2 / September 2018
ABSTRAK
Salah satu tanaman di Indonesia yang sangat terkenal yaitu jeruk lemon (Citrus limon (L.) Osbeck).
Kulit jeruk lemon mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, tanin, steroid, dan triterpenoid.
Senyawa flavonoid dan triterpenoid diduga dapat bersifat toksik pada kadar tertentu. Untuk itu perlu
dilakukannya uji toksisitas, salah satu pengujian toksisitas dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethaly
Test (BSLT). Aktivitas toksik diketahui dari jumlah kematian larva udang karena pengaruh ekstrak pada
konsentrasi yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi toksik pada ekstrak etanol, fase
n-heksana dan fase etil asetat dan mengetahui nilai LC50 tertinggi pada ekstrak etanol, fase n-heksana dan fase
etil asetat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true eksperimental. Sampel yang digunakan adalah
ekstrak etanol kulit jeruk lemon sebagai zat aktif, kemudian di partisi dengan n-heksan dan etil asetat. Lalu
dibuat larutan uji 1000 ppm, 600 ppm,, 400 ppm, 200 ppm, 100 ppm, 50 ppm, 35 ppm, 15 ppm, 5 ppm dan
kontrol negatif tanpa larutan ekstrak (0 ppm). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap pelarut
berpotensi sangat toksik dengan LC50= 12,88 ppm pada pelarut etanol, fase n-heksana memiliki LC50= 1,77
ppm dan fase etil asetat memiliki LC50= 19,95 ppm. LC50 tertinggi ada pada fase n-heksana dengan LC50= 1,77
ppm.
Kata Kunci : Kulit jeruk lemon, Artemia salina, Citrus limon, Toksisitas, BSLT
ABSTRACT
One of the most famous plants in Indonesia is lemon (Citrus limon (L.) Osbeck). Lemon fruit is one
source of vitamin C and antioxidants, lemon juice ethanol extract contains secondary metabolite compounds
flavonoids, glycosides, tannins, steroids, and triterpenoids. Flavonoids and triterpenoids may be toxic to some
degree. For that it is necessary to do toxicity test, one of toxicity test by using method of Brine Shrimp Lethaly
Test (BSLT). Toxic activity is known from the number of deaths of shrimp larvae (Artemia Salina Leach) due
to the influence of extracts or natural material compounds at concentrations given. To determine the toxic
potential of ethanol extract, n-hexane phase and ethyl acetate phase and to know the highest LC50 value in
ethanol extract, n-hexane phase and ethyl acetate phase. This research use experimental research type with
true experimental approach. The sample used was lemon peel ethanol extract as an active substance, then in
partition with n-hexane and ethyl acetate. The test solution is 1000 ppm, 600 ppm, 400 ppm, 200 ppm, 100
ppm, 50 ppm, 35 ppm, 15 ppm, 5 ppm and negative control without extract solution (0 ppm). Indicates that
each solvent is potentially very toxic with LC50 = 12.88 ppm in ethanol solvent, the n-hexane phase has LC50 =
1.77 ppm and the ethyl acetate phase has LC50 = 19.95 ppm. The highest LC50 is in the n-hexane phase with
LC50 = 1.77 ppm.
PENDAHULUAN
Di Negara Asia terutama Cina, Korea Salah satu tanaman di Indonesia yang
dan India untuk penduduk pedesaan, obat sangat terkenal yaitu jeruk lemon (Citrus
herbal menjadi pilihan pertama untuk limon (L.) Osbeck). Jeruk lemon
pengobatan. Di Negara maju seperti merupakan salah satu bahan alami yang
Australia, Canada (59-60%), Amerika dapat dimanfaatkan buah dan kulitnya.
Serikat (62%), Singapura (76%) dan Buah lemon mengandung asam-asam
Jepang (50%) pun saat ini cenderung yang berperan pada pembentukan rasa
beralih ke pengobatan tradisional asam buah. Buah lemon merupakan salah
terutama obat herbal menunjukkan gejala satu sumber vitamin C dan antioksidan
peningkatan yang sangat signifikan yang berkhasiat bagi kesehatan manusia,
(Kurdi, 2010). Di Indonesia sendiri tetapi sebenarnya buah ini juga
pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat mengandung zat gizi esensial lainnya,
sudah sejak lama dilakukan oleh seperti karbohidrat, potassium, folat,
masyarakat. Dengan keanekaragaman kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6,
etnis yang ada, maka pemanfaatan fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin,
tanaman sebagai obat juga semakin asam pantotenant, dan senyawa fitokimia.
beranekaragam (Handayani, 2015). (Nizhar, 2012). Kulit lemon terdiri dari
Kekayaan alam Indonesia, dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan
menyimpan berbagai tumbuhan yang dalam. Lapisan luar, mengandung
berkhasiat obat dari 40 ribu jenis minyak esensial yang terdiri dari citral
tumbuhan yang tumbuh di dunia, 30 ribu (5%) dan limonen, α-terpineol, geranil
diantaranya tumbuh di Indonesia. asetat dan linali. Lapisan dalam,
Sebanyak 26% yang telah dibudidayakan mengandung kumarin, glikosida dan
dan 74% masih tumbuh liar di hutan. Dari flavonoid (Dev, 2016). Menurut Chitra
26% yang telah dibudidayakan, sebanyak (2012), ekstrak etanol kulit jeruk lemon
940 jenis tanaman telah digunakan mengandung senyawa metabolit sekunder
sebagai obat tradisional, sedangkan flavonoid, glikosida, tanin, steroid, dan
menurut WHO, lebih dari 20.000 spesies triterpenoid.
tumbuhan berkhasiat obat digunakan oleh Senyawa flavonoid dan triterpenoid
penduduk di seluruh dunia (Arsyah, diduga dapat bersifat toksik pada kadar
2014). tertentu (Cahyadi, 2009). Untuk itu perlu
dilakukannya uji toksisitas, salah satu
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
METODE
Bahan ml aquadest, setelah larut masukkan ke
Ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus dalam corong pisah dan tambahkan n-
limon (L.) Osbeck), Etanol 70%, telur heksan 30 ml, 20 ml dan 15 ml dilakukan
udang (Artemia salina Leach), Aquadest, pengocokan sebanyak 3 kali. Kocok
N-Heksan dan Etil Asetat. hingga rata, sekali –kali buka penutup
corong pisah kemudian diamkan sampai
Pembuatan ekstrak etanol terjadi pemisahan dari fase air dan fase n-
400 mg serbuk kulit jeruk lemon heksan. Kemudian hasil fase air di partisi
di maserasi dalam 3 liter etanol selama 3 lagi dengan etil asetat sebanyak 30 ml, 20
hari. Ekstrak dievaporasi sampai ml dan 15 ml dilakukan 3 kali
diperoleh ekstrak kental. pengocokan. Fase n-heksan dan fase etil
etil asetat dievaporasi sampai diperoleh
Pembuatan partisi ekstrak ekstrak kental.
4 gram ekstrak dilarutkan dengan
n-heksan kemudian dilarutkan dengan 20
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
HASIL
Uji Toksisitas Ekstrak Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)
a. Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)
Tabel 1. Hasil Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Lemon
(Citrus limon (L.) Osbeck) dengan Nilai LC50.
Konsentrasi (ppm) %Kematian Probit Nilai LC50 (ppm)
0 0 0 0,0
5 40 4,7467
15 45 4,8743
35 90 6,2816
50 100 8,719
100 100 8,719 12,88
200 100 8,719
400 100 8,719
600 100 8,719
1000 100 8,719
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
b. Fase n-Heksana Ekstrak Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)
Tabel 2. Hasil Uji Toksisitas Fase n-Heksana Ekstrak Kulit Jeruk Lemon
(Citrus limon (L.) Osbeck) dengan Nilai LC50
Berdasarkan tabel 2. hasil uji probitnya yaitu 0 dan nilai LC50 yaitu
toksisitas fase n-heksana ekstrak kulit 0,0 ppm karena pada konsentrasi 0
jeruk lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) ppm tidak menggunakan ekstrak. Pada
dengan nilai LC50, terdapat berbagai konsentrasi 5 ppm, 15 ppm, 35 ppm,
macam konsentrasi sehingga 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 400 ppm,
menghasilkan persen kematian dan 600 ppm dan 1000 ppm, menghasilkan
probit yang berbeda pula. Pada persen kematian 100%, probitnya
konsentrasi 0 ppm yang digunakan 8,719 dan nilai LC50 sebesar 1,77 ppm.
sebagai kontrol negatif, menghasilkan Berdasarkan gambar 2 grafik
persen kematian sebanyak 0%, analisis regresi linier fase n-heksana
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon yaitu y = 1,876x + 4,515 dan nilai R2
(L.) Osbeck, diperoleh persamaan = 0,424.
regresi linier dengan nilai persamaan
c. Fase Etil Asetat Ekstrak Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)
Tabel 3. Hasil Uji Toksisitas Fase Etil Asetat Kulit Jeruk Lemon
(Citrus limon (L.) Osbeck) dengan Nilai LC50
Konsentrasi (ppm) %Kematian Probit Nilai LC50 (ppm)
0 0 0 0,0
5 15 3,9636
15 15 3,9636
35 15 3,9636
50 100 8,719
100 100 8,719 19,95
200 100 8,719
400 100 8,719
600 100 8,719
1000 100 8,719
DISKUSI
Uji Toksisitas Ekstrak Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)
Uji toksisitas pada penelitian ini akhirnya menyebabkan kematian sel
menggunakan metode BSLT (Brine (Reskianigsih, 2014).
Shrimp Lethality Test). Metode ini Uji toksisitas dilakukan untuk
menggunakan hewan coba berupa larva mengetahui LC50 pada suatu bahan alam.
udang (Artemia salina Leach) karena Kategori LC50 adalah LC50 ≥ 1000 ppm
spesies ini memiliki kesamaan tipe DNA termasuk dalam kategori tidak toksik,
dan RNA dengan mamalia. Dimana tipe LC50 30-1000 ppm termasuk dalam
DNA-dependent RNA polymerase yang kategori toksik dan LC50 ≤ 30 ppm
dimiliki oleh Artemia salina Leach sama termasuk dalam kategori sangat toksik
dengan mamalia. (McLauughlin, 1998).
Adapun fungsi yang dimiliki oleh Sampel yang digunakan yaitu ekstrak
DNA-dependent RNA polymerase yaitu kulit jeruk lemon (Citrus limon (L.)
untuk pembentukan protein dan protein Osbeck) yang diperoleh menggunakan
merupakan komponen utama semua sel. metode ekstraksi. Metode ekstraksi yang
Jadi ketika DNA-dependent RNA digunakan adalah maserasi dengan pelarut
polymerase dihambat maka tidak akan etanol. Serbuk simplisia kulit jeruk lemon
terjadi pembukaan pilinan DNA menjadi sebanyak 400 gram direndam dengan
RNA, lalu tidak terjadi juga penerjemah etanol selama 3 hari kemudian disaring,
kodon pada tiap-tiap kodon yang ada di lalu filtrat dikentalkan dengan water bath
RNA tersebut sehingga tidak dapat hingga menjadi ekstrak kental kemudian
terbentuk protein baru. Penghentian ekstrak kental di partisi dengan n-heksana
pembentukan protein ini akan dan etil asetat. Adapun penggunaan
menyebabkan gangguan metabolisme dan pelarut berdasarkan tingkat polaritas.
80
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
81
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
sebanyak 0%, probitnya yaitu 0 dan meyebar dengan baik ke dalam tubuh
nilai LC50 yaitu 0,0 ppm karena pada larva. Efek kerusakan metabolisme
konsentrasi 0 ppm tidak menggunakan yang ditimbulkan terjadi secara cepat
ekstrak. Pada konsentrasi 5 ppm, 15 dapat dideteksi dalam waktu 24 jam
ppm, 35 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 200 hingga menyebabkan 50% kematian
ppm, 400 ppm, 600 ppm dan 1000 larva (Ningsyah, et al, 2015).
ppm, menghasilkan persen kematian
100%, probitnya 8,719 dan nilai LC50 c. Fase Etil Asetat Ekstrak Kulit Jeruk
sebesar 1,77 ppm termasuk ke dalam Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)
kategori sangat toksik. Hal ini sesuai Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji
dengan McLauughlin (1998) bahwa toksisitas fase etil asetat ekstrak kulit
LC50 ≤ 30 ppm termasuk dalam jeruk lemon (Citrus limon (L.) Osbeck)
kategori sangat toksik. Perhitungan dengan nilai LC50, terdapat berbagai
LC50 dapat dilihat pada lampiran 18. macam konsentrasi sehingga
Pada fase n-heksana didapatkan menghasilkan persen kematian dan
bahwa kematian larva mencapai 100% probit yang berbeda pula.
hal ini diduga bahwa senyawa non Pada konsentrasi 0 ppm yang
polar dapat larut sempurna. Senyawa digunakan sebagai kontrol negatif,
non polar pada kulit jeruk lemon yang menghasilkan persen kematian
penyebabkan kematian larva adalah sebanyak 0%, probitnya yaitu 0 dan
triterpenoid. Tritepenoid berperan nilai LC50 yaitu 0,0 ppm karena pada
sebagai stomach poisoning atau racun konsentrasi 0 ppm tidak menggunakan
perut (Nguyen, 1999). ekstrak. Pada konsentrasi 5 ppm, 15
Senyawa toksik yang ada pada ppm dan 35 ppm menghasilkan persen
ekstrak dapat masuk melalui bagian kematian sebanyak 15% dan probitnya
mulut larva dan diabsorbsi masuk ke 3,9636. Pada konsentrasi 50 ppm, 100
dalam saluran pencernaan terjadi ppm, 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm dan
proses absorbsi melalui membran sel. 1000 ppm, menghasilkan persen
Setelah proses absorbsi dilanjutkan kematian 100% dan probitnya 8,719.
dengan distribusi senyawa toksik ke Pada konsentrasi 5 ppm, 15 ppm,
dalam tubuh larva. Perubahan gradient 35 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm,
konsentrasi yang drastic antara di 400 ppm, 600 ppm dan 1000 ppm
dalam dan diluar sel yang menghasilkan nilai LC50 sebesar 19,95
menyebabkan senyawa toksik mampu ppm termasuk kategori sangat toksik.
83
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
SIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan ekstrak kulit jeruk lemon (Citrus limon
terhadap ekstrak kulit jeruk lemon ini, (L.) Osbeck) memiliki toksisitas terhadap
dapat diambil kesimpulan bahwa pada larva udang (Artemia salina Leach),
84
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
sedangkan pada ekstrak etanol, fase n- dan pada fase n-heksan memiliki
heksan dan fase etil asetat memiliki toksisitas paling tinggi dengan nilai LC50
sangat toksik dengan nilai LC50 12,88 sebesar 1,77 ppm yang termasuk kategori
ppm, LC50 1,77 ppm dan LC50 19,95 ppm, sangat toksik.
.
DAFTAR PUSTAKA
85
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
86
EDU MASDA JOURNAL Vol. 2 / No. 2 / September 2018
87