2, 2013
ABSTRACT
Have done the manufacture and characterization of thick herba extracts meniran (Phyllanthus niruri
Linn). Condensed extract is made using 96% ethanol solvent was concentreated by rotary evapolator. The
observed character of the extract that is by fluorescence analysis. Fluorescence analysis performed on each
fraction, methanol fraction, ethyl acetat fraction the fraction of water, kloroforom fraction, eter fraction in the
test under UV 254 nm and 366 nm UV light whit the addition of reagents. The results obtained from the fraction
of a significant color reaction is positive alkaloid characterized by a bright green color under UV light 254 nm,
positive light yellow flavonoid under 366 nm UV lamp. In this study also tested the physic chemical.
ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi ekstrak kental herba meniran (Phyllanthus niruri Linn). Ekstrak
kental ini di buat dengan menggunakan pelarut etanol 96% dipekatkan dengan rotari evapolator. Karakter yang
diamati dari ekstrak yaitu dengan cara analisa fluoresesnsi. Analisa fluoresensi dilakukan pada setiap hasil fraksi
yang diperoleh dari ekstrak herba meniran yaitu fraksi air, fraksi klorofororm, fraksi metanol, fraksi etil asetat,
fraksi eter di uji di bawah lampu UV 254 nm dan lampu UV 366 nm dengan penambahan reagen. Hasil yang di
dapat dari fraksi berupa reaksi warna yang signifikan yaitu positif menggandung alkaloid ditandai dengan
warna hijau terang di bawah lampu UV 254 nm, kuning muda positif flavonoid dibawah lampu UV 366 nm.
Pada penelitian ini juga dilakukan uji parameter fisiko kimia herba meniran (Phyllanthus niruri Linn).
Kata kunci : Analisa fluoresensi, Phyllanthus niruri Linn, karakterisasi ekstrak herba
PENDAHULUAN
runcing dan bentuk batangnya bersegi (Merck), ammonium (Merck), asam sulfat
yang dikenal dengan Hasil penelitian (Merck), kalium kromat (Merck), asam
terhadap kandungan kimia herba meniran asetat glacial (Merck), toluene, asam sitrat
menunjukkan adanya kandungan kimia 50%.
minyak atsiri, flavonoid, alkaloid, arbutin,
glikosida, antrakuinon, senyawa golongan Prosedur kerja
fenol, dan tannin (Sudarsono, et al, 1996). Pengambilan sampel meniran
Penyelidikan komponen Sampel meiran diambil dari daerah
kandungan kimia tumbuhan meniran Kampung Nuri Simpang Kapalo Koto,
telah banyak dilakukan. Diantaranya Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat.
komponen yang telah diketahui adalah Sampel diambil dari batang, daun, bunga,
senyawa flavoniod seperti kuersetin pada buah atau seluruh bagian atas tanah dicuci
daun niruri, niruritenin, rutin pada seluruh bersih, dirajang dan dikering anginkan
batang lignin seperti filantin, hipofilantin hingga kering.
pada seluruh tanaman (Gupta et al, 1984)
triterpen seperti lupeol asetat dan Penyiapan Simplisia
betasitosterol (Sinh,et al., 1989). Sampel dipisahkan dari pengotor
Herba meniran sudah baik benda asing maupun bagian tanaman
dikembangkan menjadi fitofarmaka. Untuk yang telah rusak kemudian dilakukan
menjamin mutu fitofarmaka, bahan pencucian dengan menggunakan air
bakunya yang berupa simplisia dan ekstrak mengalir yang bersih. Pencucian dilakukan
harus dapat dikarakterisasi. Salah satu cara untuk menghilangkan tanah dan benda
karakterisasi ekstrak adalah dengan cara asing lainnya yang ada pada simplisia.
melihat dari respon fluoresensinya bila Herba meniran kemudian dikeringkan di
direaksikan dengan berbagai pereaksi tempat yang terlindung dari cahaya
kimia. Oleh karena itu pada penelitian ini matahari langsung hingga kadar air < 10%.
akan dicoba menentukan karakterisasi Lakukan sortasi kering dengan
ekstrak herba meniran dengan melihat memisahkan pengotoran yang masih
fluoresensinya dibawah sinar tampak dan terdapat pada sampel kering. Sampel
sinar ultra violet direaksikan dengan kering kemudian disimpan dalam kantung
berbagai reagen (Harbone, 1973) kedap udara.
128
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
129
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
busa. Bila sampel yang basah di ini adalah Phyllanthus niruri, Linn. (famili
didihkan dengan air suling : Euphorbiaceae). Meniran hijau
kemungkinan cairan sel akan (Phyllanthus niruri Linn) sudah banyak
membentuk busa bila di kocok. digunakan oleh masyarakat dalam
Caranya sampel di rajang halus di pengobatan secara tradisional maupun
masukan dalam tabung reaksi dan yang telah dijadikan sebagai herba dan
di tambahkan air suling didihkan fitofarmaka dan sudah dibuktikan
selama 2-3 menit dinginkan. khasiatnya secara praklinis dan klinis.
Setelah dingin di kocok dengan
kuat adanya busa yang stabil Penyiapan Simplisia
selama 5 menit berarti sampel Setelah tumbuhan dipanen
mengandung saponin. dilakukan sortasi basah, tumbuhan ketika
masih segar dilakukan pemilahan terhadap
7. Uji fenolik (Auterhoff dan Kovar,1987) bagian tanaman yang rusak, bagian
Senyawa fenolat lebih spesifik tanaman lain yang tidak digunakan seperti
dengan penambahan FeC13 akar dipisahkan. Selanjutnya dilakukan
terbentuk warna biru. pencucian terhadap tumbuhan yang
bertujuan untuk membersikan kotoran
8. Uji Tanin (Auterhoff dan Kovar,1987) yang melekat, terutama untuk bahan-
Tambahkan larutan kalium bahan yang berasal dari tanah dan juga
bikromat pekat terbentuk endapan bahan yang berasal dari pestisida.
berwarna kuning menunjukan Pencucian dilakukan dengan air mengalir.
adanya tannin dan senyawa fenolat
Larutan zat uji dalam air Hasil Karaksesisasi Simplisia Meniran
ditambahkan dengan larutan Pemeriksaan Simplisia
timbale asetat terbentuk endapan a) Makroskopik simplisia
putih menunukan adanya tannin. Bentuk dan ukuran : batang
ramping, bulat, garis tengah 2
HASIL DAN PEMBAHASAN mm, garis tengah cabang 0,7 mm,
daun kecil, bentuk bundar telur;
Setelah dilakukan penelitian panjang helai daun 10 mm, lebar
mengenai karakterisasi ekstrak herba 3 mm.
meniran dengan analisa fluoresensi,maka Warna : hijau kecoklatan
diperoleh hasil sebagai berikut. Bau : tidak berbau
130
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
No Fraksi Warna
1 Fraksi air Coklat tua
2 Fraksi eter Hijau tua
3 Fraksi kloroforom Hijau muda
4 Fraksi etil asetat Hijau tua
5 Fraksi methanol Hijau tua
132
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
133
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
meniran pada saat ditambahkan reagen pada fraksi ini terbentuk warna biru pekat
timbul coklat kemerahan menandakan menandakan pada fraksi eter terdapat
bahwa ekstrak positif mengandung setroid, adanya fenolik. Pada fraksi kloroforom,
pada fraksi eter juga dilakukan cara yang etil asetat, dan fraksi methanol tidak ada
sama pada fraksi ini terbentuk warna muncul reaksi yang ada pada literatur ini
coklat pekat menandakan pada fraksi eter menandakan bahwa pada fraksi ini tidak
terdapat adanya steroid begitu juga pada ditemukan adanya senyawa fenolik.
fraksi kloroforom dan fraksi methanol Sedangkan pada fraksi air dilakukan cara
sedangkan pada fraksi etil asetat, dan air yang sama timbul warna biru muda
terbentuk warna coklat kemerahan menandakan bahwa pada fraksi air
menandakan bahwa pada fraksi ini tidak ditemukan adanya fenolik. Pada analisa
terdapat senyawa steroid. Pada analisa fluoresensi fenolik positif dengan larutan
fluoresensi uji steroid ini terlihat adanya K2 Cr2 O7 muncul warna kuning kehijauan
warna merah muda dibawah lampu ultra (Harbone, 1973).
violet 254 nm (Harbone, 1973). Hasil yang didapat pada uji tannin
Hasil yang didapat pada uji saponin dilakukan dengan penambahan kalium
dilakukan dengan uji busa dengan cara bikromat pekat menandakan positif tannin
melakukan pengocokan menandakan adalah munculnya endapan putih pada saat
positif saponin adalah munculnya busa penambahan reagen (Auterhoff dan Kovar,
yang tidak hilang dalam waktu 2-3 menit 1987), sedangkan pada ekstrak meniran
(Auterhoff dan Kovar, 1987), sedangkan pada saat ditambahkan reagen timbul
pada ekstrak meniran pada saat dilakukan endapan putih sesuai dengan yang ada di
pengocokan dengan cara melarutkan literatur (Auterhoff dan Kovar, 1987)
ekstrak dengan aquadest lalu dikocok kuat menandakan bahwa didalam ekstrak herba
menimbulkan busa yang tidak hilang meniran ada terdapat senyawa tannin
selama 2-3 menit menandakan bahwa begitu juga pada fraksi air terdapat
ekstrak positif mengandung saponin, pada endapan putih yang menandakan pada
fraksi eter juga dilakukan cara yang sama fraksi ini positif adanya senyawa tannin.
pada fraksi ini tidak ada terbentuknya busa Sedangkan pada fraksi eter, kloroforom,
menandakan pada fraksi eter tidak terdapat etil asetat dan methanol tidak ditemukan
adanya saponin sedangkan pada fraksi adanya senyawa tannin. Pada analisa
kloroforom, etil asetat, methanol dan air fluoresensi tannin positif dengan
pada saat pengocokan terbentuk busa yang penambahan reagen Pb asetat timbul
tidak hilang dalam waktu 2-3 menit warna hijau terang (Harbone, 1973).
menandakan bahwa pada fraksi ini Dari hasil yang didapat bahwa
terdapat adanya senyawa saponin. Pada uji ekstrak dari herba meniran mengandung
saponin ini tidak dilakukan pada analisa alkaloid, flavonoid, steroid, saponin,
fluoresensi karena belum ada cara yang fenolik dan tannin yang dapat dilihat pada
spesifik untuk uji saponin dengan lampu hasil uji fitokimia yang telah dilakukan
ultra violet. dengan cara penambahan pereaksi yang
Hasil yang didapat pada uji fenolik tepat.
dilakukan dengan penambahan FeCl3 Penelitian ini dilakukan pada
menandakan positif steroid adalah komponen non polar dengan menggunakan
munculnya warna biru pada saat eter, dan semi polar dengan penambahan
penambahan reagen, (Auterhoff dan chloroforom, etil asetat, polar dengan
Kovar, 1987). Sedangkan pada ekstrak penambahan methanol dan air. Identifikasi
meniran pada saat ditambahkan reagen senyawa no menambahkan reagen dan
timbul biru kehijauan menandakan bahwa diamati dibawah sinar UV 254 nm dan UV
ekstrak positif mengandung fenolik, pada 366 nm sehingga didapat warna sinar
fraksi eter juga dilakukan cara yang sama dibawah lampu UV 254 nm dan 366 nm
134
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
yaitu warna hijau terang, hijau pucat, komponen sistim imun baik imunitas
hijau, coklat, hitam, hijau kecoklatan, humoral maupun selular (Tjandrawinata,
merah muda dimana warna hijau terang Maat dan Noviarny, 2005).
yang terlihat menentukan adanya alkaloid, Apabila di tinjau kelarutan dari
warna merah muda menunjukkan adanya senyawa kandungan maka dalam
steroid, warna kuning menunjukkan pengujian ini senyawa yang terkandung
adanya flavonoid, warna hijau yang diantaranya :
muncul menandakan adanya senyawa a. Alkaloid, yang mana di dalam
tannin, sedangkan pada senyawa fenolik tumbuhan umumnya terdapat sebagai
hanya terlihat pada cahaya biasa garam misalnya sebagai tartrat, sitrat
munculnya warna kuning kehijauan yang dapat larut dengan pelarut hidrofil
(Harbone, 1973). yaitu air dan etanol (Voigt, 1994)
Pengamatan yang terlihat pada b. Flavonoid, senyawa golongan ini yang
senyawa semi polar dan senyawa polar mudah larut dalam air terutama bentuk
yaitu pada fraksi kloroforom, etil asetat, glikosida dan juga mudah larut dalam
dan methanol, air terlihat warna dibawah etanol (Robinson, 1995)
lampu UV dan dibawah sinar biasa yaitu c. Tanin, senyawa ini larut dalam air
warna hijau muda, kuning, hitam, orange, (terutama air panas) membentuk larutan
coklat, hijau kebiruan, hijau kekuningan, koloid sedangkan dalam pelarut organik
ungu, biru muda. Warna hijau terang yang polar seperti etanol kelarutan tanin
terlihat sama dengan yang terlihat pada terbatas sampai batas tertentu
senyawa non polar menandakan bahwa (Robinson, 1995)
fraksi tersebut mengandung alkaloid, d. Saponin, senyawa ini dapat larut dalam
warna ungu dan warna merah muda air dan etanol (Voigt, 1994)
menandakan positif steroid, warna kuning
kehijauan menandakan adanya flavoniod KESIMPULAN
tepatnya jenis flavonoid biasanya 5-OH Berdasarkan penelitian yang telah
flavon atau flavonol pada 3-O dan dilakukan dapat diambil kesimpulan:
mempunyai 4-OH, sedangkan warna hijau 1. Ekstrak herba meniran
kebiruan tepatnya jenis flavonoid flavon mengandung senyawa alkaloid,
dan flavonon tidak mengandung 5-OH flavonoin, saponin, steroid, tannin,
misalnya 5-OH glikosida. Sedangkan dan fenolik.
warna kuning yang muncul menandakan 2. Ekstrak herba meniran dapat
flavonol yang mengandung 3-OH bebas dikarakterisasi dengan lampu UV
dan mempunyai atau tidak mempunyai 5- 254 nm dan 366 nm dan
OH bebas kadang-kadang berasal dari menimbulkan reaksi warna hijau
dihidroflavon (Harbone, 1973). terang menandakan positif
Herba meniran yang sudah beredar mengandung alkaloid, warna
dipasaran ada dalam bentuk siruf, tablet, merah muda menandakan positif
kapsul, teh celup dan juga dalam bentuk steroid, warna kuning kehijauan
herba yang sudah dikeringkan. Sedian ini positif flavonoid.
ada yang sudah menjadi sedian
fitofarmaka ada yang berupa jamu. Herba DAFTAR PUSTAKA
meniran ini banyak mengandung
komponen yang memiliki sifat sebagai anti Autherhoff, HH., dan Kovar, K.A. (1987).
oksidan tinggi. Oleh karena itu sangat baik Identifikasi Obat. (edisi 4).
untuk melawan kerusakan dari radikal Penerjemah: N.C. Sudiarso, Bandung
bebas yang dapat menimbulkan penyakit ; Penerbit ITB.
degenerative. Phyllanthus niruri L dapat
meningkatkan aktifitas dan fungsi
135
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
136
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 2, 2013
137