Perguruan tinggi sebagai salah satu wadah pendidikan nasional memiliki peranan
penting dalam melahirkan generasi cerdas dalam membangun bangsa. Fungsi
tersebut menuntut perguruan tinggi untuk mampu berperan dalam penyelenggaraan
dan pengembangan pendidikan serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Oleh karena itu, penyelenggaraan
pendidikan tinggi harus sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan
nasional, yaitu untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi
adalah dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu
metode dalam memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu
memberikan informasi terkait keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB,
baik pendidikan kurikuler maupun non-kurikuler.
Sementara itu dengan survey pengguna, ITB dapat memperoleh feedback dari
perusahaan-perusahaan terkait dengan kepentingan dan kepuasan DUDI terhadap
alumni ITB. Dengan adanya penilaian kepentingan dan kepuasan ini diharapkan
mampu terciptanya hubungan strategis diantara ITB dan DUDI, yaitu ITB mampu
memenuhi harapan DUDI untuk menghasilkan lulusan yang siap dan sesuai dengan
kebutuhan DUDI saat ini.
Sejak tahun 2017 Divisi Riset ITB Career Center-Lembaga Kemahasiswaan turut
melakukan riset berhubungan dengan alumni ITB penerima beasiswa Bidikmisi. Hasil
riset ini dirangkum dalam laporan Tracer Study Bidikmisi ITB. Laporan ini sendiri
merupakan bentuk tanggung jawab ITB dalam memperhatikan berjalannya program
beasiswa Bidikmisi di ITB, dengan fokus terhadap perkembangan alumni ITB
penerima Bidikmisi dalam karir kerja mereka.
Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan
tangan terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.
ITB merupakan perguruan tinggi berbasis riset yang memiliki indikator keberhasilan
berupa keunggulan akademis dalam bidang edukasi, relevansi, kontribusi
pengetahuan dan pemberdayaan. ITB juga merupakan jembatan yang
menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri.
Hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri menjadikan ITB
perlu untuk melakukan perbaikan, penjaminan dan peningkatan dari program
kurikulum dan kualitas lembaga pendidikan tinggi.
Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi
adalah dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu
metode dalam memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu
memberikan informasi terkait keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB,
baik pendidikan kurikuler maupun non-kurikuler.
Tracer Study ITB hingga tahun 2018 ini telah memberikan manfaat yang besar bagi
ITB dan juga perguruan tinggi lainnya. Besarnya manfaat yang diperoleh dari Tracer
Study ITB menjadikan Lembaga Kemahasiswaan berkomitmen untuk terus
melakukan penelitian ini setiap tahunnya dengan mempercayakan pengelolaannya
pada ITB Career Center melalui divisi risetnya. Pada Divisi Riset ITB Career Center
melakukan penelitian Tracer Study dan User Survey. Tahun ini penyelenggaraan riset
Tracer Study dan User Survey telah dilakukan sebanyak tujuh kali karena setiap
tahunnya diselenggarakan secara kontinu. Penyelenggaraan riset Tracer Study dan
User Survey agar berjalan dengan baik harus dilaksanakan secara melembaga dan
berkelanjutan serta dilakukan perbaikan secara terus-menerus.Kami bersyukur ITB
Pada tahun ini, selain report Tracer Study ITB 2018 dan User Survey 2018 dibuat
pula report khusus Tracer Study Bidikmisi ITB 2018 yang mengambil responden dari
angkatan 2011. Tujuan dibuat report Bidikmisi ini untuk bisa membaca profil alumni
ITB yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi selama kuliah di ITB, baik yang penuh
maupun tidak. Hasil report ini menunjukkan hal-hal seperti prestasi akademik, lama
studi, tingkat keberhasilan studi, keaktifan organisasi, pekerjaan, persebaran tempat
bekerja, penghasilan, melanjutkan pendidikan atau tidak, dan masih banyak lagi. Hal
ini sangat penting untuk menjadi feedback bagi penyelenggaraan program
pendidikan di ITB untuk para penerima Bidikmisi.
Melalui report Tracer Study ITB Bidikmisi diharapkan kita mampu mendapatkan
informasi mengenai sejauh mana tingkat keberhasilan program ini yang telah
dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu, agar menjadi bukti bahwa peserta Bidikmisi,
yang secara umum merupakan mahasiswa kurang mampu, dapat berhasil dalam
pendidikan dan sukses dalam pekerjaan/masa depan mereka. Sehingga keberhasilan
mereka berdampak pada perbaikan kehidupan diri dan keluarga mereka, dan pada
akhirnya adalah perbaikan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan
tangan terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Buku Report Tracer Study ITB 2018 akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik. Buku Report Tracer Study ITB 2018 ini terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian A yang memuat hasil analisis Tracer Study ITB angkatan 2011
dan bagian B yang memuat kumpulan makalah Tracer Study ITB 2018 yang pernah
dipresentasikan di SUMMIT III Indonesia Career Center di Surabaya tanggal 14-15
September 2018.
Hasil analisis Tracer Study ITB angkatan 2011 pada bagian A terdiri dari tujuh bab.
Pada bab 1 analisis Tracer Study ITB berfokus pada penjelasan terkait konsep dasar
Tracer Study ITB, dalam konsep ini terdapat penjelasan singkat terkait Tracer Study
ITB dan tahapan pelaksanaan Tracer Study ITB serta teknik-teknik yang digunakan
dalam penelitian Tracer Study ITB. Sementara itu, bab 2-7 memuat hasil analisis
Tracer Study ITB angkatan 2011 dengan hal-hal yang ditampilkan adalah mengenai
profil responden (bab 2), penilaian alumni terhadap ITB (bab 3), kompetensi alumni
ITB (bab 4), masa peralihan alumni ITB menuju dunia kerja (bab 5), alumni dan
pekerjaan (bab 6) serta perbandingan data dan analisis (bab 7).
Bagian B pada Buku Report Tracer Study ITB 2018 memuat kumpulan makalah yang
dibuat sepanjang tahun 2018. Tujuan dibuat makalah-makalah ini adalah untuk lebih
dapat mengungkapkan informasi dari data-data yang telah terkumpul di database
secara tematik yang dapat dipublikasikan untuk menjadi pengetahuan yang lebih
luas/lengkap. Bagian B ini terdiri dari enam makalah dengan sumber data umumnya
menggunakan database Tracer Study ITB tahun 2015-2017.
Pada Buku Report Tracer Study ITB 2018 diperoleh beberapa kesimpulan terkait
alumni ITB angkatan 2011. Hal-hal yang menarik dari kesimpulan ini diantaranya
adalah mengenai kemampuan alumni ITB angkatan 2011 yang lebih baik
dibandingkan kontribusi yang diberikan ITB, persebaran tempat kerja alumni ITB
yang masih terfokus di Jakarta namun ada beberapa yang bekerja di luar negeri,
aktivitas alumni ITB selama kuliah yang umumnya aktif namun tidak membebani
terhadap prestasi belajar, tingkat persentase alumni ITB wirausaha yang berada pada
nilai 6% serta alumni ITB yang melanjutkan studi sebanyak 14%.
Pada kesempatan inipula, kami selaku Tim Divisi Riset ITB Career Center
mengucapkan terima kasih kepada:
Akhir kata, Divisi Riset ITB Career Center berharap hasil penelitian periode 2018 ini
dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi semua pihak, khususnya ITB sebagai
lembaga pendidikan, di dalam merancang program dan kurikulum serta menciptakan
lingkungan akademis maupun non-akademis yang lebih mendukung terciptanya
lulusan yang berkualitas dari segi hardskill, softskill, dan life skill.
Profil Alumni ITB yang Lulus Lebih dari 5 Tahun [Studi Kasus Tracer
Study ITB 2017] ...................................................................................... 169
oleh Syifa Nur Awalia dan Angga Dinan A
MASUKAN
KELUARAN HASIL
Biodata
Pengetahuan, Transisi pekerjaan,
mahasiwa,
keterampilan, pekerjaan,
pengalaman,
motivasi, nilai pelayanan
motif
PROSES
Belajar
mengajar
(Sumber: diterjemahkan dari Schomburg, 2016)
Penanggung Jawab
Ketua Lembaga Kemahasiswaan
Keuangan Administrasi
Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti Asisten Peneliti
Tim Jurnalis Tim IT Tim Teknis dan Sekretariat Tim Sarana dan Prasarana
Tim Surveyor
Penutupan
Kuesioner & Analisis Penulisan Laporan
Data Alumni
a. Pengumuman penutupan a. Penulisan buku laporan
kuesioner b. Sosialisasi hasil Tracer Study
b. Pengolahan data ITB
c. Analisis data c. Pembagian buku laporan
Konfirmasi dan
update database
Rekomendasi Surveyor
YA alumni melalui
untuk menghubungi
surveyor
via no kontak
Pengiiriman YA
SMS Blast lebih Waktu
dari 3 kali pelaksanaan =
TIDAK YA
TIDAK Bulan ke 3
TIDAK
Pengiriman sms Menghubungi via TIDAK
permohonan telepon untuk
pengisian menginformasikan Pengiriman email
kuesioner secara permohonan permohonan
masal pengisian kuesioner pengisian kuesioner
Penghimpunan Pengisian
Selesai Analisis Data data respon dari YA kuesioner oleh
alumni alumni
Kuesioner
Prodi Core
Tracer Study
Upload Questionnaire
ITB
Reporting
Rekomendasi
rekomendasi
surveyor untuk
penginformasian Email blast TIDAK
menghubungi via
tracer study oleh tim
no kontak
surveyor pada tim
= OK
kesekretariatan
TIDAK YA
TIDAK
SMS Respon
terkirim YA negatif TIDAK
YA Pengisian
TIDAK TIDAK kuesioner
Peng-update-an
nomor kontak oleh YA
surveyor dan Report pada
rekomendasi waktu Surveyor
penginformasian Analisis
Selesai
tracer study Data
Entry of
Cohort
Approach
Self-
Roles of
developed
Surveyor
IT
Innovation &
Implementati
on
Publicatio Reward
ns System
Human
Resources
1 Nama
Isi manual
2 Jenis Kelamin
Pria
Wanita
3 Angkatan
Isi manual
4 Program Studi/Jurusan
Isi manual
5 IPK
Isi manual
6 Tahun Masuk
Bulan
Tahun
7 Alamat
Isi manual
Kota
Isi manual
Provinsi
Isi manual
Kode Pos
Isi manual
8 Telepon / HP
Isi manual
2015-now
N 2822
Mean 3,31
Std Dev 0,28
Maximum 4
Median 3,3
Minimum 2,35
60% 56%
50%
40%
30%
20% 16%
10% 8% 7%
5%
2% 3% 2% 2%
0%
3 tahun 3.5 tahun 4 tahun 4.5 tahun 5 tahun 5.5 tahun 6 tahun 6.5 tahun 7 tahun
(61) (214) (1563) (447) (198) (72) (133) (63) (59)
Ketidaktepatan masa studi dari alumni menjadi lima kategori, yaitu bekerja,
ITB angkatan 2011 umumnya bekerja dan wiraswasta, tidak bekerja,
dikarenakan beberapa hal seperti melanjutkan studi, dan wirausaha.
masalah kesehatan, kendala dalam Kategori tidak bekerja pada penelitian
pengerjaan tugas akhir, masalah ini diartikan dengan kondisi alumni
akademik, dan lain-lain. Gambar 2.10 saat ini memilih untuk tidak bekerja.
menunjukan bahwa kendala terbesar Kategori melanjutkan studi
yang menghambat menyelesaikan menunjukkan alumni yang kembali
studi adalah karena adanya kendala menempuh pendidikan ke jenjang
pada pengerjaan tugas akhir (39%), yang lebih tinggi. Kategori wirausaha
selain itu 23% alumni terkendala menunjukkan alumni memilih
karena ada syarat sks lulus yang membangun usaha sendiri. Kategori
belum terpenuhi dan 12% karena bekerja dan wiraswasta menunjukkan
faktor psikologi. alumni memilih bekerja sekaligus
memiliki pekerjaan sampingan
(umumnya membangun usaha
2.4 Pekerjaan Utama
sendiri). Sementara kategori bekerja
menunjukkan alumni memilih untuk
Pada penelitian Tracer Study ITB
langsung terjun ke dunia kerja.
2018, pekerjaan utama dikategorikan
402 bekerja
14% bekerja dan wiraswasta
1835 melanjutkan studi
65%
216 wirausaha
8% tidak bekerja
Gambar 2.11 menunjukan grafik Prodi Teknik Sipil, yaitu sebanyak 127
persebaran pekerjaan utama dari alumni, sedangkan Prodi dengan
alumni ITB angkatan 2011. Tampak jumlah alumni paling sedikit bekerja
bahwa hampir 2/3 alumni ITB adalah Prodi Seni rupa, yaitu sebanyak
angkatan 2011, yaitu sebanyak 1835 11 alumni.
alumni (65%) memiliki pekerjaan
utama saat ini adalah bekerja. Apabila Tidak semua alumni ITB angkatan
dilihat berdasarkan Prodi, persentase 2011 memilih untuk bekerja setelah
alumni ITB angkatan 2011 yang paling lulus kuliah, tampak 14% alumni ITB
banyak bekerja berasal dari Prodi angkatan 2011 atau sekitar 402
Teknik Telekomunikasi dengan alumni memilih untuk melanjutkan
persentase mencapai 85%, studi ke jenjang lebih tinggi. Prodi
sedangkan Prodi dengan persentase dengan persentase alumni yang paling
paling sedikit bekerja adalah Prodi banyak melanjutkan studi adalah Prodi
Kriya dengan persentase sebesar Mikrobiologi, mencapai 35%,
31%. sedangkan Prodi dengan jumlah
alumni yang paling banyak
Jika dilihat berdasarkan jumlah alumni melanjutkan studi adalah Prodi Teknik
maka Prodi dengan jumlah alumni Kimia, yaitu sebanyak 32 alumni.
yang paling banyak bekerja adalah
Perkuliahan
4.4
4.2
4
Diskusi 3.8
3.6 Demonstrasi/Peragaan
3.4
3.2
3
Magang
Kesempatan untuk
berinteraksi dengan
dosen di luar kuliah
3.9
3.8
3.7
3.6
Kesempatan untuk 3.5
3.4
memasuki dan menjadi
3.3 Bimbingan akademik
bagian dari jejaring 3.2
ilmuwan profesional 3.1
3
Kesempatan
Kondisi umum belajar
berpartisipasi dalam
mengajar
proyek riset
akomodasi laboratorium
memulai pekerjaan
3.9
3.8
3.7
meningkatkan 3.6 pembelajaran yang
keterampilan 3.5 berkelanjutan dalam
kewirausahaan 3.4 pekerjaan
3.3
3.2
3.1
3.0
kinerja dalam
pengembangan diri
menjalankan tugas
6% 9%
40%
1017; 36%
35%
1031; 37%
30%
20%
15%
10%
104; 4%
5%
46; 2%
0%
0 1 2 3 4 5
3.4
kemampuan analisis kecerdasan emosional
3.2
etika negosiasi
64.0%
bahasa inggris [452]
21.5%
bahasa asing lainnya [152]
12%
Setelah menyelesaikan pendidikan
sarjana di ITB, alumni memiliki banyak
pilihan jalan untuk melanjutkan
hidupnya dan memanfaatkan ilmu
yang telah diperoleh. Salah satu jalan
88%
yang dapat dipilih adalah bekerja.
Pada umumnya untuk memperoleh
pekerjaan dilalui dengan proses
pernah mencari pekerjaan (2484)
pencarian pekerjaan, namun tak
sedikit pula yang memperoleh tidak pernah mencari pekerjaan (340)
pekerjaan tanpa melalui proses
pencarian, terbukti dengan banyak Gambar 5.2 Pernah Mencari Kerja
30
20
25
15
20
15 10
10
5
5
0 0
Mean Sebelum lulus Mean Setelah lulus
Outliers(1) Outliers(1)
Outliers(2) Outliers(2)
73.3%
mencari lewat internet / iklan online / milis di luar
website ITB Career Center (1822)
70 35
60 30
50 25
40 20
30 15
20 10
10 5
0 0
Sebelum lulus Setelah lulus
Mean
Mean
Outliers(1)
Outliers(2) Outliers(1)
Ya Tidak
S T U A B
R 9.5% 0.1% 0.7% 1.0% 8.3%
Q 0.7%
P 2.3% C
5.1% 14.2%
O
3.6%
N
0.4%
D
M 6.2%
8.4%
E
L 1.0%
1.8%
F
K 9.0%
8.9%
G
I H 3.6%
J
11.9% 1.9% 1.3%
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
IT [215] 11.8%
Produksi [208] 11.4%
Energi dan Pertambangan [182] 10.0%
Jasa Profesional [158] 8.7%
Infrastruktur dan Transportasi [154] 8.5%
Keuangan [121] 6.6%
Pendidikan [94] 5.2%
Konsultan [81] 4.4%
Sales dan Marketing [78] 4.3%
Riset dan Pengembangan [76] 4.2%
Manajemen [69] 3.8%
Kesehatan [55] 3.0%
Kesenian dan Desain [44] 2.4%
Analis [38] 2.1%
Informasi dan Telekomunikasi [33] 1.8%
Asuransi dan Perbankan [31] 1.7%
Perencanaan Wilayah [27] 1.5%
Otomotif [22] 1.2%
Administrasi [22] 1.2%
Arsitektur [20] 1.1%
Lingkungan [20] 1.1%
Logistik [18] 1.0%
Properti [16] 0.9%
Hukum [15] 0.8%
Pemerintahan [10] 0.5%
Perdagangan [8] 0.4%
Perkebunan, Pertanian dan Kehutanan [5] 0.3%
LSM [2] 0.1%
Rp30,000,000
Rp25,086,453
Rp25,000,000
Rp20,000,000 Rp18,000,000
Rp15,000,000
Rp10,000,000 Rp8,254,233
Rp6,900,000
Rp5,000,000
Rp-
Penghasilan perbulan Bonus pertahun
Mean Median
106
48% Ya
114
52% Tidak
Ya Tidak
Gambar 6.12 Kesesuaian Kuliah dengan Pekerjaan per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
U; 0.5%
T; 0.5% A; 1.4%
B; 5.1%
S; 17.1% C; 7.9%
D; 3.7%
R; 6.0% F; 6.9%
Q; 2.3%
G; 6.5%
P; 6.9% H; 0.9%
O; 0.5%
I; 1.4%
M; 8.3%
J; 13.4%
L; 0.5%
K; 10.2%
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Gambar 6.14 Kategori Bidang Usaha per Prodi [Bekerja dan Wiraswasta]
It [27] 13%
Produksi [17] 8%
Arsitektur [16] 8%
Pendidikan [16] 8%
Keuangan [14] 7%
Manajemen [13] 6%
Konsultan [5] 2%
Analis [5] 2%
Kesehatan [4] 2%
Administrasi [3] 1%
Otomotif [2] 1%
Rp-
Penghasilan Bonus
Mean Median
Gambar 6.21 Jenis Usaha [Bekerja dan Gambar 6.22 Sumber Modal [Bekerja dan
Wiraswasta] Wiraswasta]
Ya Tidak
Dari 180 Alumni ITB yang Salah satu hal menarik dalam kategori
berwirausaha, 23,5% memilih usaha per prodi pekerjaan alumni
bergerak di bidang aktivitas jasa, 14% yang beriwrausaha adalah adanya
di bidang perdagangan, reparasi dan alumni yang seluruhnya (7 alumni)
perawatan mobil dan sepeda motor menjalankan wirausaha pada bidang
dan 11,7% bergerak di bidang informasi dan komunikasi, yaitu
kesenian, hiburan dan rekreasi. Data alumni dari Prodi Sistem dan
lengkap proporsi kategori usaha Teknologi Informasi. Kondisi ini
alumni ITB yang berwirausaha dapat memberikan informasi penting bahwa
dilihat pada Tabel 6.5. kategori bidang usaha informasi dan
komunikasi atau IT merupakan
Seperti telah diketahui, ITB terdiri dari primadona dalam dunia kerja saat ini
berbagai program studi dengan seiring dengan kategori bidang usaha
beragam keilmuannya. Hal ini pertambangan dan penggalian yang
tentunya dapat memberikan pengaruh semakin turun peminatnya.
T A
4% 9% B
C
1% E
S 4%
1% F
23%
6%
G
14%
R
H
12%
1%
Q I
1% P 9%
5% M L J
2% 2% 7%
A B C D E F G H I J L M N O P Q R S T U
Rp250,000,000
Rp223,549,251
Rp200,000,000
Rp150,000,000
Rp118,014,655
Rp100,000,000
Rp50,000,000 Rp8,542,575
Rp8,000,000 Rp14,000,000
Rp4,500,000
Rp-
Penghasilan perbulan Bonus pertahun Omset perbulan
Mean Median
penerbangan (8)
Astronomi (6)
kimia (22)
elektro (32)
4.0% 6.4%
8.1% energi dan ilmu terbarukan (26)
2.5%
2.0% lingkungan (19)
kebumian (26)
tidak ya
40
35
30
25
20
15
10
0
0 0.5 1 1.5 2
Mean Minimum/Maximum
Gambar 6.39 Lama Bekerja sebelum Melanjutkan Studi atau Berhenti Bekerja
Tabel 6.7 Lama Bekerja sebelum Melanjutkan Studi atau Berhenti Bekerja
Statistic N Minimum Maximum Median Mean Std Dev
3.8
3.6
3.4
3.2
2.8
2.6
2.4
Pria Wanita
3.8
3.6
3.4
3.2
2.8
2.6
2.4
2.2
Bekerja Wirausaha Tidak bekerja
Indeks prestasi mahasiswa atau IP Dapat dilihat pada Tabel 7.3, rata-rata
merupakan parameter paling umum dan nilai tengah IP alumni yang
yang kerap diminta dalam proses bekerja di perusahaan Multinasional
rekrutmen kerja. Standar IP minimum lebih tinggi dari perusahaan lokal dan
perekrutan pekerja berbeda-beda nasional. Hal yang menarik adalah
bergantung pada kebijakan nilai maksimum IP alumni pada
perusahaan masing-masing. perusahaan lokal lebih besar dari
Perusahaan multinasional umumnya perusahaan nasional dan
memberikan syarat IP lebih tinggi multinasional, meski perbedaannya
dibanding perusahaan lokal dan tidaklah signifikan.
perusahaan nasional. Hasil analisis
3.8
3.6
3.4
3.2
2.8
2.6
2.4
2.2
Lokal Nasional Multinasional
2.2 Staf
Pemilik
Rp180,000,000
Pria
Rp160,000,000 Wanita
Rp140,000,000
Rp120,000,000
Rp100,000,000
Rp80,000,000
Rp60,000,000
Rp40,000,000
Rp20,000,000
Rp0
Rp160,000,000
Rp120,000,000
Rp100,000,000
Rp80,000,000
Rp60,000,000
Rp40,000,000
Rp20,000,000
Rp0
Rp180,000,000 wiraswasta /
perusahaan
Rp160,000,000 organisasi non- sendiri
profit / lembaga
swadaya
Rp140,000,000 masyarakat
Rp120,000,000
Rp100,000,000
Rp80,000,000
Rp60,000,000
Rp40,000,000
Rp20,000,000
Rp0
Instansi Perusahaan
Pemerintah swasta
Rp180,000,000
Rp140,000,000
Rp120,000,000
Rp100,000,000
Rp80,000,000
Rp60,000,000
Rp40,000,000
Rp20,000,000
Rp0
Magang Manajer Pemilik
1 Kepala Divisi Tracer Study, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
2
Dosen Statistika, Departemen Matematika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung.
Abstrak
Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini menuju ekonomi digital dan revolusi
industri 4.0. Salah satu bentuk penguatan terhadap kondisi ini adalah kompetensi
yang handal dan sesuai dengan kebutuhan. Menteri Tenaga Kerja Indonesia dalam
acara Diskusi Publik Forum Kebijakan Ketenagakerjaan (FKK) pada April 2018
menyampaikan bahwa mismatch (ketidaksesuaian) kompetensi yang dimiliki alumni
lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia industri saat ini mencapai 64%.
Berdasarkan fakta-fakta ini, model kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan
industri (DUDI) Indonesia menjadi sangat penting. Penelitian pada paper ini
bertujuan untuk membentuk model kompetensi alumni ITB yang dibutuhkan dunia
usaha dan industri Indonesia rentang tahun 2015-2017. Data yang digunakan dalam
penelitian adalah data survey pengguna ITB 2015-2017. Metode penelitian yang
digunakan adalah analisis multivariat dan analisis faktor. Pada akhir paper diperoleh
hasil bahwa model kompetensi utama yang menjadi perhatian DUDI terbentuk dalam
5 faktor baru, yaitu etika kerja, penerapan ilmu dan pengetahuan, keahlian dan
pengalaman, bahasa dan adaptasi, komunikasi serta bekerja tim.
Nilai 0.019774 0.085438 0.225893 0.480022 -0.067294 0.006628 0.159996 -0.058443 -0.13307
Penerapan
0.094591 -0.052405 0.057260 0.297081 0.938164 0.012728 0.001460 0.041439 0.121401
Ilmu
Komputer 0.313197 0.193457 0.444706 0.109455 0.114143 0.170362 0.065684 -0.029423 -0.14662
Adaptasi 0.193044 0.272163 0.594574 -0.042960 0.044664 0.156713 0.123475 0.181124 0.118614
Komunikasi 0.360389 0.505600 0.390362 -0.096431 0.092067 0.213989 0.056894 0.205058 0.425621
Kecerdasan
0.333385 0.366975 0.226006 0.124731 -0.015992 0.480444 0.148818 0.194001 0.290463
Emosional
Etika 0.426007 0.182315 0.244779 -0.026252 0.108332 0.741991 0.097999 0.107327 -0.01947
Inisiatif 0.440266 0.436512 0.249167 0.037992 0.072176 0.321648 0.124626 0.349266 -0.03971
Bekerja
0.183825 0.469798 0.206474 0.115179 -0.039389 0.126565 0.152932 -0.048929 0.061136
Individu
Bekerja Tim 0.432087 0.631207 0.260098 -0.018092 0.031206 0.029026 0.072741 0.252790 -0.09570
Bekerja dlm
0.470628 0.446441 0.189775 0.008606 0.062660 0.119708 0.263312 0.138171 -0.01510
Tekanan
Keinginan
0.429222 0.190985 0.481308 -0.088023 0.143438 0.282996 0.068910 0.370049 0.094977
Belajar
Motivasi 0.450712 0.178316 0.239355 0.113886 0.044083 0.145754 0.177373 0.689882 0.077300
Kepemimpinan 0.188621 0.299905 0.130017 0.048656 -0.058888 0.193754 0.461976 0.179252 0.097743
Kesetiaan 0.288866 0.092772 0.106323 0.079366 0.003108 0.013103 0.746494 0.036215 -0.03166
Tanggung
0.754167 0.246506 0.140027 0.019669 0.213849 0.117750 0.146421 0.027476 -0.00767
Jawab
Kerja Keras 0.650737 0.309381 0.034399 0.040768 -0.001661 0.110579 0.193696 0.077608 0.075278
Kejujuran 0.639713 0.039146 0.277300 0.100123 -0.021801 0.164277 0.090091 0.102916 0.050433
Disiplin 0.597158 0.140268 0.141685 0.192440 0.011885 0.123713 0.177059 0.245075 0.044510
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari kecerdasan emosional. Untuk faktor
24 komponen kompetensi dapat selanjutnya mengikuti besar nilai
terbentuk tujuh faktor baru. Faktor 1 korelasi masing-masing variabel
terdiri dari tanggung jawab, kerja terhadap faktor yang terbentuk.
keras, kejujuran, disiplin, bekerja
dalam tekanan motivasi dan inisiatif. Pada Tabel 3 masih terdapat nilai
Faktor 2 terdiri dari bekerja tim, korelasi variabel terhadap faktor di
komunikasi, bekerja individu dan bawah 0,5, yaitu bekerja dalam
Model Kompetensi
Utama DUDI
(2015-2017)
Bahasa dan
Bekerja tim
adaptasi
Komunikasi
Dari enam faktor baru yang terbentuk faktor 6 adalah bekerja tim (Gambar
diperoleh bahwa faktor 1 terdiri dari 1).
tanggung jawab, kerja keras,
kejujuran, disiplin dan etika. Faktor 2
Kesimpulan dan Saran
terdiri dari penerapan ilmu dan
wawasan. Faktor 3 terdiri dari
Keenam faktor baru yang terbentuk ini
sertifikasi keahlian dan pengalaman
pada dasarnya merupakan variabel
kerja. Faktor 4 terdiri dari bahasa
baru yang dapat mewakili dari 24
asing dan adaptasi. Faktor 5 terdiri
kompetensi alumni ITB sebelumnya.
dari komunikasi dan faktor 6 terdiri
Keenam faktor inilah yang menjadi hal
dari bekerja tim.
terpenting bagi DUDI dalam
penerimaan alumni ITB di dunia kerja.
Keenam faktor yang terbentuk ini
selanjutnya diberi nama baru yang
Model kompetensi utama DUDI ini
sesuai dengan variabel yang ada
tentunya dapat menjadi perhatian
dalam kelompoknya. Faktor 1
bagi alumni ITB, institusi ITB dan
merupakan etika kerja, faktor 2
masyarakat pada umumnya. Model ini
merupakan penerapan ilmu dan
diharapkan dapat menekan angka
pengetahuan, faktor 3 merupakan
ketidaksesuaian kompetensi yang
keahlian dan pengalaman, faktor 4
dimiliki alumni lembaga pendidikan
merupakan bahasa dan adaptasi,
tinggi dengan kebutuhan DUDI.
faktor 5 merupakan komunikasi dan
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Dalam proses untuk mendapatkan calon pekerja yang efektif dan sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan, perusahaan atau instansi akan menetapkan kriteria.
Kriteria ini menjadi penentu calon pegawai untuk lolos dalam proses seleksi
penerimaan pegawai baru. Berdasarkan riset Tracer Study ITB 2015-2017, ada
beberapa hal yang menarik terkait kriteria penerimaan pegawai baru menurut alumni
ITB, diantaranya yang paling menonjol adalah kepribadian dan keterampilan
interpersonal, kemampuan bahasa inggris serta reputasi perguruan tinggi.
Berdasarkan kriteria menurut alumni tersebut akan dianalisis bagaimana
sesungguhnya kriteria pegawai baru berdasarkan kebutuhan dunia usaha dan dunia
industri. Diharapkan makalah ini dapat menjadi salah satu acuan alumni untuk
memudahkan dalam hal memperoleh pekerjaan.
Tabel 1. Nilai Eigen Hasil Analisis Komponen Utama (AKU) pada Data Kriteria yang Harus
Dimiliki oleh Pegawai Baru Menurut Perusahaan
Initial Eigen
Component % of
Total Cumulative %
variance
1 4.056 20.654 20.654
2 1.964 12.76 33.414
3 1.958 10.76 44.174
4 1.879 9.56 53.734
5 1.6 8.621 62.355
6 1.599 8.37 70.725
7 1.432 8.015 78.74
8 1.322 7.8191 86.5591
9 0.932 5.151 91.7101
10 0.911 3.1 94.8101
11 0.879 2.05 96.8601
12 0.855 2.01 98.8701
13 0.832 1.03 99.9001
14 0.744 0.04 99.9401
15 0.72 0.03 99.9701
Tabel 1 menjelaskan nilai eigen dari dst. Kedelapan variabel ini sudah
masing-masing variabel beserta mampu menjelaskan keragaman data
variannya. Pada tabel 1 diperoleh sebesar 86,55% (dilihat dari %
delapan variabel baru (komponen cumulative/total varian). Untuk
utama) yang memiliki nilai eigen lebih menentukan variabel apa saja yang
dari satu. Kedelapan varibel ini termasuk dalam delapan variabel baru
memiliki nilai eigen sebesar 3,012 ini dan variabel yang benar-benar
(varian sebesar 20,654%), komponen mempengaruhi kepetingan
utama kedua memiliki nilai eigen penerimaan pegawai baru maka
1,705 (varian sebesar 12,76%), dilakukan rotasi faktor (transformasi)
komponen utama ketiga memiliki nilai dengan menggunakan metodologi
eigen 1,958 (varian sebesar 10,76%) rotasi faktor varimax.
Tabel 2. Rotasi Faktor dengan Menggunakan Metodologi Varimax pada Data kriteria yang
harus Dimiliki oleh Pegawai Baru Menurut Perusahaan
Factor 1 Factor 2 Factor 3 Factor 4 Factor 5 Factor 6 Factor 7 Factor 8
Bahasa Asing 0.4955 0.14471 -0.0789 0.20592 0.04233 0.04166 0.11818 -0.1997
Nilai -0.2381 0.57981 -0.0866 -0.0684 0.12104 -0.0982 0.01451 -0.0283
Sertifikasi Keahlian -0.1401 0.61778 -0.1543 0.05449 0.09587 0.14063 0.25772 0.12354
Pengalaman Kerja 0.38732 0.40569 0.12936 0.06657 0.20296 0.5139 0.15419 -0.0236
Tabel 3. Nilai Eigen Hasil Analisis Komponen Utama (AKU) pada Data Kriteria Penerimaan
Pegawai Baru Menurut Alumni ITB
Initial Eigen
Component % of Cumulative
Total
variance %
1 3.681 25.79 25.79
2 1.650 15.076 40.866
3 1.409 13.598 54.464
4 1.337 10.671 65.135
5 1.168 9.056 74.191
6 1.056 7.123 81.314
7 1.021 6.034 87.348
8 0.873 4.043 91.391
9 0.751 3.042 94.433
10 0.632 2.081 96.514
11 0.447 1.981 98.495
12 0.239 0.756 99.251
13 0.128 0.749 100
pengalaman ke luar negeri 0.0430 0.9576 0.004 0.1176 0.0716 0.2477 -0.027 0
kemampuan bahasa Inggris 0.0375 0.0857 0.044 0.8859 0.0807 0.1365 0.053 0
reputasi dari perguruan tinggi 0.0335 0.0825 -0.03 0.0549 0.6781 0.1228 -0.021 0
rekomendasi dari pihak ketiga -0.048 0.0165 5E-04 -0.022 0.1307 0.3090 -0.032 0
pengalaman kerja selama kuliah 0.0010 0.1201 0.04 0.0462 0.0793 0.2858 -0.056 0
kemampuan bahasa asing lainnya 0.0756 0.1659 0.099 0.2085 -0.0437 0.2626 0.083 0
Bahasa Asing 0.192719 0.114492 0.161184 0.123224 0.143077 0.463393 0.07167 -0.00288
Sertifikasi Keahlian 0.68702 -0.07063 0.116752 0.036335 0.147901 0.349533 -0.22806 0.008938
Pengalaman Kerja 0.530135 0.158026 0.349728 0.335219 0.148331 0.126107 -0.32149 0.079265
Penerapan Ilmu 0.785955 0.041468 -0.12811 0.164063 0.099581 0.130013 0.144308 0.113956
Kecerdasan Emosional 0.19196 0.211282 0.267233 0.202203 0.718224 0.132578 -0.15131 0.032871
Bekerja Individu 0.085682 0.403084 0.116594 0.052684 0.100739 0.136234 0.375601 0.086768
Bekerja Tim -0.02414 0.561384 0.279111 0.122883 0.637045 0.125987 0.08336 -0.21965
Bekerja dlm Tekanan -0.03273 0.648605 0.15805 0.111485 0.264232 -0.04776 -0.10544 0.053145
Keinginan Belajar 0.248836 0.317511 0.309427 0.106603 0.031863 -0.08698 0.292421 0.178606
Tanggung Jawab 0.168704 0.447421 0.25395 0.211668 0.239622 0.111119 0.058775 0.151439
Kerja Keras 0.184187 0.464153 0.1863 0.174263 0.073745 0.322682 0.063186 0.311799
Tempat Tinggal 0.274425 -0.02398 -0.05573 0.850542 0.056322 0.002786 0.1078 0.06844
Kesediaan Ditempatkan 0.033062 0.065264 0.241065 0.485399 0.22 0.055585 0.242836 0.079116
Ketersediaan Lulusan -0.06531 0.045232 0.531305 0.468392 0.086394 0.06491 0.055992 0.047244
Bekerja Shift 0.206856 0.198584 0.20304 0.597072 0.081162 0.149859 0.077192 -0.03964
Dari analasis komponen utama alumni ITB yang dinilai sudah puas
tersebut, ada enam kompetensi menurut perusahaan tempat alumni
1 Asisten Peneliti Divisi Riset ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
Abstrak
Dalam menghadapi masa transisi antara dunia pendidikan dan dunia kerja, seorang
lulusan perguruan tinggi memiliki pilihan untuk menentukan masa depan antara
bekerja sebagai karyawan dan bekerja sebagai entrepreneur. Untuk menjadi seorang
entrepreneur yang mampu bersaing maka dibutuhkan skills yang tepat dalam
perkembangan teknologi saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
faktor skills atau kompetensi paling dominan yang dimiliki oleh entrepreneur sehingga
diharapkan mampu memberikan gambaran bagi lulusan perguruan tinggi untuk
mengembangkan skills yang dimiliki dalam dunia wirausaha. Tidak hanya bagi lulusan
perguruan tinggi, namun juga diharapkan mampu memberikan masukan bagi
perguruan tinggi yang sedang berusaha untuk menanamkan jiwa dan semangat
kewirausahaan di dalam kurikulum perkuliahan. Penelitian ini menggunakan metode
pengolahan principal component analysis dengan data yang bersifat kontinu. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lulusan perguruan tinggi ITB pada
tahun 2014 yang terdiri dari alumni ITB angkatan 2007-2010 dengan persentase
lulusan yang berwirausaha adalah sebesar 6%. Dari hasil analisis ditemukan bahwa
terdapat lima faktor skills dominan yang dimiliki oleh lulusan ITB dalam berwirausaha,
diantaranya adalah leadership, berpikir kreatif, analitik, komunikasi, dan kemampuan
IT.
Gambar 1. Profil Data Lulusan Perguruan Tinggi ITB 2014 (kiri); Profil Pekerjaan Utama
Lulusan Perguruan Tinggi ITB 2014 (kanan)
Data lulusan perguruan tinggi ITB proyek atau program, loyalitas dan
pada tahun 2014 yang terdiri dari integritas, manajemen waktu,
alumni ITB angkatan 2007-2010 adaptasi, bekerja dengan orang yang
menjadi sampel dalam penelitian ini. berbeda budaya, bekerja dalam
Analisis data lulusan memberikan tim/orang lain, bekerja dibawah
informasi bahwa terdapat 65% lulusan tekanan, komunikasi, mandiri,
bekerja, 5% bekerja dan wiraswasta, negosiasi, berpikir kritis, memecahkan
25% tidak bekerja dan melanjutkan masalah, kepemimpinan, analisis,
studi serta 5% lulusan yang memilih riset, menuliskan laporan, memo, dan
untuk berwirausaha (Gambar 1). Data dokumen, kemampuan belajar,
kompetensi alumni yang terdiri dari 27 keterampilan komputer,
variabel kompetensi menjadi variabel mempresentasikan ide / produk /
terukur dalam penelitian ini. Variabel laporan, inisiatif, keterampilan
kompetensi tersebut terdiri dari internet dan toleransi. Adapun bentuk
kompetensi dalam pengetahuan di pertanyaan terkait variabel
bidang atau disiplin ilmu, pengetahuan kompetensi yang ditanyakan kepada
di luar atau disiplin ilmu, pengetahuan alumni tersebut dapat dilihat pada
umum, tanggung jawab, manajemen Gambar 2.
bekerja dalam tim / orang lain 0,488099 0,25133 0,233651 0,096445 0,211115 -0,1167
Daftar Pustaka
Kesimpulan
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Faktor skills dominan yang Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah,
menggambarkan skills lulusan Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB 2016
perguruan tinggi dalam dunia Angkatan 2009. Penerbit ITB,
wirausaha diperoleh dengan Bandung.
menggunakan analisis komponen
utama. Analisis komponen utama Divisi Riset ITB Career Center. 2018.
dalam penelitian ini dilakukan dengan Report Tracer Study ITB Angkatan
cara dua kali proses iterasi dengan 2010. Penerbit ITB. Bandung-
hasil bahwa terdapat lima variabel Indonesia.
laten yang menjadi pengganti 27
variabel terukur yang ditanyakan Kusuma, Hanson E. 2016. Tujuan dan
kepada alumni. Lima variabel laten Metode Tracer Study. Presentation in
yang diperoleh terdiri dari Seminar dan Workshop Tracer Study
kemampuan leadership, kemampuan ITB 2016 at ITB on 2 May 2016.
berfikir kreatif, kemampuan analitik, Bandung-Indonesia.
kemampuan komunikasi dan IT.
Pasaribu, Udjianna S. 2016. Riset
Lima faktor skills yang terbentuk Statistika dalam Tracer Study.
diharapkan mampu menjadi Presentation in Seminar dan
gambaran bagi lulusan perguruan Workshop Tracer Study ITB 2016 at
tinggi dalam mempersiapkan softskills ITB on 2 May 2016. Bandung-
dan hardskills yang perlu digali dalam Indonesia.
dunia wirausaha sehingga mampu
menjadi entrepreneur yang mampu Rencher A.C.2002. Methods of
bersaing dari masa ke masa. Disisi Multivariate Analysis. 3th ed. John
lain, faktor skills tersebut juga dapat Wiley & Sons, United States.
1 Asisten Divisi Riset Tracer Study, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
2 Ketua Divisi Riset Tracer Study, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
Abstrak
Masa studi perguruan tinggi yang pada umumnya ditempuh dalam 4-5 tahun ternyata
tidak cukup untuk sebagian mahasiswa. Data Tracer Study ITB 2017 menunjukkan
bahwa hampir 14% responden atau sekitar 368 alumni ITB angkatan 2010
menempuh masa studi lebih dari 5 tahun. Mahasiswa yang lulus dengan masa studi
lebih panjang sering kali mendapatkan perhatian tersendiri bahkan mendapatkan
perlakuan khusus dari tenaga pendidik ataupun lembaga. Masa studi yang lebih
panjang juga dianggap akan menghambat karir mahasiswa setelah lulus. Makalah ini
bertujuan untuk melihat dan menganalisis profil alumni yang lulus dengan masa studi
lebih dari 5 tahun. Data yang digunakan adalah data Tracer Study ITB 2017.
Parameter yang digunakan untuk melihat profil alumni adalah indeks prestasi
akademik, penghasilan, perusahaan tempat bekerja, kompetensi, hingga waktu
tunggu untuk memperoleh pekejaan pertama. Metode yang digunakan adalah
metode perbandingan antara alumni dengan masa studi lebih dari 5 tahun dan yang
kurang dari 5 tahun. Hasil analisis menunjukan bahwa mahasiswa yang lulus lebih
dari 5 tahun memiliki capaian lebih baik dalam beberapa parameter seperti waktu
tunggu kerja yang lebih pendek.
36
10%
120 192
33% 52%
20
5%
80 65 30 24
60
20
40
10 4 5.11
20 7.77 1
1 2.5
0 0
1 Asisten Riset Divisi Tracer Study, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
2 Kepala Divisi Tracer Study, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
Abstrak
Melanjutkan studi menjadi sebuah kebutuhan melihat dari tuntutan pekerjaan dalam
perkembangan dunia usaha dan industri saat ini. Tidak berbeda dengan lulusan ITB
yang juga setelah lulus Strata 1 melanjutkan ke program Magister baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Penelitian pada paper ini ditujukan untuk mengetahui
tren dan profil lulusan ITB 2008 – 2010 yang melanjutkan studi di luar negeri. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Tracer Study ITB 2015 - 2017.
Metode penelitian pada paper ini adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif
dengan bantuan XLSTAT. Pada akhir paper ini diperoleh hasil bahwa tren lulusan ITB
yang melanjutkan studi dilihat dari angkatan 2008 - 2010 mengalami pertumbuhan
fluktuatif, yaitu 21.25% (126) dari 593 lulusan yang melanjutkan studi angkatan
2008, 19.68% (135) dari 686 angkatan 2009 dan 23.7% (155) dari 654 angkatan
2010. 5 negara yang paling banyak menjadi pilihan destinasi studi lulusan ITB
angkatan 2008 – 2010 adalah Jepang, Belanda, Inggris, Australia, dan Jerman. Profil
alumni yang paling mendapat perhatian adalah Jurusan Teknik Elektro dengan
lulusan terbanyak melanjutkan studi di luar negeri sebesar 6.49% dari total yang
melanjutkan studi di luar negeri serta persebarannya di Belanda 10 orang dan Jepang
9 orang.
Kata kunci: tren, profil lulusan, melanjutkan studi, luar negeri, analisis kuantitatif.
24.67%
Melanjutkan Studi 25.92%
22.70%
64.24%
Bekerja 62.26%
65.62%
5.85%
Melanjutkan Studi di Luar Negeri 5.10%
4.82%
1.92%
Bekerja di Luar Negeri 1.78%
1.19%
Gambar 1. Status alumni ITB untuk bekerja dan melanjutkan studi 3 angkatan
Teknik Elektro 9 10 1 1 2 1 1 1 1
Fisika 7 1 4 5 1 6 0 0 0
Teknik Kimia 5 5 4 1 3 1 1 2 0
Kimia 6 5 2 2 1 2 1 1 0
Teknik Lingkungan 7 3 0 5 3 0 1 0 0
Teknik Fisika 4 7 5 0 0 1 0 0 0
Biologi 6 4 1 0 1 1 1 0 0
Teknik Informatika 7 1 2 0 2 0 2 0 0
Teknik Mesin 4 2 0 4 0 0 2 0 0
Teknik Sipil 1 3 0 0 4 1 3 1 0
1 Asisten Divisi Riset Tracer Study, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
2
Ketua Divisi Riset Tracer Study, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung.
Abstrak
Indeks Prestasi (IP) menjadi syarat utama bagi alumni untuk bisa mendapatkan
pekerjaan di perusahaan. IP bagi alumni merupakan tolak ukur kecerdasan seseorang
dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan faktor penting dalam
mendapatkan pekerjaan. Penelitian ini akan membahas perbandingan IP dengan
empat faktor yang berkaitan dengan dunia kerja, yaitu pekerjaan, jenis perusahaan,
jabatan dan penghasilan. Makalah ini juga turut menganalisis pengaruh nilai IP
terhadap kehidupan kerja alumni ITB angkatan 2010. Metode yang digunakan adalah
metode kuantitatif dengan tools XLStat. Hasil penelitian akan ditampilkan dalam
bentuk boxplot yang merupakan hasil dari pengolahan data dari XLStat. Dari analisis
diperoleh rata-rata IP alumni yang bekerja dan yang tidak bekerja tidak memiliki
perbedaan yang signifikan, sedangkan berdasarkan jenis jabatan diperoleh hasil
alumni yang bekerja sebagai direktur memiliki rata-rata IP yang lebih kecil
dibandingkan jabatan lainnya. Demikian juga dengan faktor lainnya, yaitu
berdasarkan jenis perusahaan dan besarnya penghasilan, hasil analisis menunjukkan
besaran IP tidak memberikan pengaruh besar dalam kehidupan kerja alumni ITB
angkatan 2010.
183
angkatan 2010 diperoleh dari data
Pendahuluan
penelitian Tracer Study ITB 2017,
dengan total responden 2647 orang
IP seringkali menjadi tolak ukur
alumni ITB angkatan 2010. Pada
kecerdasan seseorang dalam
makalah ini akan dianalisis pula
menempuh pendidikan di perguruan
mengenai seberapa penting pengaruh
tinggi dan menjadi prasyarat dalam
IP terhadap kehidupan kerja alumni
mendapatkan pekerjaan di
ITB angkatan 2010. [Budi et al.,
perusahaan. Stigma ini telah menjadi
2018].
keresahan bagi mahasiswa yang akan
lulus dari perguruan tinggi. Metode yang digunakan adalah
analisis kuantitatif dengan
Institut Teknologi Bandung (ITB)
menggunakan tools XLStat. Hasil
melalui Divisi Riset ITB Career Center–
analisa akan ditampilkan dalam
Lembaga Kemahasiswaan telah
bentuk boxplot.
melakukan riset terhadap almuninya
mengenai pengaruh IP terhadap
kehidupan kerja mereka. Dalam Analisis Data
penelitan tersebut diperoleh hasil
berupa perbandingan IP dengan Alumni ITB angkatan 2010 yang
empat faktor yang berkaitan dengan mengisi kuesioner Tracer Study ITB
dunia kerja, yakni perbandingan IP 2017 ada sebanyak 2647 orang.
dengan pekerjaan, perbandingan IP Berdasarkan Gambar 1 dan Tabel 1
dengan jenis perusahaan, dapat dilihat bahwa rata-rata IP
perbandingan IP dengan jabatan dan alumni ITB angkatan 2010 adalah
perbandingan IP dengan penghasilan. sebesar 3,27, nilai IP terbesar pada
Pada makalah ini akan dilakukan alumni ITB angkatan 2010 adalah 3,97
analisa tentang pengaruh nilai IP dan nilai IP terkecil adalah 2,38.
terhadap kehidupan kerja alumni ITB Sementara itu jika dilihat berdasarkan
angkatan 2010. nilai mediannya nilai IP alumni ITB
angkatan 2010 sebesar 3,26. Besaran
nilai IP tersebut memberikan
Metode Penelitian
gambaran mengenai pencapaian nilai
akademik yang diraih oleh alumni ITB
Pada makalah ini, analisis pengaruh
angkatan 2010 selama mereka
nilai IP ditekankan pada alumni ITB
mengikuti perkuliahan di ITB.
angkatan 2010. Data alumni ITB
4
3.8
3.6
3.4
3.2
IP
3
2.8
2.6
2.4
2.2
Gambar 2. IP vs Pekerjaan
Tabel 2. IP vs Pekerjaan
Pekerjaan Number Mean Std Dev Min Median Max
Mean Minimum/Maximum
4.2
4
3.8
3.6
3.4
3.2
3
2.8
2.6
2.4
2.2 instansi organisasi non-
pemerintah profit / lembaga perusahaan wiraswasta /
(termasuk swadaya swasta perusahaan
BUMN) masyarakat sendiri
Gambar 4. IP vs Jabatan
Gambar 5. IP vs Penghasilan
Report Tracer Study ITB tahun 2018 menitikberatkan penelitian pada target
responden alumni ITB angkatan 2011. Dari beberapa pembahasan serta data yang
diperoleh dalam Tracer Study ITB 2018 ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan terkait
karakteristik dan profil responden/alumni ketika menjalani perkuliahan, hubungan
perguruan tinggi dengan pekerjaan dan kondisi pekerjaan saat ini.
Selama menjalani perkuliahan, alumni ITB angkatan 2011 lebih banyak tinggal di
tempat kos (59%) dan sumber biaya kuliah dari orang tua (67%). Bagi alumni ITB
angkatan 2011 aspek pembelajaran paling baik yang mereka dapatkan adalah
perkuliahan. Di luar perkuliahan, banyak alumni ITB angkatan 2011 yang aktif atau
bahkan sangat aktif di organisasi (>73%).
Dari sisi hubungan antara perguruan tinggi dengan pekerjaan, diperoleh data bahwa
kesesuaian kuliah dengan pekerjaan adalah sebesar 65%. Dalam kaitannya dengan
kompetensi, kejuruan dan loyalitas merupakan kompetensi yang paling dikuasai
alumni angkatan 2011. Alumni juga paling banyak memperoleh kompetensi bekerja
dalam takanan dari ITB. Umumnya, alumni ITB angkatan 2010 memperoleh
pekerjaan 2 bulan sebelum lulus dan 3 bulan setelah lulus dari ITB. Alumni ITB
angkatan 2011 memperoleh pekerjaan sebagian besar dari relasi (40%), yaitu
teman/alumni (66%).
Berdasarkan kondisi pekerjaan saat ini, alumni ITB angkatan 2011 memilih pekerjaan
pertama dengan alasan kesempatan pengembangan diri (54%). Alumni ITB angkatan
2011 yang tidak bekerja sebagian besar sedang mencari pekerjaan atau sedang
melanjutkan studi. Alumni ITB angkatan 2011 yang memilih menjalankan usaha
mayoritas dikarenakan keinginan pribadi dan waktu yang fleksibel. Alumni yang
menjalankan usaha umumnya telah memiliki omset sebesar 10,5 juta rupiah per
bulan bagi wirausaha. Alumni ITB angkatan 2010 lebih banyak bekerja di perusahaan
dengan kategori bidang aktivitas jasa (23 %). Dari sisi kategori perusahaan, alumni
Menurut alumni ITB angkatan 2011, gambaran positif terkait pekerjaan alumni
adalah; (i) Memiliki fasilitas dan gaji yang baik, (ii) Memberi kesempatan belajar lebih
besar, (iii) Jenjang Karir yang lebih baik, (iv) Lingkungan kerja yang nyaman, dan (v)
Menambah wawasan.
Report Tracer Study ITB 2018 juga memberikan masukan bagi ITB berdasarkan data
yang diperoleh dari alumni ITB angkatan 2011. Beberapa masukan ini antara lain:
Dalam aspek pembelajaran alangkah lebih baik apabila ITB secara keseluruhan
memberikan mahasiswanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
riset lebih banyak.
Dari sisi kontribusi Program Studi, diharapkan setiap Prodi di ITB lebih banyak
membekali mahasiswanya dengan kemampuan wirausaha.
Dari sisi fasilitas kampus, ITB diharapkan membangun fasilitas yang lebih
memadai terkait pusat kegiatan mahasiswa mengingat mayoritas dari
mahasiswa ITB (khususnya 2011) sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
Secara keseluruhan ITB mampu meningkatkan kontribusinya dan lebih merata
terkait pembekalan kompetensi bagi mahasiswanya (tidak hanya fokus terhadap
pengetahuan di bidang ilmu terkait saja, namun juga faktor-faktor soft skill dan
hard skill).
ITB lebih baik lagi dalam menerapkan pengetahuan disiplin ilmu dengan kondisi
dunia usaha dan industri mengingat pada laporan ini terdapat beberapa Prodi
yang memiliki nilai kesesuaian kuliah dengan pekerjaan sangat kecil.
ITB diharapkan mampu memperkecil jarak waktu tunggu untuk mendapatkan
kerja alumni terutama setelah kelulusan.
ITB mampu menjadi perantara yang lebih baik terutama terkait hubungan mahasiswa
dengan dosen dan alumninya, mengingat lulusan ITB banyak yang memperoleh
pekerjaan melalui informasi dari dosen dan alumni itu sendiri.
Aji, Nurul Apsari, Bambang Setia Budi, Angga Dinan A. 2015. Progress and
Development of Tracer Study ITB. Poster Session presented at
international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-
Indonesia.
Alifah, Amalia Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Hubungan Sumber
Biaya Pendidikan terhadap Prestasi dan Keaktifan [Studi Kasus
Tracer Study ITB 2016]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Alifah, Amalia Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Pentingnya
Kemampuan Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja [Studi Kasus FSRD
ITB Angkatan 2009 dan Lulusan 2013]. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan Adrianto. 2018. Identifikasi Faktor Skills
yang Dibutuhkan Lulusan Perguruan Tinggi di Dunia Wirausaha
Berdasarkan Rekam Jejak Alumni ITB Lulusan Tahun 2014 . Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Teknik-
Teknik Analisis dalam Pengolahan Data Tracer Study ITB. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2018. Dominant
Criteria of Knowledge and Skills Acquired in the Category of
Company Using Principal Component Analysis. Paper Tracer Study ITB.
Bandung.
Awalia, Syifa Nur, Angga Dinan A. 2018. Profil Alumni ITB yang Lulus Lebih dari
5 Tahun Studi Kasus Tracer Study ITB 2017. Paper Tracer Study ITB.
Bandung
Awalia, Syifa Nur, Bambang Setia Budi, Angga Dinan A. 2017. Gap antara
Kontribusi ITB terhadap Kompetensi Lulusannya di Dunia Kerja
[Studi Kasus Tracer Study ITB tahun 2014-2016]. Paper Tracer Study
ITB. Bandung.
Budi, Bambang Setia, dkk. 2011. Report 2011 Tracer Study & Kepuasan
Pengguna. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia. 2014. Tracer Study: Urgency, Problem, and How to
Increase Response Rate. Presentation in Training for Tracer Study Team
of UNPAD at WISMA UNPAD CIMANDIRI on Monday, 3 November 2014.
Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni ITB
yang Berwirausaha Studi Kasus Alumni ITB Angkatan 2009. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni ITB
yang Berwirausaha Studi Kasus Alumni ITB Lulusan Tahun 2013 .
Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Dinan A, Angga, Bambang Setia Budi, Sandro Mihradi dan Brian Yuliarto. 2015. Pros
& Cons of Target Responden: between Cohort and Entry of Cohort
Dinan, Angga, Indah Gumala Andirasdini, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni
ITB yang Berwirausaha Rentang 1-3 Tahun Setelah Lulus. Paper
Tracer Study ITB. Bandung.
Divisi Riset ITB Career Center. 2018. Report Tracer Study ITB 2017. Penerbit ITB,
Bandung-Indonesia.
Gunawan, Laura Estwin, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017.
Perkembangan Kepentingan dan Kepuasan Dunia Usaha dan
Industri terhadap Kompetensi Lulusan ITB [Studi Kasus Tahun
2010-2013 dan 2015-2016]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Kusuma, Hanson E. 2016. Tujuan dan Metode Tracer Study. Presentation in
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016 at ITB on 2 May 2016.
Bandung-Indonesia.
Maulana, Andi Irwandi Madagaskar, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. ITB
Menuju Entrepreneur University [Studi Kasus Alumni ITB Angkatan
2009]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Maulana, Andi Irwandi Madagaskar, Angga Dinan A. 2018. Tren dan Profil
Melanjutkan Studi di Luar Negeri serta Pemetaan Persebarannya
untuk Lulusan ITB Angkatan 2008-2010 Studi Kasus Tracer Study
ITB 2015-2017. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Nursyahbani, Awalia, Bambang Setia Budi., Angga Dinan A. 2015. How to Increase
Response Rate: ITB Tracer Study Experience. Poster Session presented
at international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-
Indonesia.
Nursyahbani, Awalia, Bambang Setia Budi., Angga Dinan A. 2015. The Roles of
Surveyors in the Implementation of Tracer Study ITB. Poster Session
presented at international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November
2015. Bali-Indonesia.
Sari, Ilma Intan, Angga Dinan A. 2018. Pengaruh Nilai Indeks Prestasi (IP)
terhadap Pekerjaan Alumni ITB Studi Kasus Alumni ITB Angkatan
2010. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Sari, Ilma Intan, Angga Dinan A dan Bambang Setia Budi. 2018. ITB Alumni Career
Development from Gender Side Perspective Case Study ITB Alumni
Class 2010. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Schomburg, Harald. 2003. Handout for Graduate Tracer Studies. International
Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel.
Germany.
Penanggung Jawab
Dr. Eng. Sandro Mihradi – Ketua Lembaga Kemahasiswaan
Koordinator Pelaksana
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT – Kepala ITB Career Center
Peneliti
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT
Dr. Eng. Hanson E. Kusuma, ST, M.Eng
Dr. Udjianna S. Pasaribu
Asisten Peneliti
Angga Dinan A., S.Si., MT
Aswan Anggun Pribadi, S.Si.
Ilma Intan Sari, S.Si.
Ilma Nurlaili
Indah Gumala Andirasdini, S.Si.
Nada Yasinta
Suryani Putri, S.Si.
Syifa Nurul Fatimah, S.Si.
Tim Administrasi
Okto Priatna
Tim Jurnalis
Fulca Veda, S.I.P
A. Website
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Angkatan
4. Program Studi
5. IP
6. Bulan dan Tahun Lulus
7. Alamat
8. Kota
9. Kode Pos
10. Provinsi
(Pilih Salah Satu)
-Luar Indonesia-
Aceh
Bali
Banten
Bengkulu
Gorontalo
DKI Jakarta
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua
Papua Barat
Riau
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Yogyakarta
11. No. Telepon / HP
Pekerjaan Lainnya
B10. Nama Kantor
B11. Bidang Usaha
B12. Posisi / Jabatan
B13. Sejak
B14. Telepon Kantor
B15. Website Kantor
B16. Alamat Kantor
B17. Berapa rata-rata penghasilan per bulan saat ini di luar bonus? (dalam
Rupiah)
B18. Berapa bonus rata-rata per tahun (Jika ada)? (dalam Rupiah)
B19. Jenis usaha yang Anda kembangkan saat ini? (Jawaban bisa lebih dari 1)
Usaha sendiri / tidak memiliki pegawai
Bekerja di rumah (Usaha rumahan)
Kerjasama dengan teman / saudara / dll
Membangun dari awal sebuah kantor / firma
Mengambil alih perusahaan
Melayani kontraktor tunggal
B20. Berasal dari mana modal yang Anda gunakan untuk membangun usaha
pertama kali?
(Pilih Salah Satu)
Pribadi / Tabungan
Bank
Keluarga
Proyek
Proposal
Investor
Saham
Pertemuan Surveyor
Divisi Riset ITB Career Center @ Pra-Summit dan Summit ICCN 2017