3.3. Analisis Curah Hujan.................................................162
4.11.4. Analisis Sensori ............................................................................163
4.11.4.1. Pemanfaatan View dari Dalam Site ...........................163
4.11.4.2. Pemanfaatan View dari Luar Site ..............................165
4.11.5. Analisis Sirkulasi ..........................................................................166
4.11.5.1. Sirkulasi Pedestarian..................................................166
4.11.5.2. Sirkulasi Kendaraan...................................................168
4.11.5.3. Sirkulasi Parkir ..........................................................168
4.11.5.4. Analisis Arcade..........................................................170
4.11.5.5. Analisis Entrance .......................................................170
4.11.5.6. Material Perkerasan Pedestarian ................................172
4.11.6. Analisis Struktur ...........................................................................173
4.11.6.1. Analisis Sub Struktur .................................................173
4.11.6.2. Analisis Super Struktur..............................................174
4.11.6.3. Analisis Upper Struktur .............................................174
4.11.7. Utilitas ..........................................................................................175
4.11.7.1. Jaringan Listrik ..........................................................176
4.11.7.2. Jaringan Air Bersih ....................................................178
4.11.7.3. Jaringan Air Kotor .....................................................179
4.11.7.4. Sistem Pendistribusian Sampah .................................180
4.11.7.5. Sistem Pemadam Kebakaran .....................................180
4.11.7.6. Penangkal Petir ..........................................................182
vi
BAB V KONSEP PERANCANGAN ................................................................184
5.1 Konsep Site ....................................................................................................184
5.2 Konsep Fungsi dan Program Ruang...............................................................185
5.2.1 Konsep Fungsi Perancangan................................................................185
5.2.2 Konsep Program Ruang .......................................................................186
5.3 Konsep Alur Aktivitas....................................................................................189
5.3.1 Konsep Alur Aktivitas Makro .............................................................189
5.3.2 Konsep Alur Aktivitas Mikro ..............................................................190
5.4 Penerapan Hubungan Ruang ..........................................................................191
5.4.1. Konsep Hubungan Makro ....................................................................191
5.4.2. Konsep Hubungan Ruang Mikro .........................................................192
5.5 Konsep Penzoningan ......................................................................................193
5.6 Konsep Perancangan Tapak ...........................................................................194
5.6.1. Konsep Topografi ................................................................................194
5.6.2. Konsep Vegetasi ..................................................................................194
5.6.3. Konsep Sirkulasi ..................................................................................196
5.6.4. Konsep Klimatologi .............................................................................198
5.6.4.1. Konsep Sudut / Arah Sinar Matahari ..................................198
5.6.4.2. Konsep Arah Mata Angin ...................................................200
5.6.4.3. Konsep Curah hujan ............................................................201
5.6.5. Konsep Parkiran ..................................................................................202
5.6.6. Konsep Bentukan Massa dan Tampilan Bangunan .............................203
5.7 Konsep Penerapan Arsitektur Hijau ...............................................................205
5.7.1. Tepat Guna Lahan .............................................................................205
5.7.2. Efisiensi dan Konservasi Energi .......................................................206
5.7.3. Konservasi Air...................................................................................208
5.7.4. Sumber dan Siklus Material ..............................................................210
5.7.5. Kesehatan dan Kenyamanan Ruang ..................................................211
5.7.6. Manajemen Lingkungan Bangunan ..................................................211
5.8 Konsep Struktur .............................................................................................212
5.8.1. Konsep Sub Struktur .........................................................................212
5.8.2. Konsep Super Struktur ......................................................................213
vii
5.8.3. Konsep Upper Struktur......................................................................213
viii
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.7 Masyarakat Membantu Nelayan Untuk Berlayar .............................103
Gambar 4.8 Masyarakat dan Nelayan dipinggir Pantai .......................................104
Gambar 4.9 Area Terbuka Hijau ..........................................................................125
Gambar 4.10 Penggunaan Sepesa dan Becak pada Perancangan ........................126
Gambar 4.11 Penggunaan Grass Block Pada Perkerasan ....................................126
Gambar 4.12 Pencahayaan Alami Pada Perancangan ..........................................127
Gambar 4.13 Penempatan Vegetasi Pada Sisi Bangunan ....................................127
Gambar 4.14 Penerapan Ventilasi Silang Pada Bangunan...................................128
Gambar 4.15 Penempatan Solar Panel Pada Lampu Jalan ...................................128
Gambar 4.16 Skema Distribusi Solar Panel .........................................................128
Gambar 4.17 Daur Ulang Air Pada Perancangan.................................................134
Gambar 4.18 Sistem Rain Harvest .......................................................................135
Gambar 4.19 Penggunaan Grass Block ................................................................135
Gambar 4.20 Penggunaan Material Batu Alam ...................................................136
Gambar 4.21 Konsep Tanda Dilarang Merokok ..................................................136
Gambar 4.22 Pengelolaan Sampah ......................................................................137
Gambar 4.23 Alur Aktivitas Rekreasi Pantai .......................................................138
Gambar 4.24 Alur Aktivitas menginap ................................................................138
Gambar 4.25 Alur Aktivitas Servis Untuk Kendaraan.........................................139
Gambar 4.26 Alur Aktivitas Rekreasi Kuliner .....................................................139
Gambar 4.27 Alur Aktivitas Komersial ...............................................................139
Gambar 4.28 Alur Aktivitas Pengelola ................................................................140
Gambar 4.29 Alur Aktivitas Makro .....................................................................141
Gambar 4.30 Alur Aktivitas Mikro ......................................................................142
Gambar 4.31 Pola hubungan Ruang Flying Fox ..................................................143
Gambar 4.32 Pola Hubungan Ruang Penyewaan Olahraga Air ..........................143
Gambar 4.33 Pola Hubungan Ruang Waterpark ..................................................144
Gambar 4.34 Pola Hubungan Ruang Cottage Tipe 1 ...........................................144
Gambar 4.35 Pola Hubungan Ruang Cottage Tipe 2 ...........................................144
Gambar 4.36 Pola Hubungan Ruang Cottage Tipe 3 ...........................................144
Gambar 4.37 Pola Hubungan Ruang Servis Untuk Kendaraan ...........................145
Gambar 4.38 Pola Hubungan Ruang Restoran ....................................................145
xi
Gambar 4.39 Pola Hubungan Ruang Komersial .................................................145
Gambar 4.40 Pola Hubungan Ruang Kantor Pengelola .......................................146
Gambar 4.41 Pola Hubungan Ruang Klinik ........................................................146
Gambar 4.42 Alur Hubungan Ruang Makro ........................................................147
Gambar 4.43 Alur Hubungan Ruang Mikro ........................................................148
Gambar 4.44 Peta Analisis Penzoningan Berdasarkan Potensi Tapak ................149
Gambar 4.45 Peta Pengolahan Tapak Berdasarkan Potensi Tapak......................150
Gambar 4.46 Analisis Penzoningan Mikro ..........................................................152
Gambar 4.47 Kontur Pada Lokasi Perancangan ..................................................153
Gambar 4.48 Potongan Kontur A-A dan Potongan Kontur B-B .........................154
Gambar 4.49 Keadaan Kontur Lokasi Perancangan ............................................169
Gambar 4.50 Sistem Cut and Fill .........................................................................155
Gambar 4.51 Meratakan Tanah Dengan Penambahan Material dari Luar...........156
Gambar 4.52 Vegetasi Pada Site Perancangan ....................................................157
Gambar 4.53 Orientasi Matahari ..........................................................................159
Gambar 4.54 Analisis Angin ................................................................................161
Gambar 4.55 Tabel Curah Hujan Kabupaten Kupang .........................................162
Gambar 4.56 View Dari Dalam Site Berdasarkan Data Eksisting .......................163
Gambar 4.57 Analisis View Dari Dalam Site ......................................................164
Gambar 4.58 View Dari Luar Site Berdasarkan Data Eksisting ..........................165
Gambar 4.59 Analisis View Dari Luar Site Berdasarkan Data Eksisting ............165
Gambar 4.60 Standart Lebar Jalan Berdassarkan Kendaraan ..............................168
Gambar 4.61 Data Utilitas....................................................................................175
xii
Gambar 5.8 Dimensi Pedestarian .........................................................................196
Gambar 5.9 Penempatan Solar Panel Pada Setiap Lampu Jalan ..........................196
Gambar 5.10 Penggunaan Paving Block Pada Pedestarian .................................197
Gambar 5.11 Dimensi Sirkulasi Kendaraan .........................................................197
Gambar 5.12 Penggunaan Beton Pervious Pada Jalan Raya................................198
Gambar 5.13 Penggunaan Sunscreen ...................................................................198
Gambar 5.14 Penggunaan Vegetasi Untuk Mengurangi Sinar Matahari .............199
Gambar 5.15 Penggunaan Sirap ...........................................................................199
Gambar 5.16 Jarak Plafon ....................................................................................200
Gambar 5.17 Pemberian Vegetasi Sebagai Penyaring Angin ..............................200
Gambar 5.18 Penggunaan Cross Ventilation Pada Bangunan .............................201
Gambar 5.19 BAK Penampung............................................................................201
Gambar 5.20 Model Drainase ..............................................................................201
Gambar 5.21 Parkir Tegak Lurus .........................................................................202
Gambar 5.22 Parkir Miring 60° ...........................................................................203
Gambar 5.23 Subtraktif Pada Sebuah Bentukan ..................................................203
Gambar 5.24 Aditif Pada Sebuah Bentukan ........................................................203
Gambar 5.25 Konsep Area Terbuka Hijau...........................................................205
Gambar 5.26 Konsep Penggunaan Sepeda dan Becak Pada Perancangan...........206
Gambar 5.27 Penggunaan Paving Block..............................................................206
Gambar 5.28 Penggunaan Pencahayaan Alami Pada Cottage Tipe 3 ..................207
Gambar 5.29 Penerapan Bukaan yang Luas Pada Bangunan .............................207
Gambar 5.30 Penempatan Solar Panel pada Setiap Lampu Jalan ........................208
Gambar 5.31 Penempatan Solar Panel Pada Bangunan Cottage Tipe 1 ..............208
Gambar 5.32 Konsep Daur Ulang ........................................................................209
Gambar 5.33 Bak Penampung..............................................................................209
Gambar 5.34 Penggunaan Material Batu Alam ...................................................210
Gambar 5.35 Konsep Tanda Dilarang Merokok ..................................................211
Gambar 5.36 Konsep Tempat Sampah.................................................................212
xiii
BAB VI HASIL PERANCANGAN ........................................................................
Gambar 6.1 Hasil Desain Tapak ..........................................................................215
Gambar 6.2 Penzoningan Tapak ..........................................................................216
Gambar 6.3 Parkiran Motor Pengunjung .............................................................216
Gambar 6.4 Parkiran Mobil Pengunjung .............................................................217
Gambar 6.5 Parkiran Pengelola............................................................................217
Gambar 6.6 Vegetasi Pengarah ............................................................................217
Gambar 6.7 Vegetasi Peneduh .............................................................................218
Gambar 6.8 Entrance pada Site Perancangan ......................................................218
Gambar 6.9 Tampilan Bangunan Pengelola Resort .............................................219
Gambar 6.10 Tampilan bangunan Penjualan Komoditas .....................................219
Gambar 6.11 Tampilan Bangunan Bongkar Muat Barang...................................219
Gambar 6.12 Tampilan Tempat Perawatan Becak Dan Sepeda ..........................220
Gambar 6.13 Tanaman Terbuka hijau..................................................................220
Gambar 6.14 Tanaman Terbuka Hijau Didalam Wilayah Cottage Tipe 1 ...........220
Gambar 6.15 Restoran Untuk Umum...................................................................221
Gambar 6.16 Tempat Makan Pinggir Pantai ........................................................221
Gambar 6.17 Bangunan Flyingfox dan Titik Awal ..............................................221
Gambar 6.18 Titik Akhir Flyingfox .....................................................................222
Gambar 6.19 Panggung Terbuka..........................................................................222
Gambar 6.20 Bangunan Klinik ............................................................................222
Gambar 6.21 Los Penjualan Ikan .........................................................................223
Gambar 6.22 Kolam Untuk Anak ........................................................................223
Gambar 6.23 Kolam Dewasa ...............................................................................223
Gambar 6.24 Kolam Seluncuran ..........................................................................224
Gambar 6.25 Cottage tipe 1 .................................................................................224
Gambar 6.26 Cottage tipe 2 .................................................................................224
Gambar 6.27 Cottage tipe 3 .................................................................................225
Gambar 6.28 Tempat Bermain dalam Cottage .....................................................225
Gambar 6.29 Restoran Dalam Cottage.................................................................225
Gambar 6.30 Tempat Penampungan Air Bersih ..................................................226
Gambar 6.31 Tempat Kontrol ..............................................................................226
xiv
Gambar 6.32 Tempat Penampungan Grey Water ................................................226
Gambar 6.33 Dermaga Spot Selfie.......................................................................227
Gambar 6.34 Tempat Penyimpanan Alat Olahraga Pinggir Pantai......................227
Gambar 6.35 Dermaga Spot Selfie Khusus Untuk Menginap Di Resort .............227
xv
DAFTAR TABEL
xvii
Tabel 5.4 Konsep penempatan vegetasi ...............................................................195
Tabel 5.5 Konsep tampilan bangunan ..................................................................204
Tabel 5.6 Klasifikasi bahan bangunan ekologis...................................................210
Tabel 5.7 Sub struktur pada sempadan pantai ......................................................212
Tabel 5.8 Sub struktur diluar sempadan pantai ....................................................213
Tabel 5.9 Konsep super struktur ..........................................................................214
Tabel 5.10 Konsep upper struktur ........................................................................237
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menikmati seafood, menginap di hotel, atau mencoba menangkap ikan bersama
nelayan.
Namun, pantai Otan memiliki angin yang kencang saat memasuki musim
penghujan serta matahari yang terik saat memasuki bulan kemarau. Penggunaan
listrik pada lokasi juga masih di batasi penggunaannya. Sehingga butuh sebuah
penyelesaian untuk mengatasi hal tersebut agar tidak mengganggu kenyamanan
wisatawan. Sehingga, resort pantai Otan akan menggunakan beberapa prinsip dari
Green Architecture. Dimana, resort ini akan menggunakan material yang ramah
lingkungan, orientasi bangunan yang mengatur banyaknya cahaya serta angin
yang masuk, dan meminimalisir penggunaan energi seperti listrik dan air
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang akan di capai dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut :
1. Merancang resort pantai yang dapat mewadahi aktifitas wisatawan di
pantai Otan.
2. Merancang resort dengan prinsip Green Architecture
2
1.5 Sasaran
Sasaran dari Perancangan Resort Pantai Otan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui potensi yang terdapat di pantai otan
2. Mengetahui fasilitas yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatan
wisatawan di pantai otan
3. Mengetahui prinsip perancangan resort dengan green architecture
4. Menganalisis dan membuat konsep perancangan resort dipantai Otan
5. Membuat rancangan resort
1.6 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah.
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur dan Pemerintah daerah Kabupaten Kupang serta pihak-
pihak yang terkait dan berkepentingan dalam upaya pengembangan
Perancangan Resort Pantai Otan.
2. Bagi mahasiswa.
Untuk mengetahui konsep perencanaan dan perancangan Resort Pantai
Otan di Kabupaten Kupang, Kecamatan Semau, Desa Otan, Pantai Otan
berdasarkan kondisi lingkungan.
3
1.8 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.8.1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada tempat
penelitian. Data tersebut meliputi data hasil observasi, dan wawancara
dengan informan (instansi pemerintah, tokoh masyarakat, pelaku usaha
pariwisata) untuk mendapatkan masukan, dimana semuanya akan
mendukung hasil penelitian dan objek perencaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan.
Dengan kata lain data sekunder berupa data literatur (library search),
untuk mendapatkan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian
ini, guna memperoleh data-data penunjangnya.
4
2000). Pada penulisan ini teknik analisis deskriptif digunakan untuk
menganalisis lokasi perancangan, jenis fasilitas kawasan resort.
2. Analisis Visual
Teknik ini digunakan untuk menganalisis keadaan objek studi
dengan menggunakan sistem visual/pengambaran objek secara
langsung. Adapun alat-alat analisis yang digunakan berupa gambar
foto objek dan gambar sketsa, sehingga dapat dibandingkan antara
kondisi eksisting dengan yang ideal. (Cholid, 1999). Teknik analisis
visual ini digunakan untuk menganalisis keadaan lokasi site
perancangan, sarana dan prasarana kawasan resort kemudian akan
dibandingkan dengan standar yang ada.
5
eksisting, serta mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan
dalam penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Penelitian
Melaksanakan pengambilan dan pengumpulan data-data. Data yang
dikumpulkan berupa, data-data eksisting potensi wisata dan masalah,
data karakteristik pengunjung, data kebutuhan sarana dan prasarana
serta data-data lain yang diperlukan. Pengumpulan data primer
menggunakan teknik pengumpulan data meliputi observasi, dan
wawancara sedangkan kajian pustaka digunakan untuk mendapatkan
data sekunder. Rincian pengumpulan data adalah:
1. Observasi langsung meliputi pengamatan dan pengambilan foto
eksisting kondisi potensi dan masalah yang ada di Pantai Otan
2. Pengumpulan data sekunder terdiri dari pengumpulan data yang
berkaitan dengan perancangan Resort
3. Wawancara dilakukan kepada informan meliputi instansi
pemerintah, tokoh masyarakat setempat, pelaku usaha, untuk
mendapatkan informasi tentang karakteristik pengunjung dan
potensi wisata serta masalah di Pantai Otan saat ini.
3. Tahap Analisa
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan disusun dan diolah
dengan menggunakan analisa deskriptif.
4. Tahap Desain
Berdasarkan hasil dari analisis, dilakukan konsep. Konsep bertujuan
memberikan solusi dari masalah yang ada di lokasi. Dari hasil
konsep dibuat rencana kawasan resort dari fasilitas-fasilitas yang
sudah ada saat ini.
6
1.9 Kerangka Berpikir
Belum adanya pengelolaan, potensi hamparan pantai yang luas dan tenang, serta produk lokal yang dapat di
kembangkan dalam bidang bahari.
Bagaimana upaya untuk merancang pantai Otan yang mampu mewadahi aktifitas wisatawan yang massif
dan mengangkat potensi yang terdapat di Otan
Merancang resort pantai Otan dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung kenyamanan wisatawan untuk
menetap dan menikmati pantai serta memadukan mata pencaharian warga sekitar.
METODE PERANCANGAN
ANALISIS
➢ Analisis ➢ Analis ➢ Analisis ➢ Analisis ➢ Analisis ➢ Analisis ➢ Analisis ➢ Analisis ➢ Analisis
Pengembanga is Site Pola Kebutuhan Alur Pola Penzoninga Integras
n Resort Penca Aktifitas Ruang Aktifitas Sirkulasi n i Ruang
paian
KONSEP PERANCANGAN
KONSEP
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Resort
2.1.1. Pengertian
Resort merupakan salah satu kawasan yang di dalamnya terdapat
akomodasi dan sarana hiburan sebagai penunjang kegiatan wisata. Beberapa
definisi resort oleh beberapa sumber :
a. Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas
khusus untuk kegiatan bersantai dan berolahraga seperti tenis, golf,
spa, tracking dan jogging. Bagian dari concierge berpengalaman dan
mengetahui betul lingkungan resort, bila ada tamu yang mau Hitch-
Hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini
(Nyoman. S. Pendit. Ilmi Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata
Trisakti, 1999)
b. Resort dapat di artikan sebagai sebuah jasa pariwisata yang setidaknya
di dalamnya terdapat lima jenis pelayanan yaitu akomodasi, pelayanan
makanan dan minuman, hiburan, outlet penjualan, dan fasilitas
rekreasi (Vivienne O’Shannessy et al, 2001)
c. Resort adalah suatu perubahan tempat ringgal untuk sementara bagi
seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk
mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui
sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan
dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta
keperluan usaha lainnya (Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah Air
Indonesia, hal. 13, November, 1988).
d. Sebuah resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan
obyek wisata, oleh sebab itu sebuah resort berada pada perbukitan,
pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai.
(Nyoman. S. Pendit. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Akademi Pariwisata
Trisakti, 1999).
8
Mengacu pada penjelasan diatas maka, resort dapat di artikan sebagai
sebuah kawasan yang terencana yang tidak hanya sebagai sebuah tempat
menginap melainkan mempunyai fasilitas-fasilitas khusus di dalam pelayanan
akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, hiburan, outlet penjualan, dan
fasilitas rekreasi di pantai tablolong.
b. Lokasi
Umumnya resort berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi
wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan alam
yang indah seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, tepi danau, ataupun
tempat-tempat khusus yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas
yang padat dan bising, serta polusi udara. Meskipun ada juga resort jenis
tertentu yang justru memanfaatkan keramaian kota sebagai daya tariknya.
c. Fasilitas
Motivasi pengunjung resort untuk bersenang-senang dengan mengisi
waktu luang menuntut tersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreasi
indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area
9
pribadi. Fasilitas rekreasi indoor merupakan ruang-ruang public dalam
ruangan seperti restoran, lounge, dan fasilitas lainnya. Fasilitas rekreasi
outdoor merupakan fasilitas rekreasi luar ruangan, misalnya lapangan
tenis, kolam renang, area resort, dan landscape.
Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort terdiri dari 2
kategori utama, yaitu:
1) Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti
akomodasi, pelayanan hiburan, relaksasi. Semua tipe resort
menyediakan ini.
2) Fasilitas tambahan, yaitu fasilitas yang disediakan pada lokasi khusus
dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak dan
sekitarnya untuk kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat
menggambarkan keadaan resort. Contoh fasilitas ini adalah kondisi
fisik tepi laut, yaitu pasir pantai dan sinar matahari dimanfaatkan
untuk berjemur atau bermain voli pantai. Lautnya yang luas
dimanfaatkan untuk kegiatan berenang, selancar, dan menyelam.
10
Amari Trang Beach Resort Hotel. Hotel ini dilengkapi dengan
fasilitas restoran yang memungkinkan untuk sekaligus bersantai
baik di dalam maupun di luar ruangan. Selain itu, hotel juga
dilengkapi dengan kolam renang luar ruangan agar dapat
melakukan rekreasi berenang sambil menikmati pemandangan
dan cuaca luar yang menarik.
11
Gambar 2.2, Mauritius Hotel
Sumber: Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina
12
Gambar 2.3, Pacung Mountain Resort
Sumber: Panduan Perancangan Bangunan komersial, Endy Marlina
13
Gambar 2.4, The Cangkringan Spa & Villas Hotel
Sumber: Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina
f) Themed Resort
Resort hotel ini dirancang dengan tema tertentu,
menawarkan atraksi yang spesial sebagai daya tariknya. Contoh
resort ini adalah Grosvenor Resort In Walt Disney World Resort
Hotel-Lake Buena Vista Florida. Hotel ini memanfaatkan
atraksi Walt Disney sebagai daya tarik kunjungannya.
14
Gambar 2.5, Grosvenor Resort In Walt Disney World Resort Hotel
Sumber: Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina
h) All-suite Hotel’s
Resort jenis ini tergolong resort mewah dimana semua
kamar yang disewakan didalam hotel tersebut tergolong ke
dalam kelas suite. Contoh resort ini adalah Conrad Hotel yang
terletak di pelabuhan New Chelsea, London. Hotel ini memiliki
160 kamar suite dengan beberapa desain, dimana tiap kamar
memiliki kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu yang terpisah,
meja kerja eksekutif, TV dan VCR, 3 telepon dengan 2 jalur
15
untuk faksimili, computer pribadi, pengontrol AC pribadi, dank
unci pengaman alat-alat elektronik.
i) Sigh-seeing Resort Hotel
Resort hotel ini terletak didaerah yang mempunyai potensi
khusus atau tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan,
kawasan bersejarah, tempat hiburan, dan sebagainya. Contoh
resort jenis ini adalah Hotel Amanjiwo di Magelang yang
berada di dekat Candi Borobudur dan sekaligus memanfaatkan
keindahan alam pedesaan sebagai daya tariknya.
16
c) Year Round Hotel, merupakan resort yang dibuka sepanjang
tahun
18
dekorasi lokal harus tercermin dalam ruang lobby, restoran,
kamar tidur atau function room.
• Untuk unit kamar tidur, jumlah kamar minimal 100 buah,
termasuk 4 kamar suite. Semua kamar dilengkapi dengan kamar
mandi di dalam kamar.
• Untk fasilitas olahraga dan rekreasi, resort menyediakan sarana
kolam renang untuk dewasa dan anak-anak yang terpisah atau
digabung dan dilengkapi pengaman, area bermain anak (children
playground), dan diskotik. Sedangkan jenis sarana olahraga dan
rekreasi lainnya merupakan pilihan dari: tennis, bowling, golf,
fitness centre, sauna, billiard, dan jogging.
• Terdapat zona pembatas resort. Penataan lansekap sepanjang
batas lingkungan resort dapat menciptakan pemisah dari
lingkungan yang berdekatan, terutama jika kegiatan-kegiatan
dalam resort dapat mengganggu lingkungan sekitarnya.
20
resort yang menghuni resort ini. Oleh karena pelaku resort ini
adalah para wisatawan yang melancong maupun yang berlibur.
Maka penentuan kebutuhan dan jenis fasilitas yang akan
dibangun berdasarkan kebutuhan dari semua pelaku didalam
resort ini. Pengelompokan fasilitas dibagi berdasarkan sifat
karakteristik dari fasilitas tersebut yaitu:
a. Public, fasilitas ini terbuka bagi semua orang yang
datang ke resort ini sehingga harus memiliki akses
langsung dari luar.
b. Semi public, fasilitas ini hanya dapat di pergunakan oleh
semua penghuni resort, dan tidak memperkenankan
orang luar mempergunakan dengan alasan menjaga
ketenangan penghuni.
c. Private, fasilitas ini bersifat sangat privat dan hanya
dapat dipergunakan oleh orang yang berkepentingan
langsung dengan fasilitas tersebut (seperti guest room).
d. Service, fasilitas ini merupakan fasilitas pendukung dari
seluruh fasilitas dan pelayanan di kawasan resot ini.
4) Pelaku Kegiatan
a. Tamu
Ditinjau dari maksud dan tujuannya, dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu:
• Tamu yang menginap
Pengunjung yang datang untuk menggunakan fasilitas
yang tersedia dengan harapan mendapatkan pelayanan
akomodasi yang memuaskan.
• Tamu yang tidak menginap
Pengunjung yang datang untuk sementara (tidak
menginap) dimana kunjungannya ada yang bersifat formal
(mengadakan diskusi, rapat kerja seminar, dan lain-lain)
dimana pelayanan tamu yang langsung berhubungan dengan
21
tamu misalnya dalam kegiatan-kegiatan di front office,
restoran bar, coffe shop, dan lain-lain.
b. Staf dan Karyawan
23
• Operasional akomodasi seperti mempersiapkan guest
room, mencuci, membersihkan dan merawat unit-unit
guest room
• Operasional administrasi, seperti mengatur
penjadwalan pengguna akomodasi, mengatur
pelaksanaan program pertukaran liburan, mengontrol
kegiatan dalam manajerial.
• Operasional rekreasi dan komersial, seperti pelayanan
makanan, pelayanan kesehatan, pertunjukan seni
budaya, rekerasi, olahraga dan lain-lain.
b. Aktifitas pelaku (tamu resort)
• Aktifitas social (berkumpul, berbincang-bincang antara
sesame tamu, makan, minum, membaca, bermain, dan lain-
lain.
• Berekreasi di alam terbuka dan beberapa lokasi wisata pada
kawasan tersebut.
• Mengikuti acara-acara pada waktu tertentu, baik yang
diadakan oleh pihak pengelola atau acara dari pengunjung itu
sendiri.
25
GUEST ROOMS ROOMS SERVICE
FRONT OFFICE
26
c. Berada pada atau dekat level jalan untuk kemudahan
pncapaian, control dan penyelamatan. Area public
seringkali merupakan salah satu area dengan
intensitas kegiatan yang tinggi dan biasanya
mempunyai kapasitas besar. Pengguna area ini
bukan selalu tamu yang menginap di hotel tersebut,
sehingga akses dari luar bangunan perlu dirancang
untuk mendapatkan kemudahan, yaitu mudah di
kenali dan mudah di capai.
2. Ruang-ruang tamu
Selain area public yang dirancang untuk mewadahi event-
event insidentil, pada sebuah hotel juga perlu disediakan ruang
tamu yang dapat difungsikan untuk menemui pengunjung yang
ingin menemui tamu hotel. Karakter ruang ini adalah sebagai
berikut:
a. Ruang-ruang kecil dapat dirancangdengan
privatisasi tinggi maupun rendah dengan rancangan
modular (berulang)
b. Penempatan ruang-ruang dikelompokan disekitar
saluran-saluran layanan.
c. Pemanfaatan dinding luar maksimal untuk cahaya
alami dan view.
3. Area layanan
Area layanan adalah area yang diakses staf hotel yang
difungsikan untuk menyiapkan layanan bagi tamu hotel. Area ini
mempunyai karakter sebagai berikut:
a. Perletakannya dirancang untuk memudahkan
pencapaian secara efektif dan efisien
27
b. Jalur sirkulasi pada beberapa bagian perlu
disediakan khusus, dibedakan dengan jalur sirkulasi
tamu.
c. Lazimnya area ini ditempatkan pada level basement
atau atap agar tidak mengurangi area sewa terlalu
banyak
b. Housekeeping Department
Ruang ini mempunyai berbagai fungsi yang meliputi
ruang kepala department dan ruang asistensi. Selain
itu, juga dibuat gudang untuk menyimpan peralatan
yang di gunakan oleh housekeeper dan tempat
khusus untuk menjahit kain sprei, sarung bantal dan
gorden yang dipersiapkan untuk pelayanan kamar
tamu hotel.
28
Aktivitas ini tidak teralu membutuhkan ruang yang
luas karena makanan dan sayuran tersebut selalu
berjalan dan tidak bertahan lama di tempat tersebut.
Setelah selesai di periksa, ditimbang dan disahkan.
Bahan pangan akan dikirim ke gudang yang kering
atau basah sesuai kebutuhan atau di masukkan ke
dalam pendingin untuk di awetkan. Khusus makanan
kaleng, botol atau makanan instan lainnya yang
tidak membutuhkan lemari pendingin akan
dipindahkan ke gudang yang kering. Sayuran akan
langsung dibawa ke tempat memasak. Pada bagian
ini lemari es sangat di perlukan. Board untuk
memotong sayuran juga harus sesuai dengan
ketinggian manusia sehingga memdahkan pekerjaan
memasak. Untuk minuman seperti susu,
penyimpanan dilakukan didalam lemari es khusus
yang terpisah dari sayuran, ikan dan daging. Apabila
terdapat perbedaan ketinggian lantai pada bagian ini,
diperlukan ramp yang akan memudahkan
pembersihan dengan air dan memudahkan
pergerakan bahan makanan dengan kereta dorong
atau meja dorong.
d. Ruang mekanikal
Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling
yang berupa tangka dan pompa untuk menjaga
sistem operasi mekanikan secara keseluruhan.
29
tentang panjang meja registrasi ini tetapi hotel
berbintang yang mempunyai kamar berjumlah 100
sampai 200 kamar akan memerlukan dua mejaagar
dapat melayani semua pengunjung dengan cepat.
Dalam area tersebut juga dipasang alat pengontrol
yang bekerja secara alektrik untuk membantu tamu
yang akan check in dan check out
c. Kasir
Penempatan kasir berhadapan dengan registration
desk atau meja registrasi tamu. Untuk hotel
berbintang yang memiliki beberapa restoran dan
fasilitas komersial yang lain, perlu dilakukan
pengaturan khusus untuk keuangan yaitu melalui
deposit box yang aman. Jika cara ini digunakan,
pihak hotel harus bekerja sama dengan pihak bank.
d. Ruang administrasi
Peletakan ruang administrasi harus berhubungan
langsung dengan lobby. Untuk hotel berbintang,
terdapat ruang manager administrasi beserta ruang
asistennya dan juga terdapat ruang resepsionis yang
berada diantara lobby dan ruang manajer.
Untuk hotel yang lebih modern, terdapat ruang
untuk menyediakan makanan bagi manajer dan
asistennya.
e. Lobby
30
Lobby adalah ruangan yang cukup luas yang terletak
dekat penerima tamu di front office. Ruangan tempat
duduk-duduk biasanya berada di lobby, yang
merupakan semacam ruang tunggu. Selain itu,
ruangan ini juga dilengkapi tempat duduk yang
terpisah dan disediakan bagi tamu untuk beristirahat
dan bersantai sambil membaca atau menonton
televisi dan lain-lain. Kebutuhan ruang lobby
berbeda-beda pada setiap hotel, tergantung jenis
hotel tersebut. Misalnya lobby pada city hotel tidak
membutuhkan ruan yang luas. Sedangkan lobby
pada resort hotel biasanya justru membutuhkan
ruang yang luas. Penataan lobby sebaknya lebih
menonjol daripada yang ruang lain yang dapat
dilihat dari finishing, warna, material, pencahayaan
dan dekorasinya.
f. Fasilitas restoran
Restoran harus memperhatikan kenyamanan
termasuk coffe shop, yang dapat dipenuhi dengan
pelayanan yang cepat dan variasi menu. Tamu-tamu
yang ingin makan di restoran atau bar dapat
memesan di tempat yang disediakan oleh pengelola.
Ada beberapa hotel yang menyeiakan klub-klub
malam dimana para tamu dapat menikmati hidangan
makanan dan minuman yang dipsesan.
g. Koridor
Berdasarkan pertimbangan kenyamanan sirkulasi,
panjang koridor pada hotel maksimal adalah 30m
dengan ketinggian sekitar 1,8m. perlu di perhatikan
pula penyelesaian pada lantai koridor dengan
31
menggunakan karpet (untuk meredam bunyi dan
menambah kesan elegan) dan pencahayaan yang
terus-menerus dengan pencahayaan buatan. Selain
bagian kamar, kenyamanan sebuah hotel juga
ditentukan oleh pengaturan sirkulasinya, yang secara
umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Public circulation (sirkulasi public).
Terbagi lagi menjadi dua yaitu resident guest
dan non-resident guest. Kedua jalur sirkulasi
ini harus cukup terpisah dan simple. Dimulai
dari entrance foyer (lobby). Jika terdapat
ballroom suite maka peletakannya harus
terpisah dari ruang tidur dan juga dari public
room lainnya di hotel. Akses langsung dari
reception area ke blok ruang tidur harus
dihindari dan jalur sirkulasi untuk nin-
resident guest tidak boeh melalui blok ruang
tidur. Harus ada akses dari ruang tidur ke
public rooms dan entrance serta diusahakan
ada akses resident only dari ruang tidur ke
dining room.
2) Service circulation (sirkulasi staf dan servis)
Harus terpisah dari sirkulasi public. Tidak
boleh terjadi silang di antara keduanya.
h. Guest room
Dalam menentukan rancangan guest room,
pertimbangan pertama terletak pada ukuran ruang.
Panjang dan lebar ruangan ditentukan oleh jumlah
furniture yang mengisi ruangan dan tingkat
kemewahan suatu hotel adalah twin bed room, single
bed room dan suites room.
32
Unit terkecil memiliki sepasang tempat tidur
kembar, baik yang diletakkan secara terpisah dengan
adanya meja lampu diantaranya maupun yang
diletakkan secara berdempet. Pertimbangan kedua
adalah ukuran dan tipe tempat tidur yang digunakan
yaitu tipe king atau standart twin. Selain itu juga
perlu dipertimbangkan fasilitas tempat duduk.
Pencahayaan dalam ruangan pada guest room harus
di pertimbangkan secara hati-hati. Sebagai sebuah
fasilitas komersial, kenyamanan merupakan aspek
penting dalam perancangan. Salah satu realisasi
kenyamanan pada bangunan hotel dapat
diklasifikasikan berdasarkan fasilitas yang
disediakan pada setiap kamarnya. Makin mewah
kelengkapan fasilitas yang tersedia, makin tinggi
pula kelas kamar tersebut.
Contoh klasifikasi kelas kamar pada sebuah hotel
sebagai berikut:
1) Standart room
Adalah jenis kamar yang harganya paling
murah di suatu hotel karena fasilitas yang
tersedia didalam kamar tersebut berlaku
umum di semua hotel.
2) Deluxe room
Adalah jenis kamar dengan fasilitas yang
lebih baik dari kamar standar misalnya
dengan ukuran kamar yang lebih besar dan
tambahan fasilitas lain seperti televisi, lemari
es, dan lain-lain.
3) President deluxe suite room
Jenis kamar yang paling mahal dalam suatu
hotel. Kamar ini merupakan kebanggaan dari
33
suatu hotel yang dapat memeberikan ciri
khas dan biasanya digunakan sebagai alat
promosi ruangan ini hanya ada satu pada
suatu hotel. Fasilitas pada kamar ini lebih
lengkap dibandingkan dengan deluxe room
misalnya meja kursi baca, sofa untuk
bersantai, meja kursi tamu, kamar mandi
yang lebih besar dan lebih mewah, serta
ukuran kamar yang lebih luas.
34
B. Cottage
1. Pengertian Cottage
Cottage adalah sejenis akomodasi yang berlokasi disekitar
pantai atau danau dengan bentuk bangunan-bangunan terpisah,
disewakan untuk keluarga atau perorangan yang dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi (Dennis L. Foster, 1997)
Menurut Downing A Jockson dalam bukunya The
Architecture of Country menyatakan pondok wisata adalah
tempat tinggal dalam ukuran kecil untuk ditempati oleh keluarga
dan sebagian besar pondok wisata tidak ditempati oleh
masyarakat bawah tetapi oleh orang pekerja, orang yang
berwisata yang ingin merubah citra dalam industri pariwisata.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan cottage
adalah suatu fasilitas akomodasi yang bergerak dibidang
komersil, yang menjual atau menyewakan kamar-kamar lengkap
dengan fasilitasnya untuk keluarga atau perorangan baik yang
berpergian jauh maupun yang melakukan rekreasi atau berlibur.
35
4. Service: 13% (meliputi area parkir, dan fasilitas-
fasilitas penunjang seperti musholla, restoran,
tempat hiburan, ruang MEP (Mekanikal
Elektrikal Plumbing), ruang penjualan, ruang
souvenir)
36
Fasilitas : 1 king dan 2 twin beds, 2
kamar mandi, pantry, teras dan ruang tamu.
4. Executive Suite
Tipe : Cottage, tiga lantai
berbentuk split level
Luasan : 120 m2
Jumlah kamar : 2 buah
Fasilitas : 1 king dan 2 twin beds, 2
kamar mandi, pantry, teras, ruang tamu, private
garden
5. President Suite
Tipe : cottage, dua lantai
Jumlah kamar : 3 buah
Fasilitas : 1 king dan 2 twin beds, 2
kamar mandi, pantry, teras, ruang tamu, private
garden dan Jacuzzi
37
3. Pelayanan
Sistem pelayanan menyangkut kecepatan,
keramahan, dan kelengkapan pelayanan.
4. Kesan
Kesan cottage dapat di tampilkan melalui
penampilan bangunan, suasana ruang, dan
bentuk bangunan, sehingga masyarakat dapat
menangkap gambaran tentang cottage
5. Tarif
Tarif yang dibayarkan pengunjung sesuai
dengan kepuasan yang didapat terhadap fasilitas
yang diberikan, dimana pihak pengelola
mendapat keuntungan.
38
3. Arsitektur hijau merupakan arsitektur yang minim mengonsumsi
sumber daya alam, termasuk energi, air, dan material, serta minim
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan (Karyono, 2010).
6. Holistic
39
Menetapkan seluruh prinsip arsitektur hijau di atas menjadi satu
dalam proses perancangan. Prinsip-prinsip arsitektur hijau pada
dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling berhubungan satu
sama lainnya.
41
Mendorong penggunaan • Pengunaan cahaya alami secara optional
pencahayaan alami yang sehingga minimal 30% luas lantai yang di
optional untuk mengurangi gunakan untuk bekerja mendapatkan intensitas
konsumsi energi dan cahaya alami minimal sebesar 300 lux.
mendukung desai bangunan Perhitungan dapat dilakukan dengan cara manual
yang memungkinkan atau dengan software.
pencahayaan alami semaksimal Khusus untuk pusat perbelanjaan minimal 20%
mungkin. luas lantai nonservice mendapatkan intensitas
cahaya alami minimal sebesar 300 lux
43
5. Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Ruang (Indoor Health and Comfort
– IHC)
Tabel 2.5 Tujuan dan Tolak Ukur Kesehatan dan Kenyamanan Dalam
Ruang
Kendali Asap Rokok di Lingkungan (Environtmental Tobacco Smoke-Control)
Tujuan Tolak Ukur
Mengurangi tereksposnya para • Memasang tanda “Dilarang Merokok di Seluruh
pengguna gedung dan Area Gedung” dan tidak menyediakan bangunan
permukaan material interior dari / area khusus untuk merokok di dalam gedung.
lingkungan yang tercemar asap Apabila tersedia, bangunan / area merokok di
rokok sehingga kesehatan luar gedung, minimal berada pada jarak 5m dari
pengguna gedung dapat pintu masuk, outdoor air intake, dan bukaan
terpelihara. jendela.
Kenyamanan Visual (Visual Comfort)
Tujuan Tolak Ukur
Mencegah tejadinya ganggguan • Menggunakan lampu dengan iluminasi (tingkat
visual akibat tingkat pencahayaan) ruangan sesuai dengan SNI 03-
pencahayaan yang tidak sesuai 6197-2011 tentang Konservasi Energi pada
dengan daya akomodasi mata. Sistem Pencahayaan
Kenyamanan Termal (Thermal Comfort)
Tujuan Tolak Ukur
Menjaga kenyamanan suhu dan • Menetapkan perencanaan kondisi termal ruangan
kelembaban udara ruangan yang secara umum pada suhu 25𝐶 𝑜 dan kelembaban
dikondisikan stabil untuk relative 60%
meningkatkan produktivitas
pengguna gedung
Sumber: Green Building Council Indonesia, 2013
44
2.3. Studi Kasus Resort
2.3.1. El Gouna Beach Resort, Egypt
45
Tabel 2.7 Identifikasi Resort El Gouna, Egypt
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
VILLA
Menyebar Sebagai tempat menginap Pola menyebar di gunakan agar setiap Hotel-hotel tersebut -
PRIMER PERHOTELAN
dan linear di wisatawan yang ingin mendapat hotel memiliki privasinya masing- berorientasi kearah laut
46
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
pesisir pantai kan fasilitas-fasilitas lain masing dalam beraktifitas. atau pantai. Dimana selain
Linear di pesisir pantai juga di berikan laut tersebut memberikan
karena view laut merupakan view yang view yang menarik,
terbaik yang bisa di berikan kepada olahraga air juga
wisatawan. memberikan daya tarik
tersendiri bagi wisatawan.
Sehingga menimbulkan
keinginan bagi wisatawan
untuk mau mencobanya.
= Penempatan Hotel
CAPTAINS INN (3 stars)
47
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
SULTAN BEY HOTEL (4 stars)
Bangunan-bangunan ini
berorientasi ke arah laut di
belakang bangunan dengan
kolam renang sebagai
tambahannya.
Bangunan ini memiliki bentuk kotak View ini di pilih karena
yang rigid sehingga bangunan nya panorama laut yang
= Sultan Bey Hotel terlihat kokoh, namun kaku. menenangkan dan menjadi
Sebagai tempat menginap Atap datar yang dimiliki bangunan ini daya tari pada site tersebut. Warna pada bangunan ini di
wisatawan. Hotel ini memiliki juga dapat menjadi tambahan ruang Terlebih, olah raga-olah buat cerah dengan berwarna
115 ruangan dengan balkoni atau bagi wisatawan yang ingin bersantai raga air yang dapat di cream. Guna dari warna ini
teras. 95 kamar diantaranya bersama kerabat atau hanya sekedar sediakan untuk wisatawan. adalah sebagai penghantar
dengan double single bed dan 20 mencari spot untuk berfoto. Permukaan bangunan- panas dari terik matahari.
PRIMER Terpusat Sebab, warna-warna terang
kamar berfitur double Namun, bentuk atap datar yang bangunan yang terluas tidak
bed.Fasilitas yang disediakan dimiliki memiliki kekurangan. berhadapan langsung dari tidak menyerap panas berlebih.
selain itu antara lain, kolam Memang, curah hujan pada site arah matahari yang datang Selain itu warna cream pada
renang, pizza bar dan olah raga air termasuk rendah sehingga minim dari belakang site. bangunan juga memberikan
standup paddle. kemungkinan akan bocor terjadi. Sehingga, pada bagian kesan mesir pada fasad nya.
Hanya saja, bentuk atap yang datar dan dalam banguann tidak
pendek membuat ruangan di dalamnya panas.
terasa panas. Namun, bukaan yang
sedikit pada banguann
masih menjadi kendala
penghawaan, dimana hawa
panas pada bangunan akan
susah berganti.
SHERATON MIRAMAR (5 STARS) Terpusat Hotel ini memiliki 339 kamar Berbeda dari hotel-hotel sebelumnya, Hotel ini memiliki massa Hotel ini memiliki warna yang
48
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
yang tersebar dan mempunyai hotel ini memiliki atap yang yang menyebar di sekitar gelap. Dengan iklim
teras atau balkoni dengan melengkung dan luas. Ditambah pulau kecil yang mereka lingkungan yang panas
pemandangan ke pantai atau dengan bukaan yang lebih luas dari tempati. Masing-masing membuat bangunan ini akan
kolam. Hotel ini juga memiliki 2 pada hotel-hotel sebelumnya. Sehingga dari massa ini memiliki lebih panas saat siang hari.
kolam renang, restoran, bar ruangan akan terasa sejuk dan persamaa, yaitu berorientasi Berbeda dengan hotel-hotel
(Miramar bar), dan geladak Samir perputaran udara lebih lancer. ke arah pantai atau laut sebelumnya yang memiliki
II Boat Bar. terdekat. warna yang cerah.
Sehingga, wisatawan dapat Namun, bangunan ini memiliki
menikmati view dari laut bukaan yang lebar, sehingga
dan pantai yang tenang. panas dapat di alirkan melalui
Selain itu wisatawan dapat bukaan-bukaan tersebut.
mencoba olahraga air yang
di sediakan.
= Sheraton Miramar
SEKUND Sebagai tempat menyewa perahu Bangunan ini memiliki bentuk kotak Bangunan berorientasi ke Material yang di gunakan
PENYEWAAN UNTUK DIVING Linear
ER untuk diving dan snorkeling rigid yang tipikal seperti bangunan lain arah marina. Ini dilakukan adalah batako sebagai tembok
49
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
di resort ini. agar bangunan mudah di yang sudah di finishing.
Namun, kurang nya penghalang temukan oleh wisatawan.
terhadap cahaya matahari yang masuk
menjadi kekurangan pada bangunan
ini.
Tidak ada nya sunscreen atau tanaman
untuk menghalau sinar langsung dari
matahari.
= Tempat menyewa
PENYEWAAN GO-KART
Tempat bermain indoor anak yang Bangunan dari bermain anak ini dibuat Berorientasi ke di tengah- Material yang di gunakan
SEKUND adalah batako dengan finishing
ARENA BERMAIN ANAK (Cheeky Monkeys) Terpusat full-AC. Dengan permainan dome / kubah. Hal ini dilakukan agar tengah bangunan. Guna
ER tembok.
seperti trampoline, perosotan, tidak ada penghalang seperti tiang- menarik perhatian dari
50
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
ayunan, mini-golf outdoor, tempat tiang kolom bangunan yang wisatawan.
futsal outdoor, dan picnic area. menghalangi aktifitas bermain anak
Buka setiap hari dari jam 12:00 – yang bebas.
21:00
= Cheeky Monkeys
SEKUND Sebagai tempat perawatan tubuh Bentuk bangunan ini berbentuk kotak Bangunan spa ini Material yang di gunakan
ANGSANA SPA MOVENPICK Terpusat
ER bagi wisatawan. Spa yang dengan bukaan yang sedikit. Sehingga berorientasi ke arah laut. Ini merupakan tembok finishing
51
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
terdapat di hotel Movenpick. meminimalisir cahaya yang masuk dan di lakukan agar wisatawan dengan warna putih yang
Menyediakan jasa Beauty memberikesan tenang. mendapatkan relaksasi dan memberikan kesan luas pada
treatment, massages, sauna dan kenyamanandalam ber-spa. ruangan.
steam bath
= Angsana Spa
Teater ini memiliki konsep teater Banguann ini terletak di Memiliki material tembok
SEKUND Sebagai bar sekaligus dengan
THEATER TERBUKA (Cinema Mirage) - terbuka. Sehingga teater ini tidak pinggir. Sehingga, finishing dengan beberapa
ER teater terbuka
memiliki atap. memberikan kesan privasi. corak ornament sebagai
52
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
hiasannya.
= teater terbuka
BANK
= bank HSBC
Menghadap ke jalan raya Batuan dan finishing tembok
Sebagai tempat penukaran dan Memiliki bentuk kotak bertingakat
- agar wisatawan mudah tanpa ornamen
transfer uang. dengan bukaan yang secukupnya
menemukannya
SEKUND Terdapat tempat ibadah umat Bentuk dari bangunan ini merupakan Menghadap ke arah jalan Batuan dengan finishing
MASJID (Mosque of El Gouna) Terpusat tembok tanpa ornament
ER muslim yang tidak hanya bagi kotak. Namun, kurangnya bukaan dari dan letaknya yang jauh dari
53
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
pengunjung resort, namun setiap masjid ini merupakan salah satu keramaian
orang yang tinggal di sekitar kekurangan yang ada.
resort
Rumah sakit ini terdapat berbagai Bangunan ini memiliki bentuk kotak Berorientasi ke arah jalan Batuan dengan tembok
SEKUND finishing tanpa ornament yang
RUMAH SAKIT Terpusat pengobatan medis seperti dengan bukaan yang luas sebagai raya agar mudah di capai.
ER berlebihan
penanganan dokter gigi, kesehatan penghawaan di dalamnya Selain itu, rumah sakit ini
54
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
anak, pengobatan mata dan di letakan jauh dari
pembedahan umum. Rumah sakit keramaian untuk menjaga
ini juga memiliki UGD untuk ketenangan di dalam
mengantisipasi kecelakaan dalam bangunan
menyelam
= rumah sakit
CUSTOMER SERVICE
= Customer Service
SECURITY
PENYEWAAN PERAHU
56
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
menikmati perjalanannya
PENYEWAAN SEGWAY
AQUARIUM
57
POLA ELEMEN-ELEMEN DASAR BANGUNAN
FASILITAS TATANAN
FUNGSI BENTUK ORIENTASI MATERIAL
MASSA
dalam berkarya dan berbincang
dengan komunitas seni seperti
menggambar dan melukis
RENTAL BIS
TOKO KUE
MINI MARKET
58
2.3.2. Pulau Ayer Resort
A. Lokasi Pulau Ayer Resort
Pulau Ayer resort adalah salah satu resort di pulau seribu
Jakarta. Pulau ayer terkenal dengan “mutiara kepulauan seribu”.
Resort ini mulai dikembangkan dan dibuka untuk objek wisata
pada tahun 1950 dan merupakan tempat peristirahatan Presiden
Soekarno.
Bangunan cottage, fasilitas dan nama cottage bernuansa
Asmat dan diberi nama sesuai dengan nama suku Asmat yang ada
di Irian (Papua) seperti Ayamaru, Oshibi, Fakfak, dan lain-lain.
Pulau Ayer resort berada di kawasan Jakarta Utara,
Indonesia. Untuk mencapai pulau resort ini pengunjung harus
menggunakan kapal. Pihak pengelola pulau Anyer resort telah
menyiapkan armada kapal yang berada di Marina Ancol, Jakarta.
Lokasi pulau Ayer resort hanya ditempuh selama 20 menit
menggunakan perjalanan laut. Dikarenakan lokasi resort ini masih
terbilang dekat dengan Jakarta, air laut sekitar pulau masih
tercemar sehingga tidak dapat di gunakan untuk snorkeling atau
scuba diving
59
B. Fasilitas di Pulau Ayer Resort
Pulau Ayer resort menawarkan berbagai fasilitas olahraga
dan hiburan bagi pengunjunga nya. Adapun fasilitas yang dapat di
nikmati antara lain kolam renang, hotel, land cottages, floating
cottages, restaurant, fasilitas olah raga air (banana boat, jet ski, dan
lain-lain), arena bermain anak, toko souvenir, karaoke.
Fasilitas ayer resort menyediakan cottage dengan total 55
unit (68 unit kamar). Kapasitas total cottage pulau Ayer maksimum
untuk 288 tamu. Berikut merupakan cottage-cottage yang berada
pada resort Anyer:
60
Gambar 2.12 lokasi cottage serui
Sumber: http://www.pulauseribujakarta.com, diakses pada 10 maret 2018
62
Selain double bed, cottage fak-fak ini juga menyediakan
fasilitas lain seperti AC, kamar mandi dengan shower dan
pemanas air, telepon, TV dan kulkas.
63
Gambar 2.17 letak cottage Ranshiki
Sumber: http://www.pulauseribujakarta.com, diakses pada 10 maret 2018
65
5) Land cottage, Enarotali
66
Gambar 2.21 tata letak cottage Enarotali
Sumber: http://www.pulauseribujakarta.com, diakses pada 10 maret 2018
Fasilitas dalam cottage ini selain satu kamar tidur dengan tipe twin bed
terdapat juga AC, kamar mandi pribadi dengan pemanas, teras, amenities,
telepon, TV dan kulkas kecil.
67
Gambar 2.23 tata letak cottage
Sumber: http://www.pulauseribujakarta.com, diakses pada 10 maret 2018
68
2.3.3. Sipandan Water Village
A. Lokasi Sipandan Water Village
69
B. Fasilitas
Sipandan Water Village memiliki berbagai fasilitas seperti
Dive center, restorant, mini mart, helipad, serta cottage-cottage
yang tersedia sebagai tempat bersitirahat para wisatawan.
Sipandan Water Village memiliki 45 cottage dengan berbagai
tipe. Berikut tipe-tipe cottage di Sipandan Water Village:
1) Junior Cottage
Junior cottage merupakan cottage paling kecil pada
Sipandan Water Village ini. Memiliki 6 unit pada resort ini
dengan luas 51 m2.
70
2) Standart Cottages
Standard Cottage merupakan cottage standard pada resort
ini. Jumlah total cottages ini sebanyak 29 unit dengan luas 66
m2.
3) Deluxe Cottage
Deluxe Cottage merupakan cottage dengan jenis diatas
dari standard cottage. Jumlah total cottage ini sebanyak 2 unit
dengan luas 100 m2.
71
Gambar 2.27 Deluxe cottage pada Simpadan Water Village
Sumber: http://www.sipadan.com, diakses pada 10 maret 2018
72
Gambar 2.28 interior Grand Deluxe Cottage
Sumber: http://www.sipadan.com, diakses pada 10 maret 2018
73
2.3.4. Kesimpulan Studi Kasus Resort
Kesimpulan yang dapat di ambil dari studi kasus di atas
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.8 Kesimpulan Fasilitas pada Perancangan Studi Kasus
Cottage
Primer
Villa
Penyewaan go-kart
Penyewaan perahu
Sekunder
Lapangan futsal
Fasilitas
Klinik
Customer service
Security
Dermaga
Bank
Penyewaan sepeda
Tersier
Cafe
Mini market
74
Berdasarkan kesimpulan fasilitas pada studi kasus, maka
keluaran fasilitas yang akan diginakan pada perancangan adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.9 Kesimpulan Keluaran Fasilitas Pada Perancangan
Cottage
Waterpark
Flying Fox
Restoran
Restoran Cottage
Sekunder
Tempat Perawatan Becak dan
Sepeda
Gedung Pengelola
Klinik
75
2.4.Studi Kasus Green Architecture
2.4.1. Talita Mountain Resort
76
T a b e l 2. 1 0 I d e n tifi k a si T alit a M o u n t ai n R e s o rt
ASPEK
GAMBAR
N o. ID E N TI FI K A SI
PERANCANGAN
P a d a b a gi a n k ol o m b a n g u n a n terli h at te m p el a n b at u
M A T E RI AL
1.
BANGUNAN
P a d a b e b e r a p a b a gi a n di n di n g d a n plaf o n p a d a villa
k a y u i ni d a p at m e m b e ri k e h a n g at a n p a d a p e n g h u ni
77
Pa d a ba gian atap salah satu ban g u na n, atap n ya
y ait u ra m a h li n g k u n g a n d a n ti d a k m e n g h a sil k a n
li m b a h.
teras m e m b e ri k a n p e n c a h a y a a n y a n g o pti m al g u n a
m elalui pintu dan jen dela yan g terb uat dari kaca
78
B a n g u n a n le bi h b ai k ji k a p er m u k a a n terl u a s p a d a
b a n g u n a n ti d a k b er h a d a p a n la n g s u n g d e n g a n
m a t a h a ri. K a r e n a a k a n m e m a n a s k a n r u a n g a n di
SI N A R M A T A H A RI
dala m n y a.
3. D A N ORIENT ASI
D a n b a n g u n a n p a d a T alita M o u n t ai n R e s ort tid a k
BANGUNAN
s e m u a n y a m e n g h a d a p la n g s u n g m a t a h a ri. K al a u p u n
m e n g h a d a p la n g s u n g, orie nt a si b a n g u n a n a g a k di
m i ri n g k a n g u n a m e n etr alisir ca h a y a y a n g m a s u k.
s e m a k si m a l m u n g k i n a g a r s e di kit terta h a n di d al a m
r u a n g a n, s etela h it u b ar u k el u ar.
H a l i ni m e n g h a sil k a n u d a r a a k a n t e u s m e n e r u s
PENGHA WAAN
4. A n g i n b er h e m b u s m e n g i si r u a n g d e n g a n sir k ul a si m e n y ila n g
b e r g a nti se c ar a ter u s - m e n er u s. S el ai n it u leta k re s o rt
RUANGAN
y a n g b e r a d a p a d a k eti n g gi a n y a n g b eri kli m di n gi n
m e n g g u n a ka n pe n g u daraan b uatan.
80
T a b e l 2. 1 1 I d e n tifi k a si T h e B u llit C e nt e r
ASPEK
GAMBAR
N o. ID E N TI FI K A SI
PERANCANGAN
P e n c a h a y a a n p a d a b a n g u n a n i ni di m a k si m a l k a n
S e hi n g g a p e n g g u n a a n la m p u p a d a si a n g h ari tid a k di
b ut u h k a n d a n di g a nti k a n d e n g a n p e n c a h a y a a n al a m i
BANGUNAN
m e t e r dita m b a h b u k a a n d a ri je n d el a y a n g di
m a k si m al k a n m e n g i k uti tin g gi p a d a pl af o n.
81
P e n g air a n p a d a b a n g u n a n i ni m e n gi k uti si kl us p o h o n
A i r h uj a n y a n g j at u h di at a p a k a n di k u m p u l k a n, diol a h
d a n disi m p a n di d al a m 5 6. 0 0 0 g al o n u nt u k m e m a s o k air
y a n g tid a k d a p at di m i n u m di d al a m b a n g u n a n s e p e r ti
m e n y ir a m kl o s et.
2. D A U R UL A N G AIR
s e hi n g g a d a p at m e n a m p u n g r at a -rata 3 4 5 g al o n p e r h ari
u nt u k m e n g a iri ta n a m a n s e kitar b a n g u n a n
82
S e m e n t ar a li m b a h p e m b u a n g a n d a ri toilet d a n uri n oir
9 0 g al o n k o m p o s s eti a p ta h u n y a n g di g u n a k a n s e b a g ai
a ma n d e m e n tana h.
T e n a g a listri k p a d a b a n g u n a n i ni 1 0 0 % b e r as al d ar i
g u n a lai n y ait u se b a g ai p e n g u r a n g p a n a s p a d a
LISTRIK PAD A
bangunan dan solar shading ,
3.
Li stri k y a n g t erci pta d ari s olar p a n el disi m p a n di d a la m
BANGUNAN
s e b u a h b att erai d a n t et a p ter h u b u n g d e n g a n P L N h a n y a
m e m a k ai listrik d ari P L N y a n g k e m u d i a n di si m p a n
k e m b a li di d al a m b atter ai.
83
K O NS TR U KSI s e b a g ai str u kt u r n y a.
di g u n a k a n u nt u k m e n a h a n p e m b e b a n a n gr a vita si.
84
2.4.3. Kesimpulan Studi Kasus Green Architecture
Kesimpulan yang dapat di ambil dari studi kasus di atas
adalah:
85
BAB III
TINJAUAN LOKASI
3.1.4. Klimatologi
88
tabel 3.3. Jumlah curah hujan Kabupaten Kupang
89
3.3. Gambaran Lokasi Perancangan
90
3.3.3. Batasan Lokasi Perancangan
Peternakan
Mutiara Lahan Kosong
Pantai Otan
Lahan Kosong
Mata Air
Lahan Kosong “Air Lobang”
233,5 m
200 m
176 m 200 m
Gambar 3.7 Ukuran Site Perancangan
Sumber: Olahan Penulis (2019)
91
Site perancangan memiliki luas 7 hektar atau 70.000 meter.
Dengan keliling site 1.160,5 meter.
3.3.5. Topografi
3.3.6. Vegetasi
92
Pohon Palem Bunga Widuri
Rumput Liar
Pinus Pesisir
3.3.7. Aksesibilitas
93
Gambar 3.10 Tiket Kapal Ferry
Sumber: Olahan Penulis, (2019)
3.3.8. Utilitas
Pada lokasi perancangan sudah terdapat aliran listrik serta air bersih
seperti mata air di bagian belakang site. Hanya, meskipun ada menara-
menara pemancar sinyal telepon, pada lokasi perancangan sinyal telepon
redup dan kadang hilang.
94
3.3.9. Potensi Site
95
Tidak hanya potensi pantainya saja, namun, masyarakat Desa Otan
juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan didalam perancangan
resort. Seperti mata pencaharian masyarakat sekitar yang merupakan
nelayan, kerajinan tangan berupa tenunan dan cemilan (jagung kering,
keripik pisang)
96
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN
• Dekat dengan mata air yang bernama Mata air Air Lobang
• Memiliki potensi alam yang indah seperti hamparan pasir
putih dan view yang menarik berupa laut yang masih bersih.
• Mata pencaharaian masyarakat sekitar yang seorang nelayan
dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik di dalam perancangan.
97
Gambar 4.1. Lokasi perancangan
Sumber: Olahan data Penulis berdasarkan google earth (2019)
98
4.2. Potensi Lokasi Perancangan
Pantai otan memiliki hamparan pasir putih yang luas dan bersih di sepanjang pesisir pantai. Pasir putih itu merupakan salah satu
potensi untuk dikembangkan sebagai tempat berekreasi pinggir pantai.
99
Untuk sementara, wisatawan yang berkunjung ke pantai Otan belum terlalu banyak, akan tetapi, sudah ada kecenderungan
masyarakat atau wisatawan yang datang untuk menikmati kawasan pesisir tersebut.
Di sekitar site perancangan terdapat sebuah ,mata air yang bernama Air Lobang. Mata air ini biasa di oleh anak-anak sekitar
untuk bermain atau sekedar mandi bersama dengan teman-teman mereka.
100
3. Tempat budi daya mutiara
Di pantai Otan, terdapat budi daya mutiara yang dikelola oleh PT. TOM. Potensi budidaya mutiara ini dapat menjadi daya tarik
dari resort, dimana pengunjung dapat singgah untuk melihat mutiara.
101
4. Vegetasi pandan pantai
Pada pesisir pantai Otan terdapat vegetasi pinus. Vegetasi ini memiliki karakteristik yang unik seperti daun-daun yang
memanjang (seperti daun palem atau rumput), akarnya yang besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini, serta
tinggu tumbuhan yang bervariasi mulai dari 50cm hingga 5 meter. Karena karakteristik tumbuhan yang cukup besar tersebut, maka
sering di gunakan sebagai tempat berteduh oleh masyarakat yang datang.
Vegetasi pandan pantai ini letaknya menyebar sepanjang pesisir pantai otan dan tidak semua pantai memiliki pandan pantai
seperti ini, sehingga menambah keunikan dari potensi yang ada di pantai otan itu.
102
5. Hasil komoditas setempat
Gambar 4.6. Kain tenun khas semau (kiri), jagung kering (kanan)
Sumber: Yos Lasi (2017)
103
Gambar 4.8. Masyarakat dan nelayan dipinggir pantai
Sumber: Yos Lasi (2017)
Pada pesisir pantai otan, selain hamparan pasir yang indah, pada bagian utara pada site perancangan terdapat area tempat
berlabuhnya perahu atau kapal ikan sederhana.
Hal ini bisa dilihat bahwa sebagian besar masyarakat disana setiap hari mencari ikan dan hasil tangkapannya dijual pada
masyarakat sekitarnya.
104
4.3. Analisis kunjungan wisatawan
Pt = Po + (r x t)
Po = 63.345
53.876+55.400+63.345
r= = 4.735
3
t = 2026 – 2016 = 10
maka,
105
P(2026) = P (2016) + (r x t)
= 63.345 + (4.735 x 10)
= 63.345 + 47.350
= 110.695
Jadi Jumlah pengunjung Resort Pantai Otan pada tahun 2026 dapat
diprediksi sebanyak 5% x 110.695 = 5.535 orang.
Fungsi dari perancangan resort pantai Otan ini terdiri dari 3 fungsi
yaitu, fungsi primer, fungsi sekunder dan fungsi tersier.
a) Fungsi Primer
Fungsi primer dalam perancangan resort pantai Otan ini meliputi
aktivitas-aktivitas berikut, yaitu:
➢ Aktivitas Rekreasi Pantai
➢ Aktivitas Menginap
➢ Aktivitas Menenun
b) Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder dalam perancangan resort pantai Otan ini meliputi
aktivitas-aktivitas berikut:
106
➢ Aktivitas Servis untuk Kendaraan
➢ Aktivitas Kuliner
➢ Aktivitas Komersial
c) Fungsi Tersier
Fungsi tersier dalam perancangan resort pantai Otan ini meliputi
aktivitas-aktivitas berikut:
➢ Aktivitas Pengelola
Flying fox
Bermain Banana Boat, Flying
Fish, Parasailing, dan Kayak
Rekreasi air
Berlabuh perahu
Berkumpul atau mengadakan
acara terbuka
Aktivitas Menginap Beristirahat
(private)
Bermain
Breakfast
Bersantai
Aktivitas Menenun Belajar menenun
FUNGSI Aktivitas Servis untuk Memarkir kendaraan
SEKUNDER Kendaraan
Memarkir becak dan sepeda
Menjaga keamanan
107
Fungsi Lokasi Klasifikasi Aktivitas Jenis-Jenis Aktivitas
Mengambil uang
Kegiatan toilet
108
Fungsi Klasifikasi Fasilitas (ruang)
Jenis-Jenis Aktivitas
Lokasi Aktivitas
109
Fungsi Klasifikasi Kebutuhan Ruang
Fasilitas Dalam Kawasan
Lokasi Aktivitas
➢ Ruang penyewaan
kelengkapan keamanan
➢ Teras
➢ Loket
➢ Toilet
Menara untuk flying fox
➢ Ruang pengelola
Tempat penyewaan olahraga air ➢ Garasi penyimpanan alat
➢ Dermaga
➢ Kiddy slide dan Speed slide
➢ Ruang pengelola
➢ Kolam renang
➢ Toilet
Waterpark ➢ Locker dan ruang ganti
➢ Loket
➢ Gazebo
➢ Bucket pool
110
Fungsi Klasifikasi Kebutuhan Ruang
Fasilitas Dalam Kawasan
Lokasi Aktivitas
➢ Dapur
➢ Kasir
Aktivitas Komersial ➢ Teras
➢ Ruang souvenir tenunan,
Tempat penjualan komoditas mutiara dan komoditi
➢ Kasir
Aktivitas Pengelola ➢ Toilet
➢ Front desk and receptionist
➢ Ruang service
➢ Ruang administrasi /
Kantor Pengelola Resort karyawan
➢ Ruang manager
➢ Lobby
➢ Ruang rapat
➢ Toilet
➢ Lobby
➢ Front desk and receptionist
FUNGSI Kantor pengelola cottage ➢ Ruang mekanikal elektrikal
TERSIER ➢ Ruang administrasi /
karyawan
➢ Ruang housekeeping
➢ Toilet umum
Toilet umum ➢ Toilet bilas
➢ Ruang tunggu
➢ Ruang administrasi
➢ Ruang apotek
Klinik ➢ Ruang periksa
➢ Teras
➢ Toilet
Sumber : Olahan Data Penulis (2019)
112
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
3 orang = 1,44 x 3 = 4,32 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 4,32 = 0,864 m2
Total = 0,864 + 4,32 = 5,184 m2
Tempat Penyewaan Ruang Pengelola 64,852 m2 A
Olahraga Air
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ 1 kursi = 0,45 x 0,5 = 0,225 m2
2 kursi = 0,225 x 2 = 0,45 m2
➢ 1 meja kerja = 1,2 x 0,8 = 0,96 m2
2 meja kerja = 0,96 x 2 = 1,92 m2
➢ Sirkulasi = 20% + 5,25 = 1,05 m2
Total = 1,05 + 5,25 = 6,3 m2
Garasi Penyimpanan Alat A
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ 1 banana boat (5 penumpang) = 5,6 x 1,34 = 7,504
m2
5 banana boat = 7,504 x 5 = 37,504 m2
➢ 1 kano = 2,9 x 0,58 = 1,682 m2
5 kano = 1,682 x 5 = 8,41 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 48,794 = 9,758
Total = 9,758 + 48,794 = 58,552 m2
Waterpark Ruang Pengelola 934,744 m2 A
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ 1 kursi = 0,45 x 0,5 = 0,225 m2
2 kursi = 0,225 x 2 = 0,45 m2
➢ 1 meja kerja = 1,2 x 0,8 = 0,96 m2
2 meja kerja = 0,96 x 2 = 1,92 m2
➢ Sirkulasi = 20% + 5,25 = 1,05 m2
Total = 1,05 + 5,25 = 6,3 m2
Toilet A
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
➢ 1 closet duduk = 0,4 x 0,5 = 0,2 m2
➢ 1 urinoir = 1,3 x 1,3 = 1,69 m2
2 urinoir = 1,69 x 1,69 = 1,80 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 3,44 = 0,688 m2
Total = 0,688 + 3,44 = 4,128 m2
Loket DA
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
2 pegawai + 2 pengunjung = 1,44 x 4 = 5,76 m2
➢ 1 meja = 0,7 x 1,2 = 0,84 m2
➢ 1 kursi = 0,45 x 0,5 = 0,225 m2
2 kursi = 0,225 x 2 = 0,45 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 7,05 = 1,41 m2
Total = 1,41 + 7,05 = 8,46 m2
Locker atau Ruang Ganti DA
Ruang loker:
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
50 orang = 1,44 x 50 = 72 m2
113
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
➢ Sirkulasi = 20% x 72 = 14,4
Total = 14,4 + 72 = 86,4 m2
Ruang bilas :
➢ 1 orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 2,88 = 0,576 m2
Total = 0,576 + 2,88 = 3,456 m2
Total ruang loker dan ruang ganti:
➢ 3,456 + 86,4 = 89,856 m2
Kolam Renang DA
Kolam renang dewasa:
➢ 1 Orang = 11,8 m2 luas air/orang
50 orang = 11,8 x 50 = 590 m2
Kolam renang anak:
➢ 1 orang = 11,8 m2 luas air/orang
20 orang = 11,8 x 20 = 236 m2
Total kolam renang anak dan dewasa
➢ 590 + 236 = 826 m2
TOTAL 934,744 + 64,852 + 37,032 + 2,5 + 259,2 = 1.298,328 m2
Sumber : Olahan penulis (2019)
114
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
➢ Ruang gerak 2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ Sirkulasi 30% = 5,77 x 0,3 = 1,731
Total = 5,77 + 1,731 = 7,501 m2
Kamar Tidur DA
➢
1 kloset duduk = 2 x 0,4 = 0.28 m2
➢
1 washtafe = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2
➢
1 shower = 0,8 x 0,8 = 0,64 m2
➢
1 bathub = 1,87 x 0,80 = 1,49 m2
➢
Ruang gerak 1 orang = 1,2 x 1,2= 1,44 m2
2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ Sirkulasi 30% = 5,54 x 0,3 = 1,662 m2
Total = 5,54 + 1,662 = 7,202 m2
Tipe Teras 35,228 x 10 DA
2 =
➢ 1 meja = 1,2 x 0,7 = 0,84 m2 x 3 = 2,52 m2 352,280 m2
➢ 2 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2 x 2 = 0,5 m2
➢ Ruang gerak 4 orang = 1,2 x 2 = 4,8 m2
➢ Sirkulasi 20% = 7,82 x 0,2 = 1,564 m2
Total = 7,82 + 1,564 = 9,384 m2
Ruang Bersantai AP
➢ 1 motor = 1 x 2 = 2 m2
162 motor = 2 x 162 = 324 m2
Becak A
➢ 1 becak = 2,10 x 1,00 = 2,10 m2
69 becak = 2,10 x 69 = 144,9 m2
Sepeda DA
➢ 1 sepeda = 1 x 2 = 2 m2
90 sepeda = 2 x 90 = 180 m2
➢
Pos Penjagaan ➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2 A
3 orang = 1,44 x 3 = 4,32 m2
Tempat Penyewaan Teras AP
Sepeda dan Becak
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
10 orang = 1,44 x 10 = 14,4 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 14,4 = 2,88 m2
Total = 14,4 + 2,88 = 17,58 m2
Ruang Administrasi AP
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
5 orang = 1,44 x 5 = 7,2 m2
➢ 1 meja = 1,4 x 0,8 = 1,12 m2
➢ 2 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2 x 2 = 0,5 m2
➢ 3 lemari = 0.24m2 x 3 =0. 72m2
➢ Sirkulasi = 20% x 9,54 =1,908 m2
Total = 9,54 + 1,908 = 11,448 m2
Sumber: Olahan Penulis (2019)
118
• Besaran Ruang Aktivitas Kuliner
Tabel 4.8. Analisis besaran ruang aktivitas kuliner
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
Restoran Toilet 168,92 m2 DA
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
4 orang = 1,44 x 4 = 5,76 m2
➢ 1 closet duduk = 0,4 x 0,5 = 0,2 m2
4 closet duduk = 0,2 x 4 = 0,8 m2
➢ 1 urinoir = 1,3 x 1,3 = 1,69 m2
2 urinoir = 1,69 x 1,69 = 1,80 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 8,36 =1,672 m2
Total = 1,672 + 8,36 = 10,032 m2
Dapur DA
119
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
➢ Sirkulasi = 30% x 47,16 = 14,148 m2
Total = 14,148 + 47,16 = 61,308 m2
Ruang Administrasi AP
➢ 1 orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
8 orang = 1,44 x 8 = 11,52 m2
➢ 1 meja bersama = 2 x 0,9 = 1,8 m2
➢ 1 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2
8 kursi = 0,25 x 8 = 2 m2
➢ Sirkulasi = 30% x 15,32 = 4,596 m2
15,32 + 4,596 = 19,916 m2
Ruang Belajar Menenun A
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
10 orang = 1,44 x 10 = 14,4 m2
➢ 1 Lemari = 0,7 x 1,2 = 0,84 m2
➢ 1 alat tenun tradisional = 1,3 x 1,5 = 1,95 m2
5 alat tenun tradisional = 1,95 x 5 = 9,75 m2
➢ Sirkulasi = 30% x 24,99 = 7,497 m2
Total = 7,497 + 24,99 = 32,487 m2
Tempat Menyimpan Kain A
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
5 orang = 1,44 x 5 = 7,2 m2
➢ 1 Meja laci = 1,2 x 0,6 = 0,72 m2
➢ 1 lemari kaca = 1,5 x 0,7 = 1,05 m2
➢ Sirkulasi = 30 % x 9,42 = 2,826 m2
Total = 5 + 9,42 = 12,246 m2
Toilet DA
➢ 1 orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
8 orang = 1,44 x 8 = 11,52 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 11,52 = 2,404 m2
Total = 11,52 + 2,404 = 13,824 m2
120
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
Lobby DA
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
100 orang = 1,44 x 100 = 144 m2
Front Desk, Information and Receptionist MH
➢ 15% x L. Lobby
15% x 144 = 21,6 m2
Ruang Rapat A
➢ 1 meja rapat = 6,10 x 3,10 = 18,91 m2
➢ 15 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2 x 15 = 3,75 m2
➢ Ruang gerak 1 orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2 x 15 =
16,44 m2
➢ Sirkulasi 30% = 39,10 x 0.3 = 11,73 m2
Total = 39,10 + 11,73 = 50,83 m2
Ruang Service DA
➢ 4 lemari peralatan = 1,5 x 0,5 = 0,75 m2 x 4 = 3 m2
➢ 1 meja = 1,4 x 0,8 = 1,12 m2
➢ 2 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2 x 2 = 0,5 m2
➢ Ruang gerak 1 orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2 x 2 = 2,88
m2
➢ Sirkulasi 20% = 7,5 m2 x 0,2 = 1,5 m2
Total = 7,5 + 0,2 = 7,7 m2
Ruang Karyawan A
➢ 5 meja = 2.4m2 x 5 = 12 m2
➢ 10 kursi = 0.64m2 x 10 = 6.4m2
➢ 3 lemari = 0.24m2 x 3 =0. 72m2
➢ R gerak = 1,44 x 15 = 21,6 m2
➢ Sirkulasi 30 % = 62,32 x 0,3 = 18,696 m2
Total = 18,696 + 62,32 = 81,016 m2
Ruang Manager DA
➢ 2 sofa = 1.4m2
➢ 1 kursi kerja = 0.64m2
➢ 1 meja = 1 x 2 = 2 m2
➢ 1 lemari = 0.24m2
➢ R gerak = 3 orang = 1.44 x 3 = 4.32 m2
➢ Sirkulasi = 30% = 8,6 x 0,3 = 2,58 m2
Total = 11,18 + 2,58 = 13,76 m2
Kantor Pengelola Front Desk, Information and Receptionist 73,382 m2 MH
cottage
➢ 15% x L. Lobby
15% x 28,8 = 4,32 m2
Lobby DA
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
20 orang = 1,44 x 20 = 28,8 m2
Ruang Karyawan A
➢ 5 meja = 2.4m2 x 5 = 12 m2
➢ 5 kursi = 0.64m2 x 5 = 3,2 m2
➢ 3 lemari = 0.24m2 x 3 =0. 72m2
➢ R gerak = 1,44 x 5 = 7,2 m2
➢ Sirkulasi 30 % = 23,12 x 0,3 = 6,936 m2
121
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
Total = 23,12 + 6,936 = 30,056 m2
Ruang Housekeeping A
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
5 orang = 1,44 x 5 = 7,2 m2
➢ 1 lemari = 1,2 x 0,6 = 0,72 m2
➢ Sirkulasi 30 % = 7,92 x 0,3 = 2,376 m2
Total = 7,92 + 2,376 = 10,296 m2
Toilet Tempat Bilas 7,2 m2 A
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
5 orang = 1,44 x 5 = 7,2 m2
Klinik Teras 60,209 m2 A
➢ 1 meja = 1,4 x 1,8 = 2,52 m2
➢ 2 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 x 2 = 0,5 m2
➢ R.gerak 2 orang = 1,2 x 2 = 2,4 m2
➢ Sirkulasi 20% = 5,42 x 0,2 = 1,084 m2
Total = 5,42 + 0,2 = 5,62 m2
Ruang Periksa A
➢ 1 tempat tidur pasien = 1 x 2,2 = 2,2 m2
3 tempat tidur pasien = 3 x 2,2 = 6,6 m2
➢ 2 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2 x 2 = 0,5 m2
➢ Ruang gerak 4 orang = 1,44 x 4 = 5,76 m2
➢ Sirkulasi 30% = 12,86 x 0,3 = 3,858 m2
Total = 3,858 + 12,86 = 16,718 m2
Apotek A
➢ 1 lemari obat = 2x 0,6 = 1,2 m2
➢ 1 meja = 1,2 x 0,7 = 0,84 m2
➢ 2 kursi = 0,5 x 0,5 = 0,25 m2 x 2 = 0,5 m2
➢ Ruang gerak 2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ Sirkulasi 30% = 5,42 x 0,3 = 1,626 m2
Total = 5,42 + 1,626 = 7,046 m2
Ruang Tunggu DA
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
10 orang = 1,44 x 10 = 14,4 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 14,4 = 2,88 m2
Total = 14,4 + 2,88 = 17,58 m2
Ruang Administrasi A
➢ 1 meja kasir = 2 x 1 = 2 m2
➢ 1 kursi = 0,5x0,5 = 0,25 m2
➢ Ruang gerak 2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ Sirkulasi 30% = 5,13 x 0,3 = 1,539 m2
Total = 5,13 + 1,539 = 6,669 m2
Toilet DA
➢ 1 Orang = 1,2 x 1,2 = 1,44 m2
2 orang = 1,44 x 2 = 2,88 m2
➢ 1 closet duduk = 0,4 x 0,5 = 0,2 m2
4 closet duduk = 0,2 x 4 = 0,8 m2
➢ 1 urinoir = 1,3 x 1,3 = 1,69 m2
2 urinoir = 1,69 x 1,69 = 1,80 m2
➢ Sirkulasi = 20% x 5,48 =1,096 m2
122
Total Sumber
Kebutuhan ruang Perhitungan Dimensi Ruang
Luasan
Total = 5,48 + 1,096 = 6,576 m2
TOTAL 60,209 + 7,2 + 73,382 + 328,936 = 469,727 m2
Sumber : Olahan Penulis (2019)
𝑛 𝑥 𝐿𝑜𝐴 + (𝑛 − 1) 𝑥 𝑗𝑘 + 𝑗𝑑
Dimana:
Total
No. Item Perhitungan
luasan
n x LoA + (n-1) x jk + jd
=10 x 10,5 + (10-1) x 2 + 2
2. Speed boat 125 m
=105 + (9) x 2 + 2
=105 + 18 + 2
n x LoA + (n-1) x jk + jd
=10 x 11 + (10-1) x 2 + 2
3. Perahu nelayan 181,25m
=161,25 + (9) x 2 + 2
=161,25 + 18 + 2
123
4.4.2.4. Rangkuman luasan fasilitas pada lokasi perancangan
Tabel 4.12. Rangkuman luasan fasilitas pasa lokasi perancangan
Fungsi Fasilitas Luasan (m²)
Fungsi primer Aktivitas rekreasi pantai 1.298,328
Aktivitas menginap (private) 1.442,509
Total luasan primer 2.740,837
Fungsi sekunder Aktivitas entrance 1.073,9
Aktivitas kuliner 168,92
Aktivitas komersial 154,181
Total luasan sekunder 1.397,001
Fungsi tersier Aktivitas pengelola resort 469,727
Dermaga 306,25
Total luasan tersier 775,977
Total luasan fasilitas pada lokasi : 4.913,815
Sisa dari area tidak terbangun akan digunakan untuk ruang terbuka
hijau dan pedestarian.
124
4.5. Analisis Pendekatan Arsitektur Hijau
125
2. Penggunaan Sepeda dan Becak pada Perancangan
Penggunaan sepeda dan becak didalam perancangan dimaksudkan
sebagai pengganti kendaraan bermotor. Dengan tujuan tetap
memelihara lingkungan dan mengurangi CO2 dan zat polutan didalam
site
3. Iklim Mikro
Tujuannya adalah untuk mengurangi efek heat island pada area
perkerasan dengan menggunakan grass block. Sehingga pengguna tetap
merasa nyaman beraktifitas diatasnya.
126
desain bangunan yang mendukung desain bangunan yang
memungkinkan pencahayaan alami semaksimal mungkin.
2. Sirkulasi Udara
Tujuannya adalah untuk mendorong penggunaan ventilasi yang efisien
di dalam bangunan dan mengurangi konsumsi energi. Konsep yang
akan dilakukan pada perancangan diantaranya adalah:
• Orientasi bukaan akan dibuat dengan aliran angin dan
menambah ventilasi pada bangunan
• Menghadirkan vegetasi pada sisi barat dan timur bangunan
• Penerapan ventilasi silang pada bangunan juga akan
diperhatikan agar sirkulasi menjadi lancar.
127
Gambar 4.14 Penerapan ventilasi silang pada bangunan
Sumber: Olahan penulis (2019)
128
• Pemanggang roti = @ 60 watt x 3 jam = 180 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
TOTAL = 1680 + 150 + 600 + 210 + 450 + 1950 + 180 + 400 = 5620 watt
hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 5620 / (250 x 12)
5620 / 3000 = 1,87 ~ 2 solar panel
COTTAGE TIPE 2
• Lampu penerangan = 8 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 1920 watt hour
• Laptop = @ 150 watt
• Pembuat kopi = @200 watt x 3 jam = 600 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Dispenser = @ 150 watt x 3 jam = 450 watt hour
• Pompa Air = @ 650 watt x 3 jam = 1950 watt hour
• Pemanggang roti = @ 60 watt x 3 jam = 180 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
TOTAL = 1920 + 150 + 600 + 210 + 450 + 1950 + 180 + 400 = 5860 watt
hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 5860 / (250 x 12)
5860 / 3000 = 1,95 ~ 2 solar panel
COTTAGE TIPE 3
• Lampu penerangan = 6 lampu @ 25 watt x 12 jam sehari = 1800 watt hour
• Laptop = @ 150 watt
• Pembuat kopi = @200 watt x 3 jam x 2= 1200 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Dispenser = @ 150 watt x 3 jam x 2 = 900 watt hour
• Pompa Air = @ 650 watt x 3 jam = 1950 watt hour
• Pemanggang roti = @ 60 watt x 3 jam x 2 = 360 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
TOTAL = 1800 + 150 + 1200 + 210 + 900 + 1950 + 360 + 400 = 6970 watt
hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 6970 / (250 x 12)
6970 / 3000 = 2,32 ~ 3 solar panel
129
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 6360 / (250 x 12)
6360 / 3000 = 2,21 ~ 2 solar panel
WATERPARK
BANGUNAN PENERIMA
• Lampu penerangan = 5 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 1200 watt hour
• Komputer = @ 200 watt x 12 jam = 2400 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Dispenser = @ 150 watt x 3 jam = 450 watt hour
• Pompa Air = @ 650 watt x 3 jam = 1950 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
TOTAL = 1200 + 2400 + 210 + 450 + 1950 + 400 = 6610 watt hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 6610 / (250 x 12)
6610 / 3000 = 2,20 ~ 2 solar panel
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 7840 / (250 x 12)
7840 / 3000 = 2,61 ~ 3 solar panel
FLYINGFOX
• Lampu penerangan = 13 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 3120 watt hour
• Komputer = @ 200 watt x 12 jam = 2400 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Dispenser = @ 150 watt x 3 jam = 450 watt hour
• Pompa Air = @ 650 watt x 3 jam = 1950 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
TOTAL = 3120 + 2400 + 210 + 450 + 1950 + 400 = 8530 watt hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 8530 / (250 x 12)
8530 / 3000 = 2,84 ~ 3 solar panel
130
Tabel 4.14 Anlisis kebutuhan solar panel fasilitas sekunder
RESTORAN
• Lampu penerangan = 19 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 4560 watt hour
• Komputer = @ 200 watt x 12 jam x 2 = 4800 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Dispenser = @ 150 watt x 3 jam = 450 watt hour
• Pompa Air = @ 650 watt x 3 jam = 1950 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
• Pembuat kopi = @200 watt x 3 jam x 2= 1200 watt hour
• Microwave = @ 1270 watt x 6 jam = 7620 watt hour
• Blender = @ 130 watt x 6 jam = 780 watt hour
• Kulkas = @ 200 watt x 2 x 6 jam = 2400 watt hour
TOTAL = 4560 + 4800 + 210 + 450 + 1950 + 400 + 1200 + 7620 + 780 +
2400 = 24.370 watt hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 400 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 24.370 / (400 x 12)
24.370 / 4800 = 5,077 ~ 5 solar panel
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 8290 / (250 x 12)
8290 / 3000 = 2,76 ~ 3 solar panel
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 4690 / (250 x 12)
4690 / 3000 = 1,56 ~ 2 solar panel
ADMINISTRASI COTTAGE
• Lampu penerangan = 6 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 1440 watt hour
• Komputer = @ 200 watt x 12 jam x 2 = 4800 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
131
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 6850 / (250 x 12)
6850 / 3000 = 2,28 ~ 2 solar panel
BANGUNAN ENTERTAINMENT
• Lampu penerangan = 8 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 1920 watt hour
• Komputer = @ 200 watt x 12 jam x 2 = 4800 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 7330 / (250 x 12)
7330 / 3000 = 2,44 ~ 3 solar panel
RESTORAN COTTAGE
• Lampu penerangan = 16 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 3840 watt hour
• Komputer = @ 200 watt x 12 jam = 2400 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Dispenser = @ 150 watt x 3 jam = 450 watt hour
• Pompa Air = @ 650 watt x 3 jam = 1950 watt hour
• Pembuat kopi = @200 watt x 3 jam x 2= 1200 watt hour
• Microwave = @ 1270 watt x 6 jam = 7620 watt hour
• Blender = @ 130 watt x 6 jam = 780 watt hour
• Kulkas = @ 200 watt x 6 jam = 1200 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
TOTAL = 3840 + 2400 + 210 + 450 + 1950 + 1200 + 7620 + 780 + 1200 +
400 = 20.050watt hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 400 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 20.050 / (400 x 12)
20.050 / 4800 = 4,17 ~ 5 solar panel
TOTAL = 3120 + 16.800 + 300 + 210 + 450 + 1950 + 400 = 23.230 watt
hour
132
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 400 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 23.230 / (400 x 12)
23.230 / 4800 = 4,839 ~ 5 solar panel
KLINIK
• Lampu penerangan = 10 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 2400 watt hour
• Komputer = @ 200 watt x 12 jam = 2400 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
• Pompa Air = @ 650 watt x 3 jam = 1950 watt hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 7360 / (250 x 12)
7360 / 3000 = 2,45 ~ 3 solar panel
LOPO
• Lampu penerangan = 1 lampu @ 20 watt x 12 jam sehari = 240 watt hour
• Charger telepon genggam = @ 30 watt x 7 jam = 210 watt hour
• Perangkat lain = 400 watt hour
Jumlah solar panel yang di butuhkan, satu panel 250 watt (12 jam maksimum
tenaga surya) :
• 850 / (250 x 12)
850 / 3000 = 0,28 ~ 1 solar panel
133
• Pengolahan grey water (air buangan yang berasal dari dapur,
washtafel, floor drain kamar mandi) menggunakan sistem Biofilter
yaitu air kotor didaur ulang dan dimanfaatkan kembali menjadi air
yang layak pakai
• Pengolahan black water menggunakan septic tank biotech. Septic
tank biotech ini mengolah limbah domestik atau tinja dalam tangki
yang telah dilengkapi dengan media bioball secara biological
menggunakan microorganisme atau bakteri pengurai yang
mengurai dan memfilter limbah menjadi cair dan akan teralirkan
keluar melalui pipa inlet dan pipa outlet yang dilengkapi tabung
disinfektan (tabung pembasmi kuman) sehingga cairan buangan
sudah aman dan ramah lingkungan tanpa adanya kuman berbahaya.
135
Bahan bangunan yang dapat digunakan Limbah, potongan, sampah, ampas,
kembali (recycling) bahan kemasan, mobil bekas, serbuk
kayu, potongan kaca.
Bahan bangunan alam yang mengalami Batu merah, genteng tanah liat, batako,
perubahan transformasi sederhana conblock, logam, kaca, semen.
Bahan bangunan yang mengalami Plastik, bahan sintesis, epoksi.
beberapa tingkat perubahan transformasi
136
4.5.6. Manajemen Lingkungan Bangunan
1. Dasar Pengelolaan Sampah
Tujuannya adalah untuk mendorong gerakan pemilahan sampah secara
sederhana dimana dapat mempermudah proses daur ulang. Sehingga
didalam perancangan akan menghadirkan fasilitas untuk memilah atau
membedakan sampah menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik, sampah
anorganik dan sampah berbahaya.
137
• Alur aktivitas rekreasi pantai
138
• Alur aktivitas servis untuk kendaraan
139
• Alur aktivitas pengelola resort
140
4.7. Analisis Alur Aktivitas Keseluruhan
4.7.1. Analisis Alur Aktivitas Makro
141
4.7.2. Analisis Alur Aktivitas Mikro
143
• Pola hubungan ruang waterpark
144
4.8.2. Fungsi Sekunder
145
4.8.3. Fungsi Tersier
• Kantor pengelola
• Klinik
146
4.9. Analisis Hubungan Ruang Keseluruhan
4.9.1. Analisis Hubungan Ruang Makro
148
4.10. Analisis Penzoningan
Analisis penzoningan pada lokasi dibuat berdasarkan potensi-potensi yang ada pada lokasi. Kondisi tapak yang berpotensi
sebagai sea view digunakan untuk rekreasi pantai seperti waterpark, banana boat, kayak, menangkap ikan bersama nelayan,
melihat budi daya mutiara, maupun bersantai di restoran sambil menyantap hasil tangkapan.
150
4.10.2. Analisis Penzoningan Makro
Penzoningan fungsi dalam lokasi dibuat berdasarkan pertimbangan potensi tapak dalam lokasi perancangan.
Tabel 4.17. Analisis penzoningan makro
Dasar Pertimbangan Arahan Perancangan
151
4.10.3. Analisis Penzoningan Mikro
152
4.11. Analisis Site
Gambar 4.48 Potongan Kontur A-A (A) dan Potongan Kontur B-B (B)
Sumber: google earth dan Olahan Penulis (2017)
Keuntungan:
154
➢ Tidak membutuhkan tenaga tambahan dalam proses penataan
Kerugian:
Cut
Fill
Keuntungan:
Kerugian:
155
Alternatif III: meratakan tanah dengan menambahkan material
dari luar
Keuntungan :
Kerugian :
156
4.11.2. Analisis Vegetasi
Keuntungan:
Kerugian:
157
➢ Posisi vegetasi yang tak teratur membuat perancangan
terkesan di paksakan
Keuntungan :
Kerugian :
158
4.11.3. Analisis Klimatologi
a. Data Eksisting
b. Analisis
159
Tabel 4.18 Alternatif klimatologi
No. Alternatif Keterangan
➢ Bukaan pada bangunan
akan di minalisir pada
MEMINIMALISIR BUKAAN DAN arah Barat dan timur. Ini
ORIENTASI BANGUNAN berguna untuk
menghindari penyinaran
langsung dari matahari
➢ Orientasi bangunan juga
1. menyesuaikan, dengan
cara, bentangan terlebar
pada bangunan diarahkan
pada bagian utara atau
selatan site. Sementara
bentangan tersempit pada
bangunan mengarah pada
bagian barat atau timur
site.
MEMBERIKAN SUNSCREEN ➢ Sunscreen diberikan
untuk mengatur besar nya
cahaya yang masuk ke
dalam.
2.
160
4.11.3.2. Analisis Arah Angin
a. Data Eksisting
b. Analisis
161
4.11.3.3. Analisis Curah Hujan
a. Data Eksisting
b. Analisis
162
4.11.4. Analisis Sensori
a. Data Eksisting
163
b. Analisis
164
4.11.4.2. Pemanfaatan View dari Luar Site
a. Data Eksisting
View dari pantai Otan merupakan view utama pada site. Selain itu
view dari arah matahari terbenam dan terbit juga bisa di maksimalkan.
Sisanya adalah view dari lahan kosong.
b. Analisis
Gambar 4.59 Analisis view dari luar site berdasarkan data eksisting
Sumber: Olahan penulis (2019)
165
Berdasarkan analisis view, maka fasilitas-fasilitas menghadap view
yang berpotensi memberikan pemandangan menarik bagi wisatawan, seperti
arah timur, dimana wisatawan dapat menikmati matahati terbit saat pagi
hari. Ataupun pada bagian barat dimana wisatawan di suguhi dengan sunset
matahari terbenam. Pada bagian Barat Laut site, yaitu pantai Otan itu sendiri
di sediakan pujasera sehingga wisatawan dapat menikmati sajian seafood
langsung dari nelayan.
a. Pola Sirkulasi
166
jalan tanah yang ➢ Mengikuti kondisi
sengaja di buka tapak dan sirkulasi
➢ Tidak merata di yang sederhana
seluruh site sehingga
memudahkan
wisatawan.
Kerugian:
➢ Tidak semua fasilitas
berada pada satu
garis linear, berapa
fasilitas terlalu di
belakang dan tak
terlihat
2. Alternatif II: menggunakan pola Keuntungan:
sirkulasi grid
➢ Sirkulasi ke fasilitas
dapat di capai dari
berbagai arah
Kerugian:
➢ Kaku dan simtris,
tidak sesuai dengan
penggambaran resort
untuk berlibur.
➢ Fasilitas yang satu
menutupi fasilitas
yang lainnya yang
berada di tengah grid.
3. Alternatif III: menggunakan pola Keuntungan:
sirkulasi radial
➢ Memiliki sebuah
tempat yang terpusat,
sehingga
memudahkan
wisatawan untuk
mencari titik awal
untuk berpindah ke
fasilitas yang lain.
Kerugian:
➢ Akses dari satu
fasilitas ke fasilitas
yang lain harus
melalui pusat terlebih
dahulu, tidak ada
sirkulasi yang
langsung mengarah
ke fasilitasn yang
lain.
Berdasarkan analisis pola sirkulasi di atas, maka untuk mengatasi permasalahan sirkulasi
pada site perancangan, alternatif yang di pilih adalah pola sirkulasi Radial dan Linear.
Kedua alternatif ini dipilih guna untuk memaksimalkan kelebihan dan mengurangi
kerugian dari masing-masing alternatif.
167
4.11.5.2. Sirkulasi Kendaraan
168
Tabel 4.22 analisis sirkulasi parkir
No. Alternatif Keterangan
169
Berdasaran analisis diatas, maka alternatif yang di gunakan adalah
parkiran tegak 90o, dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan, dan
jumlah dari parkiran yang dapat menampung lebih banyak dari alternatif
lainnya.
170
Tabel 4.24 Analisis Entrance
No. Alternatif Entrance Kelebihan Kekurangan
Berdasarkan analisis tersebut, maka alternatif yang akan di pakai adalah alternatif 2.
171
4.11.5.6. Material Perkerasan Pedestarian
ASPAL Keuntungan:
➢ Jalan pedestarian halus
➢ Perawatan mudah
3. Kerugian:
➢ Mudah tergenang air
➢ Saat rusak, biaya mengaspal yang mahal.
172
4.11.6. Analisis Struktur
173
▪ Fasilitas tetap kuat ▪ Mudah didapat Digunakan pada bangunan yang memilki
dan awet. ▪ Tahan terhadap bentangan cukup luas.
goncangan angin dan
gempa.
Sumber: Olahan penulis (2019)
▪ Cuaca & iklim pada ▪ Keamanan (tidak mudah a. Pengunaan modul kolom beton untuk
lokasi roboh, aman dari bahaya fasilitas kantor pengelola, waterpark,
▪ Kenyamanan kebakaran dsb). flying fox, dan dermaga.
pengunjung ▪ Tahan lama dan efisien b. Penggunaan modul kolom kayu untuk
▪ Fasilitas tetap kuat ▪ Mudah didapat bangunan restorant, cottage, dan
dan awet. ▪ Tahan terhadap peternakan mutiara
goncangan angin dan
gempa.
Sumber: Olahan penulis (2019)
174
Sumber: Olahan penulis (2019)
4.11.7. Utilitas
a. Data Lokasi
b. Analisis
176
Tabel 4.30 Analisis utilitas
KELEBIHAN:
JARINGAN PLN
➢ Sumber aliran listrik memenuhi kebutuhan di dalam site
KEKURANGAN:
1. ➢ Adanya biaya tambahan
➢ Ketergantungan oleh PLN, sehingga saat pemadaman,
kegiatan yang menggunakan listrik lumpuh.
KELEBIHAN:
MENGGUNAKAN GENSET ➢ Merupakan sumber listrik alternatif saat terjadi pemadaman
KEKURANGAN:
➢ Memiliki biaya tambahan untuk membeli bahan bakar
2.
➢ Menimbulkan kebisingan yang tinggi
➢ Tidak dapat menampung tenaga listrik untuk pemanfaatan
yang tinggi.
KELEBIHAN:
MENAMBAHKAN SOLAR PANEL
➢ Hemat penggunaan listrik dari PLN
➢ Tidak terpengaruh saat pemadaman.
3.
KEKURANGAN:
➢ Tidak dapat menampung listrik dalam jumlah besar
177
4.11.7.2. Jaringan Air Bersih
KELEBIHAN:
MENGGUNAKAN UP FEED
➢ Tidak membutuhkan
SYSTEM
reservoir atas
KEKURANGAN:
➢ Memerlukan biaya listrik
1.
yang banyak dalam setiap
memompa ke fasilitas-
fasilitas
KELEBIHAN:
MENGGUNAKAN DOWN FEED
➢ Menghemat biaya listrik
untuk memompa ke fasilitas-
fasilitas bangunan
KEKURANGAN:
2. ➢ Membutuhkan area
tambahan untuk menopang
resesoir atas
178
4.11.7.3. Jaringan Air Kotor
180
Tabel 4.34 Sistem pemadaman kebakaran
181
No. Alternatif Keterangan
KELEBIHAN:
1. PENANGKAL LISTRIK
➢ Mudah melakukan instalasi
KONVENSIONAL
KEKURANGAN:
➢ Jangkauan terbatas
➢ Di gunakan pada massa
bangunan berlantai 1
182
No. Alternatif Keterangan
KELEBIHAN:
2. SANGKAR FARADAY
➢ Jangkauan lebih luas
KEKURANGAN:
➢ Mengganggu keindahan
bangunan
KELEBIHAN:
3. PENANGKAL PETIR
➢ Bentangan perlindungan
ELEKTROSTATIC
yang luas
➢ Cocok untuk bangunan
bertingkat
KEKURANGAN:
➢ Cukup mencolok saat di
aplikasikan pada bangunan.
183
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
184
290 m 61 m
200 m 233,5 m
176 m 200 m
1) Fungsi Primer
Yakni fungsi utama didalam perancangan sebagai fungsi yang mewadahi
aktivitas-aktivitas yang terdiri dari:
➢ Aktivitas Rekreasi Pantai
➢ Aktivitas Menginap
2) Fungsi Sekunder
Fungsi yang mendukung aktivitas dari fungsi utama didalam perancangan
yang terderi dari :
➢ Aktivitas Servis untuk Kendaraan
➢ Aktivitas Kuliner
185
➢ Aktivitas Komersial
3) Fungsi Tersier
Fasilitas yang berfungsi sebagai aktivitas penunjang dalam kawasan, yaitu:
➢ Aktivitas Pengelola
189
5.3.2. Konsep Alur Aktivitas Mikro
192
5.5. Konsep Penzoningan
Berdasarkan analisis penzoningan, maka konsep pensoningan pada perancangan adalah sebagai berikut:
Konsep vegetasi yang akan dipakai pada perancangan resort pantai ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
194
Persyaratan Jenis
No. Fungsi Karakteristik
Vegetasi Vegetasi
Glodokan ➢ Pengarah ➢ Memiliki daun yang
Tiang ➢ Penghias rimbun mengarah
6 vertikal
➢ Tinggi mencapai 9
meter
195
5.6.3. Konsep Sirkulasi
a) Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki (pedestarian)
Konsep sirkulasi pejalan kaki memiliki sedikit unsur dari green architecture
seperti penggunaan solar cell pada lampu jalan.
196
Gambar 5.10 Penggunaan paving block pada pedestarian
Sumber: Olahan Penulis (2019)
197
Gambar 5.12 Penggunaan Beton Pervious pada jalan raya
Sumber: Olahan penulis (2019), hhtp//google.com
198
Sunscreen digunakan untuk mengurangi sinar matahari yang langusng
masuk kedalam bangunan. Agar kebutuhan akan panas matahari pada
bangunan tidak berlebihan.
b) Memberikan Vegetasi
199
5.6.4.2. Konsep Arah Angin
Jarak yang diberikan antara kepala dengan plafon memberikan ruang negatif
bagi udara untuk dapat bertukar. Sehingga suhu didalam ruangan tetap
terjaga.
b) Memberikan vegetasi
b) Pemberian Drainase
b) Parkir Miring 60 o
202
Gambar 5.22 Parkiran miring 60o
Sumber: Neufert (1996)
5.6.6. Konsep Bentukan Massa dan Tampilan Bangunan
a) Konsep Bentukan Massa
Konsep bentukan massa bangunan yang digunakan merupakan kombinasi
dari bentukan-bentukan geometri. Seperti kotak, segitiga, dan lingkaran
(melengkung). Bentukan-bentukan geometri tersebut dikombinasikan dan
diberikan penambahan (aditif) dan pengurangan (subtraktif) pada beberapa
bagian bangunan.
203
b) Konsep Tampilan Bangunan
Tabel 5.5 Konsep Tampilan Bangunan
1.
Cottage tipe 1
2.
Cottage tipe 2
3.
Restoran
4.
Bangunan Pengelola
204
5.7. Konsep Penerapan Arsitektur Hijau (Green Architecture)
5.7.1. Tepat Guna Lahan
a) Menyediakan Area Terbuka Hijau
Tujuan dari menyediakan area terbuka hijau ini adalah memelihara
dan memperluas ruang hijau untuk meningkatkan kualitas iklim mikro,
mengurangi CO2 dan zat polutan, mencegah erosi tanah, dan mengurangi
beban sistem drainase. Penerapan area terbuka hijau pada perancangan
terdapat pada taman-taman terbuka, salah satunya adalah taman terbuka
pada tengah-tengah resort.
205
Gambar 5.26 Penggunaan Sepeda dan Becak pada Perancangan
Sumber: Olahan Penulis (2019)
c) Iklim Mikro
Tujuannya adalah untuk mengurangi efek heat island pada area
perkerasan. Sehingga pengguna tetap merasa nyaman beraktifitas diatasnya.
Berikut beberapa material yang digunakan pada perancangan:
206
Penggunaan pencahayaan alami ini dapat dilihat dari bangunan cottage tipe
3 pada gambar dibawah.
b) Sirkulasi Udara
Tujuannya adalah untuk mendorong penggunaan ventilasi yang
efisien, sehingga dapat mengurangi konsumsi energi angin pada site. Seperti
penggunaan AC yang tidak ramah lingkungan, sehingga diganti dengan
udara alami kedalam bangunan. Penggunaan bukaan yang luas ini dapat
dilihat pada bangunan restoran pada cottage, dimana bangunan ini merima
banyak pengunjung sehingga memerlukan bukaan agar ruangan tidak panas.
207
c) Energi Terbarukan dalam Tapak
Tujuannya adalah mendorong penggunaan sumber energi baru dan
terbarukan yang bersumber dari dalam perancangan. Perancangan akan
menggunakan sumber energi terbarukan dalam hal ini adalah sumber listrik
yang bersumber dari energi matahari dengan teknologi Photovolltaic (PV)
atau solar panel.
208
Gambar 5.32 Konsep Daur Ulang
Sumber: Olahan Penulis (2019)
209
5.7.4. Sumber dan Siklus Material
a) Material Ramah Lingkungan
Tujuan dari material ramah lingkungan adalah untuk mengurangi jejak
ekologi dari proses bahan mentah dan proses produksi material.
Perancangan akan menggunakan material yang bersifat ramah lingkungan
seperti beberapa contoh material berikut:
Tabel 5.6 Klasifikasi Bahan Bangunan Ekologis
Penggolongan Ekologis Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang dapat Kayu, bambu, rotan, rumbia, alang-
dibudidayakan kembali (regeneratif) alang, serabut kelapa, kulit kayu, kapas,
kapuk, kulit binatang, wol.
Bahan bangunan alam yang dapat Tanah, tanah liat, lempung, tras, kapur,
digunakan kembali batu kali, batu alam.
Bahan bangunan yang dapat digunakan Limbah, potongan, sampah, ampas,
kembali (recycling) bahan kemasan, mobil bekas, serbuk
kayu, potongan kaca.
Bahan bangunan alam yang mengalami Batu merah, genteng tanah liat, batako,
perubahan transformasi sederhana conblock, logam, kaca, semen.
Bahan bangunan yang mengalami Plastik, bahan sintesis, epoksi.
beberapa tingkat perubahan transformasi
210
5.7.5. Kesehatan dan Kenyamanan Ruang
a) Kendali Asap Rokok Lingkungan
Tujuannya adalah untuk mengurangi polusi asap rokok dari para perokok
baik didalam gedung maupun lingkungan. Sehingga kesehatan pengguna
didalam bangunan maupun diluar dapat terjaga. Penerapan signage ini
terletak disetiap tempat-tempat publik seperti taman terbuka pada resort.
211
Gambar 5.36 Tempat Sampah pada Taman Terbuka
Sumber: Olahan Penulis (2019)
212
b) Sub struktur pada area diluar sempadan pantai
Tabel 5.8 sub struktur diluar sempadan pantai
Dasar Pertimbangan Kriteria Jenis pondasi yang digunakan
▪ Cuaca & iklim pada ▪ Keamanan (tidak mudah a. Pondasi menerus
lokasi roboh, aman dari bahaya Digunakan pada fasilitas seperti: cottage,
▪ Kenyamanan kebakaran dsb). restaurant (Bangunan satu lantai).
pengunjung ▪ Tahan lama dan efisien b. Pondasi footplat
▪ Fasilitas tetap kuat ▪ Mudah didapat Digunakan pada bangunan yang memilki
dan awet. ▪ Tahan terhadap bentangan cukup luas.
goncangan angin dan
gempa.
Sumber: Olahan Penulis (2019)
213
Sumber: Olahan Penulis (2019)
214
BAB VI
HASIL PERANCANGAN
215
6.2.1. Penzoningan Tapak
6.2.2. Parkiran
216
Gambar 6.4 Parkiran mobil pengunjung
Sumber: Olahan Penulis (2019)
6.2.4. Entrance
Main entrance diletakan pada jalan lingkar luar pada pantai Otan.
Sementara side entrance diletakan beberapa meter dari main entrance
dikarenakan side entrance digunakan untuk kendaraan service sehingga
memudahkan keluar masuk kendaraan.
218
6.3. Bentukan dan Tampilan Bangunan
1. Bangunan Pengelola
219
4. Tempat Perawatan Becak dan Sepeda
220
6. Restoran
8. Bangunan Flyingfox
221
Gambar 6.18 Titik akhir flying fox
Sumber: Olahan penulis (2019)
9. Panggung Terbuka
10. Klinik
222
11. Los Penjualan Ikan
12. Waterpark
223
Gambar 6.24 Kolam seluncuran
Sumber: Olahan penulis (2019)
13. Cottage
224
Gambar 6.27 Cottage tipe 3
Sumber: Olahan penulis (2019)
226
17. Perspektif
227
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Brenda & Robert Vale. 1991. Green Architecture Design for A Sustainable Future.
Ching, Francis D.K.1996. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya. (Alih Bahasa Paulus
Hanoto Adjie). Jakarta: Erlangga.
Skripsi
Kalle, Shindy (2017). Perancangan Hotel Resort di Pantai Tablolong dengan
Pendekatan Arsitektur Tropis. Kupang: UNDANA
Bifel, Jefrianus (2017). Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Tanjung Bastian di
Kabupaten Timor Tengah Utara. Kupang: UNDANA
xix
Ramanadhia, Irma (2013). Penerapan Arsitektur Ekologi Pada Bangunan Resort di
Kawasan Puncak. Semarang: Universitas Negri Semarang
Website
Anonim. 2015. Pohon Perindang Jalan. http://www.dpupkp.bantulkab.go.id/detail.
Diakses tanggal 22 April 2017
Anonim. Elgouna Map. http://www.elgounamap.com/. Diakses tanggal 22 April
2017
Anonim. Sipadan Water Village 2015. http://www.swvresort.com/room_types.cfm.
Diakses pada tanggal 22 April 2017
Porada, Barbara. 2013. The ‘world’s Greeniest Commercial’ Building Opens in
Seattle Today’. https://www.archdaily.com/363007/the-world-s-
greenest-commercial-building-opens-in-seattle-today. Diakses pada
tanggal 22 April 2017
xx