Anda di halaman 1dari 20

Tugas Besar Sejarah Teori Arsitektur Nusantara

Ndalem Kaneman
disusun oleh :
Andreas Yoga| 170116817
Heru Kuswandanu| 170116839
Armada Bagas| 170116860
Noel Pamungkas| 170116872
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Sejarah Dalem Kaneman
Identikasi Arsitektur Dalem Kaneman
Spesikasi
Aktitas Yang Masih Dilakukan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
(Sumber : Dokumen Pribadi)

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek
Ndalem Kaneman memiliki beberapa ciri khusus dan memiliki sejarah
panjang. Alasan kami memilih Ndalem Kaneman ini juga karena Ndalem
Kaneman memiliki bentuk dan kontruksi yang tidak berubah dari waktu ke
waktu, tidak ada penggantian material yang signikan dan tidak mengalami
banyak perubahan fungsi. Juga terdapat banyak sekali info dari internet yang
dapat membantu kami untuk menyelesaikan tugas besar ini.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan ini untuk menyelesaikan tugas besar dari mata kuliah Sejarah
Teori Arsitektur Dunia. Juga untuk menambah wawasan mengenai Dalem
Kaneman. Sehingga kita selalu ingat dan bangga mempunyai warisan budaya
ini.

1.3 Manfaat
Manfaat penulisan ini agar mengingatkan kita dengan peninggalan arsitektur
kuno, rumah bangsawan Yogyakarta, yaitu Dalem. Untuk masyarakat luas
bermanfaat untuk menambah ilmu bagi yang ingin mendalami arsitektur Dalem
sendiri.

1.4 Metode
Metode yang digunakan adalah mendatangi dan mengamati langsung Ndalem
Kaneman ini, juga wawancara kepada juru kunci dan warga sekitar. Juga
menggunakan data sekunder dari internet untuk melengkapi data.
Lokasi
Jl. Kadipaten Kidul No.44,
Kadipaten, Kec. Kraton,
Kota Yogyakarta, Daerah
I s t i m e w a Yo g y a k a r t a
55132

Ndalem Kaneman
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Dibangun tahun 1885 pada masa
pemerintahan Sri Sultan HB VI, tempat ini
pertama kali ditempati oleh pembantu khusus
untuk putra mahkota. Pada tahun 1924, restorasi
dilakukan oleh KRT. Wiroguno, putra dari Sri
Sultan HB VI dan diberi nama nDalem
Wirogunan. Setelah itu, tempat ini ditempati
2. SEJARAH
oleh putra dari KRT. Wiroguno bernama KRT.
Purwodiningrat. Beliau menikahi putri ke-19
dari Sri Sultan HB VIII sehingga diberi nama
menjadi nDalem Purwodiningratan.

Pada akhir tahun 1988, putri pertama Sri


Sultan Hamengku Buwono IX, GKR Anom, dan
suaminya KPH. Adibrata, tinggal di tempat
yang waktu itu masih bernama Kagungan nDalem
Purwodiningratan ini. Namanya kemudian
b e r u b a h m e n j a d i N DA L E M KA N E M A N ,
mengikuti nama pemiliknya yang sekarang, GKR
ANOM ADIBRATA.

Kata “KANEMAN” berasal dari kata


“ANOM”. Bahasa Jawa mengenal bahasa krama,
yaitu tataran bahasa yang paling halus. Jika
dalam bahasa krama, anom berubah menjadi
“ANEM”, yang secara harah berarti “muda”.

Kini NDALEM KANEMAN ditempati oleh


dua putra GKR. ANOM ADIBRATA, yaitu RM. Aryo
Santigi dan RM. Bramanto Nurdewana. Atas (RM. Aryo Santigi &
(GKR Anom & KPH. Adibrata)
izin dari Kraton Yogyakarta, kedua putra ini RM. Bramanto Nurdewana)
kemudian memanfaatkan NDALEM KANEMAN (Sumber : Dalem Kaneman)
sebagai tempat pelestarian budaya dan kegiatan
pariwisata.
(Sumber : Dokumen Pribadi)

1885 1924 1988 SEKARANG


NDALEM PURWO DININGRATAN NDALEM KANEMAN
Dibangun NDALEM WIROGUNAN NDALEM KANEMAN
KRT. PURWODININGRAT RM. ARYO SANTIGI &
Sri Sultan HB VI KRT. WIROGUNO GKR. ANOM ADIBRATA RM. Bramanto Nurdewana
3. IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
3.2 planning, building design
Regol / gapura
Halaman / pelataran
Pecaosan & penjagaan
Pendhapa
Dalem Ageng
Pagongan
Longkang
Pringgitan
Senthong Tengah
Senthong Wetan
Senthong Kulon
Los Wetan
Los Kulon
Kamar Tidur
Kamar Mandi
Gadri
Rumah Magersari
Sumur, KM umum
Musholla
Tempat parkir
Tempat jemuran
DENAH NDALEM KANEMAN Patehan (Sumber : Ndalem Kaneman) SITEPLAN NDALEM KANEMAN
3. IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
3.1 filosofi & KONSEPSI RANCANGAN ARSITEKTUR
Publik

Semi Privat

Privat
Konsep dari rumah ndalem sendiri sebenarnya adalah terbuka.
Dengan adanya tempat publik yang besar sebagai buktinya. Prinsip
dari bangunan ini adalah semakin dalam masuk ke ruangan, maka
semakin privat juga ruang tersebut. Semakin privat semakin sedikit
yang bisa masuk, harus ada hubungan khusus dengan pemilik
rumah. Area Publik dimulai dari Regol sampai Pendhopo.
Sedangkan pringgitan sudah mulai semi privat. Kemudian masuk
Senthong- Belakang sudah privasi. Tidak sembarang orang boleh
(Sumber : Ndalem Kaneman)
masuk.
3. IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
3.3 STRUKTUR - Konstruksi (Sumber : Dokumen Pribadi)

Material kolom
mayoritas terbuat
Penggunaan pondasi titik
M a y o r i t a s dari kayu yang
menggunakan umpak
menggunakan 2 sangat terbukti
merupakan pondasi yang
jenis atap seperti di kekuatan dan
paling banyak dipakai di
s a m p i n g keawetannya. Dan
Ndalem Kaneman ini.
(tumpangsari dan untuk penggunaan
Ada umpak istimewa
pelana). Atap dinding batu bata
yang mempunyai ukiran
tumpangsari seperti biasa, dengan
dan diletakkan
terletak di ruang nishing harus putih.
menumpukolom kolom
utama, yaitu Yang membedakan
ruangan utama. Ada yang
Pendhopo dan hanya ketebalan
umpak biasa sebagai
Senthong. dinding yang
penumpu kolom biasa.
digunakan.
3. IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
3.3 STRUKTUR - Konstruksi

Sumber: Ismunandar, 2001

DETAIL Di Ndalem Kaneman ini


sambungan menggunakan
pantek (paku dari kayu), dan
DETAIL tidak menggunakan paku besi
samasekali.
KONSTRUKSI Sumber: Ismunandar, 2001
3. IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
3.4 ornamen - dekoratif
Ornamen yang paling khas
di Ndalem Kaneman ini
terdapat pada ruang
Senthong Tengah, tepatnya
diatas tempat tidur Dewi Sri.
Terdapat tulisan tulisan Arab,
mengingat Dalem tidak jauh
hubungannya dengan
Agama Islam. Di tengah
terdapat tulisan
“Allah”.Kemudian di tiap
pojoknya berisi tulisan para
sahabat Nabi Muhammad.
Ada 4 yaitu : Usman, Abu
Bakar, Ali, dan Umar.

(Sumber : Dokumen Pribadi)


3. IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
3.4 ornamen - dekoratif
Kekhasan lain juga terdapat ornamen
dekoratif bermotif ora di setiap atas
pintu. Yang memang jelas digunakan
agar udara maupun cahaya dapat
masuk ke ruangan.

(Sumber : Dokumen Pribadi)


4. SPESIFIKASI (Hal Yang Menarik)
REGOL
Keunikan saat mengunjungi ndalem Kaneman ini adalah
terdapat 2 regol, yang berfungsi sebagai gerbang utama.
Tidak semua ndalem memliki 2 ndalem, mayoritas hanya 1
regol.

(Sumber : Dokumen Pribadi)


4. SPESIFIKASI (Hal Yang Menarik)
Pada umumnya ndalem memiliki tempat pemberhentian kereta untuk ke
pringgitan/Senthong. Ndalem Kaneman ini memiliki tempat sendiri yaitu
Tratag. Tempat in menggantikan fungsi dari kuncung di Ndalem lain. Tratag
ini terletak diantara Pendhopo dan Pringgitan.

TRATAG
(Sumber : Dokumen Pribadi)
4. SPESIFIKASI (Hal Yang Menarik)

Terdapatnya Ornamen tulisan Arab diatas tempat peristirahatan Dewi Sri


di Senthong Tengah. Adanya ornamen tersebut sebagai pembuktian
masuknya ajaran Islam ke Ndalem Kaneman (Kerajaan Mataram).

ORNAMEN
ORNAMEN (Sumber : Dokumen Pribadi)
4. SPESIFIKASI (Hal Yang Menarik)

Ndalem Kaneman ini


a w a l m u l a n y a
merupakan tempat
tinggal dari Sultan
Hamengkubuwana ke VI.
Di ndalem Kaneman ini
mendapatkan julukan
ndalem istimewa
bersama dengan ndalem
Mangkubumen. Tempat
ini spesial karena dulunya
merupakan tempat dari
Guru Mahkota atau
sering disebut dengan
Patih Luar.

(Sumber : Dokumen Pribadi)


4. SPESIFIKASI (Hal Yang Menarik)

TIDAK PERNAH BERUBAH SESAJEN

Ndalem Kaneman sudah


ditetapkan menjadi Cagar (Sumber : Dokumen Pribadi)
Budaya dan tidak pernah
mengalami perubahan sik Ada tradisi unik yang masih dilakukan sampai saat ini,
yang signikan. Pergantian yaitu menaruh sesajen. Banyak yang menganggap itu
hanya untuk mengganti talang hal musyrik, padahal tujuannya adalah sebagai pewangi
air, genteng, dsb. ruangan. Diletakkan di ruang Senthong Tengah.
Peletakan ini dilakukan setiap malam Jumat dan malam
(Sumber : Dokumen Pribadi) Selasa Kliwon.
5. AKTIVITAS YANG MASIH DILAKUKAN

Pernikahan Latihan Tari & Gamelan Pertunjukan Mbatik


Untuk orang yang ingin Kegiatan dilakukan setiap sore hari. Di Ndalem Kaneman ini juga Di Ndalem Kaneman
merasakan pernikahan Untuk latihan tari tradisional setiap dapat digunakan untuk juga dapat melakukan
nuansa Kraton, bisa Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat. Pertunjukan Seni Tari dan kegiatan membatik.
dilakukan di Ndalem Sedangkan latihan gamelan setiap Gamelan, bisa dinikmati untuk
Kaneman. hari Rabu dan Minggu masyarakat umum.

(Sumber : http://ndalem-kaneman.com)
6. KESIMPULAN
Ndalem Kaneman berarsitektural Jawa yang dipengaruhi oleh kebudayaan Islam, mengingat Kerajaan
Mataram merupakan kerajaan Islam. Sehingga, terdapat ornamen-ornamen bernuansa Islami di Ndalem
Kaneman ini.

Ndalem ini sudah beberapa kali berganti nama, karena penamaan ndalem berdasarkan siapa yan menempati
ndalem tersebut. Pada awalnya bernama Ndalem Wirogunan (KRT. Wiroguno), Ndalem Purwodiningratan (KRT.
Purwodiningrat), dan sekarang menjadi Ndalem Kaneman (GKR Anom).

Ndalem Kaneman selalu berupaya untuk mempertahankan keasliannya. Mempertahankan keasliannya dengan
tidak merubah Ndalem Kaneman, baik dari loso, struktur, maupun yang lain. Perubahan hanya terjadi pada
hal yang bukan utama, seperti talang air, genteng, dan lain sebagainya.
http://ndalem-kaneman.com
Ismunandar, 2001

7. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai