Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KANDUNGAN TANIN DAN PENETAPAN KADAR

TANIN DARI KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L.)


DENGAN METODE PERMANGANOMETRI

The Content of tanin Analysis and Decision degree from the rind of
Pineapple (Ananas comosus L.) by Permanganometry Methodology
Siti Amanita, Kurnia Sari1, Endah Dian2
Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
nitaamanita95@gmail.com

Info Artikel Abstract


Histori artikel: Tanin is the nature compound who has 1000-5000
Diterima molecule, it has some free hydroxy phenol (every 100
weight molecule has 1-2 unit). It’s generally used as
Disetujui adstringen, digestion units, antivirus, antioxide, to
purpose the grouwth of tumor. The reserach is used to
Key words :
Pineapple, Tanin,
knows there is tanin and to decide the content of tanin
Permanganometr at the rind of pineaple, it is took from the pineaple
y garden at Ngancar Village Kediri Regency. The rind of
pineaple who has been grinded and extracted
maserasily used the liquid of etanol 70%. The result of
qualitative teit an extract + FeCl3 have gotten the black
green colour, And the gelatin test has gotten the
sediment, Then the extract + ammonia have gotten the
green colour, And the extract + calium of ferrysianida
+ ammonia have gotten the dark brown colour. The
conclusian of the qualitative test that, there is tanin in
the rind of pineapple. Otherwise, in the research
quantitavely we get result : there is tanin 0,11%.
Abstrak
Kata kunci : Tanin adalah senyawa alami dengan berat molekul
Kulit Nanas, 1000-5000, dengan beberapa gugus hidroksi fenol
Tanin, bebas (1-2) tiap 100 bobot molekul unit), yang secara
Permanganometri umum digunakan sebagai adstringent, saluran
pencernaan, antivirus, antioksidan, dan menghambat
pertumbuhan tumor. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui adanya tanin dan penetapan kadar tanin
pada kulit buah nanas (Ananas comosus L.) yang
diambil dari kebun nanas Desa Ngancar Kabupaten
Kediri. Kulit buah nanas yang telah dihaluskan

1
diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan
pelarut etanol 70%. Dari hasil uji kualitatif ekstrak +
FeCl3 menghasilkan warna hijau kehitaman, gelatin test
menghasilkan ada endapan, ekstrak + ammonia
menghasilkan warna hijau, dan ekstrak + kalium
ferrysianida + ammonia menghasilkan warna coklat
tua. Jadi pada uji kualitatif disimpulkan bahwa kulit
nanas mengandung tanin. Pada uji kuantitatif
menggunakan metode permanganometri didapat kadar
tanin sebanyak 0,11 %.

PENDAHULUAN Indonesia merupakan wilayah


tropis¸ beriklim basah¸ serta berada
di wilayah khatulistiwa. Daerah ini

2
memungkinkan tumbuhnya berbagai digunakan untuk menetapkan kadar
macam tanaman subur salah satunya tanin yaitu secara spektrofotometri
adalah buah-buahan (Sunarjono, dan permanganometri (DepKes RI,
2004). 1989).
Nanas (Ananas comosus L.) Titrasi Permanganometri
merupakan keluarga Bromeliaceae adalah titrasi yang menggunakan
dengan ciri-ciri berduri di bagian Kalium permanganat sebagai titran
kulit luar dan di atas buah terdapat (Harjadi¸ 1990). Titrasi
daun-daun pendek yang tersusun. permanganometri merupakan
Saat ini, nanas telah tersebar ke pengukuran volume suatu larutan
seluruh dunia salah satunya yang diketahui konsentrasinya
Indonesia (Sunarjono, 2004). Di dengan pasti‚ yang diperlukan untuk
Indonesia, nanas sangat populer dan bereaksi sempurna dengan salah satu
sering dijumpai di pasar-pasar. Buah volume tepat zat yang akan
ini mengandung vitamin (A dan C), ditentukan. Larutan yang kadarnya
kalsium, fosfor, magnesium, besi, diketahui dengan pasti itu dinamakan
natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa larutan baku atau larutan standar
(gula tebu), dan enzim bromelain (Underwood dan Day, 2001). Metode
( Dalimartha, 2000). Seringkali kita permanganometri sering digunakan
jumpai di pasar-pasar limbah kulit karena permanganometri memiliki
nanas ini kurang dimanfaatkan kelebihan antara lain
bahkan dibuang begitu saja di tempat Permanganometri merupakan
sampah. Semakin lama kulit nanas oksidator kuat¸ tidak memerlukan
dibiarkan menumpuk tentunya akan indikator¸ mudah diperoleh dan
mencemari lingkungan terutama terjangkau (Khopkar¸ 2008).
baunya yang tidak enak. Sangat Dalam penelitian ini
disayangkan bila kulit nanas hanya digunakan kulit buah nanas sebagai
menjadi pencemar lingkungan, sampelnya dan akan dilakukan
padahal kulit nanas memiliki penetapan kadar tanin dari kulit
kandungan kimia antara lain air,serat buah nanas (Ananas comosus L.)
kasar, karbohidrat, protein flavonoid dengan metode Permanganometri.
dan tanin (Damogland dkk, 2013).

Salah satu kandungan kulit TUJUAN PENELITIAN


nanas adalah senyawa tanin.Tanin
merupakan zat organik yang sangat Adapun tujuan dari penelitian
kompleks dan terdiri dari senyawa ini adalah untuk mengetahui adanya
fenolik yang banyak terdapat pada tanin dan kadar tanin pada kulit buah
bermacam-macam tumbuhan. nanas (Ananas comosus L.
Umumnya tanin tersebar hampir
pada seluruh bagian tumbuhan
seperti pada bagian kulit kayu, METODE PENELITIAN
batang, daun, dan buah (Sajaratud, Penelitian Karya Tulis Ilmiah ini
2013). Istilah tanin pertama sekali penetapan kadar tanin dari kulit buah
diaplikasikan pada tahun 1796 oleh nanas (Ananas comosus L.)
Seguin.. Dua metode yang sering dilakukan dengan metode Titrasi

3
Permanganometri. Sampel yang Serbuk kering kulit buah nanas
digunakan adalah kulit buah nanas sebanyak 25 gram diaduk dengan
(Ananas comosus L.) yang diambil penambahan pelarut etanol 70%
dari Desa Ngancar Kabupaten sebanyak 250 aduk setiap hari 1 jam
Kediri. Penelitian dilakukan di selama 5 hari . Filtrat yang didapat
Laboratorium Kualitatif dan dikumpulkan dan dipekatkan di atas
Laboratorium Amami Intitut Ilmu waterbath sampai didapatkan ekstrak
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. etanol 70% dengan bobot konstan
ALAT c. Uji Kualitatif pada kulit buah
nanas (Ananas comosus L.)
Alat yang digunakan dalam 1. Ekstrak ditambah FeCl3.
penelitian adalah timbangan analitik¸
beaker glass 250ml (pyrex)¸ batang Ekstrak ditambah FeCl3 akan
pengaduk¸ kertas saring¸ labu ukur memberikan warna biru kehitaman
250 ml (pyrex)¸ pipet volume 25 ml¸ pada tanin terhidrolisis dan
pipet tetes¸ Erlenmeyer 250 ml¸ memberikan warna hitam kehijauan
corong kaca¸ tabung reaksi (iwaki)¸ pada tanin terkondensasi (Trease
waterbath listrik¸ buret¸ oven¸ dan Evan¸ 1996).
blender¸ dan pengayak mesh.
2. Gellatin Tes.

BAHAN Ekstrak ditambah larutan gelatin


1% yang mengandung NaCl¸ jika
Bahan- bahan yang timbul endapan berarti mengandung
digunakan untuk penelitian ini adalah tanin (Trease dan Evan¸ 1996).
serbuk simplisia kulit buah nanas
(Ananas comosus L.)¸ etanol 70%¸ 3. Penambahan Kalium ferrisianida
aqusdest¸ KMnO4¸ besi (III) dan ammonia.
ammonium sulfat atau FeCl3¸
Ektrak yang mengandung tanin
ammonia¸ kalium ferricyanida¸
akan bereaksi positif¸ memberikan
larutan gelatin 1%¸ asam sulfat
warna coklat tua (Tyler dkk¸ 1976) .
indigo LP atau indigocarmine asam
oksalat dan asam sulfat. 4. Test for chlorogenic acid
Ekstrak kulit buah nanas
PROSEDUR PENELITIAN ditambahkan larutan ammonia
kemudian dipijar dengan udara¸ jika
a. Determinasi Tanaman
timbul warna hijau berarti
Determinasi tanaman nanas
mengandung tanin (Trease dan evan¸
(Ananas comosus L.) dilakukan di
1996).
laboratorium Biologi Farmasi
Fakultas Farmasi Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
b. Pembuatan ekstrak etanol 70%
d. Penetapan Kadar Tanin Secara
kulit buah nanas (Ananas
Permanganometri
comosus L.)

4
1. Pembuatan Larutan Baku ml aquadest¸ dipanaskan di atas
Primer Oksalat waterbath sampai mendidih selama
30 menit sambil diaduk. Didiamkan
Ditimbang dalam botol beberapa menit¸ diendapkan lalu
timbang asam oksalat H2C2O4 dituang melalui kertas saring ke
sebanyak ± 0,315 gram¸ dalam labu ukur 250 ml dan didapat
dilarutkan dengan aquades filtrat. Didinginkan dan ditambah
secukupnya. Dimasukkan ke aquadest sampai 250 ml secara
dalam labu ukur 100 ml¸ lalu kuantitatif ke dalam labu ukur.
ditambah aquades sampai tanda Dipipet 25 ml¸ dipindahkan ke dalam
batas pada labu ukur. Erlenmeyer 250 ml¸ ditambah 75 ml
2. Pembakuan Larutan KMnO4 aquadest dan 10 ml asam indigo
dengan Asam Oksalat 0¸01 sulfonat atau indigo carmine.
N. Dititrasi dengan KMnO4 hingga
Dipipet 10 ml larutan Asam terjadi perubahan warna dari biru
Oksalat H2C2O40¸01 N. menjadi berwarna kuning keemasan.
Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer Dicatat volume KMnO4 yang
100 ml. Ditambah 10 ml larutan digunakan. Dilakukan 3 replikasi
asam sulfat H2SO4 4N¸ dipanaskan kali.
sampai suhu 70ºC. Dititrasi
dengan KMnO4 0¸01 N. Titrasi 4. Penyiapan dan Pengukuran
dihentikan apabila sudah terjadi Titrasi Blanko
perubahan warna dari tidak Disiapkan 75 ml aquadest
berwarna menjadi berwarna dalam Erlenmeyer 250 ml.
merah muda (sudah mencapai Ditambahkan 10 ml indikator asam
TAT). Dilakukan replikasi 3 kali. indigo sulfonat atau indigo
carmine10 ml¸ dititrasi dengan
3. Penetapan Kadar Tanin dengan KMnO4 hingga terjadi perubahan
KMnO4 warna larutan dari biru menjadi
Dimasukkan ± 2 gram serbuk berwarna kuning keemasan. Dicatat
kulit buah nanas dimasukkan ke volume KMnO4 yang digunakan.
dalam beaker glass. Ditambahkan 50 Dilakukan replikasi 3 kali.

5
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Ekstraksi Kulit Buah Nanas (Ananas comosus L )

Cawan Kosong Cawan Kosong + ekstrak Bobot ekstrak


kental
(gram) (gram) (gram)

122,08 124,680 2,600


122,08 124,624 2,540
122,08 124,576 2,496

2. Uji Kualitatif pada kulit buah Nanas (Ananas comosus L.)

Pereaksi Hasil Pustaka Kesimp


ulan
FeCl3 Hijau Hijau (+)
Kehitaman Kehitaman
atau biru
Kehitaman
Gelatin test Ada endapan Adanya (+)
endapan
Kaliumfeisianida Hijau Hijau (+)
+ ammonia
Ekstrak + kalium Coklat tua Coklat tua (+)
ferrysianida
+ ammonia

3. Hasil volumeTitrasi
a. Standarisasi KMnO4dengan H2C2O4 0,01 N

Sampel Volume Awal (ml) Volume Akhir(ml)

H2C2O4 0‚00 11‚50


0‚00 11‚20

0‚00 10‚80

Didapatkan volume rata-rata KMnO4 sebanyak 11‚10 ml dan


Normalitas dari KMnO4 sebanyak 0,0090N.

6
b. Penetapan Kadar Tanin

Sampel serbuk (g) Vol. Awal (ml) Vol. Akhir (ml)


2 0,00 15,30
0,00 15,10
0,00 14,80

Didapatkan volume rata-rata KMnO4 sebanyak 15,06 ml dan kadar


tanin sebanyak 0, 11 %.
c. Titrasi blanko

Sampel Vol. Awal (ml) Vol. Akhir (ml)


0,00 9,20
0,00 8,80
0,00 8,40

Didapatkan volume rata-rata KMn04 sebanyak 8,80 ml.


Pembuatan ekstrak etanol (Ananas comosus L.) diperoleh
70% kulit buah nanas (Ananas ekstrak etanol 70% sebanyak 2,54
comosus L.) dilakukan dengan gram dengan persentase rendemen
metode maserasi karena adanya 10,18% yang berwarna coklat tua.
senyawa tanin dalam kulit buah Analisis kualitatif kulit buh nanas
nanas. Serbuk kering kulit buah positif mengandung tanin.
nanas sebanyak 25 gram direndam Penambahan FeCl3 menghasilkan
dengan penambahan pelarut etanol hijau kehitaman, gellatin test
70% sebanyak 187,5 ml (75 %) dari menghasilkan adanya endapan,
jumlah keseluruhan pelarut dan penambahan kalium ferrysianida dan
diaduk selama 1 jam selama 5 hari ammonia menghasilkan warna coklat
kemudian disaring sehingga tua dan pada test for chlorogenic
didapatkan filtrat dan ampas. Pada acid menghasilkan warna hijau.
ampas dilakukan remaserasi selama 2 Analisis kuantitatif menggunakan
hari dengan pelarut etanol 70% metode permanganometri. Kalium
sebanyak 62,5 ml (25 bagian) sisa permanganat bukan reaksi baku
dari pelarut. Filtrat yang didapat primer, sangat sukar didapatkan
dikumpulkan dan dipekatkan diatas dalam keadaan murni dan bebas dari
waterbath sampai didapatkan ekstrak mangan dioksida karena itu harus
etanol dengan bobot konstan. Dari 25 distandarisasi terlebih dahulu.
gram serbuk kering kulit buah nanas Standarisasi dilakukan supaya dapat

7
diketahui konsentrasi dari kalium adalah 11,16 ml dan kadar tanin pada
permanganat (Khopkar, 2008). kulit buah nanas sebanyak 0,11 %.
Larutan baku primer yang digunakan
adalah H2C2O4. 0,01 N. Pada SIMPULAN
standarisasi kalium permanganat titik Berdasarkan hasil uji
akhir titrasi menunjukkan warna kualitatif ekstrak kulit buah nanas
merah muda . Volume kalium (Ananas comosus L.) didapatkan
permanganat yang digunakan adalah hasil positif mengandung tanin. Uji
11,100 ml rata- rata dari tiga kali kuantitatif dengan penetapan kadar
titrasi. Titrasi yang menggunakan menggunakan metode
kalium permanganat sebagai titran permanganometri, didapatkan kadar
harus dalam suasana asam, karena tanin sebanyak 0,11 %.
jika dalam suasana asam lemah atau
netral dan basa akan terbentuk SARAN
endapan coklat MnO2 yang Untuk memaksimalkan
mengganggu . Pada penambahan penelitian ini maka diperlukan
titran, warna merah hilang makin menggunakan metode lain, metode
cepat karena ion Mn+2 yang terjadi spektrofotometri yang dapat
berfungsi sebagai katalis untuk digunakan untuk menetapkan kadar
mempercepat reaksi (Rohman, tanin dan pada pembuatan ekstrak
2007). Selanjutnya titran tidak perlu membuat serbuk simplisia
ditambahkan lebih cepat sampai titik karena proses pemanasan bisa
akhir titrasi tercapai, yaitu sampai mempengaruhi kadar tanin sebaiknya
pada tetesan dimana warna merah dapat dilakukan penelitian
jambu pucat yang tidak hilang berikutnya dengan cara maserasi
selama 15 detik. Warna pada titik langsung dengan cara merendam
akhir ini tetap bertahan, setelah kulit nanas dengan pelarut.
beberapa lama lenyap kembali akibat
reaksi antara kelebihan MnO4-
dengan ion Mn+2 hasil titrasi
( Rohman, 2007). Penetapan kadar
tanin menggunakan KMnO4 filtrat
ditambahkan aquadest, penambahan
aquadest pada sampel dimaksudkan
agar sampel tidak terlalu pekat
sehingga mempermudah pengamatan
titrasi. Penambahan indikator indigo
sebagai indikator perubahan warna
dari biru menjadi kuning keemasan.
Penambahan indikator ini digunakan
karena warna ekstrak kulit buah
nanas berwarna coklat sehingga
menyulitkan pengamatan titik akhir
titrasi. Penetapan kadar Volume DAFTAR PUSTAKA
kalium permanganat yang digunakan

8
Dalimarth, Setiawan. 2000. Atlas
Tumbuhan Obat Indonesi.
Bogor : Trubus Agriwidya

Departemen Kesehatan dan Republik


Indonesia. 1989. Materia Medika
Indonesia Jilid V. Jakarta :
Direktorat Jendral Pengawasan
Obat Dan Makanan . 194-197
513-520, 536, 539-540, 549-552.

Harjadi‚ W. 1990. Ilmu Kimia


Analitik Dasar. Jakarta :
Gramedia.
Khopkar‚ SM. 2008. Konsep
DasarKimia Analitik. Jakarta : UI
Pres.

Sunarjono¸2004. Berkebun 21 Jenis


Tanaman Buah. Bogor. Penebar
Swadaya.
Underwood AL dan Day RA. 2001.
Analisa Kimia Kuantitatif.
Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai