Anda di halaman 1dari 20

ASSALAMUALAIKUM

WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
KELOMPOK 4
Novri yy kurnia (1504051)
Novela Nursyamsiah (1504003)
Nabilla Rifka Hanifa (1504025)
Laras Pratiwi (1504049)
Tri Wulandari (1504073)
Intan Oktaviani (1504089)
Yulia Rahmawati (1504110)
Rahmawati Hasarah (1504135)
Else Dian Pramita (1504127)
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL-
OFF EKSTRAK DAUN NANGKA
(Artocarpus heterophyllus Lam.) SEBAGAI
ANTI JERAWAT DAN UJI AKTIVITASNYA
TERHADAP BAKTERI
PROPIONIBACTERIUM ACNES
LATAR BELAKANG

Indonesia kaya akan berbagai macam tanaman yang


memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan
manusia. Salah satunya adalah masyarakat menggunakan daun
nangka sebagai obat untuk mengatasi jerawat. Daun nagka tersebut
diolah secara sederhana dibuat dalam bentuk ekstrak. Dimana
daun nangka mengandung saponin, flavonoid, dan tanin, pada
buah nangka yang masih muda dan akarnya mengandung saponin.
Senyawa tersebut memiliki manfaat untuk kulit manusia,
khususnya jerawat. Saponin dan tanin mampu membunuh sel
bakteri, sedangkan senyawa flavonoid mampu bertindak sebagai
antioksidan dan berfungsi menetralisir radikal bebas, sehingga
mampu meminimalkan efek kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.
Untuk memudahan masyarakat dalam
penggunaan ekstrak daun nangka pada
pengobatan jerawat, maka dapat
diformulasikan kedalam bentuk sediaan
farmasi. Sediaan diformulasikan kedalam
bentuk sediaan masker gell peel-off.
Dengan demikian masyarakat akan
lebih mudah dan praktis dalam mengobati
jerawat dan perlunya dilakukan uji aktivitas
ekstrak daun nangka dalam bentuk sedian
masker gell peel-off terhadap bakteri
penyebab jerawat tersebut.
RUMUSAN MASALAH
• Apakah ekstrak daun nangka dapat
diformulasi dalam sediaan masker gel
peel-off ?
• Apakah ekstrak daun nangka efektif
untuk membunuh bakteri
propionibacterium acnes ?
TUJUAN PENELITIAN
• Mengetahui apakah ekstrak daun
nagka dapat diformulasi dalam
sediaan masker gel peel-off.
• Mengetahui apakah ekstrak daun
nangka efektif untuk membunuh
bakteri propionibacterium acnes?
HIPOTESIS
• H 0 : ekstrak daun nangka tidak dapat
diformulasi dalam sediaan masker gel peel-
off.
• H 1 : Ekstrak daun nangka dapat diformulasi
dalam sediaan masker gel peel-off.
• H 2 : Ekstrak daun nangka efektif untuk
membunuh bakteri
• propionibacterium
MANFAAT PENELITIAN
• Diharapkan melalui penelitian ini dapat
mempermudah masyarakat dalam
menggunakan ekstrak daun nangka sebagai
anti jerawat dalam bentuk sediaan masker
gel peel-off.
• Meningkatkan mutu dan kualitas sediaan
masker gel peel-offsebagai anti jerawat.
Tinjauan Botani

Daun nangka dalam pengobatan


tradisional digunakan sebagai obat demam,
bisul, luka dan penyakit kulit (Wahlanto et al.
2017). Senyawa saponin, flavonoid, dan tannin
dapat bekerja sebagai antimikroba dan
merangsang pertumbuhan sel baru pada luka.
Senyawa saponin akan merusak membrane
sitoplasma dan membunuh sel bakteri
(Wahlanto et al. 2017).
Kedudukan taksonomi tanaman nangka menurut
Rukmana (1997), adalah sebagai berikut :

• Kingdom : Plantae
• Divisi : Spermatophyta
• Sub-divisi : Angiospermae
• Kelas : Dicotyledonae
• Ordo : Morales
• Famili : Moraceae
• Genus : Artocarpus
• Spesies : Artocarpus heterophyllus Lamk.
PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN

Bentuk sediaan gel lebih


baik digunakan pada pengobatan
jerawat dari pada bentuk sediaan
krim karena sediaan gel dengan
pelarut yang polar lebih mudah
dibersihkan dari permukaan kulit
setelah pemakaian dan tidak
mengandung minyak yang dapat
meningkatkan keparahan jerawat.
WAKTU DAN TEMPAT
PENELITIAN
Waktu : Maret s/d Mei 2018
Tempat : Laboratorium Famasetika
Dasar STIFI Yayasan Perintis
Padaang, Laboratorium
Farmakognosi STIFI Yayasan
Perintis Padang dan Laboratorium
Mikrobiologi Dasar STIFI Yayasan
Perintis Padaang.
ALAT YANG DIGUNAKAN

ayakan mesh 65, Alumunium foil, batang


pengaduk, Timbangan analitik, Rotary
evaporator, Waterbath, Hot-plat, Pipet volume,
Cawan penguap, Kertas Perkamen, Kertas
Saring, corong , Mortir, Stemper, Spatel, Alat
Maserator , pH universal, gelas ukur, gelas kimia,
Pot lastik, Blender Inkubator, api bunsen, Mistar
dan kaca transparant.
BAHAN YANG DIGUNAKAN

Bahan-bahan yang digunakan


adalah daun nagka (Artocarpus
heterophylus) sebagai sampel, etanol 70
%, Na CMC, Gliserin, Metil paraben,
Aqua dest, Nutrien Agar, Bacteri
Propionibacterium acnes, H2SO4,
BaCl2.2H20.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen, yaitu metode yang
bertujuan untuk menguji pengaruh
suatu variabel terhadap variabel lain
atau menguji bagaimana hubungan
sebab akibat antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya.
PROSEDUR
PROSEDURPENELITIAN
PENELITIAN

Pengambilan sampel
Pembuatan simplisia
Pembuatan ekstrak
Formulasi
pembuatan sediaan
Evaluasi sediaan gel
Uji Aktivitas Antimikroba
Pengamatan organoleptis
Pengujian pH
Pengujian Daya Sebar
Pengujian waktu sediaan mengering
Pengujian Homogenitas
Pengujian Daya Lekat
Pembuatan ekstrak

Ekstraksi menggunakan cara maserasi dengan


pelarut etanol 70% sebanyak 1 liter. Sampel
ditimbnag 100 gram, kemudian dimasukkan ke
dalam wadah kaca dan direndam dengan etanol
70% selama 6 jam pertama sambil sesekali diaduk,
kemudian didiamkan selama 18 jam, lalu ditutup.
Maserat dipisah degan cara penyaringan. Proses
penyarian diulangi sekurang-kurangnnya dua kali
denagn menggunakn pelarut dengan jenis dan
jumlah yang sama. Selanjutnya semua maserat
dikumpulkan dan kemudian diuapkan hingga
diperoleh ekstrak kental.
Bahan Konsentrasi (%)

Ekstrak daun nagka 1

PVA 12

HPMC 1

Madu 6

Propilenglikol 10

Metil paraben 0.2

Propil paraben 0.05

Aquadest 100
Uji Aktivitas Antimikroba

Metode difusi digunakan untuk


menentukan aktivitas agen antimikroba.
Formulasi ektrak daun nagka antimikroba
diletakkan pada media agar yang telah ditanami
mikroorganisme yang akan berdifusi pada media
agar tersebut. Lalu didiamkan selama 1 x 24 jam
didiamkan pada suhu 37’ C. Area jernih pada
permukaan media agar mengindikasikan adanya
hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh
agen antimikroba.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai